Analisa Pengaruh Pencantuman Peringatan Bergambar Pada Bungkus Rokok Terhadap Sikap Remaja di Kota Medan Tahun 2016 (Studi di SMA Swasta Mulia Medan dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan)
LAMPIRAN 5 JENIS PERINGATAN BERGAMBAR
Gambar kanker mulut
Gambar orang merokok dengan asap yang membentuk tengkorak
(2)
Gambar orang merokok dengan anak di dekatnya
(3)
KUESIONER
ANALISA PENGARUH PENCANTUMAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA BUNGKUS ROKOK TERHADAP SIKAP REMAJA DI KOTA MEDAN
TAHUN 2016
Koesioner
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan pernyataan 2. Isilah kolom jawaban yang masih kosong
3. Berikan penilaian anda terhadap setiap pertanyaan dan pernyatan di bawah ini dengan cara memberikan tanda silang (X) untuk setiap jawaban.
4. Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
“PERMENKES NO.28 TAHUN 2013 ADALAH PERATURAN YANG BERISIKAN TENTANG PENCANTUMAN PERINGATAN DALAM BENTUK GAMBAR, YANG MEWAJIBKAN PERUSAHAAN ROKOK UNTUK MENCANTUMKAN PERINGATAN BERGAMBAR TERSEBUT
PADA KEMASAN ROKOK”
PROFIL RESPONDEN 1. Nama
... 2. Umur
... 3. Kelas
... 4. Jenis kelamin
...
Apakah anda merokok?
PERTANYAAN KHUSUS
a. Ya b. Tidak
(4)
No. Pertanyaan STS TS N S SS Komunikasi Visual Resiko Merokok
(Symbolic Action)
1. Gambar orang merokok dengan latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan beresiko pada kematian
2. Gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak untuk menunjukkan tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak
3. Pencantuman foto penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan rokok bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat diderita oleh orang yang mengkonsumsi rokok 4. Pencantuman peringatan bergambar
bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh Audien.
(Human Intervention)
1. Peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat
2. Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
(5)
(Presence of an Audience)
1. Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarakat
2. Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan konsumen rokok
No. Pertanyaan STS TS N S SS
Variabel Sikap Kognitif
1. Anda mengetahui bahwa visual pada bungkus rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka panjang 2. Anda paham bahwa merokok dapat
menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
3. Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker mulut (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok) 4. Anda paham bahwa merokok dapat
menyebabkan kanker tenggorokan (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
5. Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
6. Anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
(6)
pada kemasan rokok disebabkan karena mengkonsumsi rokok
Variabel Sikap Afektif
1. Anda tidak suka dengan pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
2. Anda merasa takut melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit
3. Anda merasa tidak nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
Variabel Sikap Konatif
1. Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin merokok
2. Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun mencoba merokok 3. Pesan Visual (gambar) pada bungkus
rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi rokok
4. Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin membeli produk rokok
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
Frequencies Statistics
apakah anda merokok?
N Valid 93
Missing 0
apakah anda merokok?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 9 9.7 9.7 9.7
tidak 84 90.3 90.3 100.0
Total 93 100.0 100.0
Frequencies Statistics Gambar orang merokok dengan latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan beresiko pada kematian Gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak untuk menunjukkan tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak Pencantuman foto penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan rokok
bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat diderita oleh
orang yang mengkonsumsi rokok Pencantuman peringatan bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh Audien. Peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan Permenkes No. 28 tahun
2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat Permenk es No. 28
tahun 2013 dibuat untuk meningka tkan kualitas kesehata n masyarak at Peringata n bergamb ar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarak at Peringa tan bergam bar resiko akibat meroko k ditujuka n konsum en rokok
N Valid 93 93 93 93 93 93 93 93
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Gambar orang merokok dengan latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan beresiko pada kematian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Netral 6 6.5 6.5 6.5
Setuju 39 41.9 41.9 48.4
sangat setuju 48 51.6 51.6 100.0
Total 93 100.0 100.0
Gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak untuk menunjukkan tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak
(17)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 2 2.2 2.2 2.2
netral 5 5.4 5.4 7.5
setuju 11 11.8 11.8 19.4
sangat setuju 75 80.6 80.6 100.0
Total 93 100.0 100.0
Pencantuman foto penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan rokok bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat diderita oleh orang
yang mengkonsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1
netral 6 6.5 6.5 7.5
setuju 47 50.5 50.5 58.1
sangat setuju 39 41.9 41.9 100.0
Total 93 100.0 100.0
Pencantuman peringatan bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh Audien.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1
tidak setuju 1 1.1 1.1 2.2
netral 9 9.7 9.7 11.8
setuju 40 43.0 43.0 54.8
sangat setuju 42 45.2 45.2 100.0
Total 93 100.0 100.0
Peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1
tidak setuju 3 3.2 3.2 4.3
netral 10 10.8 10.8 15.1
setuju 40 43.0 43.0 58.1
sangat setuju 39 41.9 41.9 100.0
(18)
Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 5 5.4 5.4 5.4
netral 6 6.5 6.5 11.8
setuju 39 41.9 41.9 53.8
sangat setuju 43 46.2 46.2 100.0
Total 93 100.0 100.0
Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarakat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 3 3.2 3.2 3.2
setuju 43 46.2 46.2 49.5
sangat setuju 47 50.5 50.5 100.0
Total 93 100.0 100.0
Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan konsumen rokok
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 2 2.2 2.2 2.2
netral 8 8.6 8.6 10.8
setuju 44 47.3 47.3 58.1
sangat setuju 39 41.9 41.9 100.0
Total 93 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Symbolic Action
Human Intervention
Presence of an Audience
N Valid 93 93 93
Missing 0 0 0
Frequency Table
Symbolic Action
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid buruk 3 3.2 3.2 3.2
baik 90 96.8 96.8 100.0
(19)
Human Intervention
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid buruk 3 3.2 3.2 3.2
baik 90 96.8 96.8 100.0
Total 93 100.0 100.0
Presence of an Audience
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid baik 93 100.0 100.0 100.0
Sikap
Frequencies
Anda mengetahui bahwa visual pada bungkus rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka panjang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 4 4.3 4.3 4.3
Netral 11 11.8 11.8 16.1
Setuju 37 39.8 39.8 55.9
sangat setuju 41 44.1 44.1 100.0
Total 93 100.0 100.0
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 4 4.3 4.3 4.3
setuju 47 50.5 50.5 54.8
sangat setuju 42 45.2 45.2 100.0
Total 93 100.0 100.0
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker mulut (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(20)
netral 4 4.3 4.3 5.4
setuju 41 44.1 44.1 49.5
sangat setuju 47 50.5 50.5 100.0
Total 93 100.0 100.0
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker tenggorokan (Sesuai pasan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1
netral 5 5.4 5.4 6.5
setuju 42 45.2 45.2 51.6
sangat setuju 45 48.4 48.4 100.0
Total 93 100.0 100.0
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1
netral 6 6.5 6.5 7.5
setuju 38 40.9 40.9 48.4
sangat setuju 48 51.6 51.6 100.0
Total 93 100.0 100.0
Anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 4 4.3 4.3 4.3
setuju 37 39.8 39.8 44.1
sangat setuju 52 55.9 55.9 100.0
(21)
