Protozoa dan parasit lain yang dapat dijumpai dalam sumber air adalah seperti Giardia intestinalis, Cryptoporidium parvum, Entamoeba histolytica, Blastocystis
hominis dan lain-lain. Parasit yang tertentu seperti, Giardia, Entamoeba histolytica, dan Cryptosporidium tidak dapat dieliminasikan melalui proses klorinasi air Athari,
1996; Markell et al., 1999. Ada penelitian yang menyatakan bahwa kontaminasi dari sistem pembuangan
tinja cenderung berjalan sampai mencapai permukaan air. Hal ini selanjutnya akan menyebabkan kontaminasi sumber air Soeparman, 2001. Sebanyak 1,1 juta orang
mengkonsumsi air yang tidak aman dan pengonsumsian air yang terkontaminasi, sanitasi, dan higenik yang tidak optimal merupakan penyebab diare 80 di dunia
Kindhauser, 2003. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai hubungan diare dengan pencemaran air bersih oleh parasit dan tingkat pengetahuan penggunaan air bersih oleh penduduk di Kampung Susuk,
Kecamatan Medan Selayang.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka dapat dirumuskan satu masalah dalam penulisan penelitian ini, adalah:
“Apakah ada hubungan diare dengan pencemaran air bersih oleh parasit dan tingkat pengetahuan penggunaan air bersih oleh penduduk di Kampung Susuk,
Kecamatan Medan Selayang?”
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan diare dengan pencemaran air bersih oleh parasit dan tingkat pengetahuan penggunaan air bersih oleh
penduduk di Kampung Susuk, Kecamatan Medan Selayang.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Memberikan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Medan tentang kualitas air
bersih di Kampung Susuk sehingga dapat diambil kebijakan dan langkah strategis untuk penyehatan air.
2. Memberikan masukan bagi masyarakat di Kampung Susuk sebagai upaya untuk menjaga kualitas air.
3. Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Air
Air adalah zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara, ¾ bagian tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5
hari tanpa minum air Chandra, 2007. Air terdapat dalam berbagai bentuk misalnya, uap air, es, cairan, dan salju Effendi, 2003.
2.2. Sumber Air
Air yang berada di permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber. Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air angkasa hujan, air
permukaan, dan air tanah Chandra, 2007.
2.2.1. Air Angkasa Hujan
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Walaupun pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami
pencemaran ketika berada di atmosfer. Pencemaran yang berlangsung di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas, misalnya karbon
dioksida, nitrogen, dan ammonia Chandra, 2007. a Gas CO
2
+ air hujan = asam karbonat b Gas S
2
O
3
+ air hujan = asam sulfat c Gas N
2
O
3
+ air hujan = asam nitrit Dengan demikian air hujan yang sampai di permukaan bumi sudah tidak murni
dan reaksi di atas dapat mengakibatkan keasamaan pada air hujan sehingga akan terbentuk acid rain hujan asam Chandra, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Air Permukaan
Air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih. Faktor –faktor yang harus diperhatikan, antara lain Chandra, 2007:
a Mutu atau kualitas baku b Jumlah atau kuantitasnya
c Kontinuitasnya Dibandingkan dengan sumber air lain, air permukaan merupakan sumber air yang
paling tercemar akibat kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lain Chandra, 2007.
Sumber-sumber air permukaan, antara lain, sungai, selokan, rawa, parit, bendungan, danau, laut dan air terjun. Air terjun dapat dipakai untuk sumber air di
kota-kota besar kerana air tersebut sebelumnya sudah dibendung oleh alam dan jatuh secara gravitasi. Air ini tidak tercemar sehingga tidak membutuhkan purifikasi
bakterial Chandra, 2007 . Sumber air permukaan yang berasal dari sungai, selokan dan parit mempunyai
persamaan, yaitu airnya mengalir dan dapat menghanyutkan bahan yang tercemar. Sumber air yang permukaan yang berasal dari rawa, bendungan, dan danau memiliki
air yang tidak mengalir, tersimpan dalam waktu yang lama, dan mengandung sisa-sisa pembusukan alam, misalnya, pembusukan tumbuh-tumbuhan, ganggang, fungi dan
lain-lain. Air permukaan yang berasal dari air laut mengandung kadar garam yang tinggi sehingga, jika akan digunakan untuk air minum, air tersebut harus menjalani
ion-exchange Chandra, 2007.
2.2.3. Air Tanah
Air tanah ground water merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah.
Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air hardness of water.
Universitas Sumatera Utara
Kesadahan pada air ini menyebabkan air mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut antara lain kalsium, magnesium, dan logam berat
seperti Fe dan Mn Chandra, 2007. Air tanah digolongkan menjadi tiga yaitu air tanah dangkal, air tanah dalam, dan
mata air. Golongan tersebut berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan mineral yang terkandung di air tanah Alamsyah, 2007.
a Air Tanah Dangkal Air tanah dangkal terdapat pada kedalaman kurang lebih 15 meter di bawah
permukaan tanah. Jumlah air yang terkandung pada kedalaman ini cukup terbatas. Pengunaan air tanah dangkal berupa sumur berdinding semen maupun sumur bor
Alamsyah, 2007. b Air Tanah Dalam
Air tanah dalam terdapat kedalaman 100-300 meter dibawah permukaan tanah. Kuantitas air tanah dalam cukup besar dan tidak terlalu dipengaruhi oleh musim,
sehingga air tanah dalam dapt digunakan untuk kepentingan industri dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama Alamsyah, 2007.
c Mata Air Mata air adalah air tanah yang keluar langsung dari permukaan tanah. Mata air
biasanya terdapat pada lereng gunung, dapat berupa rembesan mata air rembesan dan ada juga yang keluar di daerah dataran rendah mata air ‘umbul’. Kuantitas air yang
dihasilkan oleh mata air cukup banyak dan tidak dipengaruhi oleh musim sehingga dapat digunakan untuk kepentingan umum dalam jangka waktu yang lama Alamsyah,
2007.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Air Sumur
Secara teknis sumur dapat dibagi menjadi dua jenis Chandra, 2007:
a Sumur dangkal Shallow Well
Sumur semacam ini memiliki sumber air yang berasal dari resapan air hujan di atas permukaan bumi terutama di daerah dataran rendah. Jenis sumur ini banyak
terdapat di Indonesia dan mudah sekali terkontaminasi air kotor yang berasal dari kegiatan mandi-cuci-kakus MCK sehingga persyaratan sanitasi yang ada perlu sekali
diperhatikan Chandra, 2007.
b Sumur dalam Deep Well
Sumur ini memiliki sumber air yang berasal dari proses purifikasi alami air hujan oleh lapisan kulit bumi yang menjadi air tanah. Sumber airnya tidak terkontaminasi
dan memenuhi persyaratan sanitasi Chandra, 2007.
2.3. Golongan Air Berdasarkan Peruntukannya
Menurut Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 tentang pengendalian pencemaran air Pasal 7 ayat 1 berdasarkan peruntukannya air dibagi ke dalam empat
golongan yaitu : a Golongan A
Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
b Golongan B Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.
c Golongan C Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
d Golongan D Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan
untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Standar Kualitas Air