penentuan laba. Penekanan penentuan laba adalah pada nilai laba yang lebih relevan yang digambarkan oleh laporan keuangan, sedangkan inflasi nilai semua item yang
terdapat dalam laporan keuangan. Untuk menyusun laporan keuangan pada masa inflasi agar lebih relevan dapat digunakan metode, yaitu :
a. General Price Level Accounting GPLA
Dalam metode general price level disesuaikan dengan perubahan tingkat harga sehingga pada masa inflasi GPL ini lebih besar dari pada nilai historical cost.
Keuntungan general price level ini adalah sebagai berikut : a.
dapat menjelaskan pengaruh inflasi pada perusahaan b.
dapat meningkatkan kegunaan perbandingan laporan antar periode. c.
Membantu pemakai laporan menilai arus kas dimasa yang akan datang. d.
Memperbaiki tingkat kepercayaan rasio laporan keuangan yang dihitung dari angka-angka laporan keuangan yang sudah disesuaikan.
Kelemahan general price level adalah sebagai berikut : a.
inflasi ini terjadi pada barang yang berbeda dan perusahaan yang berbeda jadi tidak bisa disama ratakan.
b. GPL tidak bermakna bagi perusahaan
c. Angka yang disesuaikan tidak menggambarkan arus kas
d. Rasio itu adalah indikator mentah.
Penyesuaian atas besaran keuangan untuk inflasi guna mencerminkan nilai harga umum atau tingkat harga umum dan penggunaan nilai yang telah disesuaikan
tersebut dalam akuntansi. Perubahan tingkat harga umum dapat dihitung atau diukur
Universitas Sumatera Utara
dengan indeks harga. Indeks harga yang biasa digunakan adalah indeks harga konsumen, yaitu suatu indeks yang menyajikan perubahan periodic dalam biaya
kelompok barang-barang terpilih yang dibeli konsumen yang digunakan sebagai ukuran inflasi. Penyusunan berdasarkan nilai historis disesuaikan menjadi
berdasarkan tingkat harga umum dapat dilakukan dengan mengkonversikan nilai historis dengan factor konversi menjadi tingkat harga umum, dengan rumusan
sebagai berikut: Faktor Konversi = Indeks Sekarang
Indeks Tahun Dasar. Dalam penyusunan berdasarkan tingkat harga umum perlu diperhatikan pos-pos
yang akan terpengaruh dengan adanya penurunan daya beli Rupiah, yaitu: 1. Monetery assets, seperti kas ditangan, surat-surat berharga, dan pos-pos
piutang dan lain-lain yang sifatnya sebagai dormant account akan mengalami pengaruh penurunan daya beli secara berarti karena rekening-rekening
tersebut tidak dapat lagi dinilai di-appraisal 2. Non monetary assets secara riil tidak mengalami pengaruh penurunan daya
beli, tetapi dari sudut akuntansi merupakan pos yang terkena pengaruh penurunan harga beli. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah yang
serius karena rekening-rekenig tersebut dapat dinilai. 3. Assets dalam bentuk valuta asing tidak dipengaruhi oleh penurunan daya beli
Rupiah karena dapat dinilai dengan kurs yang terakhir. Kontroversi yang
Universitas Sumatera Utara
berkaitan dengan kerelevanan GPLA telah dan masih berlangsung hingga saat ini.
D. Tinjauan Penelitian Terdahulu