serotonin di celah sinaps. Obat golongan TCA dapat memblok reuptake serotonin di sentral sehingga dapat mencegah serangan migren.
12
Obat golongan TCA seperti amitriptilin, nortriptilin dan desipramin luas dipakai pada anak.
15
Amitriptilin merupakan terapi preventif yang efektif pada migren, khususnya pada pasien dengan depresi atau tension headache.
41
Amitriptilin diabsorbsi dengan baik setelah pemberian per oral, dengan kadar maksimum dalam serum tercapai setelah 2-8 jam tapi dapat mencapai 12
jam, waktu paruh rata-rata dalam plasma 20 jam. Tempat biotransformasi utama di hati. Diekskresi ke dalam urin, sedikit dalam bentuk yang tidak
berubah dan sebagian besar dalam bentuk metabolit.
40
Efek sampingnya berupa mengantuk, peningkatan berat badan, gejala antikolinergik seperti
mulut kering, mata kering, lightheadedness, konstipasi, aritmia jantung.
12,32
Dosis amitriptilin dimulai dengan 5-10 mg oral saat mau tidur.
15
Obat ini dikontraindikasikan pada keadaan aritmia dan infark miokard.
12
2.8. Penilaian perilaku
Penilaian perilaku atau karakter personal seringkali berdasarkan pada kuesioner yang dilengkapi oleh orangtua atau guru.
42
Beberapa contoh instrumen yang dapat membantu dalam mendeteksi masalah perilaku adalah
Temperament and Atypical Behavior Scale, Child Behavior Check List CBCL, The Carey Temperament Scales, Eyberg Child Behavior Invantory,
Pediatric Symptom Checklist dan Family Psychosocial Screening.
43
Universitas Sumatera Utara
CBCL dibuat
oleh Thomas Achenbach,
44,45
diawali dengan deskripsi masalah – masalah yang dihadapi oleh orangtua dan para profesional
kesehatan mental. Deskripsi ini berdasarkan pada penelitian terdahulu, literatur klinis dan penelitian, serta konsultasi dengan psikolog klinis dan
perkembangan, psikiater anak dan pekerja sosial kejiwaan. Akhirnya didapati 118 item seperti yang terdapat pada lampiran 3. CBCL dapat digunakan
untuk berbagai area penelitian.
45
CBCL merupakan formulir yang sudah distandarisasi, diisi oleh orang tua untuk menyebutkan masalah perilaku dan emosi anak mereka.
44,45
Dari jawaban orangtua, diperoleh skor yang selanjutnya dijumlahkan untuk
memperoleh skor untuk masing – masing skala sindrom lampiran 3. Selanjutnya diperoleh skor untuk internalisasi, eksternalisasi dan skor total.
Yang termasuk dalam internalisasi adalah withdrawn, somatic complaints dan anxious depressed, sedangkan yang termasuk dalam eksternalisasi adalah
delinquent behavior dan aggressive behavior. Untuk masing – masing skor, diperoleh skor T berdasarkan daftar. Skor T 60 digunakan sebagai cutpoint.
45
Universitas Sumatera Utara
2.9. Kerangka Konseptual
NB: yang di amati dalam penelitian Gambar 2.2. Kerangka konseptual
MIGREN
TERAPI AKUT Abortif
TERAPI PROFILAKSIS
Amitriptilin
Faktor predisposisi migren:
Genetik, Usia,
Menstruasi, terlambat makan,
rangsangan berlebihan,
perubahan cuaca terlalu banyak
kurang tidur, stres
PERILAKU CBCL
USIA
LINGKUNGAN : - Emosi-kasih sayang
- Sosiokultural - Sosioekonomi
- Pola asuh - Penyakit
GENETIK JENIS KELAMIN
Universitas Sumatera Utara
BAB 3. METODOLOGI
3.1. Desain Penelitian
Uji klinis acak tersamar tunggal
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di sekolah SMP Swasta Palapa, SMP Swasta Pencawan, Tsanawiyah Ar-Rhaudhatul Hasanah, SMU Swasta Palapa, SMU
Swasta Pencawan, Aliyah Ar-Rhaudhatul Hasanah di Medan, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan selama 6 bulan yaitu pada bulan Juli hingga
Desember 2009.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah anak sekolah yang berusia 12 sampai 19 tahun yang dikunjungi ke sekolah untuk di lakukan skrining. Bila ditemukan
penderita migren sesuai dengan kriteria inklusi dimasukkan sampel penelitian.
3.4 Perkiraan Besar Sampel
Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus uji hipotesis terhadap dua proporsi, yaitu sebagai berikut:
46
Universitas Sumatera Utara