Pengujian Hipotesis Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

responden mengatakan kurang mengalami, 6 responden mengatakan mengalami dan tidak ada responden yang mengatakan sangat mengalami gejala penyakit sebagai akibat dari merokok. Dan sebaran data tentang kuantitas merokok per hari dapat diketahui bahwasanya yang merokok di bawah 1 bungkus rokok menjadi responden mayoritas dengan jumlah 51 responden, yang merokok antara 1-2 bungkus rokok berjumlah 34 responden, sedangkan yang merokok antara 2-3 bungkus rokok terdapat 10 responden, lalu yang merokok diatas 3 bungkus hanya 4 responden. Hal yang sangat menarik disini adalah dari 14 responden yang merokok antara 2-3 bungkus dan diatas 3 bungkus, 13 diantara mereka mengatakan mereka tidak mengalami dan kurang mengalami gejala penyakit sebagai akibat dari merokok. Hanya 1 responden yang mengatakan dia mengalami gejala penyakit yaitu sakit tenggorokan akut sebagai akibat dari merokok. Dan dari 85 responden yang menjawab mereka menghisap rokok kurang dari 1 bungkus dan antara 1-2 bungkus per hari, 80 diantara mereka mengatakan mereka tidak mengalami dan kurang mengalami gejala penyakit sebagai akibat dari merokok. Terdapat 5 responden yang mengalami gejala seperti gejala batuk-batuk yang dirasakan sangat menyulitkan dirinya dalam aktivitas sehari-hari dan ada juga yang mengalami batuk disertai dahak. Secara keseluruhan dari 99 responden yang ditanya, 93 diantara mereka pada saat sekarang mengatakan belum dan kurang mengalami gejala penyakit sebagai akibat dari merokok. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa saat kedepan mereka akan mengalami gejala penyakit sebagai akibat dari merokok.

4.4 Pengujian Hipotesis

Setelah menyelesaikan analisa tabel tunggal dan analisa tabel silang, maka peneliti akan melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Untuk mengukur tingkat hubungan diantara dua variabel, digunakan rumus koefisien tata genjang Rank Order Correlation Coefficient oleh Spearman atau Spearman Rho Koefisien dengan piranti lunak SPSS 13.0. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.30 Hasil Uji Korelasi Spearman antara Pengaruh Pesan Peringatan Kesehatan Pada Bungkus Rokok terhadap Kesadaran Perokok Berdasarkan hasil hipotesis yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan program SPSS 13.0, diperoleh angka probabilitas hubungan antarvariabel “Pengaruh Pesan Peringatan Kesehatan Pada Bungkus Rokok” dan “Kesadaran Perokok” ialah sebesar 0,817. Untuk menentukan apakah angka korelasi tersebut signifikan atau tidak, patokannya berdasarkan pada: • Jika probabilitas 0,05, hubungan kedua variabel signifikan • Jika probabilitas 0,05, hubungan kedua variabel tidak signifikan Karena angka probabilitas yang diperoleh sebesar 0,817, yaitu 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya adalah Tidak ada pengaruh pesan peringatan kesehatan pada bungkus rokok terhadap kesadaran perokok. Correl ations 1.000 .023 . .817 129 99 .023 1.000 .817 . 99 99 Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N Pengaruh pesan peringatan kesehat an Kesadaran perokok Spearmans rho Pengaruh pesan peringatan kesehatan Kesadaran perokok Universitas Sumatera Utara