Anda percaya bahwa gambar penyakit pada kemasan rokok disebabkan karena mengkonsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 2 2.2 2.2 2.2
netral 9 9.7 9.7 11.8
setuju 41 44.1 44.1 55.9
sangat setuju 41 44.1 44.1 100.0
Total 93 100.0 100.0
Anda tidak suka dengan pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 10 10.8 10.8 10.8
tidak setuju 10 10.8 10.8 21.5
netral 31 33.3 33.3 54.8
setuju 34 36.6 36.6 91.4
sangat setuju 8 8.6 8.6 100.0
Total 93 100.0 100.0
Anda merasa takut melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 4 4.3 4.3 4.3
tidak setuju 4 4.3 4.3 8.6
netral 29 31.2 31.2 39.8
setuju 42 45.2 45.2 84.9
sangat setuju 14 15.1 15.1 100.0
Total 93 100.0 100.0
Anda merasa tidak nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 4 4.3 4.3 4.3
tidak setuju 5 5.4 5.4 9.7
netral 38 40.9 40.9 50.5
setuju 38 40.9 40.9 91.4
(22)
Anda merasa tidak nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 4 4.3 4.3 4.3
tidak setuju 5 5.4 5.4 9.7
netral 38 40.9 40.9 50.5
setuju 38 40.9 40.9 91.4
sangat setuju 8 8.6 8.6 100.0
Total 93 100.0 100.0
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin merokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 2 2.2 2.2 2.2
tidak setuju 1 1.1 1.1 3.2
netral 14 15.1 15.1 18.3
setuju 32 34.4 34.4 52.7
sangat setuju 44 47.3 47.3 100.0
Total 93 100.0 100.0
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun mencoba merokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 2 2.2 2.2 2.2
tidak setuju 1 1.1 1.1 3.2
netral 32 34.4 34.4 37.6
setuju 17 18.3 18.3 55.9
sangat setuju 41 44.1 44.1 100.0
Total 93 100.0 100.0
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 3 3.2 3.2 3.2
netral 13 14.0 14.0 17.2
setuju 38 40.9 40.9 58.1
(23)
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 3 3.2 3.2 3.2
netral 13 14.0 14.0 17.2
setuju 38 40.9 40.9 58.1
sangat setuju 39 41.9 41.9 100.0
Total 93 100.0 100.0
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin membeli produk rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 2 2.2 2.2 2.2
tidak setuju 2 2.2 2.2 4.3
netral 15 16.1 16.1 20.4
setuju 35 37.6 37.6 58.1
sangat setuju 39 41.9 41.9 100.0
Total 93 100.0 100.0
Frequencies Statistics
Sikap
N Valid 93
Missing 0
Sikap
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid buruk 1 1.1 1.1 1.1
baik 92 98.9 98.9 100.0
(24)
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap
Pencantuman peringatan bergambar
N 93 93
Normal Parametersa,,b Mean 57.60 35.06 Std. Deviation 6.009 3.535 Most Extreme Differences Absolute .138 .134
Positive .103 .091
Negative -.138 -.134
Kolmogorov-Smirnov Z 1.326 1.296
Asymp. Sig. (2-tailed) .059 .070
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Correlations
Correlations
Symbolic Action
Human Intervention
Presence of an
Audience Sikap Symbolic Action Pearson Correlation 1 .362** .578** .432**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 93 93 93 93
Human Intervention Pearson Correlation .362** 1 .426** .517**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 93 93 93 93
Presence of an Audience Pearson Correlation .578** .426** 1 .416**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 93 93 93 93
Sikap Pearson Correlation .432** .517** .416** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 93 93 93 93
(25)
Regression
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method 1 Presence of an
Audience, Human Intervention, Symbolic Actiona
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .588a .346 .323 4.943
a. Predictors: (Constant), Presence of an Audience, Human Intervention, Symbolic Action
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1147.937 3 382.646 15.662 .000a
Residual 2174.343 89 24.431
Total 3322.280 92
a. Predictors: (Constant), Presence of an Audience, Human Intervention, Symbolic Action b. Dependent Variable: Sikap
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 25.326 5.268 4.807 .000
Symbolic Action .721 .347 .221 2.079 .041 .649 1.540 Human Intervention 1.618 .404 .384 4.002 .000 .798 1.253 Presence of an
Audience .649 .575 .124 1.129 .262 .611 1.636 a. Dependent Variable: Sikap
(26)
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimens ion
Eigenvalu e
Condition Index
Variance Proportions (Constant
)
Symbolic Action
Human Intervention
Presence of an Audience
1 1 3.971 1.000 .00 .00 .00 .00
2 .016 15.568 .06 .04 .98 .03
3 .008 21.826 .46 .00 .01 .71
4 .005 29.249 .47 .96 .00 .26
(27)
Frequencies Statistics
apakah anda merokok?
N Valid 78
Missing 0
apakah anda merokok?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid tidak 78 100.0 100.0 100.0
Frequencies Frequency Table
Gambar orang merokok dengan latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan beresiko pada kematian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 1 1.3 1.3 1.3
setuju 11 14.1 14.1 15.4
sangat setuju 66 84.6 84.6 100.0
Total 78 100.0 100.0
Gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak untuk menunjukkan tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 1 1.3 1.3 1.3
setuju 7 9.0 9.0 10.3
sangat setuju 70 89.7 89.7 100.0
(28)
Pencantuman foto penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan rokok bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat
diderita oleh orang yang mengkonsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 1 1.3 1.3 1.3
setuju 15 19.2 19.2 20.5
sangat setuju 62 79.5 79.5 100.0
Total 78 100.0 100.0
Pencantuman peringatan bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh
Audien.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 2 2.6 2.6 2.6
netral 2 2.6 2.6 5.1
setuju 17 21.8 21.8 26.9
sangat setuju 57 73.1 73.1 100.0
Total 78 100.0 100.0
Peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 5 6.4 6.4 6.4
setuju 27 34.6 34.6 41.0
sangat setuju 46 59.0 59.0 100.0
Total 78 100.0 100.0
Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 6 7.7 7.7 7.7
setuju 30 38.5 38.5 46.2
(29)
Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 6 7.7 7.7 7.7
setuju 30 38.5 38.5 46.2
sangat setuju 42 53.8 53.8 100.0
Total 78 100.0 100.0
Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 3 3.8 3.8 3.8
setuju 24 30.8 30.8 34.6
sangat setuju 51 65.4 65.4 100.0
Total 78 100.0 100.0
Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan konsumen rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 4 5.1 5.1 5.1
setuju 27 34.6 34.6 39.7
sangat setuju 47 60.3 60.3 100.0
Total 78 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
symbolic action
human intervention
presence of an audien
N Valid 78 78 78
(30)
Frequency Table
symbolic action
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Baik 78 100.0 100.0 100.0
human intervention
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Baik 78 100.0 100.0 100.0
presence of an audien
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Baik 78 100.0 100.0 100.0
Frequency Table
Anda mengetahui bahwa visual pada bungkus rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka panjang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 1 1.3 1.3 1.3
netral 6 7.7 7.7 9.0
setuju 30 38.5 38.5 47.4
sangat setuju 41 52.6 52.6 100.0
Total 78 100.0 100.0
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 1 1.3 1.3 1.3
netral 4 5.1 5.1 6.4
setuju 30 38.5 38.5 44.9
sangat setuju 43 55.1 55.1 100.0
(31)
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker mulut (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 1 1.3 1.3 1.3
netral 3 3.8 3.8 5.1
setuju 25 32.1 32.1 37.2
sangat setuju 49 62.8 62.8 100.0
Total 78 100.0 100.0
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker tenggorokan (Sesuai pasan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 4 5.1 5.1 5.1
setuju 30 38.5 38.5 43.6
sangat setuju 44 56.4 56.4 100.0
Total 78 100.0 100.0
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 1 1.3 1.3 1.3
tidak setuju 1 1.3 1.3 2.6
netral 5 6.4 6.4 9.0
setuju 24 30.8 30.8 39.7
sangat setuju 47 60.3 60.3 100.0
Total 78 100.0 100.0
Anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 4 5.1 5.1 5.1
setuju 18 23.1 23.1 28.2
(32)
Anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 4 5.1 5.1 5.1
setuju 18 23.1 23.1 28.2
sangat setuju 56 71.8 71.8 100.0
Total 78 100.0 100.0
Anda percaya bahwa gambar penyakit pada kemasan rokok disebabkan karena mengkonsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 1 1.3 1.3 1.3
