Berikut dokumentasi saat pembuatan ekstrak Lumbricus rubellus:
Gambar 4.2 Saat cacing Lumbricus Gambar 4.3 Ekstrak air cacing
rubellus direbus
Lumbricus rubellus
C. Uji Kemurnian Bakteri Uji
Bakteri uji yang digunakan adalah Salmonella typhi. Uji kemurnian bakteri dilakukan agar didapatkan isolat bakteri yang murni. Uji kemurnian
bakteri meliputi pengamatan morfologi koloni, pengamatan morfologi sel, dan pengecatan Gram.
Tabel 4.1 Hasil Uji Kemurnian Salmonella typhi No
Pengujian Hasil Uji
1 Morfologi Koloni
Berbentuk bulat, kecil, koloni menyebar, tidak berwarna
2 Morfologi Sel
Berbentuk batang pendek 3
Pengecatan Gram Gram negatif
Berdasarkan hasil uji kemurnian pada tabel 4.1 yang dilakukan pada bakteri uji membuktikan bahwa isolat Salmonella typhi yang digunakan
memiliki ciri-ciri yang serupa dengan pernyataan Radji 2010 yaitu dalam media agar Salmonella-Shigella, agar endo, dan agar MacConkey, koloni
Salmonella berbentuk bulat, kecil, dan tidak berwarna. Salmonella typhi yang
diuji memiliki koloni menyebar, berbentuk bulat, kecil, dan tidak berwarna. Selain itu, senada dengan pernyataan Hawley 2003 yang mengatakan
Salmonella typhi merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang.
Salmonella typhi termasuk bakteri Gram negatif yang berwarna merah setelah
dilakukan pengecatan Gram, hal ini dikarenakan Salmonella typhi mampu mengikat zat warna kedua yaitu safranin. Dokumentsi hasil uji kemurnian
Salmonella typhi dapat dilihat pada Lampiran 1.
D. Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus terhadap
Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi
Penelitian yang telah dilakukan yaitu untuk mengetahui daya hambat ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus terhadap bakteri Salmonella typhi.
Berdasarkan pengamatan dan pengukuran, hasil menunjukkan bahwa ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus memiliki kemampuan untuk menghambat
pertumbuhan bakteri Salmonella typhi yang baik dan cukup efektif. Hal ini ditandai dengan terbentuknya zona bening disekitar paper disc yang
ditanamkan pada media kultur pada uji aktivitas antibakteri.Seperti yang dinyatakan oleh Yudha 2013 zona bening tersebut merupakan daerah difusi
ekstrak yang menunjukkan daerah hambatan pertumbuhan bakteri. Besar diameter zona hambat yang terbentuk dapat menunjukkan kekuatan
antibakteri dari ekstrak yang digunakan.
Hasil pengukuran daerah hambat ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus terhadap bakteri Salmonella typhi dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Pengukuran Diameter Daerah Hambat Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus
terhadap Bakteri Salmonella typhi
No Konsentrasi
Ekstrak Diameter Daerah
Hambat mm Rata-
rata Kriteria
Hambat
1 2
3 4
1 10
8 7
7 7
7,25 Sedang
2 25
10 9
9 9
9,25 Sedang
3 50
6,5 10
12 11
9,875 Sedang
4 75
12 12
9 13
11,5 Kuat
5 100
14 16
18 9
14,25 Kuat
6 Kontrol +
Hanya terdapat 1 koloni bakteri
berukuran kecil di pinggir cawan petri
- Sangat Kuat
7 Kontrol -
- Tidak ada
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa diameter zona hambat yang terbentuk dalam pengujian aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri
Salmonella typhi setiap konsentrasi berbeda-beda. Diameter zona hambat
yang paling besar adalah ekstrak cacing Lumbricus rubellus pada konsentrasi 100 dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar14,25mm. Sedangkan
diameter zona hambat yang paling kecil yaitu pada konsentrasi 10 dengan diameter zona hambat sebesar 7,25 mm.
