Tabel 4.6 Failure Modes and Effects Analysis ini terdiri dari :
1. Function digunakan untuk mendeskripsikan fungsi komponen yang sedang
dianalisa. 2.
Functional failure digunakan untuk menentukan kegagalan yang terjadi pada komponen yang dianalisa sehingga komponen tersebut tidak dapat berfungsi
dengan baik. 3.
Failure Modes digunakan untuk mengidentifikasi penyebab dari kegagalan yang terjadi pada komponen yang dianalisa.
4. Failure Effects digunakan untuk mengidentifkasi efek atau dampak yang
diakibatkan oleh kegagalan fungsi komponen. 5.
Severity digunakan untuk menentukan rating seberapa besar dampak atau intensitas kejadian mempengaruhi output proses.
6. Occurrence digunakan untuk menentukan rating sesering apa penyebab
kegagalan spesifik dari suatu proyek tersebut terjadi. 7.
Detection digunakan untuk menentukan rating penilaian dari kemungkinan suatu alat dapat mendeteksi penyebab terjadinya bentuk kegagalan.
8. Risk Priority Number digunakan untuk menentukan angka prioritas resiko
yang didapatkan dari perkalian severity, occurrence dan detection dengan rumus RPN = S x O x D
Untuk tabel yang selanjutnya dapat dilihat pada lampiran D
4.2.4 RCM II Decision Worksheet
RCM II Decision Worksheet digunakan untuk mencari jenis kegiatan
perawatan maintenance task yang tepat dan memiliki kemungkinan untuk dapat mengatasi setiap failure modes.
Tabel 4.7 RCM II Decision Worksheet pada Cooler
RCM II DECISION WORKSHEET H1 H2 H3
S1 S2 S3 Information
refference Consequence
evaluation O1
O2 O3
Default action
F FF FM
H S E O N1 N2
N3 H4 H5
S4 Proposed task
Initial interval
jam Can be
done by
1 A 1 Y N N Y N Y N Scheduled Restoration Task. Tindakan
perbaikan dan inpeksi pada riding ring saat komponen rusak dengan
memperhatikan kondisinya 112,27 Mekanik
1 A 1 Y N N Y N N Y Scheduled Discard Task. Tindakan
penggantian dan pengecekan komponen pulley cooler berdasarkan batas umur
maksimum atau pada saat komponen rusak
192,53 Mekanik
1 B 1 Y N N Y N Y N Scheduled Restoration Task. Tindakan
pembersihan dan inspeksi pada bearing secara periodik pada saat interval
perawatan optimum. 119,82 Mekanik
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran F
Tabel 4.7 RCM II Decision Worksheet ini meliputi :
a. Information Refference terdiri dari F functions yaitu fungsi komponen yang
dianalisa, FF failure function yaitu kegagalan fungsi dan FM failure mode yaitu penyebab kegagalan fungsi.
b. Consequences evaluation terdiri dari H Hidden failure, S Safety,
E Environmental dan O Operational c.
Proactive Task terdiri dari H1S1O1N1 untuk mencatat apakah on condition task dapat digunakan untuk meminimalkan terjadinya failure mode,
H2S2O2N2 untuk mencatat apakah scheduled restoration task dapat digunakan untuk mencegah failure dan H3S3O3N3 untuk mencatat apakah
scheduled discard task dapat digunakan untuk mencegah failure. d.
Default Action yang meliputi H4H5S4 untuk mencatat jawaban yang diperlukan pada default question.
e. Proposed Task yaitu kolom yang digunakan untuk mencatat tindakan yang
dilakukan sebelum terjadinya kegagalan, terdiri dari scheduled restoration task, scheduled discard task dan scheduled on condition task.
f. Initial Interval digunakan untuk mencatat interval perawatan yang optimal
dari masing-masing komponen. Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh interval perawatan untuk
ridding ring selama 112,27 jam, pulley cooler selama 192,53 jam, dan bearing selama 119,82 jam.
g. Can be done by digunakan untuk mencatat siapakah yang berwenang dalam
melakukan scheduled tersebut. Untuk tabel yang selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran F
4.2.5 Penentuan Distribusi Waktu Antar Kerusakan dan Distribusi Waktu