67
BAB V ANALISIS PERANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem dan analisis data untuk mengetahui kualitas penggunaan metode AHP dalam pengambilan keputusan
pemilihan franchise. Proses pengujian ini akan dilakukan dengan menganalisa rancangan apakah sesuai dengan kriteria sistem yang baik.
5.1 Pengujian Pemodelan Perancangan SPPK Pemilihan Franchise Metode AHP
5.1.1 Persyaratan Pemodelan AHP
Ada 4 aksioma dalam pemakaian AHP dan pelanggaran dari setiap aksioma akan berakibat tidak validnya metode yang dipakai. Bila tidak memenuhi dan tidak
valid maka sistem menjadi tidak berkualitas. Empat aksioma tersebut adalah Reciprocal Comparison, Homogeneity, independence, expectations[7].
1. Reciprocal Comparison Artinya pengambilan keputusan harus dapat memuat perbandingan dan
menyatakan preferensinya. Prefesensi tersebut harus memenuhi syarat resiprokal yaitu apabila A lebih disukai daripada B dengan skala x, maka B
lebih disukai daripada A dengan skala 1x. Analisa Sistem:
Tabel 5.1 Tabel Reciprocal Comparison modal
awal fee ciri khas
BEPROI bantuan lama
berdiri reputasi
modal awal fee 1
2 2
2 2
2 ciri khas
12 1
3 2
3 3
BEPROI 12
13 1
3 3
3 bantuan
12 12
13 1
2 2
lama berdiri 12
13 13
12 1
2 reputasi
12 13
13 12
12 1
jumlah 3.5
4.5 7
9 11.5
13
68 Dalam sistem ini yang akan dibandingkan adalah franchise dengan
kategori yang sama berdasarkan kriteria. Contohnya perbandingan antara modal dengan ciri khas 2. Artinya modal lebih penting daripada ciri khas
dengan skala 2, maka ciri khas lebih penting daripada modal dengan skala ½.
2. Homogeneity Artinya preferensi seseorang harus dapat dinyatakan dalam skala terbatas
atau dengan kata lain elemen- elemennya dapat dibandingkan satu sama lainnya. Kalau aksioma ini tidak dipenuhi maka elemen- elemen yang
dibandingkan tersebut tidak homogen dan harus dibentuk cluster kelompok elemen yang baru.
Analisa sistem: Elemen-elemen dalam sistem ini adalah kriteria yang meliputi modal, cirri khas usaha, BepRoi, lama berdiri dan jumlah gerai,
bantuan, reputasi. Alternatif-alternatifnya yaitu macam-macam franchise juga merupakan elemen. Elemen-elemen tersebut dapat dibandingkan mana
yang menurut penggunauser lebih bernilai penting. Hal ini dapat dilihat dari
69 Dari tabel tersebut dapat dibandingkan satu sama lain sehingga memenuhi
syarat homogeneity. Salah satunya membandingkan modal franchise yang satu dengan franchise yang lain.
3. Independence Artinya preferensi dinyatakan dengan mengasumsikan bahwa kriteria tidak
dipengaruhi oleh alternatif-alternatif yang ada melainkan oleh objektif keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa pola ketergantungan dalam AHP
adalah searah, maksudnya perbandingan antara elemen-elemen dalam satu tingkat dipengaruhi atau tergantung oleh elemen-elemen pada tingkat
diatasnya. Analisa sistem: Kriteria yang digunakan sistem yaitu modal awal fee, ciri
khas usaha, BEPROI, lama berdiri jumlah gerai, bantuan, reputasi. Kriteria yang digunakan tidak dipengaruhi oleh hanya salah satu alternatif
atau franchise yang ada melainkan objektif secara keseluruhan. Setiap alternatif memiliki keenam kriteria dan keenam kriteria tersebut menjadi
pertimbangan objektif secara keseluruhan memilih franchise. 4. Expectation
Artinya untuk tujuan pengambil keputusan. Struktur hirarki diasumsikan lengkap. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi maka pengambil keputusan
tidak memakai seluruh kriteria atau objektif yang tersedia atau diperlukan sehingga keputusan yang diambil dianggap tidak lengkap.
