Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.

Definisi operasional adalah mengoperasionalkan, atau secara operasional mendefinisikan sebuah konsep untuk membuatnya bisa diukur, dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku, aspek atau sifat yang ditunjukkan oleh konsep Sekaran, 2006:4 Dalam penelitian hal-hal yang perlu didefinisikan dan diamati atau diobservasi adalah hubungan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kepuasan manajer. Variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban sebagai variabel

bebas x. Adalah suatu sistem akuntansi yang disusun berdasarkan struktur organisasi yang secara tegas memisahkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing lapisan atau tingkat manajemen, sehingga biaya yang dikumpulkan dan dilaporkan berdasarkan tingkat pertanggungjawaban. Adapun indikator dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban yaitu: 1. Struktur Organisasi. Dalam penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban mengharuskan adanya struktur organisasi yang menghubungkan antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari pusat-pusat pertanggungjawaban. Dalam penelitian ini pertanyaan yang akan diajukan ke responden mengenai struktur organisasi terdiri atas 2 dua pertanyaan. 2. Anggaran Biaya. Proses pertanggungjawaban menghendaki adanya partisipasi aktif dari masing-masing pusat pertanggungjawaban dalam penyusunan anggaran biaya. Dalam penelitian ini pertanyaan yang akan diajukan ke responden mengenai anggaran biaya terdiri atas 2 dua pertanyaan. 3. Penggolongan biaya sesuai dengan dikendalikan tidaknya. Laporan pertanggungjawaban perlu diadakan pemisahan biaya atas dasar dapat tidaknya biaya tersebut dikendalikan oleh pusat- pusat pertanggungjawaban. Dalam penelitian ini pertanyaan yang akan diajukan ke responden mengenai penggolongan biaya sesuai dengan dikendalikan tidaknya terdiri atas 4 empat pertanyaan. 4. Sistem akuntansi biaya yang disesuaikan dengan struktur organisasi. Dalam sistem akuntansi biaya mengharuskan adanya struktur organisasi yang memudahkan pengendalian biaya menjadi tanggung jawab pusat pertanggungjawaban. Dalam penelitian ini pertanyaan yang akan diajukan ke responden mengenai sistem akuntasi biaya yang disesuaikan dengan struktur organisasi terdiri atas 4 empat pertanyaan. 5. Laporan Pertanggungjawaban. Laporan pertanggungjawaban biaya digunakan untuk mempermudah tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap pusat pertanggungjawaban. Dalam penelitian ini petanyaan yang diajukan ke responden mengenai laporan pertanggungjawaban terdiri atas 3 tiga pertanyaan. Dengan mengacu pada indikator penerapan akuntansi pertanggungjawaban sebelumnya, dapat disertakan suatu cara penilaian data kualitatif melalui kuesioner dengan menggunakan teknik skala Guttman yang pernah dikembangkan dalam penelitian terdahulu oleh Deddy, 2007. Melalui penelitian ini dapat diketahui pula pengelompokkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban X. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval menggunakan rumus : Range R : Skor tertinggi – Skor terendah Jenjang yang diinginkan Keterangan: Range R : Batasan dari setiap tingkatan Skor Tertinggi : Perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan. Skor Terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan. Jika nilai 3 : Menunjukkan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan di perusahaan sudah baik. Jika nilai 2 : Menunjukkan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan di perusahaan sudah cukup baik. Jika nilai 1 : Menunjukkan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan di perusahaan jelek dalam artian tidak baik.

2. Kepuasan kerja manajer sebagai variabel terikat y.

Adalah keadaan emosional yang menggambarkan perasaan seseorang senang, tidak senang, puas, dan tidak puas terhadap pekerjaannya. Dari definisi kepuasan kerja diatas, dapat disertakan suatu cara penilaian data kualitatif melalui kuesioner dengan menggunakan teknik skala Guttman yang pernah dikembangkan dalam penelitian terdahulu oleh Deddy, 2001. Melalui penelitian ini dapat diketahui pula pengelompokkan kepuasan kerja manajer Y. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval menggunakan rumus : Range R : Skor tertinggi – Skor terendah Jenjang yang diinginkan Keterangan: Range R : Batasan dari setiap tingkatan Skor Tertinggi : Perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan. Skor Terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan. Jika nilai 3 : Menunjukkan bahwa kepuasan kerja yang diterapkan di perusahaan sudah baik. Jika nilai 2 : Menunjukkan bahwa kepuasan kerja yang diterapkan di perusahaan sudah cukup baik. Jika nilai 1 : Menunjukkan bahwa kepuasan kerja yang diterapkan di perusahaan jelek dalam artian tidak puas.

3.2. Teknik Penentuan Sampel.