Sampel Teknik Penarikan Sampel

Tabel 3.8 DATA UMUM KELURAHAN SEI RENGAS II Sumber: Kantor Lurah Sei Rengas II November 2013

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi Nawawi, 1995:144. Sampel yang representatif bisa diartikan bahwa sampel tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keadaan populasi Kriyantono, 2006:150. No Lingkungan Laki-Laki Perempuan Total 1 Lingkungan 1 239 213 452 2 Lingkungan 2 333 246 579 3 Lingkungan 3 185 307 492 4 Lingkungan 4 346 378 724 5 Lingkungan 5 456 607 1063 6 Lingkungan 6 299 318 617 7 Lingkungan 7 285 357 642 8 Lingkungan 8 363 294 657 9 Lingkungan 9 318 417 735 10 Lingkungan 10 286 287 573 11 Lingkungan 11 384 601 985 Jumlah 3.494 4.025 7.519 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data yang diperoleh, maka peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dan tingkat kepercayaan 90, yakni sebagai berikut: n = N Nxd 2 + 1 Keterangan: n = sampel N = jumlah populasi d 2 = presisi digunakan 10 atau 0,1 Dengan demikian besar sampel yang diperlukan adalah: n = N Nxd 2 + 1 n = 7519 7519 x 0.01 + 1 n = 7519 75.19 + 1 n = 7519 76.19 n = 98.68 n = 99 Universitas Sumatera Utara

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel

Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Stratified Random Sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang dipakai untuk populasi yang heterogen, berbeda dalam hal karakteristik populasi, seperti tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, usia atau jenis kelamin. Untuk menggambarkan secara tepat mengenai sifat-sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi terlebih dahulu dalam lapisan strata yang seragam Eriyanto, 1999:95. � = n1 X n � Keterangan: n1 = jumlah siswa n = jumlah sampel N = populasi Universitas Sumatera Utara Tabel 3.9 Stratified Proporsional Random Sampling 2. Purposive Sampling, yaitu teknik yang dilakukan dengan cara mengambil subjek yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat oleh peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel Kriyantono, 2006:154. Lingkungan Populasi Penarikan Sampel Lingkungan 1 452 452x99 7519 = 6 orang Lingkungan 2 579 579 x 99 7519 = 8 orang Lingkungan 3 492 492 x 99 7519 = 6 orang Lingkungan 4 724 724 x 99 7519 = 9 orang Lingkungan 5 1063 1063 x 99 7519 = 14 orang Lingkungan 6 617 617 x 99 7519 = 8 orang Lingkungan 7 642 642 x 99 7519 = 8 orang Lingkungan 8 657 657 x 99 7519 = 9 orang Lingkungan 9 735 735 x 99 7519 = 10 orang Lingkungan 10 573 573 x 99 7519 = 8 orang Lingkungan 11 985 985 x 99 7519 = 13 orang Jumlah 7.519 99 orang Universitas Sumatera Utara Sehingga berdasarkan pada definisi tersebut, peneliti juga memberikan beberapa kriteria yang dapat dijadikan sampel sebagai berikut: • Perokok tersebut berusia 21 sampai 61 tahun. • Perokok menetap di Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan. • Perokok tersebut merupakan perokok aktif. 3. Accidental Sampling, yaitu dalam teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil siapa saja yang kebetulan dijumpai untuk dijadikan sampel disesuaikan dengan karakteristik responden yang diinginkan, sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi Kriyantono, 2006:152. Setelah jumlahnya diperkirakan mencukupi, pengumpulan data bisa dihentikan dengan asumsi, jumlah yang ditentukan ini dianggap telah relevan telah mewakili seluruh populasi. Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 99 orang.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DALAM IKLAN TERHADAP KESADARAN BERHENTI MEROKOK Studi pada Mahasiswa Perokok Program Studi Syariah Angkatan 2013 Universitas Muhammadiyah

0 13 17

i RESEPSI REMAJA TERHADAP PESAN BAHAYA MEROKOK DI BUNGKUS ROKOK (Studi pada Remaja Perokok di Area Merokok Alun-Alun Kota Batu)

0 18 19

EFEKTIFITAS PESAN GAMBAR PERINGATAN PADA KEMASAN ROKOK DALAM MENINGKATKAN KESADARAN TENTANG BAHAYA MEROKOK (Studi pada Perokok Aktif di Perumahan Bukit Cemara Tujuh RT 01 RW 12 Kecamatan Dau Kabupaten Malang)

1 8 54

Analisa Pengaruh Pencantuman Peringatan Bergambar Pada Bungkus Rokok Terhadap Sikap Remaja di Kota Medan Tahun 2016 (Studi di SMA Swasta Mulia Medan dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan)

0 11 152

ANALISIS PENGARUH GAMBAR PERINGATAN KESEHATAN PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG ANALISIS PENGARUH GAMBAR PERINGATAN KESEHATAN PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG.

0 6 19

PERSEPSI DAN SIKAP PEROKOK TERHADAP INOVASI KEMASAN, WARNA DAN GAMBAR PERINGATAN KESEHATAN : STUDI PERSEPSI DAN SIKAP PEROKOK TERHADAP INOVASI KEMASAN, WARNA DAN GAMBAR PERINGATAN KESEHATAN : STUDI EKSPLORASI DESAIN KEMASAN.

0 2 19

Studi Mengenai Kontribusi Sikap Pada Peringatan Bahaya Kesehatan Terhadap Intention Melakukan Social Support Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X" (Studi Mengenai Kontribusi Sikap Pada Peringatan Bahaya Kesehatan Akibat Asap Rokok Bagi Perokok

0 0 48

SIKAP PEROKOK TERHADAP PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DI SURABAYA (Study deskriptif sikap perokok Surabaya terhadap pesan peringatan bahaya merokok pada iklan,reklame, dan label bungkus rokok).

1 2 78

SIKAP PEROKOK TERHADAP PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DI SURABAYA( Study deskriptif sikap perokok Surabaya terhadap pesan peringatan bahaya merokok pada iklan,reklame, dan label bungkus rokok) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar

0 0 18

PERAN PESANTREN DALAM MENGEMBANGKAN KESADARAN KEMAJEMUKAN AGAMA (Studi Kasus di Pesantren Aisyiyah Kelurahan Sei Rengas Permata Kecamatan Medan Area kota Medan Propinsi Sumatera Utara–Indonesia)

0 0 23