BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah salah satu negara berkembang. Masalah umum yang sering dihadapi negara berkembang adalah tingginya tingkat inflasi. Sejak krisis moneter
tahun 1998, harga-harga di pasaran cenderung naik. Tahun 2007 saja tingkat inflasi di Indonesia adalah 6,59 . Hal ini bisa diartikan bahwa aktiva yang dimiliki harganya
akan berkurang sebesar 6,59 sedangkan pendapatan dinilai terlalu tinggi sebesar angka yang sama. Inflasi merupakan masalah yang penuh perhatian di negara
manapun. Sebagai contoh, inflasi dapat mengakibatkan meremehkan akun neraca yaitu persediaan dan biaya yaitu penyusutan. Dalam lingkungan pinjaman kredit,
inflasi dapat mempengaruhi keputusan untuk meminjamkan kredit.
Laporan keuangan merupakan informasi yang penting bagi pengguna laporan keuangan dalam rangka menilai kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Informasi laporan keuangan dianggap memiliki nilai kualitas informasi jika memenuhi dua unsur yaitu dapat diandalkan reliable dan relevan bagi pengguna
laporan keuangan.
Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki fungsi pokok berupa mengumpulkan dana dari masyarakat yang sementara menganggur untuk dipinjam
Universitas Sumatera Utara
kepada pihak lain, juga menjamin keamanan uang masyarakat yang disimpan tersebut dari resiko hilang, kebakaran, dan lain-lain. Bank memperoleh sebagian besar
dananya berasal dari simpanan masyarakat berupa giro, deposito, tabungan dan sebagainya yang mana dana yang telah dihimpun tersebut disalurkan kembali kepada
masyarakat, terutama pada dunia usaha dalam bentuk fasilitas kredit. Dalam hal ini, bank memperoleh pendapatan atau penghasilan dari perbedaan tingkat suku bunga
yang berlaku pada saat itu, yaitu antara tingkat bunga yang dibebankan atas kredit yang diberikan bank kepada debitur dengan tingkat bunga yang diberikan bank atas
uang yang disimpan pada bank tersebut. Pada saat sekarang ini banyak sekali jenis fasilitas kredit yang ditawarkan
pihak bank. masyarakat dan dunia usaha. Penggolongan jenis fasilitas kredit itu misalnya dapat dilihat dari segi jangka waktu lamanya kredit yang diberikan, sifat
kredit itu sendiri dan lain sebagainya. Aktivitas kredit adalah aktivitas yang dominan , hal ini dapat diketahui pada
neraca suatu bank yang memperlihatkan persentase kreditnya terbesar dibanding dengan seluruh aktiva. Dominasi tersebut menyebabkan pendaptan bunga merupakan
pendapatan yang menonjol dari seluruh pendapatan bank. Disisi lain kredit memiliki resiko yang tinggi sehingga kerugian mungkin dapat terjadi, misalnya kredit macet
dan likuidasi. Oleh karena itu, bank harus memegang teguh prinsip kehati-hatian. Bank harus menghindari terjadinya tunggakan bunga, tidak meningkatkan beban
biaya bank sehingga dapat menekan atau bahkan menghapus profitabilitas bank.
Universitas Sumatera Utara
Keputusan pemberian kredit pada umumnya berdasarkan pada analisa kredit yang dilakukan pada saat pengajuan permintaan kredit oleh nasabah. Pada dasarnya
ada dua jenis analisa yang dapat dilakukan, yaitu analisa terhadap data kualitatif dan analisa data kuantitatif. Pada analisa kuantitatif, bank berusaha mengukur sejauh
mana kemampuan nasabah perusahaan dalam mengembalikan pokok pinjaman dan membayar bunga. Yang menjadi tolak ukur dari analisa tersebut adalah analisa rasio
keuangan yang diperoleh dengan cara menganalisa laporan keuangan perusahaan dan menggunakan metode analisa horizontal yaitu membandingkan rasio-rasio yang sama
dari dua periode atau lebih. analisa data kualitatif, dimana bank berusaha mengukur dan mensurve langsung untuk mendapatkan informasi calon nasabah yang ingin
mendapatkan pinjaman kredit Laporan keuangan dapat membantu pihak bank untuk memperoleh gambaran
mengenai kondisi keuangan perusahaan yang akan dibiayai dan menjadi sumber informasi penting sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan pemberian kredit. Penyaluran kredit kepada nasabah yang membutuhkan kredit debitur harus
melalui suatu prosedur yang harus dilakukan secara professional dan hati-hati, dimana prosedur tersebut mungkin berbeda antara suatu bank dengan bank lainnya.
Namun secara umum dijelaskan bahwa tahap-tahap penyaluran kredit terdiri dari wawancara dengan calon debitur, analisa laporan keuangan, penilain jaminan,
pemeriksaan dokumen-dokumen hokum dan tahap memutuskan kredit yang biasanya dilakukan oleh beberapa pejabat kredit bank. Penyaluran dana dalam bentuk kredit ini
Universitas Sumatera Utara
juga sangat dipengaruhi oleh keadaan perekonomian negara yang cendrung digambarkan dalam bentuk inflasi.
Sumatera utara merupakan provinsi yang sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Banyak usaha yang dilakukan oleh masyarakat Sumatera
Utara baik itu usaha yang tergolong besar, kecil maupun menengah. PT Bank Rakyat Indonesia merupakan salah satu bank milik pemerintah yang tentunya tujuan utama
bukanlah mencari keuntungan, melainkan untuk kesejahteraan masyarakat, mendukung setiap usaha yang dilakukan oleh masyarakat. Sebagaimana diketahui
bahwa sebagai provinsi yang sedang membangun perekonomian pengusaha Sumatera Utara perlu mendapat dukungan dari semua pihak. Pihak Bank Rakyat Indonesia ini
perlu mengambil langkah-langkah yang tepat dalam hal penyaluran dananya terutama dalam bentuk kredit. Seringkali bank dihadapi pada pilihan-pilihan yang sulit dalam
hal penyaluran dananya karena mempertimbangkan berbagai resiko yang mungkin terjadi dari pemberian kredit tersebut. Bank harus memperhatikan besarnya dana yang
tersedia untuk penyaluran kredit sehingga nantinya tidak terjadi masalah kekurangan dana untuk membiayai aktivitas perbankan lainnya dan dalam rangka usaha
menghindari terjadinya resiko kredit bermasalah tanpa harus mengurangi pelayanan terhadap nasabahnya. Selain itu juga, bank harus memperhatikan keadaan ekonomi
dan mencegah dari kegagalan jika terjadi inflasi. Untuk mengatasi hal ini akuntansi inflasi menjadi suatu pedoman yang dapat
diandalkan dalam menganalisa laporan keuangan suatu perusahaan Berdasarkan alasan tersebut diatas, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut bentuk skripsi
Universitas Sumatera Utara
dengan memberi judul “Pengaruh Akuntansi Inflasi Terhadap Laporan Keuangan Dalam Rangka Pemberian Kredit Pada PT Bank Rakyat Indonesia
Persero Tbk”.
B. Perumusan Masalah