Ukuran prestasi manajer pusat investasi dapat berupa rasio antara laba dengan investasi yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut.
2.2.5.5. Laporan Untuk Akuntasi Pertanggungjawaban
Laporan pertanggungjawaban digunakan untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus memotivasi manajer tersebut untuk melakukan
tindakan koreksi atas penyimpangan atau prestasi yang tidak memuaskan. Dalam laporan pertanggungjawaban terdapat selisih antara anggaran dengan
hasil yang sesungguhnya. Selisih tersebut merupakan variance. Dari variance ini bisa diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam suatu
perusahaan. Laporan kinerja atau laporan pertanggungjawaban merupakan tahap penting dalam proses pengendalian. Karena laporan
pertanggungjawaban memusatkan pada tanggung jawab pribadi. Karakteristik laporan pertanggungjawaban Mas’ud, 1991:198, yaitu:
1 Laporan disiapkan dan disediakan tepat pada waktunya.
2 Laporan sebaiknya sederhana, dapat dimengerti dan hanya melaporkan
informasi yang penting saja. 3
Bahasa dalam laporan hendaknya yang mudah dimengerti oleh pembaca laporan.
4 Laporan harus menggambarkan hal-hal yang sebenarnya.
5 Laporan sedapat mungkin bentuknya menarik.
6 Laporan hendaknya disesuaikan dengan tingkat pejabat yang akan
membaca.
7 Laporan harus bermanfaat untuk disampaikan.
8 Biaya pembuatan laporan juga harus dipikirkan seefesien mungkin.
Agar laporannya lebih efektif, maka informasi tersebut harus dipilih dan dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan agar dapat digunakan sebagai dasar
bagi manajer untuk bertindak. Prinsip-prinsip dasar penyajian laporan efektif dikemukan Mas’ud, 1991:194, sebagai berikut.
1 Konsep pertanggungjawaban harus digunakan.
2 Prinsip “Exception” seharusnya digunakan sebaik-baiknya.
3 Angka dalam laporan sebaiknya ada pembandingnya.
4 Laporan sebaiknya makin ke tingkat atas makin berbentuk ringkasan.
5 Laporan sebaliknya meliputi komentar dan keterangan serta
interprestasi yang baik dari pembuat laporan. Tabel 2.1 dibawah ini adalah salah satu contoh bentuk laporan
pertanggungjawaban untuk laporan informasi :
PT.X Laporan Perbandingan LabaRugi Selama
Lima Tahun, 1977-1981 Dalam Jutaan Rp.
Uraian 1977 1978 1979 1980 1981
Penjualan bersih Rp 800 Rp 840 Rp 844 Rp 856 Rp1.020
Harga pokok penjualan Rp 530 Rp 540 Rp 550 Rp 294 Rp 736
Laba kotor operasi Rp 270 Rp 300 Rp 294 Rp 294 Rp 284
Biaya operasi Rp 200 Rp 206 Rp 208 Rp 210 Rp 250
Laba bersih
operasi Rp 70 Rp 94 Rp 86 Rp 84 Rp 34
Pendapatanbiaya diluar operasi
Rp 10 Rp 8 Rp 12 Rp 6 Rp 8 Laba
bersih sebelum
pajak Rp 80 Rp
102 Rp 98 Rp 90 Rp 42 Pajak
50 Rp 40 Rp 51 Rp 49 Rp 45 Rp 21
Laba bersih sesudah pajak Rp 40
Rp 51 Rp 49
Rp 45 Rp 21
Sumber : Mas’ud 1991:200 Tabel diatas merupakan contoh bentuk laporan pertanggungjawaban
untuk laporan informasi labarugi selama lima tahun PT.X. hal ini dapat dijelaskan bahwa penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan
menghasilkan laba kotor operasi, kemudian dikurangi biaya operasi menghasilkan laba bersih sebelum pajak, kemudian dikurangi dengan pajak
akan menghasilkan laba bersih sesudah pajak.
2.2.6. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakuan merupakan salah satu cabang utama dari akuntansi yang memberikan perhatian lebih terhadap hubungan antara
perilaku manusia dan sistem akuntansi, termasuk didalamnya akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen Siegel dan Marconi, 1989:6.