5.2.3 Konsep Suasana Ruang
Sesuai dengan tema perancangan, yaitu “Comfortable Residence” maka suasana pada perancangan ruang dalam interior yang ingin dihadirkan lebih kepada penerapan
elemen-elemen interiornya sendiri selain memperhatikan aplikasi konsep juga harus disesuaikan dengan tampilan kenyamanan yang bisa memberikan kesan atau suasana
yang dekat dengan kehidupan pengguna sehari-hari.
Gambar 5.14. Sketsa interior ruang bersama Sumber : Berkas Tugas Akhir, 2010
Hal ini dengan cara melalui pemilihan material yang berasal dari alam seperti elemen kayu dan batu-batuan. Keduanya memberikan kesan natural dan alami,
mendukung suasana cottage yang ingin diciptakan pada perancangan.
5.3.3 Susunan atau Pola Ruang
Obyek Perancangan adalah tatanan massa yang terdiri dari banyak massa. Dalam penerapannya massa-massa bangunan tersebut di dominasi oleh bangunan-bangunan
yang susunan atau pola ruang dalamnya terdiri dari beberapa ruang. Hanya beberapa bagian bangunan yang merupakan bangunan tunggal dengan susunan atau pola ruang
tunggal seperti pada bangunan musholla, ruang serbaguna Hal ini memberi pengaruh terhadap pola sirkulasi dalam bangunan. Untuk massa
bangunan tunggal yang sekaligus menjadi pola ruang sederhana yang aktivitasnya hanya ”masuk – beraktivitas – keluar” dan hanya satu ruang pada bangunan tersebut.
87
Berbeda dengan massa bangunan yang di dalamnya terdiri dari beberapa ruang, dimana pola atau sususnan ruangnya secara linier atau pola ruang yang terjadi secara
berurutan dan menerus. Pola sirkulasinya massa-massa bangunan tersebut selalu mempunyai ruang penerima atau ruang penampung untuk pengguna di bagian depan
bangunan sekaligus sentral bangunan. Ruang Penerima tersebut bisa disebut juga sebagai lobby bangunan yang menjadi ruang peralihan dari luar sebelum masuk lebih lanjut
keruang-ruang kegiatan yang lebih spesifik. Ruang publik tersebut juga berhubungan dengan fasilitas servis di dalam bangunan tersebut, sehingga fasilitas servis
tidak berada di dalam ruang-ruang kegiatan spesifik melainkan berada di area publik juga. Seperti pada sketsa sususnan ruang yang terjadi pada hunian lansia, terdapat ruang
penerima pada bagian depan atau awal ruang.
Gambar 5.15 Pola Ruang dalam K.M Lansia type VIP
Fasilitas Utama Fasilitas Service
Fasilitas penunjang Keterangan :
R. Tamu
R.jaga Perawat
Kamar Lansia
Kamar Lansia
Kamar Lansia
Kamar Lansia
Teras
88
BAB VI APLIKASI RANCANGAN
Pengaplikasian bentuk pada Pusat Pelayanan dan Perawatan Orang Lanjut Usia ini di harapkan nanti dapat membantu dan memenuhi para lansia dalam menjalani kehidupan
sehari hari di dalam Pusat pelayanan dan perawatan ini sehingga merasa betah tinggal di dalamnya.
Pada aplikasi konsep rancangan proyek tugas akhir ini menggunakan persyarata– persyaratan yang telah dibahas pada bab sebelumnya untuk kemudian diterapkan pada
penyelesaian gambar rancangan tugas akhir, sehingga dapat diperoleh hasil desain rancangan yang paling optimal.
6.1 Aplikasi Ruang Luar
Ruang luar terjadi karena dipengaruhi oleh adanya penataan massa bangunan. dalam penyelesaian perancangan ruang luar pada Pusat Pelayanan Lanjut dan Perawatan
Lanjut usia ini meliputi:
Pola pedestrian berfungsi sebagai prasarana penghubung antar massa bangunan. Dimana lebar pedestrian yaitu 3m, dengan pertimbangan dua
orang lansia pengguna kursi roda berjalan bersamaan secara berlawanan arah dan tempat tidur dorong bagi lansia yang sakit dapat berputar 180°
dengan leluasa. Pemilihan material pedestrian way menggunakan material dengan tekstur yang kasar sehingga aman bagi lansia.
Gambar 6.1. Pergola Sumber : Berkas Tugas Akhir, 2010
89