bentuk geometri bujur sangkar yang di olah sedemikian rupa, sehingga memberikan kesan tampilan bentuk bangunan yang dinamis, statis dan jujur dengan memberikan
sirkulasi dan ruangan yang di sesuikan untuk para lansia sehingga mudah digunakan dalam melakukan
segala kegiatan di dalamnya. Dibawah ini Konsep proses Bentuk transformasi bentuk bangunan dari tiap massa :
Open space, sebagai penerima entrance.
+
Penambahan
Penekanan sebagai entrance Gambar. Sketsa tranformasi bentuk
Hunian Lansia.
Gambar. Sketsa tranformasi bentuk Ruang Bersama
+
Penambahan
+ +
Gambar. Sketsa tranformasi bentuk Kantor Pengelola dan
poliklinik
Penambahan Gambar 5.10. Konsep Bentuk Sumber : Berkas Tugas Akhir, 2010
5.2.2. Konsep Tampilan
Tampilan bangunan tidak meninggalkan fungsi dan pengguna dari bangunan ini, dimana mengingat fungsi dari bangunan ini merupakan suatu tempat pelayanan bagi
lanjut usia yang bersifat sosial, namun juga bersifat komersil. Sehingga tidak hanya fungsi dari bagunan yang diperhatikan, namun tampilan dari bangunan juga diperlukan.
Baik untuk tujuan dari segi komersil juga untuk kenyamanan lansia di dalamnya agar merasa betah. Kebanyakan tampilan panti-panti yang ada tidak diperhatikan, bagi mereka
yang terpenting adalah bangunan tersebut sudah dapat mewadahi kegitan mereka di dalamnya.
83
Konsep tampilan yang digunakan pada Pusat Pelayanan dan Perawatan Orang Lanjut Usia ini adalah ekletik, yaitu tampilan perpaduan antara arsitektur Tropis, dimana
kesan sebuah cottage juga akan ditampilkan. Tampilan bangunan didominasi oleh bahan- bahan material alam seperti batu alam dan atap genteng yang menyesuaikan dengan
bangunan yang ada disekitarnya. Pemilihan warna material menggunakan material warna soft, dimana warna-warna soft memberikan ketenangan bagi lansia sesuai dengan tema
perancangan yaitu Comfortable Residence. Maksud dari pemilihan tampilan ini yaitu memberikan warna baru bagi perkembangan panti-panti yang ada, dengan tetap tidak
meninggalkan fungsinya sebagai sebuah wadah tempat yang melayani satu kegiatan para lansia di dalamnya.
5.3.2. Konsep Struktur
Sistem struktur bangunan yang direncanakan menggunakan pondasi batu kali.Untuk struktur bangunan yang digunakan adalah rangka kolom balok dengan ukuran kolom
3030. Konstruksi bangunan yang digunakan pada kolom adalah dengan sistem grid, dimana sistem dilatasi juga digunakan pada bangunan ruang bersama dan kantor
pengelola. Struktur atap menggunakan struktur rangka atap yang manggunakan material kayu
pada hunian lansia dan baja WF pada ruang bersama dan kantor pengelol. Finishing penutup atap menggunakan material genteng.
Finishing tampilan bangunan mengunakan
material-material alam dan warna soft dengan
tampilan lebih sederhana untuk memperkuat kesan
cottage yang ingin diciptakan.
Gambar 5.11. Sketsa Tampilan Hunian Lansia Sumber : Berkas Tugas Akhir, 2010
Konstruksi bangunan pada kolom adalah system dengan grid.Dengan
jarak tiap bentang 5-7m dan besar kolom antata 3030-5050.
Gambar 5.12. Sketsa Modul Bangunan Sumber : Berkas Tugas Akhir, 2010
84
5.4.2. Mekanikal Elektrikal