tidak setuju 2 2.6 2.6 3.8
netral 4 5.1 5.1 9.0
setuju 17 21.8 21.8 30.8
sangat setuju 54 69.2 69.2 100.0
Total 78 100.0 100.0
Anda tidak suka dengan pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 32 41.0 41.0 41.0
tidak setuju 18 23.1 23.1 64.1
netral 16 20.5 20.5 84.6
setuju 12 15.4 15.4 100.0
Total 78 100.0 100.0
Anda merasa takut melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 16 20.5 20.5 20.5
tidak setuju 9 11.5 11.5 32.1
netral 21 26.9 26.9 59.0
setuju 20 25.6 25.6 84.6
sangat setuju 12 15.4 15.4 100.0
(33)
Anda merasa tidak nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 19 24.4 24.4 24.4
tidak setuju 21 26.9 26.9 51.3
netral 21 26.9 26.9 78.2
setuju 12 15.4 15.4 93.6
sangat setuju 5 6.4 6.4 100.0
Total 78 100.0 100.0
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin merokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 2 2.6 2.6 2.6
tidak setuju 5 6.4 6.4 9.0
netral 12 15.4 15.4 24.4
setuju 24 30.8 30.8 55.1
sangat setuju 35 44.9 44.9 100.0
Total 78 100.0 100.0
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun mencoba merokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 1 1.3 1.3 1.3
tidak setuju 1 1.3 1.3 2.6
netral 15 19.2 19.2 21.8
setuju 20 25.6 25.6 47.4
sangat setuju 41 52.6 52.6 100.0
(34)
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 1 1.3 1.3 1.3
tidak setuju 2 2.6 2.6 3.8
netral 11 14.1 14.1 17.9
setuju 24 30.8 30.8 48.7
sangat setuju 40 51.3 51.3 100.0
Total 78 100.0 100.0
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin membeli produk rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sangat tidak setuju 1 1.3 1.3 1.3
tidak setuju 2 2.6 2.6 3.8
netral 8 10.3 10.3 14.1
setuju 21 26.9 26.9 41.0
sangat setuju 46 59.0 59.0 100.0
Total 78 100.0 100.0
Frequencies Statistics
Sikap
N Valid 78
Missing 0
sikap
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Buruk 3 3.8 3.8 3.8
Baik 75 96.2 96.2 100.0
(35)
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap
Pencantuman peringatan bergambar
N 78 78
Normal Parametersa,,b Mean 56.35 37.31
Std. Deviation 6.809 2.446 Most Extreme Differences Absolute .134 .150
Positive .101 .135
Negative -.134 -.150
Kolmogorov-Smirnov Z 1.187 1.324
Asymp. Sig. (2-tailed) .119 .060
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Correlations Correlations Symbolic Action Human Intervention
Presence of an
Audience Sikap Symbolic
Action
Pearson Correlation
1 -.024 .501** .240*
Sig. (2-tailed) .832 .000 .034
N 78 78 78 78
Human Intervention
Pearson Correlation
-.024 1 .238* .170
Sig. (2-tailed) .832 .036 .136
N 78 78 78 78
Presence of an Audience
Pearson Correlation
.501** .238* 1 .606**
Sig. (2-tailed) .000 .036 .000
N 78 78 78 78
Sikap Pearson Correlation
.240* .170 .606** 1
Sig. (2-tailed) .034 .136 .000
N 78 78 78 78
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
(36)
Regression
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method 1 Presence of an
Audience, Symbolic Actiona
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .610a .372 .356 5.465
a. Predictors: (Constant), Presence of an Audience, Symbolic Action
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1329.672 2 664.836 22.260 .000a
Residual 2239.982 75 29.866
Total 3569.654 77
a. Predictors: (Constant), Presence of an Audience, Symbolic Action b. Dependent Variable: Sikap
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 25.792 9.256 2.786 .007
Symbolic Action
-.441 .553 -.084 -.797 .428 .749 1.335
Presence of an Audience
4.255 .694 .648 6.133 .000 .749 1.335
(37)
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Symbolic Action
Presence of an Audience
1 1 2.991 1.000 .00 .00 .00
2 .007 21.048 .19 .04 .89
3 .002 37.775 .81 .96 .11
(38)
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T. Y.2011. Rokok dan Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta:UI Press
Armstrong, M. (1990). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia.
Azwar, Saifuddin. 1998. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Choiri. 2015. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Gambar Penyakit Akibat Merokok Yang Terdapat Dalam Kemasan Rokok Dengan Perilaku Merokok Masyarakat Di Kelurahan Purwosari. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Muhammadiyah Surakarta. Danusantoso, H. (1991). Rokok dan Perokok. Jakarta: Aksara
TCSC-IAKMI(2010) Fakta Tembakau permasalahannya di Indonesia Tahun 2010. Jakarta : TCSC-IAKMI
Fuad, Khairul, (2013). Pengaruh Pengetahuan Kepala Sekolah Tentang Rokok dan Kawasan Tanpa Rokok Terhadap Dukungan Penerapan Wilayah Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah SD, SLTP, Dan SLTA Di Kota Langsa Tahun 2012. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat-USU.
Grafiyana, G.A.2015. Pengaruh Persepsi Label Peringatan Bergambar Pada Kemasan Rokok Terhadap Minat Merokok Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Skripsi Fakultas Psikologi-UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Global Youth Tobacco Survey. 2009. WHO. Factsheet Indonesia (Diakses Maret 2016)
Global Youth Tobacco Survey. 2014. WHO. Factsheet Indonesia (Diakses Maret 2016)
Gunarsa, Singgih, D. (2003). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia Health Warning on Tobacco Products Report-Brazil, 2008. Diakses pada tanggal
16 Mei 2016 http://www.tobaccolabels.ca/research-reports/hwreports/?n=Brazil
(39)
Jaya, Muhammad, (2012). Pembunuh berbahaya itu bernama rokok.Yogyakarta: Riz’ma
Kartono, K 2010. Patologi Sosial II: Kenakalan Remaja. Cet 9. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Kemenkes RI. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) 2013.
Komasari, D. & Helmi, AF. (2000). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, 2.
Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada Press
Kompas.com. (2014).Remaja Merokok Karena Terpengaruh Iklan
Diakses maret 2016 (Online)
Kusmiran, Eny (2012).Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita.Jakarta: Salemba Medika
Laporan Keuangan per kuartal Gudang Garam Tbk. – online.akses April 2016.
Laporan Keuangan per kuartal Sampoerna Tbk. – online.akses 13 maret
Levy, M.R. (1984). Life and Health. New York : Random House
Madani, Muhlis.(2011). Dimensi Interaksi Aktor Dalam Proses Perumusan Kebijakan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu
Mar’at, Prof. Dr. 1984. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Bandung : Ghalia Indonesia
Mu’tadin, Z. (2002). Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Pada
Remaj
Notoatmodjo, Soekidjo.,dr.,Prof. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta
Nugroho, Catur. 2015. Pengaruh Gambar Peringatan Kesehatan Dan Risiko Yang Dipersepsikan Terhadap Minat Beli Konsumen Rokok (Studi Kasus Pada Konsumen Rokok Sampoerna A Mild Di Kota Yogyakarta). Skripsi FE-Universitas Negeri Yogyakarta.
(40)
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 41 Tahun 2013 Tentang Pengawasan Produk Tembakau Yang Beredar, Pencantuman Peringatan Kesehatan Dalam Iklan dan Kemasan Produk Tembakau dan Promosi. Jakarta
Peraturan Pemerintah No 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.Jakarta
Permenkes Nomor 40 Tahun 2013 Tentang Peta Jalan (Road Map) Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan. Jakarta
Permenkes Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan Dan Informasi Kesehatan Pada Kemasan Produk Tembakau.Jakarta
Poerwadarminta, W.J.S. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Ritonga, Jamiluddin. 2005. Tipologi Pesan Persuasif. PT Indeks
Satiti, Alfi. 2009. Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Yogyakarta : DATAMEDIA.
Sears, dkk. 1994. Psikologi Sosial. Jilid 2 Edisi Kelima (terjemahan Michael Adryanto). Jakarta: Erlangga
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Semarang : PT. Gramedia
Smith, Ken et al. (ed). 2005. Handbook of Visual Communication : Theory. Methods, and Media. NewJersey : Lawrence Erlbaum Associates Sugiyono, dr. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Suleiman, Amir Hamzah (1985). Media Audio-Visual untuk pengajaran, penerangan dan penyuluhan. Jakarta : PT. Gramedia
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.Jakarta
Undang-Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah & Retribusi Daerah. Jakarta
Wahab, S. A,.M.A.,Dr.(1997) Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.
