Konsep bangunan berasal dari latar belakang dan prilaku orang lanjut usia yang membutuhkan hubungan keluarga dalam interaksi sosial. Oleh karena itu
dalam perancanganya bangunan terdiri dari banyak massa yang memilki orintasi memusat, dimana dalam setiap massa memiliki unit pengikat. Seperti fasilitas
yang di rencanakan meliputi fasilitas pengelola, fasilitas medis, fasilitas servis, serta fasiltas- fasilitas yang mendukung dalam pusat pelayanan dan perawatan
lanjut usia ini.
4.3.2. Analisa Tampilan
Pada perancangan Pusat Pelayanan dan Perawatan Lanjut usia di Surabaya ini mempertimbangkan berbagai hal yang telah dijabarkan dan diciptakan dalam
suatu bengunan yang tidak hanya berfungsi sebagai bangunan sosial saja namun juga memberikan kenyamanan pada para pengguna terutama lansia. Untuk itu
dalam perancangnya dibuat suatu bangunan yang tidak hanya selaras dengan konsep yang digunakan namun juga selaras dengan lingkungan sekitarnya.
Bentuk dari Pusat Pelayanan dan Perawatan Lanjut usia ini mengadopsi sebuah bentuk dari dasar geometri. Bentuk site yang berbentuk persegi panjang
menjadikan bentuk dasar bangunan untuk mengefisiensikan lahan agar optimal dan dalam penampilannya menampilkan suatu bangunan yang beridentitas
bangunan tropis yang memiliki atap sebagai vocal point terhadap view. Selain itu, pemberian ornament material pada fasade bangunan memberikan kesan kental
terhadap bangunan Pusat Pelayanan dan Perawatan Lanjut usia ini.
Tampilan bercirikan cottage
Atap Perisai Berlanggam Jawa.
Gambar 4.10. Sketsa Tampilan Bangunan Sumber : Dokumen pribadi, 2010
76
RRBAB V KONSEP PERANCANGAN
Dalam menyusun sebuah konsep perancangan , di perlukan adanya analisa dan pembuatan konsep yang di dasari dari hasil analisa yang berkaitan dengan permasalahan
yang terjadi dalam perancangan, dengan memberikan pendekatan penyelesaian - penyelesaian terhadap permasalahan yang ada. Dalam bab ini akan di jelaskan mengenai
analisa dan konsep rancangan yang di inginkan dengan melakukan identifikasi segala
permasalahan dalam perancangan. Pendekatan konsep perancangan merupakan sarana untuk mengungkapkan keinginan atau ide, termasuk dalam tema perancangan dan pada
akhirnya membantu proses penyelesaian proyek tugas akhir ini, yaitu Pusat Pelayanan
dan Perawatan Orang Lanjut Usia di Surabaya dengan melakukan pendekatan dari bentuk dua dimensi menjadi bentuk tiga dimensi .
Konsep dasar perancangan dari Pusat Pelayanan dan Perawatan Orang Lanjut Usia di Surabaya ini menghadirkan tema rancang yang di inginkan, berdasarkan dari tema yang
di hadirkan yaitu ”Comfortable Residence” atau Kenyamanan bertempat tinggal bagi
lansia. Suatu tempat dikatakan telah nyaman jika memenuhi kriteria kenyamanan yang Meliputi empat hal antara lain :
1. Kenyamanan Sosial pada penghuni memberikan kenyamanan yang di capai
melalui hubungan zoning antar ruang yang berdampak pada hubungan antara sosial sesama penghuni, dengan memberikan ruang kebersamaan.
2. Kenyamanan Thermal merupakan kenyamanan yang di capai melalui
kenyaman yang meliputi kenyamanan kondisi suhu yang optimal, 3.
Kenyamanan Akustik pada bangunan memberikan kenyamanan dengan cara mengontol kebisingan.
4. Kenyamanan Visual adalah merupakan kenyamanan yang meliputi
kenyamanan yang di capai melalui optimalisasi arah pandangan visual manusia.
77
Kenyamanan Sosial Comfort Social pengaplikasi rancangan dalam kenyamanan social di atur dalam tingkat kelas penghuni yang memiliki tingkat pelayanan yang
berbeda sesuai dengan tingkat kelasnya.
Gambar 5.1. Kenyamanan Sosial Sumber : Berkas tugas akhir, 2010
Kenyamanan Thermal Comfort Thermal pengalikasian perancangan dalam mencapai kenyamanan thermal dengan cara penggunaan cross ventilation.
Gambar 5.2. Cross ventilation Sumber : Berkas tugas akhir, 2010
Cross ventilation sebagai penghawaan alami yang dinilai mampu mengatasi suhu tropis yang tinggi, serta di harapkan memenuhi kenyamanan thermal di dalam
ruangan.
Gambar 5.3. Atap tropis Sumber : Berkas tugas akhir, 2010
Atap tropis sebagai media penutup bangunan yang dinilai mampu memprediksi radiasi sinar matahari tropis yang tinggi dan mampu memberi rasa sejuk di dalam
ruangan.
78
Kenyamanan Akustik Comfort Akustik Pengaplikasian rancangan dalam control kebisingan di dalam ruangan dengan menggunakan bahan material yang memiliki
sifat peredam bunyi.
Db Db
Db
Gambar 5.4. Kontrol kebisingan Sumber : Berkas tugas akhir, 2010
Kenyamanan Visual merupakan kenyamanan yang meliputi kenyamanan yang di capai melalui pengoptimalisasi arah pandangan visual manusia.
Gambar 5.5. Jarak pandang manusia Sumber : Berkas tugas akhir, 2010
5. 1. Konsep Ruang Luar
Penyelesaian pada ruang luar disesuaikan dengan konsep kenyamanan, dimana dalam penyelesaian ruang luar dengan memberikan vegetasi tanaman baik seperti
pohon-pohon besar dan terdapat peneduh seperti selasar pada tiap jarak menuju banguanan lainnya. Pola pedestrian pada ruang luar dirancang dengan pemilihan bahan
material dan tekstur yang mendukung karakter lansia dalam berkegiatan, dimana perancangan pedestrian ini juga dimaksudkan untuk mengarahkan dan mempermudah
lansia dalam pencapaian ke setiap massa bangunan yang dituju dengan memberikan pegangan berupa handraling, sehingga memudahkan lansia dalam berpegangan saat
mereka berjalan.
79
Gambar 5.6.
pegangan berupa handraling
Sumber : Berkas tugas akhir, 2010
Selain itu memasukan unsur alam lainnya berupa berupa kolam buatan sebagai elemen akustik yang memberikan ketenangan pada massa-massa bangunan yang ada
disekitarnya. Pola pedestrian dirancang dengan pemilihan bahan material dan tekstur yang mendukung karakter lansia dalam berkegiatan, dimana perancangan pedestrian ini
juga dimaksudkan untuk mengarahkan dan mempermudah lansia dalam pencapaian ke setiap massa bangunan yang dituju.
5.1.1 . Pola Tatanan Massa