4.5 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh pesan peringatan kesehatan pada bungkus rokok terhadap kesadaran perokok di Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area. Metode yang digunakan adalah metode korelasional yakni untuk mengetahui ada tidaknya hubungan, seberapa erat hubungan dan berarti tidaknya hubungan antara pengaruh pesan peringatan kesehatan pada bungkus rokok terhadap kesadaran perokok di Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area. Populasi dalam penelitian ini masyarakat perokok aktif berusia 21 sampai 61 tahun di Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area. Adapun jumlah keseluruhan penduduk di Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area adalah sebanyak 7.519 orang. Mengingat jumlah penduduk tersebut sangat banyak, peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dan tingkat kepercayaan 90 sehingga didapatilah jumlah total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 99 orang. Dalam pengambilan sampel, dipakai beberapa kali cara yakni yang pertama adalah Stratified Random Sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang dipakai untuk populasi yang heterogen, berbeda dalam hal karakteristik populasi, seperti tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, usia atau jenis kelamin. Yang kedua adalah Purposive Sampling, yaitu teknik yang dilakukan dengan cara mengambil subjek yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat oleh peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti juga memberikan beberapa kriteria yang dapat dijadikan sampel yakni perokok tersebut berusia 21 sampai diatas 61 tahun, perokok tersebut menetap di Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan dan perokok tersebut merupakan perokok aktif. Dan yang ketiga menggunakan Accidental Sampling, yaitu dalam teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil siapa saja yang kebetulan dijumpai untuk dijadikan sampel disesuaikan dengan karakteristik responden yang diinginkan, sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi. Universitas Sumatera Utara Adapun teknik pengumpulan data menggunakan Penelitian Lapangan Field Research dan Penelitian Kepustakaan Library Research dengan instrumen kuesioner, wawancara dan observasi. Selama pengumpulan data di lapangan, peneliti beberapa kali mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data. Hal ini disebabkan oleh beberapa responden yang cukup sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menunggu kesediaan beberapa responden dalam pengisian kusioner penelitian. Setelah data berhasil dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data hasil jawaban responden dalam kuesioner penelitian. Dari pengolahan data didapat tabulasi dari frekuensi pernyataan responden terhadap butir-butir pertanyaan dalam variabel X Pesan Peringatan Kesehatan Pada Bungkus Rokok dan variabel Y Kesadaran Perokok. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan instrumen kuesioner penelitian mengenai pengaruh pesan peringatan kesehatan pada bungkus rokok terhadap kesadaran perokok di Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis melalui rumus Koefisien Korelasi Tata Genjang Rank Order oleh Spearman. Perhitungan menggunakan piranti lunak Statistical Product and System Solution SPSS versi 13.0. Dan dari hasil uji hipotesa yang didapatkan ternyata tidak ada pengaruh pesan peringatan kesehatan pada bungkus rokok terhadap kesadaran perokok di Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area. Hasil penelitian juga menunjukkan hal yang menarik dimana sebanyak 88 dari 99 responden 88.8 yaitu mayoritas responden ternyata mengetahui dan sangat mengetahui bahwasanya merokok tidak bagi bagi kesehatan mereka. Ternyata meskipun mereka secara pengetahuan mengetahui bahaya merokok mereka tetap merokok dengan berbagai alasan seperti merokok sudah merupakan bagian dari gaya hidup mereka, tanpa menghisap rokok mereka tidak bisa menjalankan aktivitas kegiatan mereka, dengan merokok dapat membuat pikiran mereka menjadi lebih enak, dan lain-lain. Dengan kata lain, rokok adalah ‘makanan’ atau bisa dikatakan Universitas Sumatera Utara ‘kebutuhan pokok’ bagi mereka sehari-hari. Mereka rela menyisihkan sebagian dari uang mereka untuk membeli rokok. Meskipun harga rokok terus naik, tidak menyurutkan mereka untuk tetap menghisap rokok. Mereka tetap akan membelinya karena faktor faktor yang sudah disebutkan diatas. Efektivitas sebuah pesan menjadi tidak berarti lagi apabila sudah berhubungan dengan yang namanya kecanduan. Seperti halnya dengan pesan peringatan kesehatan yang tertera pada bungkus rokok ini. Meskipun pesan tersebut ada untuk mencegah orang merokok, namun kenyataan di lapangan adalah masyarakat tetap merokok tanpa menghiraukan bahaya penyakit yang bisa ditimbulkan sebagai akibat dari merokok. Ini terbukti dengan adanya 77 dari total 99 responden 77.7 yang berarti juga mayoritas responden adalah mereka yang memiliki jenjang pendidikan yang tinggi seperti tamat SMA, D3 dan para sarjana. Meskipun mereka berpendidikan tinggi, dan secara pengetahuan mereka adalah orang-orang akademis yang terdidik, tetap tidak menghalangi mereka dalam merokok. Hal ini memperkuat teori disonansi kognisi yang menekankan kepada ketidaksesuaian antara kognisi sebagai aspek sikap dengan perilaku yang terjadi pada diri seseorang. Responden dalam penelitian ini memilih untuk tetap merokok padahal mereka mengetahui bahwa merokok itu tidak baik bagi kesehatan mereka. Hal ini tentu sangat ironis terbukti dengan tingkat pendidikan yang tinggi belum tentu menjamin seseorang untuk melakukan hal yang sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka. Istilah disonansi kognitif sendiri berarti ketidaksesuaian antara kognisi sebagai aspek sikap dengan perilaku yang terjadi pada diri seseorang. Setiap orang yang mengalami disonansi akan berupaya mencari dalih untuk mengurangi disonansinya, karena pada umumnya setiap manusia berperilaku konsisten dengan apa yang diketahuinya. Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa sering pula seseorang berperilaku tidak konsisten dengan apa yang diyakininya. Penelitian ini juga mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mahardika Putra S NPM. 0543010307 tentang Sikap Perokok Terhadap Pesan Peringatan Bahaya Merokok di Surabaya Studi deskriptif sikap perokok Surabaya terhadap pesan peringatan bahaya merokok pada iklan, reklame, dan label bungkus Universitas Sumatera Utara rokok, dimana kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa responden sebenarnya secara pengetahuan memahami isi pesan peringatan bahaya merokok. Tetapi mereka mengambil sikap untuk mengabaikan pesan larangan tersebut untuk tetap merokok. Universitas Sumatera Utara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran perokok terhadap kesehatannya sangat tinggi. Dimana mayoritas responden sebanyak 88 orang 88.8 mengatakan mereka mengetahui bahwa merokok tidak baik bagi kesehatan mereka. Ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran perokok sangat tinggi terhadap kesehatan mereka. Walaupun demikian, mereka tetap merokok. Hal ini memperkuat teori disonasi kognitif yang mengatakan seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan pengetahuan mereka. 2. Upaya yang dilakukan perokok untuk berhenti merokok yaitu dengan cara mengurangi jumlah batang rokok yang dihisap tergolong masih rendah. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden yaitu 63.6 dari total responden mengatakan mereka kurang bersedia dan tidak bersedia mengambil komitmen untuk mengurangi jumlah batang rokok yang mereka hisap. Alasannya karena selain sudah kecanduan, dengan merokok dapat menenangkan pikiran dan membuat mereka lebih bisa mendapat inspirasi dalam bekerja. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pesan peringatan kesehatan pada bungkus rokok terhadap kesadaran perokok di Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area. Beberapa alasan yang biasa diungkapkan oleh perokok untuk mempertahankan kebiasaan buruknya adalah ingin dianggap jantan, mengikuti gaya hidup, mengurangi stress, sudah kecanduan dan sebagai sarana refreshing. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DALAM IKLAN TERHADAP KESADARAN BERHENTI MEROKOK Studi pada Mahasiswa Perokok Program Studi Syariah Angkatan 2013 Universitas Muhammadiyah

