4.3 Analisis Tabel Silang
Analisis tabel silang pada bagian ini akan memuat tentang penilaian data dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang digunakan
untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, positif atau negatif. Namun analisis tabel ini tidak dapat disajikan
sebagai penentu utama untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data
yang lain. Kumpulan data yang akan disajikan dan dianalisa dalam tabel silang ini terdiri atas:
1. Hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan terhadap pesan peringatan kesehatan.
2. Hubungan antara kuantitas merokok dengan pengetahuan merokok bagi kesehatan.
3. Hubungan antara kuantitas merokok dengan mengalami gejala penyakit.
Tabel 4.27 Hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan terhadap pesan
peringatan kesehatan
Sumber: P 3 FC 5 dan P 7 FC 9
Tingkat Pendidi
kan Pengetahuan terhadap pesan peringatan kesehatan
Total Tidak
mengetahui Kurang
mengetahui Mengetahui
Sangat mengetahui
F F
F F
F Tidak
tamat SD
4 4
2 2
6 6.1
Tamat SD
1 1
2 2
4 4
1 1
8 8.1
Tamat SMP
4 4
4 4
8 8.1
Tamat SMA
2 2
5 5.1
18 18.2
10 10.1
35 35.4 D3
1 1
10 10.1
11 11.1 Sarjana
2 2
18 18.2
11 11.1
31 31.3 Total
7 7.1
14 14.1
56 56.6
22 22.2
99 100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.27 menjelaskan tentang hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan terhadap pesan peringatan kesehatan pada bungkus rokok. Dari 99
responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data: 7 responden mengatakan tidak mengetahui, 14 responden mengatakan kurang mengetahui, 56 responden
mengatakan mengetahui dan 22 responden mengatakan sangat mengetahui bahwasanya terdapat pesan peringatan kesehatan pada bungkus rokok. Sebaran data
tentang tingkat pendidikan responden yaitu 6 responden tidak tamat SD, 8 responden tamat SD, 8 responden tamat SMP, 35 responden tamat SMA, 11 responden tamat
D3, dan sebanyak 31 responden tamat sarjana. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa yang mengetahui adanya pesan peringatan kesehatan pada bungkus
rokok adalah yang berpendidikan tinggi semisal tamat SMA, D3 dan sarjana dengan jumlah 77 responden, dimana 28 responden yang tamat SMA mengatakan mereka
mengetahui dan sangat mengetahui. Lalu terdapat 10 responden yang tamat D3 dan 29 responden sarjana juga mengatakan hal yang sama. 67 responden ini
berpendidikan tinggi sehingga mereka lebih mengetahui terdapat letak pesan peringatan kesehatan pada bungkus rokok. Mereka juga lebih detil dalam
memperhatikan bungkus kemasan rokok karena mereka lebih kritis sebab sudah berpendidikan tinggi. Mayoritas responden dengan jumlah 78 responden 78.8 dari
total 99 responden mengatakan mereka mengetahui dan sangat mengetahui terdapat adanya pesan peringatan kesehatan pada bungkus rokok. Ini menunjukkan bahwa
kebanyakan responden baik yang berpendidikan tinggi maupun rendah sudah aware akan pesan peringatan kesehatan. Hanya terdapat 21 responden 21.2 dari total 99
responden yang mengatakan mereka kurang mengetahui dan tidak mengetahui terdapat adanya pesan peringatan kesehatan pada bungkus rokok. 21 responden ini
kurang dan tidak mengetahui terdapat pesan peringatan kesehatan karena kebanyakan dari mereka hanya membeli rokok secara eceran per batang sehingga mereka jarang
membacamelihat bungkus rokok yang berakibat mereka menjadi ragu apakah terdapat pesan peringatan kesehatan pada bungkus kemasan rokok.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.28 Hubungan antara kuantitas merokok dengan pengetahuan terhadap merokok
bagi kesehatan
Sumber: P 6 FC 8 dan P 17 FC 19
Tabel 4.28 menjelaskan tentang hubungan antara kuantitas merokok dengan pengetahuan terhadap bahwasanya merokok tidak baik bagi kesehatan. Dari 99
responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data: 3 responden mengatakan tidak mengetahui, 8 responden mengatakan kurang mengetahui, 42 responden mengatakan
mengetahui dan 46 responden mengatakan sangat mengetahui merokok tidak baik bagi kesehatan. Dan sebaran data tentang kuantitas merokok per hari dapat diketahui
bahwasanya yang merokok di bawah 1 bungkus rokok menjadi responden mayoritas dengan jumlah 51 responden, yang merokok antara 1-2 bungkus rokok berjumlah 34
