Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
yaitu dengan meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residual :
H
o
: Tidak ada gejala heterokedastisitas H
a
: Ada gejala heterokedastisitas H
o
diterima jika Sig 0,05, yang berarti tidak terdapat heterokedastisitas.
H ditolak jika Sig
≤ 0,05, yang berarti terdapat heterokedastisitas.
c. Menguji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan korelasi yang terjadi antara residual pada
satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah uji durbin-watson
Wiyono, 2011: 164. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian durbin-watson DW. Hasil penelitian
durbin-watson DW dibandingkan dengan nilai D
tabel
pad a α =
0,05. Tabel D memiliki dua nilai, yaitu nilai batas atas DU dan nilai batas bawah DL untuk berbagai nilai n dan k, dengan kriteria
pegujian: DU DW 4
– DU, artinya tidak terjadi autokorelasi. DW DL atau DW 4
– DL, artinya terjadi autokorelasi. DL ≤ DW ≤ DU
atau 4 – DU
≤ 4 – DL
,
artinya tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti.
Ketika pengujian autokorelasi dengan uji durbin-watson tidak
menghasilkan kesimpulan
yang pasti,
maka dapat
menggunakan uji ratio von neumann untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan korelasi yang terjadi antara residual pada
satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi dengan menghitung:
=
Kemudian nilai ratio von neumann dibandingkan dengan daerah berdistribusi normal yang dihasilkan melalui perhitungan rata-rata
dan simpangan baku dalam rentang rata-rata 2. simpangan baku yaitu:
Rata-rata = E =
Simpangan baku =
Jika daerah batas bawah nilai ratio von neumann daerah batas atas berarti tidak terjadi gejala autokorelasi sehingga dapat
disimpulkan tidak ada penyimpangan korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model
regresi Suharjo, 2008: 97.
d. Menguji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu
adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Pengujian dapat dilakukan dengan melihat nilai variance-
inflating factor VIF pada model regresi Wiyono, 2012: 157. Model regresi bebas dari multikolinearitas jika mempunyai nilai
VIF kurang dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih dari 0,1 Priyatno, 2012: 152.
2. Persamaan Regresi Data Panel
Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel karena dalam penelitian ini digunakan sepuluh
koperasi simpan pinjam yang diamati dengan kurun waktu empat tahun pengamatan yaitu tahun 2010
–2013. Regresi data panel adalah regresi dengan data yang memiliki dimensi waktu dan dimensi ruang. Dalam
regresi data panel digunakan dengan data cross-section dan juga data time- series Suharjo, 2008: 131.
Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan persamaan regresi data panel Suharjo, 2008: 132 yaitu:
a. Model common effect adalah metode yang hanya menggabungkan data
time series dan cross section. Metode ini tidak memperhatikan dimensi individual maupun waktu dan dapat diasumsikan bahwa perilaku data
antar perusahaan sama dalam berbagai rentan waktu.
b.
Model fixed effect adalah metode dengan menggunakan variabel dummy
untuk menangkap
adanya intercept.
Metode ini
mengasumsikan bahwa koefisien regresi slope tetap antar perusahaan dan antar waktu, namun intersepnya berbeda antar perusahaan tetapi
sama antar waktu. c.
Model random effect adalah metode dengan cara menambahkan variable gangguan error terms yang mungkin saja akan muncul pada
hubungan antar waktu dan antar perusahaan. Model persamaan regresi data panel yang digunakan dalam
peneltian ini adalah model random effect. Model random effect dipilih karena data panel yang diteliti mempunyai jumlah waktu lebih kecil
dibandingkan jumlah individu yang diteliti, yaitu dengan waktu penelitian berjumlah empat tahun dan individu penelitian berjumlah
sepuluh koperasi. Model persamaan random effect Widarjono, 2012: 359, sebagai berikut:
RE = β
+ β
1
CT +
β
2
RT +
β
3
DER +
β
4
PM + v
Dimana : RE Y
= Rentabilitas ekonomi. β
= Intersep β
+ µ. µ
=Variabel gangguan
yang bersifat
random menjelaskan adanya perbedaan perilaku perusahaan
antar individu. β
1
– β
4
= koefisien regresi CT X1 = Cash turnover.
RT X2 = Receivable turnover. DER X3 = Debt to equity ratio.
PM X4 = Profit margin. v = Error persamaan regresi e + µ.