(41)
WHO 2013. Who Report on The Global Tobacco Epidemic, 2013, Geneva: Who Press.
Wicaksono, Benny (2013). Perbedaan Kenakalan Remaja Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua. Naskah Publikasi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Zulkarnain, Febrian. 2015. Pengaruh Label Visual Resiko Merokok Terhadap Sikap Pelajar (Survey pada pelajar SMK Negeri 2 Yogyakarta Jurusan
Teknik Mesin). Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora-Universitas Islam
(42)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2008)
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis melakukan penelitian di Kota Medan dengan alasan bahwa Kota Medan merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara dan Kota medan merupakan kota besar ke 3 di Indonesia. Hal ini dapat menunjukkan bahwa proporsi perokok juga cukup tinggi. Maka dari itu penelitian ini dilakukan di Kota Medan. Penelitian ini mengambil tempat di SMA Swasta Mulia dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan. Pemilihan sekolah tersebut dilandasi akan latar belakang sosial ekonomi pelajar pada masing-masing sekolah tersebut. Adapun waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Juni tahun 2016.
(43)
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelajar yaitu pelajar kelas X dan XI di SMA Swasta Mulia dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan. Untuk kelas XII tidak diikutsertakan karena pada saat penelitian, pelajar kelas XII telah lulus sekolah.
a. SMA Swasta MuliaMedan
Jumlah pelajar kelas X dan XI adalah 93 orang. Dengan pembagiannya dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut.
Tabel 3.1 Jumlah Pelajar SMA Swasta Mulia Medan
Kelas X XI Total
IPA IPS
45 24 24 93
b. SMA Swasta Muhammadiyah 2Medan
Jumlah pelajar kelas X dan XI adalah 353 orang. Dengan pembagiannya dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2 Jumlah Pelajar SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
Kelas X XI Total
IPA IPS
173 112 68 353
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan rumus :
n = � 1+�(�2)
(44)
n= Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi
d = derajat ketepatan yang diinginkan (sebesar = 0,1)
a. SMA Swasta Mulia Medan
Jumlah populasi yang kurang dari 100 maka seluruh murid kelas X dan XI kan dijadikan sebagai sampel yaitu berjumlah 93 orang.
b. SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
n = �
1+�(�2)
Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel di sekolah Muhammadiyah 2 Medan yaitu:
n = 353
1+353(0,12)
n = 353
1+3,53
n = 353
4,53
n = 77,924... digenapkan menjadi 78 orang.
Karena sampel bertingkat atau berstrata maka pengambilan sampelnya juga harus bertingkat atau berstrata sehingga :
Jumlah sampel kelas X = 173
353
x
78 = 38,2 = 38 orang.Jumlah sampel kelas XI = 180
353 x 78 = 39,7 = 40 orang.
(45)
3.4Teknik pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu: a. Data primer
Data primer ialah data yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden. Kuesioner diadopsi dari skripsi Zulkarnain (2015) dengan judul Pengaruh Label Visual Resiko Merokok Terhadap Sikap Pelajar. Kuesioner menggunakan metode Likert dengan skala interval yaitu skor 1-5 dengan keterangan 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju.
b. Data sekunder
Data sekunder ialah data yang diperoleh dari SMA Swasta Mulia Medan dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan sesuai dengan kebutuhan penelitian.
3.5 Definisi Operasional
3.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2008). Variabel bebas pada penelitian ini adalah pencantuman peringatan bergambar pada bungkus rokok. Adapun syarat-syarat objek visual/gambar dapat dikatakan sebagai Visual Rhetoric ialah:
1. Symbolic Action (simbol sebagai penanda), yaitu sebuah kumpulan dari
tanda-tanda dimana tanda-tanda tersebut dapat terhubung dengan objek yang lain.
(46)
2. Human Intervention (intervensi manusia), artinya adanya perlakuan dari manusia seperti adanya penetapan untuk menjadikan suatu objek menjadi visual rhetoric maupun pada proses interpretasi.
3. Presence of an audience (keberadaan sasaran), yaitu ditujukan untuk
audien, walaupun audien tersebut adalah pencipta objek tersebut.
3.5.2 Variabel Terikat
Variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008). Variabel terikat pada penelitian ini adalah sikap remaja di SMA Swasta Mulia Medan dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan. Sikap remaja tersebut memiliki tiga komponen yaitu:
1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.
(Komponen Kognisi)
2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek.
(Komponen Afeksi)
3. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave). (Komponen Konatif)
3.6 Aspek Pengukuran
3.6.1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas
Variabel bebas (Independen) pencantuman peringatan bergambar pada bungkus rokok yang terdiri dari tiga yaitu Symbolic action, human intervention dan presence of an audien. Secara rinci skala pengukuran variabel bebas dapat dilihat pada tabel 3.3
(47)
Tabel 3.3 Skala Pengukuran Variabel Bebas (Independen)
No. Variabel Jumlah Indikator
Kategori Jawaban Bobot Nilai
Kategori Variabel
Skor Skala Ukur
1. Symbolic
Action (simbol sebagai penanda)
4 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju
1 2 3 4 5 1. Buruk 2. Baik 1.4-12 2.13-20 Interval
2. Human
Intervention (intervensi manusia)
2 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju
1 2 3 4 5 1. Buruk 2. Baik 1. 2-5 2. 6-10 Interval
3. Presence of
an Audien (keberadaan sasaran)
2 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju
1 2 3 4 5 1. Buruk 2. Baik 1. 2-5 2. 6-10 Interval
3.6.2 Aspek Pengukuran Variabel Terikat
Variabel terikat (Dependen) sikap remaja yaitu terdiri dari komponen kognitif, afektif dan konasi. Secara rinci skala pengukuran svariabel terikat dapat dilihat pada table 3.4
Tabel 3.4 Skala Pengukuran Variabel Terikat (Dependen)
No. Variabel Jumlah Indikator
Kategori Jawaban Bobot Nilai
Kategori Variabel
Skor Skala Ukur
1. Sikap 14 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju
1 2 3 4 5 1.Buruk 2.Baik 1.14-42 2.43-70 Interval
(48)
3.7 Teknik Analisa Data
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier Berganda yaitu untuk mengetahui pengaruh pencantuman peringatan bergambar terhadap sikap remaja
dengan α = 0,05
Rumus regresi linier berganda
Y = a + b1X1 + b2X2 + ...+bnXn Keterangan :
Y = Nilai yang menguji pengaruh pencantuman peringatan bergambar terhadap sikap remaja
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = angka arah atau koefisien regresi,yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan dari pengaruh pencantuman peringatan bergambar.
(49)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Letak Geografis Kota Medan
Kota Medan terlaetak diantara 2º.27’ – 2º.47’ Lintang Utara dan 98º.35’ 98º.44’ Bujur Timur. Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar atau 265,10 Km² atau sama dengan 3,6 persen dari total luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Secara administratif Kota Medan berbatasan dengan:
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Selat Malaka
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang - Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang - Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
(50)
Berdasarkan ketentuan perundang – undangan wilayah administrasi Kota Medan dipimpin oleh Walikota/Wakil Walikota yang dipilih secara langsung. Kota Medan saat ini terdiri dari 21 Kecamatan dengan 151 Kelurahan, yang terbagi atas 2.001 lingkungan.
