1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Franchise waralaba merupakan usaha kemitraan atas perjanjian antar
franchisor penyedia jasa dan franchisee pembeli jasa. Hal itu bisa diartikan
menduplikasi kesuksesan suatu usaha kepada pihak lain. Di usaha ini orang menjadi tidak perlu memulai dari nol. Sistem manajamen telah terbentuk, sehingga orang
tinggal mengikuti sistem yang sudah ada dari pusat. Proses promosi telah dilakukan oleh pusat, merek dagang biasanya sudah dikenal masyarakat sehingga tidak perlu
bersusah payah dalam promosi. Usaha franchise dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam berbisnis, serta dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru.
Keuntungan-keuntungan dari usaha franchise tersebut sangat menarik orang-orang untuk membeli atau memiliki.
Franchise di Indonesia saat ini banyak dan sedang berkembang. Anang
Sukandar, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia, mengatakan bahwa dari 1.500
jumlah franchise lokal di Indonesia, hanya sekitar 75-80 usaha yang memenuhi syarat. Di usaha ini akan banyak ditemui bidang produk yang sama dengan merek yang
berbeda. Selain bisnis franchise dikenal pula istilah Bussinis Opotunity BO. BO merupakan cikal bakal franchise dikemudian hari. Masyarakat agak rancu dalam
membedakan franchise dan BO, tidak sedikit usaha BO mengklaim usahanya sebagai franchise
. Franchisee kesulitan dalam memilih franchise yang bagus karena terlalu banyaknya pilihan. Karena itu, dibutuhkan suatu sistem pendukung pengambilan
keputusanSPPK untuk membantu franchisee dalam memilih perusahaan yang tepat. SPPK Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan merupakan suatu sistem
yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan. Tujuan sistem ini untuk memecahkan masalah yang sifatnya
semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Menurut James A.F. Stoner, keputusan
adalah pemilihan di antara berbagai alternatif. Dalam SPPK pemilihan alternatif tetap
2 ada di tangan pengambil keputusan dengan memasukkan beberapa kriteria. Sistem
hanya akan memberikan rekomendasi-rekomendasi berdasar perhitungan tertentu. Penulis mengambil penelitian dengan judul Kualitas Perancangan Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan Usaha Franchise Dengan Algoritma Analytical Hierarchy Process AHP
. Penulis menggunakan metode Analytical Hierarchy Process
AHP sebagai metode pengambilan keputusan. Metode ini mengambil keputusan dengan menggunakan data kriteria yang sesuai dengan isian
penguna. Metode AHP membentuk skor secara numerik untuk menyusun rangking setiap alternatif keputusan. Karena itu,
sistem yang akan dibuat ini diharapkan dapat membantu pengguna mengambil keputusan pemilihan franchise yang tepat sesuai
kriteria yang diinginkan.
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka masalah yang akan dijawab adalah :
1. Bagaimana merancang sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan waralaba dengan menggunakan metode AHP?
2. Bagaimana kualitas rancangan SPPK pemilihan waralaba dengan metode AHP?
1.3 Batasan masalah
Berdasarkan pada pokok permasalan di atas, maka ruang lingkup atau batasan masalah skripsi ini adalah:
1. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah AHP. 2. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan franchise ini hanya sebagai alat
bantu bagi pembeli waralaba franchisee dalam menentukan franchise sesuai dengan bidang dan kriteria yang diinginkan.
3 3. Output dari sistem ini adalah urutan prioritas berdasar bobot atas kriteria yang
lebih besar atau banyak. Outputnya berupa perusahaan franchise sesuai dengan yang terdapat dalam sistem.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah merancang dan menguji kualitas suatu sistem yang dapat membantu pihak pembeli waralaba franchisee dalam
menentukan produk franchise mana yang tepat dan layak untuk diambil dengan metode AHP, sesuai isian bobot atas kriteria
.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah membantu pihak pembeli waralaba franchisee dalam mengambil keputusan untuk menentukan produk
waralaba yang layak untuk dibeli, dengan pertimbangan melihat nilai prioritas dari masing-masing produk tersebut.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan