dari hanya ada satu koloni kecil yang terdapat pada media uji. Kloramfenikol bekerja dengan menghambat peptidil tranferase sehingga menghambat
sintesis protein pada bakteri Ardhuha, 2010. Umumnya, media yang digunakan dalam membiakkan bakteri
Salmonellatyphi adalah media khusus yaitu Shigella-agar. Namun pada
penelitian ini media yang digunakan adalah media NA Nutrient Agar yang merupakan media universal untuk membiakkan bakteri. Peneliti tidak
menggunakna media Shigella-agar dikarenakan keterbatasan kesediaan bahan di laboratorium. Selain itu jika ingin membeli harga media sangat mahal dan
tidak bisa membeli dalam jumlah sedikit. Berdasarkan hasil yang diperoleh ada beberapa cawan petri yang pertumbuhan bakterinya tidak maksimal hal
ini dapat disebabkan media yang digunakan.
E. Kadar Hambat Minimal KHM Ekstrak Lumbricus rubellus
Pengujian Kadar Hambat Minimal KHM bertujuan untuk mengetahui besarnya konsentrasi zat antibakteri yang diperlukan untuk menghambat
pertumbuhan bakteri Brooks, 2004. Pengujian nilai KHM dilakukan dengan metode dilusi padat. Ekstrak cacing dan bakteri diinokulasi dalam media NA.
Perbadingan jumlah ekstrak cacing dan bakteri uji adalah 1:1. Kemudian diinkubasi selama 24 jam. Hasil pengujian KHM dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4. Percobaan I Hasil Uji KHM Ekstrak Cacing Lumbricus rubellus terhadap Pertumbuhan Baktei Salmonella typhi.
Konsentrasi Ekstrak
Keterangan
5 Bakteri tumbuh pada media. Hal
ini berarti ekstrak belum bisa menghambat pertumbuhan
bakteri. 6
7 8
9 10
Percobaan pertama hasil KHM belum ditemukan maka dilakukan percobaan kedua dengan meningkatkan angka konsentrasi. Hasil percobaan II
dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Percobaan II Hasil Uji KHM Ekstrak Cacing Lumbricus rubellus
terhadap Pertumbuhan Baktei Salmonella typhi.
Konsentrasi Ekstrak
Keterangan
5 Bakteri tumbuh pada media. Hal
ini berarti ekstrak belum bisa menghambat pertumbuhan
bakteri. 10
15 20
25 30
35
Hasil pengujian kadar hambat minimal ekstrak cacing terhadap Salmonella typhi
baik percobaan I maupun percobaan II adalah semua media uji masih ditumbuhi bakteri. Adanya pertumbuhan bakteri pada media
menunjukkan bahwa pada konsentrasi ekstrak tersebut belum dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini berarti nilai kadar minimal pada
penelitian ini belum dapat ditentukan. Pengujian KHM dilakukan sebanyak dua kali dikarenakan pada
percobaan pertama media masih ditumbuhi bakteri, kemudian dilakukan percobaan kedua dengan menaikan tingkat konsentrasi, namun KHM juga
belum dapat ditentukan. Berdasarkan banyaknya bakteri yang tumbuh pada media, terdapat hasil yang berbeda pada percobaan I dan percobaan II.
Percobaan I bakteri yang tumbuh pada media masih cukup padat, setelah dinaikan konsentrasi pada percobaan II bakteri yang tubuh semakin sedikit.
Belum diketahuinya nilai KHM dari penelitian ini dapat dikarenakan ekstrak belum homogen dengan media sehingga dalam menghambat pertumbuhan
bakteri menjadi tidak merata. Masih tumbuhnya bakteri pada media dapat dikatakan bahwa ekstrak cacing hanya bersifat bakteriostatik menghambat
pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Dokumentasi hasil uji KHM dapat dilihat pada Lampiran 5.
F. Keterbatasan Penelitian