Tempat dan Waktu Penelitian Analisis Hasil Penelitian 1. Pengaruh Akuntansi Inflasi Terhadap Laporan Keuangan Dalam Rangka

tentang criteria dan prosedur pemberian kredit yang digunakan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Cabang Putri Hijau dan Daftar Pengumpulan Kredit.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari teknik wawancara dan teknik dokumentasi. 1. Teknik wawancara , yaitu penulis melakukan serangkaian Tanya jawab secara langsung terhadap pihak yang berwenang dalam perusahaan untuk mendapatkan keterangan yang dibutuhkan. 2. Teknik dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari dokumen-dokumen di perusahaan yang berkaitan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data

Analisis dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh dari bank sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,kemudian menganalisis dan menginterprestasikan data dan fakta yang diperoleh untuk menarik kesimpulan umum mengenai perusahaan yang bersangkutan.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Universitas Sumatera Utara Penelitian akan terus dilakukan dari bulan Agustus 2010 sampai dengan selesai. Penelitian dilakukan di PT BANK RAKYAT INDONESIA Persero Tbk, yang beralamat Jl. Putri Hijau No. 2-A Medan. Adapun jadwal penelitian adalah sebagai berikut: Tabel.3.1 Jadwal Penelitian BAB IV Tahapan Penelitian Oktober 2010 November 2010 Desember 2010 Januari 2011 Februari 2011 Maret 2011 April 2011 Pengajuan judul Penyelesaian proposal Seminar Proposal Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyelesaian Skripsi Universitas Sumatera Utara HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian 1. Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia

Tanggal 16 Desember 1895, Patih Banyumas Bei Aria Wirjaatmadja mendirikan Bank Perkreditan Rakyat pertama di Indonesia dengan nama Bank Bantuan dan Simpanan Milik Pegawai Pangareh Praja Berkebangsaan Pribumi atau disebut Bank “Priyayi”. Tujuan utama pendirian bank ini adalah untuk membantu para priyayi Indonesia agar terhindar dari para rentenir. Bank “Priyayi” mengalami reorganisasi setelah asisten residen E. Seirburh Banyumas diganti oleh W.P.D De Wofl Van Westerrode tahun 1897, kemudian berganti nama menjadi Bank Bantuan, Simpanan dan Kredit Usaha Tani Purwokerto. Tanggal 22 Febuari 1946 melalui peraturan pemerintah No. 1 Tahun 1946 Bank Rakyat Indonesia BRI menjadi satu-satunya Bank Pemerintah Negara Republik Indonesia. Mulai tanggal 1 Januari 1950 , BRI terbagi menjadi dua yaitu Bank Rakyat Indonesia Serikat BARRIS dan BRI Negara bagaian. Mulai tanggal 25 September 1956, BRI menjadi Bank Devisa berdasarkan Surat Edaran Moneter No.SEKRBRIB28 tanggal 25 September 1956. Berdasarkan Perpu No. 41 tahun 1960 terbentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani dan Nelayan dan “Nederlandsce Handels Mataschepij” NHM. Berdasarkan penetapan Presiden No. 9 Universitas Sumatera Utara tahun 1965 BKTN diintegrasikan dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan BIUKTN. Penetapan Presiden tersebut berjalan satu bulan kemudian keluar Penetapan Presiden No. 17 tahun 1965 tentang pendirian Bank tunggal milik negara. Dalam pendirian bank tunggal ini BIUKTN eks BRI dan BTN diintegrasikan kedalamnya dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rural, sedang BIUKTN eks NHM diintegrasikan kedalamnya dengan nama Bank Indonesia Bidang ekspor impor. Berdasarkan UU No.21 tahun 1968 tentang BRI, maka Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rural diganti menjadi BRI. Selanjutnya UU No.21 tahun 1968 tersebut diganti dengan UU No. 07 tahun 1992 tentang Perbankan. Berdasarkan PP No.21 tahun 1992 tentang penyesuaian bentuk Badan Hukum BRI menjadi Perseroan Persero, segala hak dan kewajiban , kekayaan serta pegawai BRI beralih kepada PT BRI Perseo dibuat dihadapan Notaris Muhani Salim SH di Jakarta pada tanggal 31 Agustus 1992, No.133