4.1.2 Demografi Kota Medan
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kota Medan Tahun 2011*) (Jiwa)
Sumber : BPS Kota Medan
4.2 Gambaran Lokasi Penelitian
4.2.1 SMA Swasta Mulia Medan
Yayasan pendidikan Mulia didirikan oleh bapak Drs. H. Achmad Effendi Siregar. Beliau merupakan seorang Guru yang telah mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan anak-anak bangsa dalam bidang pendidikan sejak tamat SMA pada tahun 1964. Yayasan pendidikan Mulia didirikan pada tanggal 2 februari 1986 Golongan
Umur
Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin Jiwa Persen Jiwa Persen Jiwa Persen Lk/Pr
0 – 4 96,545 9,22 91,044 8,5 187,589 8,86 106.04
5 – 9 99,946 9,55 93,487 8,73 193,433 9,14 106.91
10 – 14 97,101 9,28 91,411 8,54 188,512 8,9 106.22
15 – 19 102,913 9,83 107,751 10,06 210,664 9,95 95.51
20 – 24 115,983 11,08 126,476 11,81 242,459 11,45 91.7
25 – 29 98,368 9,4 100,788 9,41 199,156 9,41 97.6
30 – 34 87,666 8,38 89,331 8,34 176,997 8,36 98.14
35 – 39 78,091 7,46 82 7,62 159,634 7,54 95.77
40 – 44 70,08 6,7 72,575 6,78 142,655 6,74 96.56
45 – 49 59,18 5,65 61,495 5,74 120,675 5,7 96.24
50 – 54 49,206 4,7 50,291 4,7 99,497 4,7 97.84
55 – 59 36,707 3,51 36,411 3,4 73,118 3,45 100.81
60 – 64 22,31 2,13 24,687 2,31 46,997 2,22 90.37
65+ 32,464 3,1 43,374 4,05 75,838 3,58 74.85
(51)
atas saran dan masukan dari rekan-rekan melalui rapat pembentukan badan pendiri yayasan dengan hasil sebagai berikut:
Ketua : H. Mhd. Saleh Harahap Wakil Ketua : Drs. A. Helmi Lubis Sekretaris : H. Siregar
Bendahara : R. Mardiah
Sedangkan bapak Drs. H. Achmad Effendi Siregar ditetapkan menjadi kepala sekolah. Sekarang Jabatan kepala sekolah dipegang oleh Ibu Dra. Roslili Suriani, M.pd.
Yayasan pendidikan Mulia berlokasi di Jl. Kenanga sari No. 33 Tanjung Sari Medan Kec. Medan Selayang. Dengan izin operasi No. 420/6274/Dikmenjur/2014 dengan akrediatasi B (Baik).
Tabel 4.2 Jumlah Kelas dan Siswa SMA Swasta Mulia Medan Tahun ajaran
2015/2016
4.2.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan berlokasi di Jl. Abd. Hakim No. 2 Tanjung Sari dengan No. Izin operasional : 420/16776 Dikmenjur/2015 dan No. Kelas/ Program Jumlah kelas Jumlah Siswa
L P Jumlah
1. X 2 38 7 45
2. XI / IPA 1 17 7 24
3. XI / IPS 1 19 5 24
4. XII / IPA 1 14 13 27
5. XII / IPS 1 22 10 32
(52)
dengan akreditasi A. Jabatan kepala sekolah dipegang oleh Bapak Taupik Pasaribu, S.Ag.
Tabel 4.3 Jumlah seluruh Kelas dan siswa SMA Swasta Muhammadiyah 2 tahun ajaran 2015/2016
No. Kelas/ Program Jumlah kelas Jumlah Siswa
L P Jumlah
1. X 6 73 100 173
2. XI / IPA 3 48 64 112
3. XI / IPS 2 39 29 68
4. XII / IPA 3 44 52 96
5. XII / IPS 1 17 14 31
Jumlah 15 221 259 480
Namun dikarenakan peneliti melakukan penelitian pada bulan Juni maka murid kelas XII tidak dihitung karena mereka telah lulus SMA sehingga hanya murid kelas X dan XI saja yang menjadi populasi di SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan.
4.3 Deskripsi Karakteristik Responden
4.3.1 SMA Swasta Mulia Medan
Responden pada penelitian merupakan murid dari SMA Mulia Medan sehingga penjelasan karakteristik responden secara umum dibagi menjadi tiga kelompok yaitu berdasarkan usia, jenis kelamin dan kelas. Responden memiliki rentangan usia rata-rata 15 tahun – 17 tahun. Pada SMA Mulia, responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 74 responden (79,6%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 19 responden (20,4%). Dan berdasarkan kelas, untuk kelas X ada sebanyak 45 responden (48,4%) dan sebanyak 48 responden (51,6%) untuk kelas XI. Bagi murid kelas XII tidak diikutkan dalam penelitian dikarenakan
(53)
murid kelas XII telah lulus sehingga mereka sudah tidak masuk sekolah lagi. Penjelasan diatas dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Responden SMA Mulia Medan
No. Karakteristik Responden Jumlah Responden Persentase
1.
Usia
- 15 Tahun - 16 Tahun - 17 Tahun
15 38 40 16,1 40,9 43,0
Jumlah 93 100,0
2.
Jenis Kelamin - Laki-laki - Perempuan
74 19
79,6 20,4
Jumlah 93 100,0
3.
Kelas
- X SMA - XI SMA
45 48
48,4 51,6
Jumlah 93 100,0
Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa pelajar SMA Mulia yang merokok ada sebanyak 9 pelajar (9,7%) dan yang tidak merokok ada sebanyak 84 pelajar (90,3%) dari total sampel yang berjumlah 93 pelajar (100%).
Tabel 4.5 Distribusi Pelajar Yang Merokok di SMA Mulia Medan
No. Merokok Frekuensi %
1. 2. Ya Tidak 9 84 9,7 90,3
4.3.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
Responden pada penelitian merupakan murid dari SMA Muhammadiyah 2 Medan sehingga penjelasan karakteristik responden secara umum dibagi menjadi
(54)
tiga kelompok yaitu berdasarkan usia, jenis kelamin dan kelas. Responden memiliki rentangan usia rata-rata 15 tahun – 17 tahun. Pada SMA Muhammadiyah 2 responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 25 responden (32,1%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 53 responden (67,9%). Dan berdasarkan kelas, untuk kelas X ada sebanyak 38 responden (48,7%) dan sebanyak 40 responden (51,3%) untuk kelas XI. Bagi murid kelas XII tidak diikutkan dalam penelitian dikarenakan murid kelas XII telah lulus sehingga mereka sudah tidak masuk sekolah lagi. Penjelasan diatas dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Karakteristik Responden SMA Muhammadiyah 2 Medan
No. Karakteristik Responden Jumlah Responden Persentase
1.
Usia
- 15 Tahun - 16 Tahun - 17 Tahun
19 50 9 24,4 64,1 11,5
Jumlah 78 100,0
2.
Jenis Kelamin - Laki-laki - Perempuan
25 53
32,1 67,9
Jumlah 78 100,0
3.
Kelas
- X SMA - XI SMA
38 40
48,7 51,3
Jumlah 78 100,0
Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa semua sampel jumlah pelajar SMA Muhammadiyah tidak merokok yaitu sebanyak 78 pelajar (100%). Penjelasan diatas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
(55)
Tabel 4.7 Distribusi pelajar yang merokok di SMA Muhammadiyah Medan
No. Merokok Frekuensi %
1. 2.
Ya Tidak
0 78
0 100
4.4 Pencantuman Peringatan Bergambar
Pencantuman peringatan bergambar memiliki 3 variabel yaitu Symbolic Action (simbol sebagai penanda), Human Intervention (intervensi manusia) dan Presence of an Audien (keberadaan sasaran). Ketiga varibel tersebut adalah variabel bebas yang akan diteliti pada 2 sekolah yang telah ditetapkan oleh peneliti. Symbolic Action (simbol sebagai penanda), yaitu sebuah kumpulan dari tanda-tanda dimana tanda-tanda tersebut dapat terhubung dengan objek yang lain. Contohnya ialah perubahan daun ketika masuk musim gugur terhubung dengan perubahan suhu atau seperti adanya tanda stop/berhenti di jalan raya akan membuat pengendara kendaraan berhenti. Human Intervention (intervensi manusia), artinya adanya perlakuan dari manusia seperti adanya penetapan untuk menjadikan suatu objek menjadi visual rhetoric maupun pada proses interpretasi. Presence of an audience (keberadaan sasaran), yaitu ditujukan untuk audien, walaupun audien tersebut adalah pencipta objek tersebut. (Smith, 2005)
4.4.1 SMA Swasta Mulia Medan
Pada variabel simbol sebagai penanda (Symbolic Action) terdapat 4 pertanyaan, yang kemudian diperoleh jawaban terhadap pertanyaan 1 bahwa 6 responden (6,5%) berpendapat Netral (N) terhadap gambar orang merokok dengan latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan beresiko kematian, sebanyak 39 responden (41,9%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 48
(56)
responden (51,6%) berpendapat sangat setuju (SS). Pertanyaan 2 symbolic action diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,2%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak untuk menunjukkan tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak, sebanyak 5 responden (5,4 %) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 11 responden (11,8%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 75 responden (80,6%) berpendapat sangat setuju (SS).
