Functional Failure Failure Mode
Failure Effect Ridding Ring lepas
Ridding ring dan menimbulkan getaran sehingga proses produksi berhenti
Tidak mampu memdinginkan pupuk
Pulley Cooler tidak stabil
Putaran putaran ridding ring tidak stabil dan mengakibatkan belt pulley cooler lepas
Tidak mampu menggerakkan pulley
Bearing buntu Bearing berhenti berfungsi dan
mengakibatkan defect pada pupuk Tidak mampu mengurangi kadar
air sehingga pupuk masih basah Sprocket terbakar
Sprocket terbakar dan pulley dryer tidak mampu mengeringkan pupuk
Tidak mampu membawa pupuk ke belt conveyor
Letak Gear Box tidak sesuai
Mur gear box lepas sehingga letak gear box miring dan tidak mampu memutar pulley
Gear Box tidak sejajar
Pergerakan belt conveyor menjadi miring kemudian pupuk tumpah
Tidak mampu membawa pupuk ke pan granulator
Letak Gear Box yang tidak sesuai
Gear box antara belt conveyor dan pan granulator menjadi tidak singkron sehingga
posisi pupuk yang akan ditransfer menjadi miring
Bearing buntu Butiran pupuk menyumbat sehingga bearing
buntu dan berhenti fungsi Tidak mampu membentuk
butiran pupuk sesuai spesifikasi Motor terbakar
Motor terbakar sehingga pan granulator tidak mampu membentuk pupuk
Tidak mampu membawa pupuk ke curring
Letak Gear yang tidak sesuai
Belt antara pan dan curring menjadi tidak singkron sehingga posisi pupuk yang
ditransfer menjadi miring kemudian tumpah
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran D
4.4.3 RCM II Decision Worksheet
Dengan menggunakan RCM II Decision Worksheet diperoleh bahwa jenis kegiatan yang perlu dilakukan untuk setiap komponen diantaranya adalah
scheduled on condition task artinya scheduled ini dapat digunakan untuk
memprediksi kegagalan dari efek yang diakibatkan oleh kegagalan melalui pengamatan terhadap proses maupun produk yang dihasilkan, scheduled
restoration task artinya scheduled ini membutuhkan tindakan perawatan yang dapat mengurangi kemacetan produksi, biaya perbaikan dan membatasi atau
mengurangi gangguan-gangguan yang menghambat pelaksanaan produksi kemudian scheduled discard task artinya scheduled ini melakukan tindakan
penggantian replacement terhadap komponen yang mengalami keausan atau kerusakan yang mengakibatkan komponen tersebut tidak dapat bekerja sesuai
dengan fungsinya. Kegiatan dan Interval perawatan yang diperoleh berdasarkan pada RCM
II Decision Worksheet untuk masing-masing komponen adalah sebagai berikut : Tabel 4.15 Kegiatan dan Interval Perawatan Mesin Dekomposer
Sub Mesin Komponen
Kegiatan Perawatan Interval
Perawatan jam Pulley Cooler
Scheduled Discard Task 192,53
Ridding Ring Scehduled Restoration Task
112,27 Cooler
Bearing Scheduled Restoration Task
119,82 Pulley Dryer
Scheduled On Condition Task 115,52
Sprocket Scheduled Restoration Task
109,81 Rotary Dryer
Gear Box Scheduled Restoration Task
119,82 Gear Box
Scheduled Restoration Task 117,13
Belt Conveyor
Bearing Roll Scheduled On Condition Task
119,17 Bearing
Scheduled On Condition Task 144,03
Gear Box Scheduled Discard Task
118,52 Pan
Granulator Motor
Scheduled Discard Task 135,29
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran F
4.4.4 Penentuan Distribusi Waktu Antar Kerusakan dan Distribusi Waktu
Antar Perbaikan
Dengan melakukan pengujian distribusi data terhadap data waktu antar kerusakan dan waktu lama perbaikan maka hasil yang diperoleh adalah data waktu
antar kerusakan Tf memiliki distribusi weibull dengan 2 parameter yaitu dan
. Untuk pulley cooler dengan sebesar 16,5645; ridding ring dengan sebesar 18,2967; bearing dengan
sebesar 20,4864; pulley dryer dengan sebesar 17,9714 dan sprocket dengan
sebesar 14,2000 gear box dengan sebesar 16,4697; gear box dengan
sebesar 15,6936; bearing roll dengan sebesar 16,2541; bearing dengan
sebesar 20,7573; gear box dengan sebesar 19,0412; motor dengan
sebesar 16,2980; maka berdasarkan pada parameter tersebut menunjukkan bahwa laju kerusakan mengalami kenaikan dengan
bertambahnya waktu dikarenakan nilai parameter 1 dan hal ini disebabkan
oleh proses keausan komponen. Kerusakan yang terjadi umumnya disebabkan kesalahan dalam proses menufakturing atau desain yang kurang sempurna.
Kemudian data waktu antar perbaikan Tr memiliki distribusi weibull, dengan parameter
untuk pulley cooler adalah 2.31775; ridding ring dengan 11,1519; bearing dengan 3,61361; pulley dryer dengan 2,02744; sprocket dengan
2,25301; gear box dengan 2,27059; gear box dengan 4,07744; bearing roll dengan 6,90465; bearing dengan 7,70233; gear box dengan 9,93240; motor
dengan 2,43263 sehingga nilai parameter 1 yang menunjukkan bahwa laju
kerusakan mengalami kenaikan dengan bertambahnya waktu dikarenakan proses keausan komponen
4.4.5 Penentuan Interval Perawatan