0 13 17

i RESEPSI REMAJA TERHADAP PESAN BAHAYA MEROKOK DI BUNGKUS ROKOK (Studi pada Remaja Perokok di Area Merokok Alun-Alun Kota Batu)

0 18 19

EFEKTIFITAS PESAN GAMBAR PERINGATAN PADA KEMASAN ROKOK DALAM MENINGKATKAN KESADARAN TENTANG BAHAYA MEROKOK (Studi pada Perokok Aktif di Perumahan Bukit Cemara Tujuh RT 01 RW 12 Kecamatan Dau Kabupaten Malang)

1 8 54

Analisa Pengaruh Pencantuman Peringatan Bergambar Pada Bungkus Rokok Terhadap Sikap Remaja di Kota Medan Tahun 2016 (Studi di SMA Swasta Mulia Medan dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan)

0 11 152

ANALISIS PENGARUH GAMBAR PERINGATAN KESEHATAN PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG ANALISIS PENGARUH GAMBAR PERINGATAN KESEHATAN PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG.

0 6 19

PERSEPSI DAN SIKAP PEROKOK TERHADAP INOVASI KEMASAN, WARNA DAN GAMBAR PERINGATAN KESEHATAN : STUDI PERSEPSI DAN SIKAP PEROKOK TERHADAP INOVASI KEMASAN, WARNA DAN GAMBAR PERINGATAN KESEHATAN : STUDI EKSPLORASI DESAIN KEMASAN.

0 2 19

Studi Mengenai Kontribusi Sikap Pada Peringatan Bahaya Kesehatan Terhadap Intention Melakukan Social Support Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X" (Studi Mengenai Kontribusi Sikap Pada Peringatan Bahaya Kesehatan Akibat Asap Rokok Bagi Perokok

0 0 48

SIKAP PEROKOK TERHADAP PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DI SURABAYA (Study deskriptif sikap perokok Surabaya terhadap pesan peringatan bahaya merokok pada iklan,reklame, dan label bungkus rokok).

1 2 78

SIKAP PEROKOK TERHADAP PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DI SURABAYA( Study deskriptif sikap perokok Surabaya terhadap pesan peringatan bahaya merokok pada iklan,reklame, dan label bungkus rokok) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar

0 0 18

PERAN PESANTREN DALAM MENGEMBANGKAN KESADARAN KEMAJEMUKAN AGAMA (Studi Kasus di Pesantren Aisyiyah Kelurahan Sei Rengas Permata Kecamatan Medan Area kota Medan Propinsi Sumatera Utara–Indonesia)

0 0 23