2. Bidang Usaha yang dijalankan PT BRI

Dilihat dari aspek bank bahwa objek utama untuk menghimpun dan menyalurkan dana adalah masyarakat ini sebagai pendukung yang dikiutsertakan secara langsung dalam usaha bank untuk mencapai tujuannya, agar masyarakat mau menyimpan dan meminjam dana di bank, maka bank melakukan pemasaran terhadap produk-produknya supaya dapat dikenal oleh masyarakat, seperti produk funding, pruduk landing, maupun jasa perbankan lainnya. Universitas Sumatera Utara Produk funding yang dipasarkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Persero antara lain : 1. Tabungan Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Tabungan yang aktif pada saat ini adalah Tabungan BRITAMA dan Tabungan HAJI. 2. Deposito Berjangka Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Deposito berjangka yang aktif pada saat ini adalah DEPOBRI. 3. Giro Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro. Giro yang aktif saat ini adalah GIRO BRI. 4. Sertifikat Deposito Sertifikat deposito adalah simpanan dalam bentuk Deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahkan. Sertifikat Deposito yang aktif pada saat ini adalah SERTIBRI. 5. Obligasi Universitas Sumatera Utara Selain menghimpun dana dari masyarakat PT Bank Rakyat Indonesia juga menghimpun dana lain seperti pinjaman dana dari Bnk Indonesia, pinjaman dari bank lain, dana pinjaman dan modal saham. Sedangkan penyaluran dana masyarakat adalah kegiatan menyalurkan dana dalam bentuk pemberian kredit. Product Landing atau kredit yang ditawarkan PT Bank Rakyat Indonesia Persero terdiri dari 2 dua, yaitu : 1. Kredit Retail Yang dimaksud dalam kredit ini antara lain, Kredit Pegawai, Kredit Pensiun, Kredit Usaha Tani KUT. 2. Kredit Corporate Yang termasuk kredit ini antara lain: Kredit Kelayakan Usaha untuk Investasi, Kredit Kelayakan Usaha untuk modal kerja. Kemudian produk jasa perbankan yang dipasarkan guna membantu kelancaran lalu-lintas pembayaran, baik nasional maupun internasional, adalah sebagai berikut : 1. Kliring, adalah tata cara perhitungan utang-piutang dalam bentuk surat- surat dagang dan surat-surat berharga serta kliring dengan maksud agar perhitungan utang-piutang tersebut terselenggara secara mudah, cepat dan aman. 2. Inkaso, adalah penagihan oleh bank yang bertindak untuk dan atas nama seseorang dan kepada seseorang atas dasar suatu hak tagihan dalam bentuk surat berharga. Universitas Sumatera Utara 3. Transfer, adalah suatu jasa pelayanan bank kepada masyarakat untuk mengirimkan sejumlah uang uang ditujukan kepada pihak lain sesuai dengan permintaan pengirim. 4. Letter of credit , adalah suatu pernyataan tertulis dari bank atas permintaan nasabahnya untuk menyediakan sejumlah uang tertentu bagi kepentingan pihak ketiga atau penerima 5. Safe Deposit Box, adalah dimana bank yang menyelenggarakan penyewaan kotak kepada nasabahnya sebagai tempat penyimpanan barang-barang dan atau surat-surat berharga. 6. CEPEBRI, merupakan jasa layanan kepada nasabah dalam bentuk cek berjalan dengan tanpa membuka rekening giro. 7. Western Union, adalah layanan tercepat untuk pengiriman uang dan penerimaan uang diseluruh dunia. Setiap pengiriman uang dilindungi oleh sistem keamanan kelas dunia dan dapat diverifikasi dengan password. 8. Payment Point, merupaka jasa yang diberikan oleh BRI kepada pihak ketiga baik nasabah maupun bukan nasabah untuk menyelesaikan tagihan-tagihan yang tidak berkaitan langsung dengan BRI. Sebagai contoh penerimaan setoran ONH, setoran pembayaran pajak dan telepon.

3. Struktur Organisasi kredit

a. Pimpinan Cabang Universitas Sumatera Utara Pimpinan cabang merupaka pejabat tertinggi dikantor cabang. Tugas dari pimpinan cabang adalah mengusulkan, melakukan negosiasi dan merevisi Rencana Kerja dan Anggaran dalam rangka mencapai target bisnis yang telah ditetapkan. Pimpinan cabang juga dapat menolak dan menyetujui permohonan kredit nasabah dan memutuskan tingkat suku bunga kredit. b. Marketing Lending Officer Marketing lending officer memiliki wewenang memberikan rekomendasi, menganalisis, mengevaluasi dan memutuskan kredit serta mengusulkan penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah. c. Credit administrator officer Wewenag credit administrator officer secara garis besar adalah memasukan data status pinjaman dan menyiapkan instruksi pencarian kredit. d. Operation Officer Operation officer mempunyai wewenang mengelola kantor cabang dan surat-surat berharga, menyetujui pembayaran transaksi tunai serta kliring dan mengesahkan transaksi pemindahbukuan, memyetujui pengeluaran biaya, dan menandatangani semua nota yang berhubungan dengan BRI unit. e. Pengawas dan Penagihan Universitas Sumatera Utara Tugas bagian pengawas dan penagihan adalah mengitung bunga pinjaman, pengelolah pinjaman, pengawasan kredit, penyelesaian kredit serta membuat laporan-laporan perkreditan. f. Account Officer Tugas dari Account officer adalah melayani permohonan kredit, melakukan wawancara, kunjungan ke perusahaan debitur, mengecek keadaan usaha debitur melalui konsumen, supplier ataupun saingan debitur, serta pembinaan. Bertanggung jawab dalam menciptakan kredit yang sehat, menyelenggarakan evaluasi secara periodik terhadap peraturan-peraturan perkreditan, ketentuan-ketentuan pengolahan kas, dana likuiditas dan perangkat administrasi sesuai dengan perkembangan. g. Financial Analyst Tugas dari financial analyst adalah menganalisis laporan keuangan debitur, menunjukkan resiko keuangan debitur, serta mengecek kredibilitas debitur. h. Customer Service Customer service bertugas untuk memberikan informasi kepada nasabahcalon nasabah mengenai produk BRI, menerima keluhan-keluhan nasabah untuk diteruskan kepada pejabat yang berwenang guna memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah. i. Credit Operation Universitas Sumatera Utara Credit operation diantarnya berwenang menerbitkan instruksi pencarian kredit, serta semua persyaratan kredit terpenuhi. j. Loan Section Loan section mempunyai wewenang untuk menginventarisasi calon nasabah yang akan dijalani, merekomendasikan permohonan kredit, menetapkan skala prioritas dalam pemecahan dan penyelesaian masalah kredit yang timbul melalui koordinasi dengan atasan dan instansi terkait. k. TellerKasir Fungsi Teller memiliki wewenang mengesahkan dalam sistem dan menandatangani bukti kas atas transaksi pembayran tunai yang ada dalam batas wewenangnya, melakukan entry pembukuan ke dalam sistem dan memelihara sarana dan prasarana yang berkaitan dengan bidangnya.

4. Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda, yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak pada dokumen persyaratan dan ukuran-ukuran penilaian yang diterapkan oleh bank dengan pertimbngan masing-masing. Permohonan kredit disebut juga sebagai tahap persiapan kredit yang merupakan proses awal dari aktivitas permberian kredit.

a. Permohonan Kredit

Urutan prosedur pengajuan permohonan kredit adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Calon nasabah atau nasabah datang langsung kepada Account Officer AO yang bertindak sebagai pejabat pemrakarsa kredit untuk mendapatkan penjelasan mengenai cara pengajuan permohonan kredit. 2. Account Officer menjelaskan dan berdiskusi tentang permohonan kredit dan menyerahkan formulir untuk diisi oleh calon nasabah. 3. Calon nasabah atau nasabah menyerahkan formulir dan permohona kredit beserta data pelengkap permohonan kredit kepada Account Officer, yang terdiri dari : a. Identitas calon nasabah: photo copy KTP, pas photo, b. Data laporan keuangan tiga tahun terakhir, c. Surat keterangan usaha, NPWP, SITUHO,SIUP,TDT,TDR,STPIK, d. Jaminan: Akte, Sertifikat, dan lain-lain. 4. Account Officer meneliti kelengkapan data nasabah dan menyiapkan serta memberi tanda terima penyerahan data tersebut kepada nasabah. 5. Account Officer akan menganalisis data tersebut, dan untuk selanjutnya akan dilakukan pengecekan kelengkapan on the spot, Bank to Bank Confirmation and trade checking. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