responden, sedangkan yang merokok antara 2-3 bungkus rokok terdapat 10 responden dan yang merokok diatas 3 bungkus hanya terdapat 4 responden. Hal yang menarik
adalah semakin banyak jumlah batang rokok yang dihisap oleh responden, semakin mereka mengabaikan pesan peringatan kesehatan. Berdasarkan data-data diatas dapat
diketahui bahwa responden yang termasuk perokok berat dimana responden tersebut merokok antara 2-3 bungkus dan diatas 3 bungkus per hari terdapat 14 responden dan
10 diantara mereka mengatakan mereka mengetahui dan sangat mengetahui bahwasanya merokok tidak baik bagi kesehatan mereka. Meskipun mereka secara
sadar mengetahui, hal ini tetap mereka lakukan karena bagi mereka perokok berat, Kuantitas
merokok Pengetahuan merokok bagi kesehatan
Total Tidak
mengetahui Kurang
mengetahui Mengetahui
Sangat mengetahui
F F
F F
F 1
bungkus 18
18.2 33
33.3 51
51.5 1-2
bungkus 2
2 5
5.1 20
20.2 7
7.1 34
34.3 2-3
bungkus 1
1 3
3 1
1 5
5.1 10
10.1 3
bungkus 3
3 1
1 4
4 Total
3 3
8 8.1
42 42.4
46 46.5
99 100
Universitas Sumatera Utara
tidak merokok sehari saja merupakan hal yang mustahil untuk dilakukan. Sedangkan mereka yang mengonsumsi rokok dibawah 1 bungkus per hari, sebanyak 51
responden mengatakan mereka mengetahui dan sangat mengetahui bahwa merokok tidak baik bagi kesehatan mereka. Mereka umumnya merokok untuk kesenangan
semata dan untuk pergaulan. Responden yang merokok antara 1-2 bungkus berjumlah 34 responden dengan 27 diantara mereka mengatakan mereka mengetahui dan sangat
mengetahui bahwa merokok tidak baik bagi kesehatan mereka. Hal ini menyatakan bahwa perokok kategori ini juga sudah menyadari bahaya merokok tidak baik bagi
kesehatan. Sedangkan untuk pengetahuan merokok bagi kesehatan, mayoritas responden yaitu 88 orang 88.8 dari total 99 responden mengatakan mereka
mengetahui dan sangat mengetahui bahwasanya merokok tidak baik bagi kesehatan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa secara pengetahuan, responden sudah sangat
baik.
Tabel 4.29 Hubungan antara kuantitas merokok dengan mengalami gejala penyakit
Kuantitas merokok
Mengalami gejala penyakit Total
Tidak mengalami
Kurang mengalami
Mengalami Sangat
mengalami F
F F
F F
1 bungkus
44 44.4 5
5.1 2
2.0 51
51.5 1-2
bungkus 24
24.2 7 7.1
3 3.0
34 34.3
2-3 bungkus
8 8.1
2 2.0
10 10.1
3 bungkus
2 2.0
1 1.0
1 1.0
4 4
Total 78
78.8 15 15.2
6 6.1
99 100
Sumber: P 6 FC 8 dan P 22 FC 24
Tabel 4.29 menjelaskan tentang hubungan antara kuantitas merokok dengan mengalami gejala penyakit sebagai akibat dari merokok. Dari 99 responden dalam
penelitian ini memiliki sebaran data: 78 responden mengatakan tidak mengalami, 15
Universitas Sumatera Utara
responden mengatakan kurang mengalami, 6 responden mengatakan mengalami dan tidak ada responden yang mengatakan sangat mengalami gejala penyakit sebagai
akibat dari merokok. Dan sebaran data tentang kuantitas merokok per hari dapat diketahui bahwasanya yang merokok di bawah 1 bungkus rokok menjadi responden
mayoritas dengan jumlah 51 responden, yang merokok antara 1-2 bungkus rokok berjumlah 34 responden, sedangkan yang merokok antara 2-3 bungkus rokok terdapat
10 responden, lalu yang merokok diatas 3 bungkus hanya 4 responden. Hal yang sangat menarik disini adalah dari 14 responden yang merokok antara 2-3 bungkus dan
diatas 3 bungkus, 13 diantara mereka mengatakan mereka tidak mengalami dan kurang mengalami gejala penyakit sebagai akibat dari merokok. Hanya 1 responden
yang mengatakan dia mengalami gejala penyakit yaitu sakit tenggorokan akut sebagai akibat dari merokok. Dan dari 85 responden yang menjawab mereka menghisap
rokok kurang dari 1 bungkus dan antara 1-2 bungkus per hari, 80 diantara mereka mengatakan mereka tidak mengalami dan kurang mengalami gejala penyakit sebagai
akibat dari merokok. Terdapat 5 responden yang mengalami gejala seperti gejala batuk-batuk yang dirasakan sangat menyulitkan dirinya dalam aktivitas sehari-hari
dan ada juga yang mengalami batuk disertai dahak. Secara keseluruhan dari 99 responden yang ditanya, 93 diantara mereka pada saat sekarang mengatakan belum
dan kurang mengalami gejala penyakit sebagai akibat dari merokok. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa saat kedepan mereka akan mengalami gejala
penyakit sebagai akibat dari merokok.
4.4 Pengujian Hipotesis