Failure Modes and Effects Analysis

susunan seri jika komponen-komponen yang ada didalam sistem tersebut harus bekerja atau berfungsi seluruhnya agar sistem tersebut dapat mencapai target produksi yang telah ditentukan. Artinya jika ada salah satu komponen mesin Dekomposer yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka akan mengakibatkan kegagalan sistem atau sistem tersebut gagal menjalankan fungsinya sehingga akan mempengaruhi kelancaran proses produksi.

4.4.2 Failure Modes and Effects Analysis

Dengan menggunakan Failure Modes and Effects Analysis FMEA maka dapat diketahui kegagalan fungsi yang terjadi pada mesin Dekomposer yang kemudian diidentifikasi penyebab terjadinya kegagalan dan selanjutnya dapat diketahui pula efek atau dampak yang ditimbulkan dari kegagalan fungsi tersebut. Risk Priority Number RPN digunakan untuk menentukan prioritas utama komponen yang perlu dilakukan tindakan perawatan pencegahan. Hal ini disebabkan karena komponen yang memiliki nilai RPN tertinggi akan sangat mempengaruhi kelancaran proses produksi. Sehingga bagian maintenance dapat melakukan pengawasan yang ketat dan usaha perawatan yang intensif bagi komponen tersebut. Nilai RPN tertinggi pada cooler adalah komponen pulley cooler sebesar 90 dan ridding ring sebesar 90. Nilai RPN tertinggi pada rotary dryer adalah komponen pulley dryer sebesar 180. Nilai RPN tertinggi pada belt conveyor adalah komponen bearing roll sebesar 150. Dan nilai RPN tertinggi pada pan granulator adalah komponen bearing sebesar 180. Tabel 4.14 Tabel Functional Failure, Failure Mode dan Failure Effect Functional Failure Failure Mode Failure Effect Ridding Ring lepas Ridding ring dan menimbulkan getaran sehingga proses produksi berhenti Tidak mampu memdinginkan pupuk Pulley Cooler tidak stabil Putaran putaran ridding ring tidak stabil dan mengakibatkan belt pulley cooler lepas Tidak mampu menggerakkan pulley Bearing buntu Bearing berhenti berfungsi dan mengakibatkan defect pada pupuk Tidak mampu mengurangi kadar air sehingga pupuk masih basah Sprocket terbakar Sprocket terbakar dan pulley dryer tidak mampu mengeringkan pupuk Tidak mampu membawa pupuk ke belt conveyor Letak Gear Box tidak sesuai Mur gear box lepas sehingga letak gear box miring dan tidak mampu memutar pulley Gear Box tidak sejajar Pergerakan belt conveyor menjadi miring kemudian pupuk tumpah Tidak mampu membawa pupuk ke pan granulator Letak Gear Box yang tidak sesuai Gear box antara belt conveyor dan pan granulator menjadi tidak singkron sehingga posisi pupuk yang akan ditransfer menjadi miring Bearing buntu Butiran pupuk menyumbat sehingga bearing buntu dan berhenti fungsi Tidak mampu membentuk butiran pupuk sesuai spesifikasi Motor terbakar Motor terbakar sehingga pan granulator tidak mampu membentuk pupuk Tidak mampu membawa pupuk ke curring Letak Gear yang tidak sesuai Belt antara pan dan curring menjadi tidak singkron sehingga posisi pupuk yang ditransfer menjadi miring kemudian tumpah Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran D

4.4.3 RCM II Decision Worksheet