Hasil rata-rata diameter zona hambat dari ekstrak cacing menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin
besar diameter zona bening yang terbentuk. Hasil yang didapatkan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Stery 2014 bahwa peningkatan
konsentrasi berpengaruh tehadap daya kerja antibakteri. Diameter zona hambat semakin besar bersamaan dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak.
Hal ini disebabkan oleh kadar senyawa aktif yang menghambat atau membunuh bakteri semakin banyak seiring dengan meningkatnya konsentrasi
ekstrak. Dahlman 2007 mengatakan bahwa efektivitas suatu bahan bergantung pada banyak faktor seperti konsentrasi, suhu, dan waktu.
Dilihat dari uji normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov- Smirnov Test
dengan tingkat kepercayaan 95 α= 0,05 didapatkan hasil bahwa data diameter daerah hambat ekstrak terhadap Salmonella typhi
memiliki distribusi normal karena memiliki nilai signifikasi α yaitu 0,725
0,05. Pada uji homogenitas hasil menunjukkan bahwa data homogen dengan nilai signifikasi 0,08 0,05
atau sig. α. Data homogen artinya pada setiap perlakuan mempunyai keseragaman variansi data. Selanjutnya untuk menguji
adanya pengaruh perlakuan dilakukan Analisis Variasi Satu Arah One Way Annova
. Digunakan confident interval 0,95 atau α = 0,05. Bila probabilitas p
lebih kecil dari α, maka significant. Berdasarkan uji anova yang dilakukan didapatkan nilai sig. 0,005
α 0,05 yang berarti signifikan atau berarti terdapat perbedaan daya hambat ekstrak cacing pada konsentrasi yang
berbeda terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Output data uji statistik daya hambat ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi
dilakukan menggunakan SPSS versi 17.0 dapat dilihat pada Lampiran 3.
Untuk mengetahui pada konsentrasi berapa yang sungguh berbeda secara signifikan, perhitungan dilanjutkan menggunakan multiple comparison
procedures yaitu dengan mengetahui mean mana yang berbeda secara
signifikan Suparno, 2011. Rumusan yang digunakan yaitu dengan critical differences
CD dan diperoleh hasil CD = 3,7. Setelah itu dilanjutkan dengan membandingkan mean tiap konsentrasi. Jika perbedaan 2 mean
≥ CD maka signifikan. Perhitungan multiple comparison procedures dapat dilihat pada
Lampiran 3. Tabel 4.3 Perbandingan mean tiap konsentrasi
10 25
50 75
100 10
2 2,65
4,25 7
25 2
0,625 2,25
5 50
0,625 -0,625
1,625 4,375
75 4,25
-2,25 -1,625
2,75 100
7 -5
-4,374 -2,75
Mean setiap konsentrasi:
10 : 7,25 50 : 9,875
100 : 14,25 25 : 9,25
75 : 11,5
Perhitungan perbandingan mean yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat 8 mean CD maka dikatakan terdapat perbedaan daya hambat
ekstrak cacing pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi
. Perbedaan ini terdapat pada perbandingan antara konsentrasi 100 dengan 4 konsentrasi lainnya. Berdasarkan perbandingan
yang dilakukan nilai perbandingan konsentrasi yang terlihat sangat berbeda yaitu antara konsentrasi 100 dengan konsentrasi 10, 25, dan 50,
dimana mean pada konsentrasi 100 lebih besar jika dibandingkan dengan mean
pada konsentrasi 10, 25, dan 50. Sedangkan perbandingan antara konsentrasi 100 dengan 75 tidak terlihat berbeda, hal ini dikarenakan
mean pada konsentrasi 100 lebih kecil dari konsentrasi 75. Jika dilihat
nilai mean secara keseluruhan, mean yang terbesar yaitu pada konsentrasi 100 sebesar 7. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak pada konsentrasi 100
memberikan perbedaan daya hambat paling baik dibandingkan dengan konsentrasi lain.