Analisa sistem: Perancangan sistem yang dibuat telah membentuk struktur hirarki yang lengkap. Pengambilan keputusan memakai seluruh objektif
yang diperlukan. Struktur hirarki dapat dilihat dari gambar berikut :
70 Struktur hirarki lengkap karena terdapat multilevel yang terdiri dari tujuan,
kriteria dan yang terakhir alternatif. Syarat struktur hirarki lengkap adalah minimal terdapat ketiga level tersebut.
5.1.2
Konsistensi Metode AHP
Gambar 5.1 Model Perancangan AHP
Model AHP dalam bentuk struktur hirarki AHP. Struktur hirarki tersebut terdiri dari tujuan yang akan dituju, kriteria dan alternatif. Goal atau sasaran dari sistem ini
adalah memilih franchise. Kriteria yang akan digunakan adalah modal awal dan fee biaya, ciri khas usaha, BEPROI, bantuan, lama berdiri dan jumlah gerai, dan
71 reputasi. Skor kriteria akan dimasukan oleh penggunjung pengguna digunakan untuk
memilih altenatif franchise. Data yang digunakan adalah 10 merek franchise kategori makanan dan minuman. Data tersebut akan dimasukan oleh admin dan menjadi
alternatif. Berikut merek-merek franchise yaitu Bakmi Gila, Gerobak Coklat, DOKAR Donat Bakar, Ayam dan Bebek Kremes Kriuuuk, Bon Delice, Arumanis Rainbow,
Oto Bento, Mendem Duren, Mie Ayam Grobakan, Chungky Monkey Forever
Milkshake. Masukan admin seperti pada tabel dibawah
:
Table 5.2 Alternatif Franchise
Model AHP dalam perancangan ini fleksibel. Fleksibel artinya dapat berubah- berubah secara dinamis. Kriteria dapat di tambah, hapus dan edit yang dilakukan oleh
admin. Namun, dalam penelitian ini akan digunakan 6 kriteria seperti pada gambar di atas. Usaha franchise selalu bertumbuh yang baru sehingga alternatif franchise akan
bertambah. Saat pengunjung memilih kategori lain, alternatif franchise mengikuti jumlah sesuai dengan yang tersedia dalam basis data dengan kategori tersebut.
Misalnya pengunjung memilih kategori makanan dan minuman maka alternatif franchise
yang muncul adalah 10 franchise yang terdapat dalam tabel 5.1.
72 Dalam persoalan pengambilan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa
konsisten, karena tidak mau keputusan itu diambil didasarkan atas pertimbangan yang mempunyai konsistensi rendah sehingga nampak seperti pertimbangan acak. Di lain
pihak, konsistensi sempurna sulit dicapai. Konsistensi sampai kadar tertentu dalam menetapkan prioritas untuk elemen-elemen atau aktivitas-aktivitas yang berkenaan
dengan beberapa kriteria adalah perlu untuk memperoleh hasil yang sah. AHP mengukur konsistensi menyeluruh dari berbagai pertimbangan melalui suatu rasio
konsistensi CR. Nilai rasio konsistensi harus 0,1 atau kurang. Jika lebih dari 0,1, pertimbangan itu mungkin acak dan perlu diperbaiki. Berikut ini perhitungan AHP dan
cara mengukur konsistensi : pengukuran konsistensi dilakukan terhadap perbandingan berpasangan dengan skala Saaty untuk kriteria dan perbandingan berpasangan skala
Saaty untuk alternatif. 1. Perbandingan Berpasangan Dengan Skala Saaty untuk Kriteria
Pengunjung mengisi skor preference skala Saaty pada perbandingan berpasangan untuk kriteria diatas. Selanjutnya, sistem akan menghitung konsistensi
dari pengisian skor tersebut. Pengukuran konsistensi dimulai dengan proses normalisasi. Normalisasi nilai setiap kolom matrik perbandingan berpasangan dengan
membagi setiap nilai pada kolom matrik dengan hasil penjumlahan kolom yang bersesuaian.
73 Normalisasi dilakukan untuk mencari vektor prioritas yang akan digunakan untuk
menghitung konsistensi. Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten. Cara mengalikannnya adalah dengan menggunakan perkalian
matrik.