Pertanyaan 3 symbolic action memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap pencantuman foto penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan rokok bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat diderita oleh orang yang mengkonsumsi rokok, sebanyak 6 responden (6,5 %) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 47 responden (50,5%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 39 responden (41,9%) berpendapat sangat setuju (SS). Pertanyaan 4 symbolic action memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat sangat tidak setuju (STS) terhadap pencantuman peringatan bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh audien, sebanyak 1 responden (1,1 %) berpendapat tidak setuju (TS), sebanyak 9 responden (9,7%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 40 responden (43,0%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 42 responden (45,2%) berpendapat sangat setuju (SS).
(57)
Pada pertanyaan 1 intervensi manusia (human intervention) memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat sangat tidak setuju (STS) terhadap peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat, sebanyak 3 responden (3,2 %) berpendapat tidak setuju (TS), sebanyak 10 responden (10,8%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 40 responden (43,0%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 39 responden (41,9%) berpendapat sangat setuju (SS). Pertanyaan 2 intervensi manusia (human intervention) memperoleh jawaban bahwa sebanyak 5 responden (5,4%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, sebanyak 6 responden (6,5%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 39 responden (41,9%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 43 responden (46,2%) berpendapat sangat setuju (SS).
Pertanyaan 1 keberadaan sasaran (presence of an Audience) memperoleh jawaban bahwa sebanyak 3 responden (3,2%) berpendapat Netral (N) terhadap peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarakat, sebanyak 43 responden (46,2%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut dan sebanyak 47 responden (50,5%) berpendapat sangat setuju (SS). Pertanyaan 2 keberadaan sasaran (presence of an Audience) memperoleh jawaban bahwa sebanyak 2 responden (2,2%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan konsumen rokok, sebanyak 8 responden (8,6%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan
(58)
tersebut, sebanyak 44 responden (47,3%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 39 responden (41,9%) berpendapat sangat setuju (SS). Jawaban yang diberikan responden untuk variabel pencantuman peringatan bergambar diatas sesuai Tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Pertanyaan Pencantuman Peringatan
Bergambar di SMA Swasta Mulia Medan
No Pencantuman
Peringatan Bergambar
STS TS N S SS
N % N % n % n % n %
Simbol sebagai penanda (Symbolic Action) 1. Gambar orang
merokok dengan latar belakang tengkorak
menunjukkan
bahwa berbahaya dan beresiko pada kematian
0 0 0 0 6 6,5 39 41,9 48 51,6
2. Gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak untuk
menunjukkan tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak
0 0 2 2,2 5 5,4 11 11,8 75 80,6
3. Pencantuman foto
(59)
mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan rokok bertujuan untuk
menunjukkan
penyakit tersebut dapat diderita oleh
orang yang mengkonsumsi
rokok
4. Pencantuman peringatan
bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh Audien.
1 1,1 1 1,1 9 9,7 40 43,0 42 45,2
Intervensi manusia (Human Intervention) 1. Peringatan
bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko
1 1,1 3 3,2 10 10,
(60)
rokok pada masyarakat
2. Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk
meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat
0 0 5 5,4 6 6,5 39 41,9 43 46,2
Keberadaan Sasaran (Presence of an Audience) 1. Peringatan
bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarakat
0 0 0 0 3 3,2 43 46,2 47 50,5
2. Peringatan
bergambar resiko akibat merokok ditujukan
konsumen rokok
0 0 2 2,2 8 8,6 44 47,3 39 41,9
Berdasarkan hasil penelitian, dari 93 responden (100%) yang berkategori buruk terhadap variabel symbolic action sejumlah 3 responden (3,2%) dan sisanya yaitu sebanyak 90 responden (96,8%) berkategori baik. Pada variabel human
intervention yang berkategori buruk sebanyak 3 responden (3,2%) dan sisanya
yaitu 90 responden (96,8%). Dan untuk variabel presence of an audience yang berkategori baik sebanyak 93 responden (100%). Jawaban diatas sesuai dengan tabel 4.9 dibawah ini.
(61)
Tabel 4.9 Distribusi Berdasarkan Kategori Pencantuman Peringatan Bergambar SMA Swasta Mulia Medan
No. Pencantuman Peringatan Bergambar Jumlah %
1.
Symbolic Action 1. Buruk 2. Baik
3 90
3,2 96,8
Jumlah 93 100
2.
Human Intervention 1. Buruk 2. Baik
3 90
3,2 96,8
Jumlah 93 100
3.
Presence of an audience 1. Buruk
2. Baik
0 93
0 100
Jumlah 93 100
4.4.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
Pada variabel simbol sebagai penanda (Symbolic Action) terdapat 4 pertanyaan, yang kemudian diperoleh jawaban terhadap pertanyaan 1 bahwa 1 responden (1,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan “gambar orang merokok dengan latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan beresiko kematian”, sebanyak 11 responden (14,1%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 66 responden (84,6%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 2 symbolic action diperoleh jawaban bahwa 1 responden (1,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan “gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak untuk menunjukkan tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak”, sebanyak 7 responden (9,0%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 70 responden (89,7%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
(62)
Pertanyaan 3 symbolic action memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan “pencantuman foto penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan rokok bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat diderita oleh orang yang mengkonsumsi rokok”, sebanyak 15 responden (19,2%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 62 responden (79,5%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 4 symbolic action memperoleh jawaban bahwa sebanyak 2 responden (2,6%) berpendapat Tidak Setuju (TS) terhadap pernyataan “pencantuman peringatan bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh audien”, sebanyak 2 responden (2,6 %) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 17 responden (21,8%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 57 responden (73,1%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pada pertanyaan 1 intervensi manusia (human intervention) memperoleh jawaban bahwa sebanyak 5 responden (6,4%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan “peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat”, sebanyak 27 responden (34,6%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 46 responden (59,0%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 2 intervensi manusia (human intervention) memperoleh jawaban bahwa sebanyak 6 responden (7,7%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan “Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat”, sebanyak 30
(63)
responden (38,5%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 42 responden (53,8%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 1 keberadaan sasaran (presence of an Audience) memperoleh jawaban bahwa sebanyak 3 responden (3,8%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan “peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarakat”, sebanyak 24 responden (30,8%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut dan sebanyak 51 responden (65,4%) berpendapat Sangat Setuju (S). Pertanyaan 2 keberadaan sasaran (presence of an Audience) memperoleh jawaban bahwa sebanyak 4 responden (5,1%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan “peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan konsumen rokok”, sebanyak 27 responden (34,6%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 47 responden (60,3%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Jawaban yang diberikan responden untuk variabel pencantuman peringatan bergambar diatas sesuai Tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban pertanyaan Pencantuman Peringatan
Bergambar di SMA Muhammadiyah 2 Medan
No Pencantuman
Peringatan Bergambar
STS TS N S SS
n % N % N % N % n %
Simbol sebagai penanda (Symbolic Action) 1. Gambar orang
merokok dengan latar belakang tengkorak
menunjukkan
(64)
bahwa berbahaya dan beresiko pada kematian
2. Gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak untuk
menunjukkan tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak
0 0 0 0 1 1,3 7 9,0 70 89,7
3. Pencantuman foto penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan rokok bertujuan untuk
menunjukkan
penyakit tersebut dapat diderita oleh orang yang mengkonsumsi rokok
0 0 0 0 1 1,3 15 19,2 62 79,5
4. Pencantuman peringatan
bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok
(65)
sebesar 40% dari ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh Audien.
