Pengertian Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Konsep Dasar Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Karakteristik Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

6

2.2 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

2.2.1 Pengertian Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Decision Support System atau SPPK Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan seperti judul yang diambil untuk skripsi ini merupakan sistem berbasis komputer yang membantu dalam proses pengambilan keputusan. Definisi SPPK secara umum adalah sistem yang berkemampuan untuk mendukung mengambil keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah semi terstuktur[1]. Menurut Raymond McLeod, Jr mendefinisikan sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam memecahkan masalah yang dihadapinya[6] .

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Keputusan sering kali harus dilakukan dalam keadaan mendesak di bawah tekanan dan beberapa keputusan mungkin saling berhubungan. Sehingga hal ini menyebabkan kebutuhan akan komputer pendukung untuk mengambil keputusan yang dikenal sebagai sistem pendukung keputusan. Turban Aronson, mendefinisikan sistem penunjang keputusan Decision Support Systems – DSS sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta tidak menggantikan posisi dan peran manajer[5] .

2.2.3 Konsep Pengambilan Keputusan

2.2.3.1 Keputusan

Terdapat definisi-definisi keputusan oleh para ahli. Menurut James A.F. Stoner, keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian[3], yaitu: ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan, ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik, dan ada tujuan yang 7 ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut. Terdapat pengertian keputusan lain yang dikemukakan oleh Prajudi Atmosudirjo bahwa keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif[3]. Dari pengertian para ahli tersebut penulis dapat mengatakan bahwa keputusan adalah suatu pengakhiran dari proses pemikiran tentang suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif berdasar pertimbangan yang matang untuk memilih yang terbaik demi mendekatkan pada tujuan yang ingin dicapai.

2.2.3.2 Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam rangka pemecahan suatu masalah untuk memperoleh hasil akhir untuk dilaksanakan[1]. Bisa juga dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final[2]. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur diantara beberapa alternatif untuk pemecahan suatu masalah. Manajemen sebuah perusahaan mengambil keputusan sangat penting dan tidak boleh sembarangan. Pengambilan keputusan dilakukan oleh orang yang telah diberikan tanggung jawab seperti manajer, CEOChief Exsekutif Officer atau pemiliknya langsung[4]. Keputusan yang diambil merupakan hasil pemikiran dari pengetahuan, pengalaman dari pembuat keputusan. Dalam mengambil keputusan ada tahap-tahap yang harus dilakukan. Tahap- tahap tersebut adalah intelligence, design, choice dan implementasi[4]. Tahap Intelligence merupakan kegiatan untuk mengenali masalah, kebutuhan atau kesempatan yang terjadi. Kedua Tahap design merupakan sebuah model atau penyederhanaan penggambaran dari kenyataan dibangun. Pada tahap ini dilakukan dengan membuat asumsi atas relasi antara variable yang relevan terhadap masalah. 8 Kemudian, tahap ketiga adalah choice. Tahap ini berisi pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Serta tahap yang terakhir adalah implementasi. Tahap ini merupakan Implementasi keputusan dengan disertai pengawasan dan koreksi yang diperlukan. Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan[4]

2.2.4 Karakteristik Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Karakteristik dan kapabilitas SPPK adalah sebagai berikut[1] : 1. SPPK menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi. 2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan. 9 3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi group. berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam group. Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda. 4. SPPK menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan. 5. SPPK mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design, choice dan implementation. 6. SPPK mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda; ada kesesuaian diantara SPPK dan atribut pengambil keputusan individu. 7. SPPK selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat SPPK selalu bisa menangani perubahan ini. SPPK adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali elemen-elemen dasar menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan. Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat setiap saat. 8. Pengguna merasa seperti di rumah. Ramah-pengguna, kapabilatas grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin interaktif dengan satu bahasa alami dapat sangat meningkatkan keefektifitasan SPPK. 9. SPPK mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan akurasi, jangka waktu, kualitas, lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer. 10. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. SPPK secara khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan. Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti 10 rekomendasi komputer sembarang waktu dalam proses dengan tambahan pendapat pribadi atau pun tidak. 11. SPPK mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan, dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan SPPK secara berkelanjutan. 12. Userpengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems IS. 13. SPPK biasanya mendayagunakan berbagai model standar atau sesuai keinginan user dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru. 14. SPPK dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik. Gambar 2.2 Karakteristik dan Kapabilitas SPPK 11 SPPK dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen pengetahuan yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.

2.2.5 Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan