Metode Penyarian Kulit PENELAAHAN PUSTAKA

yang disimpan harus diberi label yang mencantumkan identitas, kondisi, jumlah, mutu, dan cara menyimpan Soegihardjo, 2013.

C. Metode Penyarian

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1995, ekstrak merupakan sediaan kering, kental atau cair yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai kemudian pelarut diuapkan diperlakukan sedemikian rupa hingga memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Ekstrak bisa didapatkan dari proses maserasi yang dilakukan dengan merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986. Metode penyarian dapat dilakukan dengan soxhlet extraction dan maserasi sederhana. Untuk soxhlet extraction digunakan 40 gram simplisia halus dengan pelarut etanol 80, metanol 70, metanol 40, atau n-hexane dan pet eter sebanyak 1000mL. Ekstraksi memerlukan waktu 48 jam pada suhu 70°C dan kecepatan siklus 35 menitsiklus. Sedangkan untuk maserasi sederhana digunakan 150 gram simplisia yang telah dihaluskan halus dengan pelarut etanol 80, metanol 70, metanol 40, atau n-Hexane dan petroleum ether sebanyak 1500mL. Maserasi dilakukan selama 72 jam Khan, dkk., 2012.

D. Kulit

Kulit merupakan salah satu organ penting yang memiliki berbagai macam fungsi. Luas permukaan kulit manusia dewasa adalah antara 1,5 hingga 2 m 2 dengan berat sekitar 5 kg Waugh and Grant, 2001. Pada kulit terdapat syaraf- syaraf peraba sehingga kulit dapat berfungsi dalam membantu pengaturan suhu tubuh, mengendalikan hilangnya air dari tubuh, serta memiliki kemampuan ekskretori, sekretori, dan absorpsi Pearce, 2006. Menurut Ross and Wilson 2001 kulit merupakan lini pertama respon imun yang atau sistem imunitas non spesifik sebagai penghalang invasi mikroba, masuknya zat kimia, trauma ringan, dan sinar UV. Menurut Waugh and Grant 2001, kulit memiliki enam fungsi. Fungsi pertama adalah sebagai mekanisme pertahanan non spesifik terhadap invasi mikrobia, zat kimia, agen fisik trauma, sinar UV, dan dehidrasi. Fungsi kedua sebagai pengatur regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh dijaga agar konstan sekitar 36,8°C, untuk itu keseimbangan suhu harus dijaga antara produksi panas tubuh dan pelepasan panas tubuh ke lingkungan yang secara primer dilakukan oleh kulit. Ketika suhu tubuh meningkat 0,25 hingga 0,5°C maka kelenjar keringat akan menstimulasi sekrese keringan yang kemudian dikeluarkan ke permukaan tubuh melalui pori kulit. Fungsi selanjutnya adalah pembentukan vitamin D, 7- dehydrocholesterol merupakan senyawa berbasis lemak pada kulit yang akan diubah menjadi vitamin D dengan bantuak sinar UV dari sinar matahari. Fungsi keempat adalah sebagai indra peraba yang sensitif terhadap sentuhan, tekanan, suhu, atau nyeri. Kemudian kulit juga memiliki peran dalam proses absorpsi dan ekskresi. Obat transdermal merupakan jenis obat yang diabsorpsi melalui kulit. Kulit merupakan organ ekskresi minor untuk beberapa senyawa, misalnya natrium klorida, urea, dan senyawa aromatik. Pasparakis, dkk. 2014 memaparkan kulit terdiri dari dua komponen umum: epitelium dan jaringan penghubung. Bagian epitelium dapat dibagi menjadi epitelium folikel rambut dan epidermis interfolikular. Jenis sel dengan jumlah yang paling besar pada bagian epithelial adalah keratonosit, namun pada seluruh area epitelial juga terdapat sel imun non-epitelial seperti sel Langerhans dan dendritic epidermal T cell DETCs. Waugh and Grant 2001 memaparkan kulit terdiri dari dua lapisan utama yaitu epidermis dan dermis. Epidermis merupakan lapisan paling luar dari kulit, ketebalan epidermis pada tiap bagian tubuh berbeda-beda dimana epidermis paling tebal adalah epidermis pada telapak tangan dan kaki. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah Gambar 4a. Sedangkan dermis merupakan lapisan yang kuat dan elastis. Dermis terdiri dari jaringan penghubung dan matriks yang mengandung fiber kolagen. Sel utama yang terdapat pada dermis adalah fibroblast, makrofag, dan sel mast. Struktur dermis terdiri atas pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf sensorik somatic, kelenjar keringat, rambut, dan kelenjar sebasea Gambar 4b. Gambar 4. a lapisan utama epidermis, b struktur utama pada dermis Waugh and Grant, 2001 a b

E. Perbandingan Kulit Manusia dan Hewan Uji