Intervensi manusia (Human Intervention) 1. Peringatan
bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat
0 0 0 0 5 6,4 27 34,6 46 59,0
2. Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk
meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat
0 0 0 0 6 7,7 30 38,5 42 53,8
Keberadaan Sasaran (Presence of an Audience) 1. Peringatan
bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarakat
0 0 0 0 3 3,8 24 30,8 51 65,4
2. Peringatan
bergambar resiko akibat merokok
(66)
ditujukan
konsumen rokok
Berdasarkan hasil penelitian, dari 78 responden (100%) yang berkategori buruk terhadap variabel symbolic action, variabel human intervention dan presence of an audience tidak ada, ketiga variabel berkategori baik 100%.
Tabel 4.11 Distribusi Berdasarkan Kategori Pencantuman Peringatan Bergambar SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
No. Pencantuman Peringatan Bergambar Jumlah %
1.
Symbolic Action 1. Buruk 2. Baik
0 78
0 100
Jumlah 78 100
2.
Human Intervention 1. Buruk 2. Baik
0 78
0 100
Jumlah 78 100
3.
Presence of an audience 1. Buruk
2. Baik
0 78
0 100
Jumlah 78 100
4.5 Sikap Remaja
Pada variabel sikap terdapat 3 bagian yaitu kognitif, afektif dan konatif dimana total sebanyak 14 pertanyaan. Kognisi merupakan kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek. Afeksi merupakan kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek. Konatif adalah kecenderungan untuk bertindak (trend to behave).
(67)
4.5.1 SMA Swasta Mulia Medan
Pada variabel sikap kognitif terdapat 7 pertanyaan, yang kemudian diperoleh jawaban terhadap pertanyaan 1 bahwa 4 responden (4,3%) berpendapat Tidak Setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda mengetahui bahwa visual pada bungkus rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka panjang” sebanyak 11 responden (11,8%) berpendapat netral (N), sebanyak 37 responden (39,8%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 41 responden (44,1%) berpendapat sangat setuju (SS). Pertanyaan 2 kognitif diperoleh jawaban bahwa 4 responden (4,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)”, sebanyak 47 responden (50,5%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 42 responden (45,2%) berpendapat Sangat Setuju (SS) terhadap pernyataan tersebut.
Pertanyaan 3 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker mulut (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)”, sebanyak 4 responden (4,3 %) berpendapat netral (N), sebanyak 41 responden (44,1%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut dan sebanyak 47 responden (50,5%) berpendapat sangat setuju (SS). Pertanyaan 4 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker tenggorokan (Sesuai pasan visual pada bungkus rokok)”, sebanyak 5 responden (5,4 %) berpendapat netral (N), sebanyak 42 responden
(68)
(45,2%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 45 responden (48,4%) berpendapat sangat setuju (SS).
Pada pertanyaan 5 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok), sebanyak 6 responden (6,5%) berpendapat Netral (N), sebanyak 38 responden (40,9%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 48 responden (51,6%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 6 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 4 responden (4,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)”, sebanyak 37 responden (39,8%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 52 responden (55,9%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 7 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 2 responden (2,2%) berpendapat Tidak Setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda percaya bahwa gambar penyakit pada kemasan rokok disebabkan karena mengkonsumsi rokok, sebanyak 9 responden (9,7%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 41 responden (44,1%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 41 responden (44,1%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 8 afektif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 10 responden (10,8%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda tidak suka dengan pesan peringatan rokok versi gambar penyakit”, sebanyak 10 responden (10,8%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 31 responden (33,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 34 responden (36,6%)
(69)
berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 8 responden (8,6%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 9 afektif diperoleh jawaban bahwa 4 responden (4,3%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda merasa takut melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit”, sebanyak 4 responden (4,3%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 29 responden (31,2%) berpendapat Netral (N), sebanyak 42 responden (45,2%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 14 responden (15,1%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 10 afektif diperoleh jawaban bahwa 4 responden (4,3%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda merasa tidak nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit”, sebanyak 5 responden (5,4%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 38 responden (40,9%) berpendapat Netral (N), sebanyak 38 responden (40,9%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 8 responden (8,6%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 11 konatif diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,2%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin merokok”, sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 14 responden (15,1%) berpendapat Netral (N), sebanyak 32 responden (34,4%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 44 responden (47,3%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 12 afektif diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,2%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun mencoba merokok”, sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat Tidak Setuju (TS),
(70)
sebanyak 32 responden (34,4%) berpendapat Netral (N), sebanyak 17 responden (18,3%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 41 responden (44,1%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 13 konatif diperoleh jawaban bahwa 3 responden (3,2%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi rokok”, sebanyak 13 responden (14,0%) berpendapat Netral (N), sebanyak 38 responden (40,9%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 39 responden (41,9%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 14 konatif diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,2%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin membeli produk rokok”, sebanyak 2 responden (2,2%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 15 responden (16,1%) berpendapat Netral (N), sebanyak 35 responden (37,6%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 39 responden (41,9%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Jawaban yang diberikan responden untuk variabel sikap diatas sesuai Tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Pertanyaan Sikap Remaja di SMA
Swasta Mulia Medan
No Sikap STS TS N S SS
n % N % n % n % N %
Variabel Sikap Kognitif
1. Anda mengetahui bahwa visual pada bungkus
(71)
rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka panjang
2. Anda paham
bahwa merokok dapat
menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
0 0 0 0 4 4,3 47 50,5 42 45,2
3. Anda paham
bahwa merokok dapat
menyebabkan
kanker mulut (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
0 0 1 1,1 4 4,3 41 44,1 47 50,5
4. Anda paham
bahwa merokok dapat
menyebabkan kanker
tenggorokan (Sesuai pesan
visual pada bungkus rokok)
(72)
5. Anda paham bahwa merokok dapat
menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
0 0 1 1,1 6 6,5 38 40,9 48 51,6
6. Anda paham
bahwa merokok dapat
membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
0 0 0 0 4 4,3 37 39,8 52 55,9
7. Anda percaya
bahwa gambar penyakit pada kemasan rokok disebabkan
karena
mengkonsumsi rokok
0 0 2 2,2 9 9,7 41 44,1 41 44,1
Variabel Sikap Afektif
8. Anda tidak suka dengan pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
10 10, 8
1 0
10,
8 31 33,3 34 36,6 8 8,6
(73)
takut melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit
10. Anda merasa
tidak nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
4 4,3 5 5,4 38 40,9 38 40,9 8 8,6
Variabel Sikap Konatif
11. Pesan Visual
(gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin merokok
2 2,2 1 1,1 14 15,1 32 34,4 44 47,3
12. Pesan Visual
(gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun mencoba
merokok
2 2,2 1 1,1 32 34,4, 17 18,3 41 44,1
13. Pesan Visual
(gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi
(74)
konsumsi rokok 14. Pesan Visual
(gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin membeli produk rokok
2 2,2 2 2,2 15 16,1 35 37,6 39 41,9
Berdasarkan hasil penelitian, dari 93 responden (100%) yang berkategori buruk terhadap variabel sikap sejumlah 1 responden (1,1%) dan sisanya yaitu sebanyak 92 responden (98,9%) berkategori baik.
Tabel 4.13 Distribusi berdasarkan kategori sikap SMA Swasta Mulia
Medan
No. Kategori Sikap Jumlah %
1. Buruk 1 1,1
2. Baik 92 98,9
Jumlah 93 100,0
4.5.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
Pada variabel sikap kognitif terdapat 7 pertanyaan, yang kemudian diperoleh jawaban terhadap pertanyaan 1 bahwa 1 responden (1,3%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda mengetahui bahwa visual pada bungkus rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka panjang” sebanyak 6 responden (7,7%) berpendapat Netral (N), sebanyak 30 responden (38,5%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 41 responden (52,6%)
(75)
berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 2 kognitif diperoleh jawaban bahwa 1 responden (1,3%) berpendapat Tidak Setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)”, sebanyak 4 responden (5,1%) berpendapat Netral (N), sebanyak 30 responden (38,5%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 43 responden (55,1%) berpendapat Sangat Setuju (SS) terhadap pernyataan tersebut.