Berdasarkan kriteria hambat, ekstrak cacing Lumbricus rubellus memiliki daya hambat sedang hingga kuat terhadap bakteri Salmonella typhi.
Zona hambat yang dihasilkan dimulai dari 7,25 – 14,25 mm. Penggolongan
kekuatan daya antibakteri ini berdasarkan Davis dan Stout 1971 yang mengatakan bahwa: diameter hambat di atas 20 mm termasuk dalam kategori
sangat kuat, diameter hambatan dari 10-20 mm termasuk dalam kategori kuat, diameter hambatan dari 5-10 mm termasuk dalam kategori sedang dan
diameter hambatan kurang dari 5 mm termasuk dalam kategori lemah.Dokumentasi hasil uji daya hambat ekstrak cacing terhadap
pertumbuhan Salmonella typhi dapat dilihat pada Lampiran 4. Kemampuan ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus dalam
menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi karena adanya senyawa aktif yang berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan bakteri. Indriati
2012 mengatakan bahwa cacing tanah Lumbricus rubellus mengandung bioaktif Lumbricin yang merupakan antibiotika berupa peptida berasal dari
protein dan tergolongan peptida antimikrobia spektrum luas yang dapat menghambat bakteri gram positif maupun negatif, bersifat bakteriostatik
sehingga termasuk antibakteri bakteriosin. Ardian 2002 mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pengujian kimia cacing ini juga mengandung
senyawa aktif golongan alkaloid yang mempunyai aktifitas antibakteri. Senyawa alkaloid merupakan senyawa metabolit sekunder yang bersifat basa
Harbone, 1984.Senyawa lumbricin dan alkaloid bekerja dengan cara menganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga
dinding sel tidak terbentuk atau terbentuk secara tidak sempurna dan sel mengalami lisis Sjahid, 2008.
Kontrol negatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquades steril. Aquades adalah air yang telah mengalami penyulingan sehingga tidak
memiliki kandungan mineral dan campuran apapun. Aquades juga tidak merusak jaringan yang terdapat pada cacing. Hasil pada kontrol negatif tidak
menunjukkan adanya zona hambat. Hal ini mengindikasikan bahwa aquades steril tidak berpengaruh pada uji antibakteri. Sedangkan kontrol positif berupa
kloramfenikol 250 mgml. Kloramfenikol adalah antibiotik yang digunakan dalam pengobatan penyakit tifus. Berdasarkan penelitian Ayu 2012
mengenai “Karakteristik Tersangka Demam Tifoid Pasien Rawat Inap Di Rumah
Sakit Muhammadiyah
Palem bang Periode Tahun 2010”
kloramfenikol termasuk antibiotik pilihan yang digunakan oleh pasien rawat inap dalam pengobatan penderita tifus. Aktifitas penghambatan yang
dihasilkan kloramfenikol tergolong kategori sangat kuat, hal ini dapat dilihat
dari hanya ada satu koloni kecil yang terdapat pada media uji. Kloramfenikol bekerja dengan menghambat peptidil tranferase sehingga menghambat
sintesis protein pada bakteri Ardhuha, 2010. Umumnya, media yang digunakan dalam membiakkan bakteri
Salmonellatyphi adalah media khusus yaitu Shigella-agar. Namun pada
penelitian ini media yang digunakan adalah media NA Nutrient Agar yang merupakan media universal untuk membiakkan bakteri. Peneliti tidak
menggunakna media Shigella-agar dikarenakan keterbatasan kesediaan bahan di laboratorium. Selain itu jika ingin membeli harga media sangat mahal dan
tidak bisa membeli dalam jumlah sedikit. Berdasarkan hasil yang diperoleh ada beberapa cawan petri yang pertumbuhan bakterinya tidak maksimal hal
ini dapat disebabkan media yang digunakan.
E. Kadar Hambat Minimal KHM Ekstrak Lumbricus rubellus