6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Pengertian koperasi menurut Chaniago 1984 yang dikutip Sitio dan Tamba 2001: 17 adalah:
―Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang- orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada
anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggota.‖ Menurut Moh. Hatta, Bapak Koperasi Indonesia, yang dikutip Sitio
dan Tamba 2001: 17, koperasi adalah: ―Usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan
‗seorang buat semua dan semua buat seorang‘.‖ UU No.25 1992 tentang Perkoperasian mendefinisikan koperasi
sebagai berikut, ―Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat, yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.‖ Berdasarkan ketiga definisi koperasi di atas, koperasi adalah badan
usaha yang dibentuk untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Berdasarkan
asas kekeluargaan, diharapkan anggota koperasi memiliki semangat tolong-menolong yang didorong oleh keinginan memberi jasa
kepada sesama sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para anggota.
2. Tujuan Koperasi
Menurut UU. No.25 1992 pasal 3 tentang Perkoperasian, disebutkan bahwa koperasi bertujuan memanjukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.
Keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya dapat diukur dari peningkatan kesejahteraan anggota. Manusia pada dasarnya adalah
makhluk yang tidak pernah merasa puas, karena itu kesejahteraan akan
terus dikejar tanpa batas Sitio dan Tamba, 2001: 19. Kesejahteraan anggota juga dapat diwujudkan koperasi dengan cara meningkatkan
pendapatan para anggota. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pinjaman dan pelatihan sebagai bekal anggota membangun usaha secara mandiri
dan mendapatkan penghasilan dari usaha tersebut.
3. Jenis-jenis Koperasi
Jenis-jenis koperasi dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu koperasi berdasarkan kegiatan usaha koperasi, koperasi berdasarkan latar belakang
anggota, dan koperasi berdasarkan kondisi anggota Muljono, 2012: 5: a.
Jenis koperasi berdasarkan kegiatan usaha koperasi 1
Koperasi konsumen adalah koperasi yang usahanya memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota koperasi.