6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menduduki Jabatan
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada para responden diketahui bahwa karakteristik para responden berdasarkan lama
menduduki jabatan adalah sebagai berikut : Tabel 4.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menduduki
Jabatan No
Lama menduduki jabatan
Jumlah Prosentase
1 1 tahun
4 33,33
2 1-2 tahun
5 41,67
3 2 tahun
3 25,00
Total 12 100
Sumber: Hasil penyebaran kuesioner
Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa para responden dalam penelitian ini yaitu para manajer di pabrik karung Rosella Baru sebagian
besar telah menduduki jabatan yang disandangnya saat ini selama 1-2 tahun yaitu sebanyak 5 orang 41,67, selanjutnya sebanyak 4 orang atau
33,33 telah menduduki jabatannya saat ini kurang dari 1 tahun dan sisanya sudah menduduki jabatannya lebih dari 2 tahun yaitu sebanyak 3
orang 25.
4.2.1. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
4.2.1.1.Hasil Pengujian Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu kuesioner apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat
ukur tersebut dapat di uji dengan mengoreksi antara skor yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyan. Apabila korelasi antara skor total
dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan ditunjukkan dengan taraf signifikan 0,05, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur
tersebut mempunyai validitas. Sumarsono, 2004: 31.Hasil pengujian validitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban X Awal
Item Pertanyaan
Nilai Pearson Correlation
Tingkat signifikansi
Keterangan
X1 0,686 0,014
Valid X2 0,801
0,002 Valid
X3 -0,276 0,385
Tidak Valid
X4 0,718 0,009
Valid
X5 0,607 0,036
Valid X6 0,721
0,008 Valid
X7 0,625 0,030
Valid X8 0,660
0,020 Valid
X9 -0,070 0,829
Tidak Valid
X10 0,718 0,009 Valid
X11 -0,442 0,151 Tidak
Valid X12 -0,442 0,151
Tidak Valid
X13 0,718 0,009 Valid
X14 -0,271 0,395 Tidak
Valid X15 -0,361 0,249
Tidak Valid
Sumber : Lampiran 4.1 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari pengujian validitas
awal untuk keseluruhan item pertanyaan variabel penerapan akuntansi pertanggungjawaban X belum sepenuhnya memenuhi syarat pengujian
validitas yaitu memiliki tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Oleh karena itu beberapa item pertanyaan dalam variabel tersebut yang tidak valid
harus dikeluarkan atau dieleminasi. Beberapa item tersebut antara lain X3, X9, X11, X12, X14 dan X15.
Untuk selanjutnya perlu dilakukan pengujian validitas kembali dengan mengeliminasi item-item yang tidak valid tersebut. Berikut ini
adalah hasil pengujian validitas setelah eliminasi pertama.
Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban X Eliminasi Pertama
Item Pertanyaan
Nilai Pearson Correlation
Tingkat signifikansi
Keterangan
X1 0,560 0,058
Tidak Valid
X2 0,813 0,001
Valid
X4 0,869 0,000
Valid
X5 0,723 0,008
Valid X6 0,802
0,002 Valid
X7 0,535 0,073
Tidak Valid
X8 0,687 0,014
Valid X10 0,869 0,000
Valid X13 0,699 0,011
Valid
Sumber : Lampiran 4.2 Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian validitas setelah
dilakukan eleminasi tahap pertama, dimana pada tahap ini juga masih ada beberapa item pertanyaan variabel penerapan akuntansi
pertanggungjawaban X yang masih memberikan tingkat signifikansi lebih dari 0,05 sehingga tidak valid. Oleh karena itu proses yang dilakukan
adalah mengeluarkan atau mengeliminasi item pertanyaan X1 dan X7 dan selanjutnya melakukan pengujian validitas kembali.
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas eleminasi tahap kedua tanpa menyertakan item pertanyaan X1 dan X7.
Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban X Eliminasi Kedua
Item Pertanyaan
Nilai Pearson Correlation
Tingkat signifikansi
Keterangan
X2 0,813 0,001
Valid
X4 0,869 0,000
Valid
X5 0,723 0,008
Valid X6 0,802
0,002 Valid
X8 0,687 0,014
Valid X10 0,869 0,000
Valid X13 0,699 0,011
Valid
Sumber : Lampiran 4.3 Setelah melakukan pengujian validitas selama 3 tahap dan
mengeliminasi item-item pertanyaan yang tidak valid maka berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk variabel penerapan akuntansi
pertanggungjawaban X dari semula memiliki 15 item pertanyaan lolos uji validitas dengan mengeliminasi 8 item pertanyaan dan menyisakan 7
item pertanyaan yang valid. Untuk selanjutnya proses pengujian hanya menyertakan ke tujuh item pertanyaan tersebut.
Tabel 4.10. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Manajer Y
Item Pertanyaan
Nilai Pearson Correlation
Tingkat signifikansi
Keterangan
Y1 0,886 0,000
Valid Y2 -0,258
0,418 Tidak
Valid
Y3 0,375 0,229
Tidak Valid
Y4 0,728 0,007
Valid
Y5 0,662 0,019
Valid Y6 -0,345
0,272 Tidak
Valid Y7 0,727
0,007 Valid
Y8 0,729 0,007
Valid Y9 0,797
0,002 Valid
Y10 0,886 0,000 Valid
Sumber : Lampiran 4.4 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 10 item pertanyaan
dalam variabel kepuasan kerja manajer Y tidak seluruhnya memenuhi
kriteria validitas yang disyaratkan yaitu memiliki tingkat signifikansi kurang dari 0,05. beberapa item pertanyaan tersebut antara lain Y2, Y3 dan
Y6. oleh karena itu, proses yang dilakukan adalah mengeluarkan atau mengeliminasi item pertanyaan tersebut dan melakukan pengujian
validitas kembali. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel kepuasan kerja
manajer tahap kedua tanpa menyertakan item pertanyaan Y2, Y3 dan Y6, seperti terangkum dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.11. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Manajer Y Eleminasi Pertama
Item Pertanyaan
Nilai Pearson Correlation
Tingkat signifikansi
Keterangan
Y1 0,948 0,000
Valid Y4 0,748
0,005 Valid
Y5 0,552 0,063
Tidak Valid
Y7 0,807 0,002
Valid Y8 0,803
0,002 Valid
Y9 0,803 0,002
Valid Y10 0,948 0,000
Valid
Sumber : Lampiran 4.5 Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa setelah
dilakukan pengujian validitas eleminasi pertama, masih ada 1 item pertanyaan yang tidak valid yaitu item pertanyaan Y5 karena memiliki
tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05. oleh karena itu harus dilakukan pengujian validitas kembali dengan mengeluarkan atau mengeliminasi
item pertanyaan Y5. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas eleminasi kedua tanpa
menyertakan item pertanyaan Y5 seperti terangkum pada tabel berikut ini :
Tabel 4.12. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Manajer Y Eleminasi Kedua
Item Pertanyaan
Nilai Pearson Correlation
Tingkat signifikansi
Keterangan
Y1 0,966 0,000
Valid Y4 0,722
0,008 Valid
Y7 0,837 0,001
Valid Y8 0,817
0,001 Valid
Y9 0,817 0,001
Valid Y10 0,966 0,000
Valid
Sumber : Lampiran 4.6 Setelah melakukan pengujian validitas selama 2 tahap dan
mengeliminasi item-item pertanyaan yang tidak valid maka berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk variabel kepuasan kerja manajer
Y dari semula memiliki 10 item pertanyaan, lolos uji validitas dengan mengeliminasi 4 item pertanyaan dan menyisakan 6 item pertanyaan yang
alid. Untuk selanjutnya proses pengujian hanya menyertakan ke enam item
pertanyaan tersebut. 4.2.1.2.Hasil Pengujian Reliabilitas
Setelah dilakukan pengujian validitas, selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas dari masing-masing kuesioner. Uji reliabilitas adalah
pengujian yang dimaksudkan untuk menunjukkan sifat suatu alat ukur dalam pegertian apakah alat ukur yang digunakan cukup akurat, stabil,
atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin di ukur. Pengukuran reliabilitas menggunakan nilai Cronbach Alpha, suatu kuesioner dikatakan
reliabel bila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 Santoso, dkk., 2005: 251. Dari hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.13. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha Hitung Sig Ket
Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban X
0,909 0,60 Reliabel
Kepuasan Kerja Manajer Y
0,927 0,60 Reliabel
Sumber : Lampiran 5 Dari hasil pengujian reliabilitas di atas, dapat diketahui bahwa nilai
cronbach Alpha dari masing-masing variabel yang diperoleh nilainya lebih
besar dari batas nilai signifikan yaitu 0,60 hal tersebut menunjukkan bahwa semua item pertanyaan untuk kedua variabel yang diteliti telah
reliabel. 4.2.2.
Penyajian Data Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban X
Penerapan akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun berdasarkan struktur organisasi yang secara tegas
memisahkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing lapisan atau tingkat manajemen, sehingga biaya yang dikumpulkan dan
dilaporkan berdasarkan tingkat pertanggungjawaban. Dari hasil penyebaran kuesioner dapat diperoleh jawaban responden sebagai berikut:
Tabel 4.14. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban X
Skor jawaban Item
Pertanyaan Ya skor 1
Tidak skor 0 Total
X2 8 4 12
X4 8 4 12
X5 5 7 12
X6 9 3 12
X8 7 5 12
X10 8 4 12
X13 8 4 12
Total 53
31
Sumber : Kuesioner diolah peneliti Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
dalam penelitian menyatakan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang dilakukan di perusahaan selama ini sudah
cukup baik, meskipun ada beberapa responden yang menyatakan kurang baik. Hal tersebut nampak dari keragaman jawaban yang diberikan oleh
para responden yaitu para manajer kepala bagian yang ada dalam PT. Perkebunan Nusantara XI persero PK. Rosella Baru Surabaya dengan
perbandingan total skor jawaban 116 dan 64. Namun bila dianalisis, sebagian besar responden dalam penelitian
ini menjawab ya yaitu sebanyak 116 jawaban dimana hal tersebut menunjukkan bahwa responden menganggap perusahaan selama ini telah
melaksanakan beberapa fungsi seperti struktur organisasi, anggaran biaya, penggolongan biaya sesuai dengan dikendalikan tidaknya, sistem
akuntansi biaya yang disesuaikan dengan struktur organisasi serta laporan pertanggungjawaban sesuai dengan akuntansi pertanggungjawaban.
Melalui penelitian ini dapat diketahui pula pengelompokkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban X. Berikut ini adalah hasil
pengelompokkan variabel tersebut didasarkan atas kriteria baik, sedang serta buruk. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval
menggunakan rumus : Range R: Skor tertinggi – Skor terendah
Jenjang yang
diinginkan Keterangan:
RangeR : Batasan dari setiap tingkatan
Skor Tertinggi : Perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item
pertanyaan. Skor Terendah
: Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item Skor tertinggi
: 7 1 x 7 item pertanyaan Skor terendah
: 0 0 x 7 item pertanyaan Jenjang diinginkan
: 3 baik, sedang, jelek Range interval
: Skor tertinggi – Skor terendah Jenjang yang diinginkan
1x7 – 0x7 = 2,33 = 2 3
Berdasarkan interval di atas maka : Jelek
: Bila
jawaban responden berada pada skor 0-2
Sedang :
Bila jawaban
responden berada pada skor 3-5 Baik
: Bila jawaban responden berada pada skor 6-7 Berdasarkan perhitungan di atas maka pengelompokan penerapan
akuntansi pertanggungjawaban X pada pabrik karung Rosella Baru adalah sebagai berikut :
Tabel 4.15. Pengelompokkan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban X
No Kriteria
Jumlah Prosentase
1 Jelek 0 sd 2
3 25
2 Sedang 3 sd 5
3 25
3 Baik 6 sd 7
6 50
Total 12 100
Sumber : Lampiran Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 12 orang
yang diteliti, 6 orang atau 50 diantaranya menyatakan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan di perusahaan sudah baik
dan sisanya masing-masing sebanyak 3 orang atau 25 menyatakan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan di
perusahaan cukup baik dan tidak baik.
4.2.3. Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja Manajer Y