Tingkat Pengetahuan Penggunaan Air Bersih Hubungan Kejadian Diare dengan Pencemaran Air Bersih oleh Parasit

5.5.2. Tingkat Pengetahuan Penggunaan Air Bersih

Setelah hasil analisa data dari kuesioner, hampir seluruh responden mengetahui tentang ciri-ciri dan kegunaan air bersih. Namun, apabila ditanya mengenai persyaratan air bersih untuk dikonsumsi, banyak yang menjawab bahwa langsung bisa diminum tanpa perlu dimasak terlebih dahulu. Sekitar 51 orang dari jumlah responden mengatakan bahwa buah dapat dikonsumsi langsung sedangkan 39 orang dari jumlah responden mengatakan bahwa sayuran dapat dikonsumsi langsung setelah dicuci dari sumber air bersih. Selain itu, sejumlah responden masih menganggap penyimpanan sumber air dalam wadah terbuka dan penggunaan air yang terdapat endapan adalah benar. Secara keseluruhan, ternyata penduduk di Kampung Susuk mempunyai tingkat pengetahuan yang rata-ratanya sedang. Hal ini dikarenakan banyak di antara responden yang memiliki taraf pendidikan SMP sehingga mempengaruhi tingkat pengetahuan mereka.

5.5.3. Hubungan Kejadian Diare dengan Pencemaran Air Bersih oleh Parasit

Dari hasil penelitian diketahui responden dengan sumber air tercemar dan positif dengan kejadian diare adalah sebesar 66,7. Berdasarkan hasil analisis Fisher’s Exact Test diperoleh p-value 0,192 p-value 0,05. Ketentuan yang berlaku adalah jika nilai p-value 0.05 maka H ditolak dan apabila p-value 0.05 maka H diterima, yang berarti bahwa dalam penelitian ini tidak ada hubungan yang bermakna antara pencemaran air bersih oleh parasit dengan kejadian diare. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun Depkes,1990. Standar kualitas air yang digunakan masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan agar terhindar dari gangguan kesehatan. Syarat Universitas Sumatera Utara kesehatannya meliputi persyaratan Mikrobiologi, Fisika, Kimia, dan Radioaktif Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fikri, 2012, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta berjudul faktor-faktor sanitasi yang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit diare pada anak di puskesmas depok jaya periode februari-maret di Jakarta menunjukkan tidak terdapat hubungan dengan kualitas fisik air bersih dengan kejadian diare pada balita.

5.5.4. Hubungan Kejadian Diare dengan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Air Bersih

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Guru-Guru SD di Kecamatan Medan Selayang Terhadap Penatalaksanaan Gigi Avulsi

2 81 66

Proyeksi Jumlah Produksi Air Bersih PDAM Tirtanadidan Kebutuhannya Di Kecamatan Medan Sunggal Pada Tahun2014-2016 Berdasarkan Data Tahun 2004-2013

2 67 77

Perilaku Anggota Kelompok Pemakai Air (POKMAIR) Dalam Pengelolaan Sarana Air Bersih Di Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo Propinsi Jambi Tahun 2003

2 33 151

Hubungan Jarak Distribusi Air Bersih Dengan Jumlah Eschericia coli di Rumah Pelanggan PDAM Tirtanadi Sunggal di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010

1 39 81

Pemberdayaan Pemerintah Kelurahan Dalam Rangka Pelayanan Masyarakat ( Studi Pada Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan polonia, Kota Medan, Sematera Utara )

2 33 107

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 9 128

hubungan air bersih dan diare

0 2 14

Hubungan Diare dengan Pencemaran Air Bersih oleh Parasit dan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk di Kampung Susuk, Kecamatan Medan Selayang

0 0 22

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Air - Hubungan Diare dengan Pencemaran Air Bersih oleh Parasit dan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk di Kampung Susuk, Kecamatan Medan Selayang

0 3 22

Hubungan Diare dengan Pencemaran Air Bersih oleh Parasit dan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk di Kampung Susuk, Kecamatan Medan Selayang

0 1 13