Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman.
Kotorannya bisa dijadikan sebagai pupuk organik Bahan baku berkualitas untuk pakan unggas ternak, ikan, dan
burung kicau Sebagai bahan baku kosmetik
Makanan sumber protein Ciptanto, 2011.
B. Salmonella typhi
1. Klasifikasi Salmonella typhi
Bakteri Salmonella typhi diklasifikasikan sebagai berikut Adiwina, 2015:
Phylum : Eubacteria
Class : Prateobacteria
Ordo : Eubacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Salmonella
Spesies : Salmonella typhi
Gambar 2.2 Bakteri Salmonella typhi Hendy, 2015
2. Morfologi dan fisiologi
Salmonella merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang,
bersifat motil dan patogenik Hawley 2003. Salmonella typhi bergerak dengan flagela peritrik, tidak bersimpai, tidak memiliki fimbria, dan tidak
membentuk spora, serta memiliki kapsul Radji, 2010. Dinding selnya terdiri atas murein, lipoprotein, fosfolipid, protein, dan lipopolisakarida
LPS dan tersusun sebagai lapisan-lapisan Dzen, 2003. Salmonella typhi
memiliki diameter 0,5-0,8 µm dan panjang 1-3 µm. Besar koloni dalam media pembenihan rata-rata 2-4 mm. Dalam pembenihan agar
Salmonella-Shigella , agar Endo, dan agar MacConkey, koloni Salmonella
berbentuk bulat, kecil dan tidak berwarna, sedangkan pada media Wilson- Blair
agar, koloni Salmonella berwarna hitam Radji, 2010.
Salmonella thypi tumbuh pada suasana aerob dan anaerob fakultatif,
pada suhu 15 - 41 C. Suhu pertumbuhan optimum 37,5
C dengan pH media 6-8. Salmonella typhi memiliki gerak positif, dapat tumbuh dengan
cepat pada pembenihan biasa, tidak meragi laktosa, sukrosa, membentuk asam, memberikan hasil positif pada reaksi fermentasi manitol dan
sorbitol, dan memberikan hasil negatif pada reaksi fermentasi sukrosa dan laktosa. Salmonella thypi tidak tumbuh pada larutan KCN, hanya sedikit
membentuk gas H2S, dan tidak membentuk gas pada fermentasi glukosa. Salmonella
akan mati pada suhu 56 C dan pada keadaan kering,
sedangkan di dalam air Salmonella dapat bertahan selama 4 minggu. Bakteri ini dapat hidup subur dalam media yang mengandung garam
empedu berkonsentrasi tinggi dan tahan terhadap brilliant green, natrium tetrationat, dan natrium deoksikolat. Senyawa-senyawa ini menghambat
pertumbuhan bakteri coliform sehingga dapat digunakan untuk mengisolasi bakteri Salmonella dari tinja dalam media Radji, 2010.
3. Patogenesis