Laporan Keuangan Koperasi LANDASAN TEORI

d. Transaksi, kejadian, dan keadaan yang terjadi dalam suatu periode yang mengubah daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih koperasi. e. Sumber dan penggunaan dana serta informasi-informasi lain yang mungkin mempengaruhi koperasi.

D. Cash Turnover

Menurut Martono dan Harjito 2003: 75, yang dikutip oleh Agustini dan Bagia 2014, menyatakan bahwa cash turnover perputaran kas adalah jumlah kas yang berputar dalam periode satu tahun. Menurut Munawir 2007: 158, jumlah kas yang relatif kecil akan didapat tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungan rentabilitas yang diperoleh akan lebih besar. Dengan menghitung tingkat perputaran kas akan diketahui seberapa jauh tingkat efisiensi yang dapat dicapai perusahaan dalam mendayagunakan persediaan kas yang ada untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Menurut Sartono 2011: 393, perputaran kas dapat dihitung dengan rumus, sebagai berikut: Cash turnover = Kas rata-rata = Menurut Paton dan Littleton pendapatan adalah produk perusahaan. Menurut Kam 1990 yang dikutip oleh Suwardjono 2006: 359 pendapatan secara fisis berupa kejadian memproduksi dan menjual produk, sedangkan secara moneter berupa kejadian menaikkan nilai aset perusahaan karena produksi atau penjualan produk ke konsumen. Pendapatan untuk perusahaan perdagangan disebut dengan penjualan. Untuk perusahaan jasa, pendapatan dapat diberi nama untuk menunjukkan kegiatan atau jenis jasa yang diberikan, misalnya pendapatan sewa, pendapatan jasa angkut, pendapatan bunga, dan sebagainya Suwardjono, 2006: 360.

E. Receivable Turnover

Menurut Arifin 2003: 11 receivable turnover digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dana yang tertanam dalam piutang yang berputar pada suatu periode tertentu. Semakin lama syarat pembayaran, berarti makin lama modal terikat pada piutang yang berarti tingkat perputaran piutang semakin rendah. Menurut Sartono 2011: 119 receivable turnover perputaran piutang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Receivable turnover = Rata-rata piutang =

F. Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio adalah bagian dari setiap rupiah modal yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang Sudarsono dan Edilius, 2004: 198. Menurut Fraser dan Ormistor 2008: 233 rasio hutang terhadap ekuitas digunakan untuk mengukur risiko struktur modal dalam hal hubungan antara dana yang dipasok oleh kreditor dan investor. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar risiko yang dihadapi sehingga pihak yang memberi utang akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva. Modal sendiri yang digunakan dapat berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan atau dari pemilik perusahaan Wisnayanti, 2013. Menurut Sartono 2011: 121 debt to equity ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Debt to equity ratio = Dalam UU. No.25 tahun 1992 modal koperasi terdiri dari: 1. Modal sendiri berasal dari: simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah. 2. Modal pinjaman berasal dari: anggota, koperasi lain, bank, lembaga keuangan, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, dan sumber lain yang sah.

G. Profit Margin

Profit margin digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu Hanafi dan Halim, 2012: 81. Menurut Astria 2009, yang dikutip dari Wisnayanti 2013, jika penjualan perusahaan meningkat maka akan cenderung meningkatkan profitabilitas perusahaan, maka rentabilitas akan naik. Menurut Sartono 2011: 124, profit margin dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Profit margin =

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Antar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sebelum dan Sesudah Menggunakan Dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) (Studi Kasus: UMKM di Wilayah Tangerang Selatan)

4 27 155

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio Terhadap Account Receivable Turnover (ART), dAN Total Asset Turnover (TATO)

0 22 77

Pengaruh Receivable Turnover dan Debt Ratio Terhadap Rentabilitas Perusahaan.

1 2 22

Pengaruh Inventory Turnover dan Receivable Turnover terhadap Gross Profit Margin.

0 1 28

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio Terhadap Account Receivable Turnover (ART), dAN Total Asset Turnover (TATO)

0 0 11

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio Terhadap Account Receivable Turnover (ART), dAN Total Asset Turnover (TATO)

0 0 2

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio Terhadap Account Receivable Turnover (ART), dAN Total Asset Turnover (TATO)

0 0 8

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio Terhadap Account Receivable Turnover (ART), dAN Total Asset Turnover (TATO)

0 0 18

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio Terhadap Account Receivable Turnover (ART), dAN Total Asset Turnover (TATO)

0 1 3

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio Terhadap Account Receivable Turnover (ART), dAN Total Asset Turnover (TATO)

0 0 9