BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku 2.1.1. Definisi perilaku
Perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan manusia serta dapat diamati secara langsung.
20
Walgito 1994 mengemukakan bahwa perilaku dalam pengertian yang luas meliputi perilaku yang tampak overt behavior dan
perilaku yang tidak tampak innert behavior. Menurut Woodworth dan Marquis yang dikutip oleh Walgito B, mengemukakan bahwa hal ini meliputi
aktivitas motorik, kognitif, maupun emosional.
21
2.1.2. Proses terjadinya perilaku
Pendekatan ’neuroscience’ perilaku menekankan bahwa otak dan sistem saraf merupakan pusat dari pemahaman akan perilaku, pikiran dan emosi.
Para ahli ’neuroscience’ percaya bahwa dasar fisik dari pikiran dan emosi
berada di otak. Impuls elektrik melalui sel otak, melepaskan substansi kimia yang memungkinkan manusia untuk berfikir, merasa dan berkelakuan.
20
Dua sistem utama yang mengatur perilaku adalah sistem aksi saraf dan endokrin. Selain itu faktor herediter dan evolusi manusia juga
mempengaruhi perilaku.
22
Otak dan sistem saraf memandu interaksi manusia dengan dunia sekitar, menggerakkan tubuh manusia dan
mengarahkan adaptasi manusia terhadap lingkungan.
20
Universitas Sumatera Utara
Neuron mengirimkan informasi melalui axon dalam bentuk impuls elektrik atau bergelombang. Untuk bergerak dari satu neuron ke neuron yang
lain, informasi harus diubah dari impuls elektrik menjadi pesan kimia yang disebut neurotransmiter. Pada sinaps, dimana neuron bertemu,
neurotransmiter dilepaskan ke dalam celah sempit yang memisahkannya. Dalam dekade terakhir ini, para ahli psikobiologi telah mengidentifikasi
ratusan neurotransmitter.
22
Tiga bagian utama otak adalah hindbrain, midbrain dan forebrain. Hindbrain terdiri atas medula berperan dalam pengaturan pernafasan dan
postur, cerebellum berperan dalam koordinasi motorik dan pons berperan dalam tidur dan bangun. Midbrain berisi formasi retikular yang berperan
dalam pola striotipi dan perilaku seperti berjalan, tidur atau berbalik ke arah suara, dan sekelompok kecil neuron yang berhubungan dengan banyak
daerah otak. Forebrain merupakan tingkat tertinggi dari otak. Struktur kunci forebrain adalah sistem limbik, thalamus, basal ganggila, hypothalamus dan
korteks serebral. Sistem limbik berperan dalam memori dan emosi melalui dua struktur, yaitu amygdala yang berperan dalam ketahanan dan emosi
dan hippocampus yang berfungsi dalam penyimpanan memori. Thalamus merupakan struktur forebrain yang memantau makan, minum dan seks,
mengarahkan sistem endokrin melalui kelenjar hipofisis dan berperan dalam emosi, stres dan penghargaan. Korteks serebral membentuk hampir seluruh
Universitas Sumatera Utara
lapisan luar otak. Fungsi mental yang lebih tinggi, seperti berfikir dan berencana, bertempat di korteks serebral.
20,23
Kelenjar endokrin melepaskan hormon ke peredaran darah. Kelenjar hipofisis merupakan master dari kelenjar endokrin.
20
Terdapat dua alasan mengapa hormon menarik perhatian para ahli psikologi. Pertama, pada
tingkat perkembangan tertentu, hormon mengatur sistem saraf dan jaringan tubuh. Contohnya pada saat pubertas, hormon memicu perkembangan
karakter seks skunder. Kedua, hormon mempengaruhi perilaku. Hormon mempengaruhi berbagai hal seperti kewaspadaan atau mengantuk, perilaku
seksual, kemampuan untuk konsentrasi, agresifitas, reaksi terhadap stres, kemampuan belajar dan kemampuan untuk melawan penyakit. Perubahan
radikal pada beberapa hormon dapat menimbulkan gangguan patologis seperti depresi.
22
Aktifitas kelenjar tiroid yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti eksitabilitas berlebihan, insomnia, menurunnya atensi, fatigue,
agitasi, karakter acting out dan kesulitan untuk memusatkan perhatian pada satu tugas. Kadar tiroksin yang terlalu rendah menyebabkan keinginan untuk
tidur dan kelelahan yang konstan. Sehingga gangguan tiroid sering misdiagnosis sebagai depresi.
22
Kelenjar adrenal berperan penting dalam mood, tingkat energi kemampuan menghadapi tekanan.
20
Medulla adrenal mensekresikan
epinephrine dan
norepinephrine. Korteks adrenal menghasilkan hormon steroid yang mempengaruhi perilaku seksual.
20,22,23
Universitas Sumatera Utara
Sebahagian besar perilaku manusia merupakan perilaku yang dibentuk atau yang dipelajari. Cara membentuk perilaku tersebut terdiri
atas:
22
1. Pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan.
Cara ini berdasarkan atas teori belajar kondisioning, baik yang dikemukakan oleh Pavlov maupun oleh Thorndike dan Skinner.
Burrhus Frederick Skinner membedakan perilaku atas:
21
- Perilaku yang alami innate behavior, yang kemudian oleh Hergenhanh disebut juga sebagai respondent behavior, yaitu
perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas, perilaku yang bersifat refleksif.
- Perilaku operan operant behavior, yaitu perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang tidak diketahui, tetapi semata – mata
ditimbulkan oleh organisme itu sendiri. Perilaku operan belum tentu didahului oleh stimulus dari luar.
Walaupun pendapat mereka tidak sepenuhnya sama, namun tidak jauh berbeda. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti
yang diharapkan, akhirnya perilaku tersebut akan terbentuk. 2. Pembentukan
perilaku dengan pengertian insight Cara ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan
disertai adanya pengertian. Kohler adalah seorang tokoh psikologi
Universitas Sumatera Utara
aliran kognitif yang dalam eksperimennya mementingkan pengertian atau insight.
3. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model
Pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan menggunakan model atau contoh. Cara ini didasarkan atas teori belajar sosial social
learning theory atau observasional learning theori yang dikemukakan oleh Bandura.
2.2. Migren sebagai nyeri kepala primer