Infrastruktur kota Peraturan Bangunan Setempat

 Perumahan Yuka Gambar 3.20. Perumahan Yuka Sumber Dokumen pribadi:, 2010 Perumahan Yuka merupakan perumahan yang berada di kawasan Surabaya Barat, letak Perumahan Yuka tidak terlalu jauh dari kantor kecamatan benowo, sebagian besar penghuninya Perumahan Yuka adalah dari kalangan menengah kebawah.

3.3.4 Infrastruktur kota

Untuk mendukung keberadaan berdirinya suatu bangunan pada site, terutama pada obyek perancangan ini, dibutuhkan adanya suatu infrastruktur kota, yaitu mulai dari penyediaan air bersih sampai dengan faktor-faktor yang mendukung berdirinya bangunan Pusat Pelayanan dan Perawatan Lanjut Usia ini. Misalnya, sebagai berikut  Air bersih Penyediaan air bersih pada site perencanaan berasal dari air PDAM unit Benowo dengan menggunakan sistem perpipaan ± 6 yang disalurkan ke arah site dengan menggunakan anak pipa ± 2 yang dialirkan ke masing-masing ruang. Disamping itu, penggunaan sumur artesis sebagai sumber air bersih cadangan.  Drainase air limbah Gambar 3.21. Drainase Air Limbah Sumber: Dokumen pribadi:, 2010 57 Pembuangan air limbah yang berupa air kotor seperti air buangan manusia dan air hujan terdapat tempat pembuangan akhir yang disediakan pada area site berupa gorong-gorong, yang kemudian dialirkan ke arah sungai  Pengelolahan sampah Sampah atau limbah padat yang dihasilkan, dikelola dengan menyediakan tempat sampah yang kemudian dibawa ke tempat penampungan pembuangan akhir yang dilakukan setiap 3 hari sekali.  Jaringan listrik Gambar 3.22. Jaringan Listrik Sumber : Dokumen pribadi, 2010 Jaringan utama listrik berasal dari PLN berupa gardu listrik yang berasal dari unit Benowo berupa kabel listrik yang dipasang ke tiap-tiap tiang listrik, yang kemudian di salurkan pada meteran listrik dan di alirkan ke tiap-tiap bangunan pada area site. Selain itu, untuk mengantisipasi adanya listrik mati pada PLN, menggunakan genset sebagai sumber jaringan listrik cadangan.  Jaringan telepon Gambar 3.23. Jaringan Telepon Sumber : Dokumen pribadi, 2010 Jaringan telepon berasal dari unit Benowo yang kemudian disalurkan melalui kabel-kabel jaringan telepon. Didalam pencapaian, jaringa telepon mengggunakan tiang-tiang telepon untuk pencapaian kedalam lokasi perencanaan 58

3.3.5. Peraturan Bangunan Setempat

Koefisien Dasar Bangunan KDB pada kecamatan Benowo : Penentuan KDB pada wilayah perencanaan adalah : keadaan intensitas pemanfaatan ruang lahan di wilayah perencanaan dilihat dari sisi angka Koefisien Dasar Bangunan KDB menunjukkan bahwa sebagian besar bangunan memiliki KDB kurang lebih dari 55, bangunan tersebut umumnya bangunan rumah tinggal. Sebagian kecil bangunan KDB di bawah 40. Arahan KDB yang ditetapkan dalam RDTRK :  Pada bangunan perumahan, angka KDB diatur mulai 55 - 65. Angka KDB maksimal bisa diberlakukan pada bangunan rumah yang berada di ruas jalan sempit seperti jalan gang dengan lebar 2-4 m  Pada bangunan fasilitas umum, angka KDB diatur mulai 50 - 60. Angka KDB maksimal diberlakukan pada bangunan angka KLB maksimal 15,0 diberlakukan pada bangunan fasilitas umum di jalan utama kota.  Garis Sempadan bangunan Ketentuan tentang Garis Sepadan Bangunan GSG dibuat sesuai dengan lebar jalan dimana bangunan tersebut berada dan ditentukan oleh lebar Daerah Milik Jalan Damija atau Right of Way ROW yang diatur pada setiap ukuran jalan sebagai berikut : Damija ROW - 4 m, ketentuan GSB : 0 meter Damija ROW 4 – 7 m, ketentuan GSB : 2 meter Damija ROW 8 - 12 m, ketentuan GSB : 3-5 meter Damija ROW 13 - 20 m, ketentuan GSB : 6-8 meter Damija ROW 20 m, ketentuan GSB : 8 meter Luas Lahan : 1,3 Ha Koefisien Dasar Bangunan KDB : 60 terbangun Maksimal Perhitungan 60 x 13.000 = 7800 m² Luas total bangunan yang di bangun = 7800 m² 59 60

BAB IV ANALISA PERANCANGAN