RCM II Decision Worksheet Penentuan Distribusi Waktu Antar Kerusakan dan Distribusi Waktu

Functional Failure Failure Mode Failure Effect Ridding Ring lepas Ridding ring dan menimbulkan getaran sehingga proses produksi berhenti Tidak mampu memdinginkan pupuk Pulley Cooler tidak stabil Putaran putaran ridding ring tidak stabil dan mengakibatkan belt pulley cooler lepas Tidak mampu menggerakkan pulley Bearing buntu Bearing berhenti berfungsi dan mengakibatkan defect pada pupuk Tidak mampu mengurangi kadar air sehingga pupuk masih basah Sprocket terbakar Sprocket terbakar dan pulley dryer tidak mampu mengeringkan pupuk Tidak mampu membawa pupuk ke belt conveyor Letak Gear Box tidak sesuai Mur gear box lepas sehingga letak gear box miring dan tidak mampu memutar pulley Gear Box tidak sejajar Pergerakan belt conveyor menjadi miring kemudian pupuk tumpah Tidak mampu membawa pupuk ke pan granulator Letak Gear Box yang tidak sesuai Gear box antara belt conveyor dan pan granulator menjadi tidak singkron sehingga posisi pupuk yang akan ditransfer menjadi miring Bearing buntu Butiran pupuk menyumbat sehingga bearing buntu dan berhenti fungsi Tidak mampu membentuk butiran pupuk sesuai spesifikasi Motor terbakar Motor terbakar sehingga pan granulator tidak mampu membentuk pupuk Tidak mampu membawa pupuk ke curring Letak Gear yang tidak sesuai Belt antara pan dan curring menjadi tidak singkron sehingga posisi pupuk yang ditransfer menjadi miring kemudian tumpah Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran D

4.4.3 RCM II Decision Worksheet

Dengan menggunakan RCM II Decision Worksheet diperoleh bahwa jenis kegiatan yang perlu dilakukan untuk setiap komponen diantaranya adalah scheduled on condition task artinya scheduled ini dapat digunakan untuk memprediksi kegagalan dari efek yang diakibatkan oleh kegagalan melalui pengamatan terhadap proses maupun produk yang dihasilkan, scheduled restoration task artinya scheduled ini membutuhkan tindakan perawatan yang dapat mengurangi kemacetan produksi, biaya perbaikan dan membatasi atau mengurangi gangguan-gangguan yang menghambat pelaksanaan produksi kemudian scheduled discard task artinya scheduled ini melakukan tindakan penggantian replacement terhadap komponen yang mengalami keausan atau kerusakan yang mengakibatkan komponen tersebut tidak dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Kegiatan dan Interval perawatan yang diperoleh berdasarkan pada RCM II Decision Worksheet untuk masing-masing komponen adalah sebagai berikut : Tabel 4.15 Kegiatan dan Interval Perawatan Mesin Dekomposer Sub Mesin Komponen Kegiatan Perawatan Interval Perawatan jam Pulley Cooler Scheduled Discard Task 192,53 Ridding Ring Scehduled Restoration Task 112,27 Cooler Bearing Scheduled Restoration Task 119,82 Pulley Dryer Scheduled On Condition Task 115,52 Sprocket Scheduled Restoration Task 109,81 Rotary Dryer Gear Box Scheduled Restoration Task 119,82 Gear Box Scheduled Restoration Task 117,13 Belt Conveyor Bearing Roll Scheduled On Condition Task 119,17 Bearing Scheduled On Condition Task 144,03 Gear Box Scheduled Discard Task 118,52 Pan Granulator Motor Scheduled Discard Task 135,29 Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran F

4.4.4 Penentuan Distribusi Waktu Antar Kerusakan dan Distribusi Waktu

Antar Perbaikan Dengan melakukan pengujian distribusi data terhadap data waktu antar kerusakan dan waktu lama perbaikan maka hasil yang diperoleh adalah data waktu antar kerusakan Tf memiliki distribusi weibull dengan 2 parameter yaitu  dan  . Untuk pulley cooler dengan  sebesar 16,5645; ridding ring dengan  sebesar 18,2967; bearing dengan  sebesar 20,4864; pulley dryer dengan  sebesar 17,9714 dan sprocket dengan  sebesar 14,2000 gear box dengan  sebesar 16,4697; gear box dengan  sebesar 15,6936; bearing roll dengan  sebesar 16,2541; bearing dengan  sebesar 20,7573; gear box dengan  sebesar 19,0412; motor dengan  sebesar 16,2980; maka berdasarkan pada parameter  tersebut menunjukkan bahwa laju kerusakan mengalami kenaikan dengan bertambahnya waktu dikarenakan nilai parameter  1 dan hal ini disebabkan oleh proses keausan komponen. Kerusakan yang terjadi umumnya disebabkan kesalahan dalam proses menufakturing atau desain yang kurang sempurna. Kemudian data waktu antar perbaikan Tr memiliki distribusi weibull, dengan parameter  untuk pulley cooler adalah 2.31775; ridding ring dengan 11,1519; bearing dengan 3,61361; pulley dryer dengan 2,02744; sprocket dengan 2,25301; gear box dengan 2,27059; gear box dengan 4,07744; bearing roll dengan 6,90465; bearing dengan 7,70233; gear box dengan 9,93240; motor dengan 2,43263 sehingga nilai parameter  1 yang menunjukkan bahwa laju kerusakan mengalami kenaikan dengan bertambahnya waktu dikarenakan proses keausan komponen

4.4.5 Penentuan Interval Perawatan