Pertanyaan 3 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,3%) berpendapat Sangat tidak setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker mulut (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)”, sebanyak 3 responden (3,8 %) berpendapat Netral (N), sebanyak 25 responden (32,1%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut dan sebanyak 49 responden (62,8%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 4 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 4 responden (5,1%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker tenggorokan (Sesuai pasan visual pada bungkus rokok)”, sebanyak 30 responden (38,5%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 44 responden (56,4%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pada pertanyaan 5 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,3%) berpendapat Sangat tidak setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)”, sebanyak 1 responden (1,3%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 5 responden (6,4%) berpendapat Netral (N), sebanyak 24 responden (30,8%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 47 responden (60,3%)
(76)
berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 6 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 4 responden (5,1%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)”, sebanyak 18 responden (23,1%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 56 responden (71,8%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 7 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,3%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda percaya bahwa gambar penyakit pada kemasan rokok disebabkan karena mengkonsumsi rokok”, sebanyak 2 responden (2,6%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 4 responden (5,1%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 17 responden (21,8%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 54 responden (69,2%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 8 afektif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 32 responden (41,0%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda tidak suka dengan pesan peringatan rokok versi gambar penyakit”, sebanyak 18 responden (23,1%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 16 responden (20,5%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 12 responden (15,4%) berpendapat Setuju (S). Pertanyaan 9 afektif diperoleh jawaban bahwa 16 responden (20,5%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda merasa takut melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit”, sebanyak 9 responden (11,5%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 21 responden (26,9%) berpendapat Netral (N), sebanyak 20 responden (25,6%)
(77)
berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 12 responden (15,4%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 10 afektif diperoleh jawaban bahwa 19 responden (24,4%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda merasa tidak nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit”, sebanyak 21 responden (26,9%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 21 responden (26,9%) berpendapat Netral (N), sebanyak 12 responden (15,4%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 5 responden (6,4%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 11 konatif diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,6%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin merokok”, sebanyak 5 responden (6,4%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 12 responden (15,4%) berpendapat Netral (N), sebanyak 24 responden (30,8%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 35 responden (44,9%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 12 afektif diperoleh jawaban bahwa 1 responden (1,3%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun mencoba merokok”, sebanyak 1 responden (1,3%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 15 responden (19,2%) berpendapat Netral (N), sebanyak 20 responden (25,6%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 41 responden (52,6%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 13 konatif diperoleh jawaban bahwa 1 responden (1,3%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi
(1)
2.6.2 Ciri-Ciri Kejiwaan dan Psikososial Remaja ... 31
2.7 Analisis ... 34
2.8 Kerangka Konsep ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
3.1 Jenis Penelitian ... 35
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
3.3 Populasi dan Sampel ... 36
3.3.1 Populasi ... 36
3.3.2 Sampel ... 36
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.5 Definisi Operasional ... 38
3.5.1 Variabel Bebas ... 38
3.5.2 Variabel Terikat ... 39
3.6 Aspek Pengukuran ... 39
3.6.1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas ... 39
3.6.2 Aspek Pengukuran Variabel Terikat ... 40
3.7 Teknik Analisis Data ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 42
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42
4.1.1 Letak Geografi Kota Medan ... 42
4.1.2 Demografi Kota Medan ... 43
4.2 Gambaran Lokasi Penelitian... 43
4.2.1 SMA Swasta Mulia Medan ... 43
4.2.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan ... 44
4.3 Dekripsi Karakteristik Responden ... 45
4.3.1 SMA Swasta Mulia Medan ... 45
4.3.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan ... 46
4.4 Pencantuman Peringatan Bergambar ... 48
4.4.1 SMA Swasta Mulia Medan ... 48
4.4.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan ... 54
4.5 Sikap Remaja ... 59
4.5.1 SMA Swasta Mulia Medan ... 60
(2)
BAB V PEMBAHASAN ... 81
5.1 SMA Swasta Mulia Medan ... 81
5.1.1 Pengaruh Symbolic Action Terhadap Sikap Remaja di SMA Swasta Mulia Medan ... 81
5.1.2 Pengaruh Human Intervention Terhadap Sikap Remaja di SMA Swasta Mulia Medan ... 83
5.1.3 Pengaruh Presence of an Audience Terhadap Sikap Remaja di SMA Swasta Mulia Medan ... 83
5.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan ... 84
5.2.1 Pengaruh Symbolic Action Terhadap Sikap Remaja di SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan ... 84
5.2.2 Pengaruh Human Intervention Terhadap Sikap Remaja di SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan ... 85
5.2.3 Pengaruh Presence of an Audience Terhadap Sikap Remaja di SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan ... 85
5.3 Perbandingan SMA Swasta Mulia Medan dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan ... 86
5.4 Aspek Sikap ... 88
5.4.1 SMA Swasta Mulia Medan ... 88
5.4.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan ... 89
5.4.3 Perbandingan Aspek Sikap SMA Mulia dan SMA Muhammadiyah 2 Medan ... 90
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 93
6.1 Kesimpulan ... 93
6.2 Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 96 DAFTAR LAMPIRAN:
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Penelitian SMA Swasta Mulia
Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Penelitian SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian
Lampiran 5 Output Pengolahan Data Statistik
x
(3)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Pelajar SMA Swasta Mulia Medan... 36
Tabel 3.2 Jumlah Pelajar SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan ... 36
Tabel 3.3 Skala Pengukuran Variabel Bebas (Independen) ... 40
Tabel 3.4 Skala Pengukuran Variabel Terikat (Dependen) ... 40
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kota Medan Tahun 2011 ... 43
Tabel 4.2 Jumlah Kelas dan Siswa SMA Mulia Medan Tahun Ajaran 2015/2016 ... 44
Tabel 4.3 Jumlah Seluruh Kelas dan Siswa SMA Muhammadiyah 2 Medan ... 45
Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Responden SMA Mulia Medan ... 46
Tabel 4.5 Distribusi Pelajar Yang Merokok si SMA Mulia Medan ... 46
Tabel 4.6 Distribusi Karakteristik Responden SMA Muhammadiyah 2 Medan ... 47
Tabel 4.7 Distribusi Pelajar Yang Merokok di SMA Muhammadiyah 2 Medan ... 48
(4)
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Pertanyaan Sikap Remaja di SMA
Swasta Mulia Medan ... 63 Tabel 4.13 Distribusi Berdasarkan Kategori Sikap SMA Swasta
Mulia Medan ... 67 Tabel 4.14 Distribusi Berdasarkan Jawaban Sikap SMA Swasta
Muhammadiyah 2 Medan... 71 Tabel 4.15 Distribusi Berdasarkan Kategori Sikap SMA Swasta
Muhammadiyah 2 Medan... 74 Tabel 4.16 Distribusi Normalitas Responden Berdasarkan Kategori
Pencantuman Peringatan Bergambar dan Sikap di SMA
Swasta Mulia ... 74 Tabel 4.17 Distribusi Normalitas Responden Berdasarkan Kategori
Pencantuman Peringatan Bergambar dan Sikap
di SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan ... 75 Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson SMA Swasta Mulia
Medan ... 76 Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson SMA Swasta
Muhammadiyah 2 Medan... 77 Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Pengaruh
Pencantuman Peringatan Bergambar Terhadap Sikap
Remaja di SMA Swasta Mulia Medan ... 79 Tabel 4.21 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Pengaruh
Pencantuman Peringatan Bergambar Terhadap Sikap
Remaja di SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan ... 80
xii
(5)
DAFTAR GAMBAR
(6)
DAFTAR ISTILAH
Singkatan : Singkatan dari
WHO : World Health Organization
UU : Undang-Undang
RUU : Rancangan Undang-Undang PP : Peraturan Pemerintah
BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan
xiv