Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

11 SPPK dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen pengetahuan yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.

2.2.5 Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Adapun komponen-komponen dari SPK adalah sebagai berikut[4]:

1. Data Management Subsistem Manajemen Data

Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems DBMS.

2. Model Management Subsistem Manajemen Model

Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan.

3. User interface Subsistem Antarmuka Pengguna

Pengguna dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem. Subsistem ini tempat komunikasi antara pengguna dan sistem pendukung keputusan serta tempat pengguna memberikan perintah kepada sistem pendukung keputusan.

4. Knowledge Management Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan

Subsistem manajemen pengetahuan Knowledge, yaitu Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri. Manajemen pengetahuan merupakan beberapa komponen yang berupa satu atau lebih sistem-sistem pakar. 12 Gambar 2.3 Komponen SPPK[5]

2.3 Metode Analytical Hierarchy Process AHP

2.3.1 Pengertian AHP

Metode AHP yang diperkenalkan oleh Prof. Thomas Saaty ,pada dasarnya adalah metode pengambilan keputusan dengan cara memecah suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompok dan mengaturnya ke dalam suatu hirarki[7]. Menurut Saaty 1993, hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif[7]. Dengan adanya struktur seperti itu didalam suatu hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat dipecah ke dalam kriteria-kriteria yang diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. Hal ini tentu akan semakin mempermudah dalam mengambil keputusan. Gambaran umum dari AHP adalah