3. Menguji Hipotesis
a. Hipotesis Pertama
Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan uji statistik t. uji statistik t digunakan untuk menguji pengaruh X terhadap Y secara
parsial terhadap titik bebasnya, maka digunakan uji t yang merupakan uji keberartian dengan membandingkan t statistik dengan t tabel pada
selang keyakinan t = 5 atau 0,05 yang dapat dirumuskan sebagai berikut Wuri, 2012: 97:
t =
Keterangan: b : koefisien regresi
Sb : standard error koefisien regresi Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1 Merumuskan hipotesis:
H
01
= Cash turnover tidak berpengaruh positif terhadap
rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam. H
a1
= Cash turnover berpengaruh positif terhadap rentabilitas
ekonomi koperasi simpan pinjam. 2
Menentukan tingkat signifikansi. 3
Mengambil keputusan H
01
ditolak jika nilai probabilitas signifikan 0,05.
H
01
diterima jika nilai nilai probabilitas signifikan ≥ 0,05.
4 Menarik kesimpulan
Jika H
01
diterima, maka cash turnover tidak berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam.
Jika H
01
ditolak, maka cash turnover berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam.
b. Hipotesis Kedua
Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan uji statistik t. uji statistik t digunakan untuk menguji pengaruh X terhadap Y secara
parsial terhadap titik bebasnya, maka digunakan uji t yang merupakan uji keberartian dengan membandingkan t statistik dengan t tabel pada
selang keyakinan t = 5 atau 0,05 yang dapat dirumuskan sebagai berikut Wuri, 2012: 97:
t =
Keterangan: b : koefisien regresi
Sb : standard error koefisien regresi
Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: 1
Merumuskan hipotesis: H
02
= Receivable turnover tidak berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam.
H
a2
=Receivable turnover berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam.
3 Menentukan tingkat signifikansi.
4 Mengambil keputusan
H
02
ditolak jika nilai probabilitas signifikan 0,05. H
02
diterima jika nilai nilai probabilitas signifikan ≥ 0,05.
5. Menarik kesimpulan
Jika H
02
diterima, maka receivable turnover tidak berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam.
Jika H
02
ditolak, maka receivable turnover berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam.
d. Hipotesis Ketiga
Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan uji statistik t. uji statistik t digunakan untuk menguji pengaruh X terhadap Y secara
parsial terhadap titik bebasnya, maka digunakan uji t yang merupakan uji keberartian dengan membandingkan t statistik dengan t tabel pada
selang keyakinan t = 5 atau 0,05 yang dapat dirumuskan sebagai berikut Wuri, 2012: 97:
t = Keterangan:
b : koefisien regresi Sb : standard error koefisien regresi
Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: 1
Merumuskan hipotesis: H
03
= Debt to equity ratio tidak berpengaruh negatif terhadap
rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam. H
a3
= Debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap
rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam. 2
Menentukan tingkat signifikansi. 3
Mengambil keputusan H
03
ditolak jika nilai probabilitas signifikan 0,05. H
03
diterima jika nilai nilai probabilitas signifikan ≥ 0,05.
4 Menarik kesimpulan
Jika H
03
diterima maka debt to equity ratio tidak berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam.
Jika H
03
ditolak, maka debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam.
e. Hipotesis Keempat
Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan uji statistik t. uji statistik t digunakan untuk menguji pengaruh X terhadap Y secara
parsial terhadap titik bebasnya, maka digunakan uji t yang merupakan uji keberartian dengan membandingkan t statistik dengan t tabel pada
selang keyakinan t = 5 atau 0,05 yang dapat dirumuskan sebagai berikut Wuri, 2012: 97:
t =
Keterangan: b : koefisien regresi
Sb : standard error koefisien regresi Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1 Merumuskan hipotesis:
H
04
= Profit margin tidak berpengaruh positif terhadap
rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam. H
a4
= Profit margin berpengaruh positif terhadap rentabilitas
ekonomi koperasi simpan pinjam. 2
Menentukan tingkat signifikansi. 3
Mengambil keputusan H
04
ditolak jika nilai probabilitas signifikan 0,05. H
04
diterima jika nilai nilai probabilitas signifikan ≥ 0,05.
4 Menarik kesimpulan
Jika H
04
diterima, maka profit margin tidak berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam.
Jika H
04
ditolak, maka profit margin tidak berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi koperasi simpan pinjam.
41