X
I : 0,260976 x 1+0,251252 x 2 + 0,19746 x 2 + 0,12341 x 2+
0,093485 x 2 + 0,073418 x 2 = 1,739024 II
: 0,260976 x 0,5+0,251252 x 1 + 0,19746 x 3 + 0,12341 x 2+ 0,093485 x 3 + 0,073418 x 3 = 1,721647
III : 0,260976 x 0,5+0,251252 x 0,3333 + 0,19746 x 1 + 0,12341 x
3+ 0,093485 x 3 + 0,073418 x 3 = 1,282635 IV
: 0,260976 x 0,5+0,251252 x 0,5 + 0,19746 x 0,3333 + 0,12341 x 1+ 0,093485 x 2 + 0,073418 x 2 = 0,779149
V : 0,260976 x 0,5+0,251252 x 0,3333 + 0,19746 x 0,3333 +
0,12341 x 0,5+ 0,093485 x 1 + 0,073418 x 2 = 0,582084 VI
: 0,260976 x 0,5+0,251252 x 0,3333 + 0,19746 x 0,3333 + 0,12341 x 0,5+ 0,093485 x 0,5 + 0,073418 x 1 = 0,461924
74 Setelah dilakukan perkalian matrik maka kemudian dpat digunakan untuk mencari λ
maks. λ maks= 1,7390240,260976+1,7216470,251252 + 1,2826350,19746 +
0,7791490,12341 + 0,5820840,093485 + 0,4619240,0734186 = 6,473871
CI = λ maks-nn-1 = 6,473871- 65
= 0,094774 CR = CIIR
= 0,0947741,24 = 0,076431
IR adalah indek random yang didapat dari tabel.
CR= 0.0764 berarti CR 0.100. Konsistensi dapat diterima atau bernilai benar apabila nilai konsistensi atau CR = 0.100.
75 Setelah semua skor yang dimasukan konsisten, melalui tabel tersebut dapat dilihat
bahwa peringkat 1 adalah kriteria modal awal dan fee. Peringkat 2 adalah ciri khas. Peringkat 3 adalah BEPROI. Peringkat 4 adalah kriteria bantuan, peringkat 5 adalah
kriteria lama berdiri dan jumlah gerai dan peringkat terakhir adalah reputasi. Hal ini berarti pengunjung lebih mementingkan modal awal dan fee daripada kriteria yang
lain. 2. Perbandingan Berpasangan Dengan Skala Saaty untuk Alternatif
Perbandingan berpasangan untuk alternatif ini juga akan diukur tingkat konsistensinya. Pengisian skor perbandingan berpasangan ini dilakukan oleh admin
dan akan menjadi bobot atas franchise. a. Perbandingan Berpasangan Alternatif untuk kriteria Modal Awal dan fee
Kemudian dinormalisasi menjadi
76 Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten.
Maka didapatkan hasil sebagai berikut : Cara perkalian matrik seperti pada perbandingan berpasangan untuk kriteria.
I = 0,19516 x 1+ 0,16127 x 2 + 0,12654 x 2 + 0,12688 x 3 + 0,09299 x 3
+ 0,07613 x 2 + 0,06987 x 3 + 0,06273 x 3 + 0,04191 x 3 + 0,04646 x 2 = 2,19925
II = 0,19516 x 0,5+ 0,16127 x 1 + 0,12654 x 3 + 0,12688 x 2 + 0,09299 x
2 + 0,07613 x 3 + 0,06987 x 3 + 0,06273 x 3 + 0,04191 x 2 + 0,04646 x 2 = 1,881275
III = 0,19516 x 0,5+ 0,16127 x 0,3333 + 0,12654 x 1 + 0,12688 x 0,5 +
0,09299 x 3 + 0,07613 x 3 + 0,06987 x 3 + 0,06273 x 3 + 0,04191 x 2 + 0,04646 x 3 = 1,469793
IV = 0,19516 x 0,3333+ 0,16127 x 0,5 + 0,12654 x 2 + 0,12688 x 1 +
0,09299 x 2 + 0,07613 x 3 + 0,06987 x 2 + 0,06273 x 2 + 0,04191 x 3 + 0,04646 x 3 = 1,470431
V = 0,19516 x 0,3333+ 0,16127 x 0,5 + 0,12654 x 0,3333 + 0,12688 x 0,5
+ 0,09299 x 1 + 0,07613 x 3 + 0,06987 x 2 + 0,06273 x 2 + 0,04191 x2 + 0,04646 x 3 = 1,061165
VI = 0,19516 x 0,5+ 0,16127 x 0,3333 + 0,12654 x 0,3333 + 0,12688 x
0,3333 + 0,09299 x 0,3333 + 0,07613 x 1 + 0,06987 x 3 + 0,06273 x 2 + 0,04191 x 3 + 0,04646 x 1 = 0,850266
77 VII
= 0,19516 x 0,3333+ 0,16127 x 0,3333 + 0,12654 x 0,3333 + 0,12688 x 0,5 + 0,09299 x 0,5 + 0,07613 x 0,3333 + 0,06987 x 1 + 0,06273 x 2 +
0,04191 x 3 + 0,04646 x 3 = 0,756798 VIII
= 0,19516 x 0,3333+ 0,16127 x 0,3333 + 0,12654 x 0,3333 + 0,12688 x 0,5 + 0,09299 x 0,5 + 0,07613 x 0,5 + 0,06987 x 0,5 + 0,06273 x 1 +
0,04191 x 3 + 0,04646 x 3 = 0,671809 IX
= 0,19516 x 0,3333+ 0,16127 x 0,5 + 0,12654 x 0,5 + 0,12688 x 0,3333 + 0,09299 x 0,5 + 0,07613 x 0,3333 + 0,06987 x 0,3333 + 0,06273 x
0,3333 + 0,04191 x 1 + 0,04646 x 1 = 0,455719 X
= 0,19516 x 0,3333+ 0,16127 x 0,5 + 0,12654 x 0,5 + 0,12688 x 0,3333 + 0,09299 x 0,5 + 0,07613 x 0,3333 + 0,06987 x 0,3333 + 0,06273 x
0,3333 + 0,04191 x 1 + 0,04646 x 1 =0,502412 Setelah dilakukan perkalian matrik maka kemudian dpat digunakan untuk
mencari λ maks.
λ maks= 2,199250,19516+ 1,8812750,16127 + 1,4697930,12654 + 1,4704310,12688 + 1,061165 0,09299 + 0,8502660,07613 +
0,7567980,06987 + 0,6718090,06273 + 0,4557190,04191 + 0,5024120,0464610
= 11,194
CI = λ maks-nn-1
= 11,194- 109 = 0,132666
CR = CIIR = 0,1326661.49
= 0,089038
78 CR= 0.089 artinya lebih kecil dari 0.100. Jadi konsisten dapat diterima.
b. Perbandingan Berpasangan Alternatif untuk kriteria Ciri Khas Usaha
Kemudian dinormalisasikan
79 Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten.
Maka didapatkan hasil sebagai berikut : I
= 0,15700 x 1 + 0,23034 x 0,3333 + 0,04708 x 5 + 0,16920 x 0,3333 + 0,06825 x 2 + 0,04010 x 5+ 0,09978 x 2 + 0,10376 x 3 + 0,03358 x 5
+ 0,05085 x 5= 1,795718 II
= 0,15700 x 3 + 0,23034 x 1 + 0,04708 x 5 + 0,16920 x 2 + 0,06825 x 3 + 0,04010 x 5+ 0,09978 x 3 + 0,10376 x 2 + 0,03358 x 5 + 0,05085
x 5= 2,609599 III
=0,15700 x 0,2 + 0,23034 x 0,2 + 0,04708 x 1 + 0,16920 x 0,3333 + 0,06825 x 0,3333 + 0,04010 x 2+ 0,09978 x 0,3333 + 0,10376 x 0,3333
+ 0,03358 x 2 + 0,05085 x 2= 0,520645 IV
= 0,15700 x 3 + 0,23034 x 0,5 + 0,04708 x 3 + 0,16920 x 1 + 0,06825 x 2 + 0,04010 x 5+ 0,09978 x 2 + 0,10376 x 2 + 0,03358 x 5 + 0,05085
x 3= 1,961277 V
= 0,15700 x 0,5 + 0,23034 x 0,3333 + 0,04708 x 0,2 + 0,16920 x 0,5 + 0,06825 x 1 + 0,04010 x 3+ 0,09978 x 0,3333 + 0,10376 x 0,3333 +
0,03358 x 3 + 0,05085 x 3= 0,759038 VI
= 0,15700 x 0,2 + 0,23034 x 0,2 + 0,04708 x 0,5 + 0,16920 x 0,2 + 0,06825 x 0,3333 + 0,04010 x 1+ 0,09978 x 0,5 + 0,10376 x 0,3333 +
0,03358 x 2 + 0,05085 x 2= 0,451069 VII
= 0,15700 x 0,5 + 0,23034 x 0,3333 + 0,04708 x 3 + 0,16920 x 0,5 + 0,06825 x 3 + 0,04010 x 2+ 0,09978 x 1 + 0,10376 x 2 + 0,03358 x 3
+ 0,05085 x 0,3333= 1,091139
80 VIII
= 0,15700 x 0,3333 + 0,23034 x 0,5 + 0,04708 x 3 + 0,16920 x 0,5 + 0,06825 x 3 + 0,04010 x 3+ 0,09978 x 0,5 + 0,10376 x 1 + 0,03358 x
3 + 0,05085 x 3= 1,12543 IX
= 0,15700 x 0,2 + 0,23034 x 0,2 + 0,04708 x 0,5 + 0,16920 x 0,2 + 0,06825 x 0,3333 + 0,04010 x 0,5+ 0,09978 x 0,3333 + 0,10376 x
0,3333 + 0,03358 x 1 + 0,05085 x 2=0,380808 X
= 0,15700 x 0,2 + 0,23034 x 0,2 + 0,04708 x 0,5 + 0,16920 x 0,3333 + 0,06825 x 0,3333 + 0,04010 x 0,5+ 0,09978 x 3 + 0,10376 x 0,3333 +
0,03358 x 0,5 + 0,05085 x 1= 0,601825 Setelah
dilakukan perkalian matrik maka kemudian dpat digunakan untuk mencari λ maks.
λ maks= 1,795718 0,15700
+ 2,609599 0,23034
+ 0,520645 0,04708
+ 1,961277
0,16920 + 0,759038
0,06825 + 0,451069
0,04010
+
1,091139 0,09978
+
1,12543 0,10376
+
0,380808 0,03358
+
0,601825 0,05085
10 = 11,27364
dengan menggunakan λ maks tersebut, kemudian hitung CI :
CI = λ maks-nn-1 = 11,27364- 109
= 0,141516 Setelah CI didapatkan kemudian dapat menghitung CR
CR = CIIR = 0,1415161.49
= 0,094977
81 CR= 0.094 artinya lebih kecil dari 0.100. Jadi konsisten dapat diterima.
c. Perbandingan Berpasangan Alternatif untuk kriteria BEPROI
Kemudian dinormalisasikan menjadi
82 Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten.
Maka didapatkan hasil sebagai berikut :
CR= 0.094 artinya lebih kecil dari 0.100. Jadi konsisten dapat diterima.
d. Perbandingan Berpasangan Alternatif untuk kriteria Bantuansupport
Kemudian dinormalisasikan menjadi
83 Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten.
Maka didapatkan hasil sebagai berikut :
CR= 0.074 artinya lebih kecil dari 0.100. Jadi konsisten dapat diterima.
e. Perbandingan Berpasangan Alternatif untuk kriteria Lama berdiri Dan Jumlah Gerai
84
Dinormalisasikan menjadi
Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten. Maka didapatkan hasil sebagai berikut :
85 CR= 0.074 artinya lebih kecil dari 0.100. Jadi konsisten dapat diterima
.
f. Perbandingan Berpasangan Alternatif untuk kriteria Reputasi
Dinormalisasikan menjadi
86 Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten.
Maka didapatkan hasil sebagai berikut :
CR= 0.089 artinya lebih kecil dari 0.100. Jadi konsisten dapat diterima.
Semua skor yang dimasukan sudah dilakukan pengecekan CRConsistency Ratio. Hasilnya semua sudah kurang dari 0.100 sehingga semua konsisten. Kemudian setelah
semua konsisten dapat dilakukan perangkingan alternatif.
87
Tabel ini berisi rata-rata franchise yang disatukan menjadi satu tabel.
Presentase didapat dari : Bakmi gila = 0.260976 x 0.19516786 + 0.251252 x 0.157009 + 0.19746 x 0.07539 +
0.12341 x 0.153188 + 0.093485 x 0.124833 + 0.073418 x 0.208236= 0.151133
88
5.2 Pengujian Basis Data Franchise Perancangan SPPK Pemilihan Franchise