Dari uraian persamaan dan perbedaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian sekarang bukan merupakan replikasi dari penelitian
terdahulu karena dimensi waktu, objek, dan variabel yang digunakan berbeda.
2.2. Landasan Teori
Dalam bab ini dikemukan beberapa teori yang akan digunakan sebagai landasan teori dari bab-bab berikutnya. Teori-teori yang akan dikemukakan
berhubungan erat dengan materi yang akan dibahas dalam penelitian ini, dan sebagai alat untuk membahas dan mengkaji seberapa besar hubungan
penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kepusan kerja manajer.
2.2.1. Pengertian dan Peranan Akuntansi Manajemen
Sebelum membahas tentang pengertian akuntansi pertanggungjawaban, maka dirasa perlu dibahas sedikit mengenai akuntansi manajemen, karena
akuntansi pertanggungjawaban merupakan bagian dari akuntansi manajemen. Menurut Mulyadi 2001:2, akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua
sudut : akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Sebagai salah satu tipe
akuntansi, akuntansi manajemen merupakan suatu sistem pengolahan informasi keuangan bagi kepentingan pemakai intern organisasi. Sebagai
salah satu sistem tipe informasi, akuntansi manajemen merupakan tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai satuan ukuran yang
digunakan untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan.
2.2.2. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban
Pada umumnya perusahaan dibagi ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil yang masing-masing diberikan tanggung jawab tertentu. Bagian ini
disebut divisi, departemen, unit bisnis dan lain-lain. Setiap bagian berisi individu-individu yang bertanggungjawab terhadap tugas atau fungsi
manajerial tertentu. Pimpinan organisasi harus memastikan bahwa individu yang ada dalam setiap departemen bekerja untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan oleh manajemen puncak. Akuntansi pertanggungjawaban Sidharta, 2004:92, merupakan konsep dan alat yang digunakan manajemen
untuk menilai kinerja individu dan departemen dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dilihat bahwa konsep manajemen yang menghendaki pembagian wewenang dan tanggung jawab secara berimbang
dan tugas dalam pencapaian tujuannya merupakan dasar timbulnya akuntansi pertanggungjawaban. Dapat dikatakan bahwa konsep akuntansi
pertanggungjawaban timbul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan manajemen. Beberapa pengertian dan definisi akuntansi pertanggungjawaban,
antara lain:
Menurut Mulyadi 2001:212 mengungkapkan bahwa: “Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang
disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya serta pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban
dalam organisasi, dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan
pendapatan yang dianggarkan”. Menurut Garrison 1997:651 menyatakan bahwa:
“Akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem pertanggungjawaban yang menentukan tanggung jawab manajer atas pendapatan dan biaya
yang ada di dalam kendalinya atau manajer bertanggung jawab atas perbedaan antara anggaran dan hasil aktual”.
Sedangkan menurut Hongren 1997:307 mengungkapkan bahwa: “Akuntansi pertanggungjawaban responsibility accounting adalah
suatu sistem akuntansi yang mengakui berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan organisasi itu dan
mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat itu dengan menetapkan penghasilan dan biaya tertentu bari pusat yang memiliki
tanggung jawab yang bersangkutan.
Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang
disusun berdasarkan struktur organisasi yang secara tegas memisahkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing lapisan atau
tingkat manajemen. 2.
Akuntansi pertanggungjawaban mendorong setiap individu untuk turut ikut serta dalam mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
3. Akuntansi pertanggungjawaban melaporkan pendapatan dan biaya yang
terjadi dalam tiap-tiap pusat pertanggungjawaban . 4.
Akuntansi pertanggungjawaban menghasilkan penilaian kinerja yang berguna bagi pimpinan didalam menyusun rencana kerja untuk periode
mendatang, baik untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban maupun untuk kepentingan perusahaan secara keseluruhan.
2.2.3. Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban