20 menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas
yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan dan penjualan barang danatau jasa “
.
Waralaba ini tidak lepas dari hak atas suatu merek yang dimiliki oleh franchisor
. Hak atas suatu merek ini juga sudah diatur dalam undang-undang RI No.15
2001 tentang merek Pasal 3 menyebutkan bahwa: Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik Merek yang terdaftar dalam
Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri Merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya.
Dengan kata lain franchisor memiliki hak atas merek sebagai pemilik merek, sehingga dapat menggunakan sendiri merek tersebut dan memberikan izin kepada
pihak lain untuk menggunakan. Franchisee dapat menggunakan merek dari franchisor dengan membayarkan royalti.
2.4.3 Keuntungan Franchise
Membeli franchise tentu mempunyai keuntungan-keutungan. Ada beberapa keuntungan membeli franchise yaitu[11] :
1. Membeli franchise berarti pula menjadi seorang pemilik bisnis, bukan sekedar bekerja dalam bisnis franchise yang dibeli, tetapi lebih pada
pemiliknya, sedangkan yang kerja adalah karyawan. 2. Gerbang masuk paling mudah untuk memulai suatu bisnis dibidang yang
disukai. 3. Bisnis franchise telah memiliki merek dagang yang dikenal luas sehingga
mempermudah konsumen untuk mengenal produk atau jasa yang ditawarkan dilokasi manapun.
4. Bisnis franchise meningkatkan peluang keberhasilan dalam berbisnis karena telah terbukti memiliki produk atau jasa unggulan dan sistem yang
teruji.
21 5. Dapat menawarkan konsumen suatu kualitas dan konsistensi produk atau
layanan sesuai standar yang ditetapkan franchisor. 6. Mendapat bantuan start-up atau persiapan pembukaan outlet yang
umumnya meliputi pemilihan lokasi, desain, dan renovasi tempat, training karyawan, pengadaan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan, serta
program opening gerai. 7. Pasca pembukaan mendapat bantuan dukungan yang berkesinambungan,
baik dalam hal training, promosi nasional, bantuan operasional, dan bantuan manajemen lain yang diperlukan.
2.4.4 Kriteria FranchiseWaralaba
Kriteria Franchise sudah diatur dalam undang-undang. Menurut undang- undang pasal 2 ayat 1 waralaba harus memenuhi kriteria sebagai berikut[9] :
1. Memiliki ciri khas usaha; 2. Terbukti sudah memberikan keuntungan;
3. Memiliki standar atas pelayanan dan barang dan atau jasa yang ditawarkan secara tertulis;
4. Mudah diajarkan dan diaplikasikan; 5. Adanya dukungan yang berkesinambungan; dan
6. Hak kekayaan IntelektualHKI yang telah terdaftar. Kriteria tersebut merupakan syarat minimal yang harus dipenuhi oleh
perseorangan atau badan usaha agar dapat menggunakan istilah atau nama Franchise. Namun kriteria tersebut dapat ditambah untuk mendapatkan usaha waralaba yang
presentasi keberhasilannya lebih tinggi. Menurut Ari Kurnia dalam memilih franchise dapat dengan membandingkan
kelebihan masing-masing dari segi-segi berikut[12]: 1. Keunikan
Konsumen selalu mencari sesuatu yang spesial, yang luar biasa dan beda dengan yang lain. Pilih franchise yang unik, namun unik yang dimaksud
bukan berarti sesuatu yang “aneh”. Unik berarti memiliki kelebihan
22 dibandingkan produk yang lain dan masih bisa diterima oleh selera
konsumen. 2. Diferensiasi produk
Untuk mengurangi bosan pada produk franchise, perlu adanya diferensiasi produk. Sehingga banyak pilihan rasa dan ukuran.
3. Keunggulan produk Setiap produk pasti memiliki keunggulan. Misalnya, hanya memakai
sayuran organik dan saos tomat asli. Memang, akan berimbas pada harga jual produk yang lebih tinggi. Namun, segmen konsumen seperti ini pasti
ada. 4. Franchise Fee
Franchise fee adalah besarnya biaya yang dibayarkan kepada franchisor
untuk memperoleh hak franchise. Sesuaikan besarnya franchise fee dengan budget yang disiapkan.
5. Royalty Fee Royalty fee
tidak selalu diberlakukan pada bisnis franchise. Ini bergantung dengan kebijakan franchisor. Ada beberapa franchisor yang cukup
mendapatkan keuntungan dari menjual bahan-bahan baku, namun ada juga yang memberlakukan royalty fee.
6. Promotion Fee Pada umumnya bisnis franchise skitar Rp 5.000.000,00 sampai
10.000.000,00 tidak memberlakukan atau mensyaratkan adanya promotion fee. Ini untuk menarik franchisee agar tidak merasa berat karena harus
membayar segala biaya. Meskipun sebenarnya promotion fee akan memberikan keuntungan bersama.
7. Gerai Gerai bisa berupa stand booth atau gerobak. Bebas menentukan yang sesuai
dengan strategi yang akan dilakukan. Selain itu bentuk gerai bisa menyesuaikan dengan budget.
23 8. Pelatihan
Pelatihan yang tersetruktur dan komunikatif maka akan memberi hasil yang maksimal. Peserta pelatihan akan memahami cara produksi, menjalankan
standar yang berlaku, dan tahu tata cara kerja dalam franchise. Sehingga, akan ada persamaan dalam menjalankan bisnis franchise seperti dalam hal
rasa yang diperoleh, pelayanan dan strategi dapat dilakukan seragam. 9. Pendampingan
Pendampingan melekat selama beberapa bulan pertama, pendampingan berkala, atau kombinasi keduanya. Dalam hal ini, franchisor memantau
setiap kegiatan franchisee. Pendampingan tersebut dilakukan guna memantau perkembangan dari franchisee. Hambatan apa yang dialami dan
akan didiskusikan solusi yang terbaik. 10. Kepribadian franchisor
Pribadi yang jujur, amanah, dan dapat dipercaya adalah pribadi franchisor idaman. Tidak berorientasi uang semata dan lebih mengedepankan
perkembangan bersama. 11. Keuntungan
Syarat lain dalam memilih franchise adalah melihat seberapa besar keuntungan dari franchise tersebut. Keuntungan tersebut dapat diketahui
dengan melihat laporan keuangan. Pelajari grafik penjualannya, naik terusm naik turun atau malah datar-datar saja. Bisnis yang wajar adalah bisnis yang
mengalami naik turun namun masih dalam tahap wajar. Jika dicantumkan selalu naik dengan angka yang fantastis tanpa didukung keterangan yang
relevanmisalnya jumlah gerai sedikit, yang tidak memungkinkan untuk memberi keuntungan sebesar itu maka perlu waspada.
12. Break Even Point BEP Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Break Even PointBEP
perlu diketahui. Titik ini akan memberitahu kapankah akan balik modal, yaitu dalam keadaan impas. Tidak untung tidak rugi. Asumsi-asumsi yang
digunakan atau data tersebut diperoleh dari franchisee yang berlokasi dimana? karena lokasi yang berbeda akan berefek pada omzet penjalan.
24 13. Peralatan yang diperoleh
Peralatan memegang peranan penting karena produksi tergantung dengan peralatan tersebut. Pastikan peralatan lengkap sehingga menghasilkan
produksi yang maksimal dari kuantitas dan rasanya. 14. Jaminan ketersediaan bahan baku
Seorang franchisee akan terikat dalam jangka waktu lama dengan franchisor
nya. Dimana mayoritas bahan baku yang diperlukan di supplay oleh franchisor.
Terdapat banyak kriteria yang penulis dapat dari buku-buku. Dari berbagai kriteria tersebut penulis mengambil 6 kriteria yang akan digunakan dalam sistem yaitu
: 1. Modal awal dan fee,
Modal awal dan fee penulis jadikan satu karena kedua hal ini sangat berkaitan. Fee adalah biaya yang dikenakan selain untuk modal. Misalnya
royalty fee, promosi fee.
2. Ciri khas usaha, Kriteria yang kedua adalah ciri khas usaha. Usaha franchise harus memiliki
ciri khas pembeda dengan usaha yang lain. 3. BEPROI,
BEPROI akan memberikan gambaran keuntungan yang akan didapat frachisee
. Sehingga penting untuk memperhatikan BEP dan ROI. BEP adalah dimana keadaan impas, tidak untuk tidak rugi. RoiReturn of
Investment adalah dimana posisi balik modal. Ini akan memberitahukan kapan franchisee balik modal.
4. Bantuan yang diberikan, Bantuan yang disediakan Franchisor berbeda-beda. Ada yang hanya
memberikan ketersediaan bahan baku dan perlengkapan, adapula yang akan memberikan dukungan berupa pendampingan sehingga franchisee akan
sangat terbantu.
25 5. Lama berdiri dan jumlah gerai,
Kriteria ke-lima ini terdapat lama berdiri dan jumlah gerai. Kedua kriteria tersebut dijadikan satu karena keduanya sangat berkaitan penting. Minimal
lama berdiri untuk sebuah franchise adalah 3 tahun dan franchise tersebut sudah membuka lebih dari 3 gerai atau cabang. Hal ini akan membuktikan
franchise tersebut telah teruji.
6. Reputasi terhadap kualitas produk jasa. Bagaimana reputasi franchise tersebut di masyarakat. Reputasi sangat
penting bagi usaha franchise. Penulis mengambil 6 kriteria tersebut yang akan digunakan untuk
membandingkan franchise. Franchise yang masuk dalam sistem diasumsikan sudah memenuhi syarat untuk menjadi franchise sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
2.5 Kualitas Basis Data