Cryptosporidium parvum Parasit Penyebab Pencemaran Air 1

c Pencegahan Pencegahan ameobiasis terutama ditujukan pada kebersihan perorangan dan kebersihan lingkungan. Kebersihan perorangan antara lain mencuci tangan dengan bersih sesudah buang air besar dan sebelum makan. Kebersihan lingkungan meliputi: masak air minum sampai mendidih sebelum diminum, mencuci sayuran sampai bersih atau memasaknya sebelum dimakan, buang air besar di jamban, tidak menggunakan tinja manusia untuk pupuk, menutup dengan baik makanan yang dihidangkan untuk menghindari kontaminasi oleh lalat dan lipas, membuang sampah di tempat sampah yang tertutup untuk menghindari lalat Sutanto, 2008.

2.6.3. Cryptosporidium parvum

a Morfologi dan Daur Hidup Cryptosporidium adalah prozoa usus yang meyebabkan diare. Kasus pertama kristosporidiosis pada manusia dilaporkan pada tahun 1976. Terdapat kriptosporidiosis terutama ditemukan pada penderita imunokompromais AIDS dan menyebabkan diare berat Sutanto, 2008. Cryptosporidium parvum adalah spesies yang menyebabkan infeksi pada manusia. Infeksi terjadi bila tertelan ookista matang yang dikeluarkan bersama tinja hospes terinfeksi. Ekskistasi terjadi di traktus gastrointestinal atas, sporozoit keluar dari ookista dan masuk ke sel epitel usus pada bagian apeks di dalam membran sel hospes, tetapi tidak di dalam sitoplasma, disebut meront. Parasit berkembang biak secara aseksual merogoni dan menghasilkan merozoit yang memasuki sel lain. Merozoit kemudian membentuk mikro dan makrogametosit yang berkembang menjadi mikro dan makrogamet. Setelah pembuahan terbentuk ookista yang mengandung 4 sporozoit. Ada dua macam ookista; yang berdinding tipis mengeluarkan sporozoit di dalam usus ekskistasi dan menyebabkan autoinfeksi, sedangkan yang berdinding tebal dikeluarkan dengan tinja. Ekskistasi terjadi jika terpapar dengan kombinasi kondisi lingkungan, yaitu pH, garam empedu, karbon dioksida, suhu Fayer Leek, 1984. Universitas Sumatera Utara Meront dan ookista berukuran 4-5 mikron. Masa prepatan, yaitu waktu antara infeksi dan pengeluaran ookista berkisar 5-21 hari. Lama pengeluaran ookista sebulan atau lebih pada orang yang imunokompeten, sedangkan pada yang imunokompromais jauh lebih lama Sutanto, 2008. Gambar 2.3. : Daur Hidup Cryptosporidium parvum b Gejala Klinis dan Diagnosis Kriptosporidiosis pada manusia biasanya disertai diare, tanpa adanya darah, kehilangan cairan dalam jumlah besar 3-17Ldapat dijumpai pada pasien immunokompromais, yang mungkin disebabkan toksin yang mirip toksin kolera. Diare pada pasien immunokompeten dapat berlnagsung sampai 1 bulan, sedangkan pada pasien immunokompromais diare mungkin 4 bulan atau lebih, pernah dilaporkan Universitas Sumatera Utara sampai 3 tahun. Gejala klinis lainnya adalah nyeri ulu hati, mual, muntah, anoreksia, dan demam ringan. Diagnosis kriptosporidiosis ditetapkan dengan menemukan ookista dalam tinja segar atau yang diawetkan dengan formalin 10 atau dengan polvinil alkohol dengan pemeriksaan langsung. Cara yang lebih baik untuk identifikasi ookista adalah pemeriksaan sediaan tinja yang dipulas dengan modifikasi Ziehl-Neelsen. Deteksi antigen dengan ELISA atau IFA telah dilaporkan pada infeksi akut. Biopsi jaringan dari mukosa gastrointestinal dilakukan dengan pewarnaan hematoxylin-eosin Sutanto, 2008. c Pencegahan Ookista dapat dibunuh dengan pemanasan sampai 65°C selama 30 menit atau memasak air sampai mendidih selam 1 menit, dengan 5 sodium hipoklorit atau 5- 10 amonia Sutanto, 2008.

2.6.4. Cacing Parasit Helminth Parasites

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Guru-Guru SD di Kecamatan Medan Selayang Terhadap Penatalaksanaan Gigi Avulsi

2 81 66

Proyeksi Jumlah Produksi Air Bersih PDAM Tirtanadidan Kebutuhannya Di Kecamatan Medan Sunggal Pada Tahun2014-2016 Berdasarkan Data Tahun 2004-2013

2 67 77

Perilaku Anggota Kelompok Pemakai Air (POKMAIR) Dalam Pengelolaan Sarana Air Bersih Di Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo Propinsi Jambi Tahun 2003

2 33 151

Hubungan Jarak Distribusi Air Bersih Dengan Jumlah Eschericia coli di Rumah Pelanggan PDAM Tirtanadi Sunggal di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010

1 39 81

Pemberdayaan Pemerintah Kelurahan Dalam Rangka Pelayanan Masyarakat ( Studi Pada Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan polonia, Kota Medan, Sematera Utara )

2 33 107

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 9 128

hubungan air bersih dan diare

0 2 14

Hubungan Diare dengan Pencemaran Air Bersih oleh Parasit dan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk di Kampung Susuk, Kecamatan Medan Selayang

0 0 22

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Air - Hubungan Diare dengan Pencemaran Air Bersih oleh Parasit dan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk di Kampung Susuk, Kecamatan Medan Selayang

0 3 22

Hubungan Diare dengan Pencemaran Air Bersih oleh Parasit dan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk di Kampung Susuk, Kecamatan Medan Selayang

0 1 13