b. Prosedur Analisis Pemberian Kredit

Tujuan utama dari analisis kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah calon nasabah mempunyai kemampuan untuk membayar kembali kredit yang telah diterima dari bank tepat pada waktunya dan untuk mencegah terjadinya kredit macet. Analisis yang dilakukan pihak bank terhadap permohonan kredit terdiri dari tiga bagian, yaitu : 1.Analisis indentifikasi pemohon dan usahanya Dari permohonan yang telah diajukan oleh calon debitur, Account Officer menganalisis data tersebut secara tepat dan hati-hati. Analisis yang dilakukan adalah meneliti tentang data sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Nama pemohon, b. Alamat rumahusaha, c. Bentuk usaha, d. Jenis usaha, e. Susunan pengurus f. Legalitas dan Izin usaha g. Permohonan kredit terdiri dari besarnya permohonan, objek yang dibiayai dan alasan permohonan kredit, h. Riwayat usaha, i. Riwayat hubungan bisnis dengan PT Bank Rakyat Indonesia, j. Riwayat hubungan bisnis dari bank lain. 2.Analisis dan Evaluasi 5C e. Analisis watak Character Character adalah sifat-sifat dari calon debitur baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Tujuan analisis watak adalah untuk melihat rasa tanggung jawab, kejujuran ,keseriusan dalam bisnis dan keinginan untuk membayar semua kewajiban kepada bank dengan seluruh kekayaan yang dimiliki. Analisis watak debitur ditinjau dari riwayat hubungan dengan bank, riwayat peminjam, reputasi dalam bisniskeuangan, manajemen serta legelitas usaha. Universitas Sumatera Utara Prinsip karakter yaitu penilaian terhadap personalitas calon debitur, bagaimana sifatnya, kejujurannya, rajin, pergaulannya di masyarakat, pendapat masyarakat mengenai calon debitur, dll. Watak calon debitur juga dapat diketahui dengan melihat kelancaran pembayaran kredit di masa lalu jika ada. b. Capacity Prinsip capacity yaitu penilaian terhadap kemampuan calon debitur untuk membayar, dimana diteliti mengenai pendidikan dan pengalaman usahanya, reputasi perusahaan, riwayat uasahanya, keahliannya dalam bidang usaha tersebut sehingga bank mempunyai keyakinan bahwa suatu usaha yang dibiayai oleh kredit tersebut dikelola oleh orang-orang yang tepat. Analisis yang dilakukan analis kredit seperti kemampuan calon debitur mencetak laba, kemampuan membiayai kegiatan operasional sehari-hari, memenuhi kewajiban kredit, dll. c. Capital Analisis ini memerlukan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi calon debitur yang disajikan dalam tiga periode.Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan untuk menghitung modal sendiri adalah : Universitas Sumatera Utara 1 Harus ada pemisahan aset yang jelas untuk kepentingan pribadi dan usaha, hutang yang digunakan untuk kehidupan pribadi dengan kegiatan usaha. 2 Perhitungan besarnya nilai aset harus didasarkan pada prinsip akuntansi, yaitu didasarkan pada harga historis dan nilai harus konsisten untuk periode berikutnya. 3 Nilai equity dapat diperoleh dari pengurangan nilai total aset yang digunakan untuk membiayai operasional. 4 Debitur yang memiliki usaha lain, agar membuat konsolidasi atas laporan keuangan yang ada, ataupun diambil dari usaha yang paling dominan dengan tetap mempertimbangkan usaha-usaha yang lain sebagai sumber usaha dan penghasilan untuk tambahan. d. Collateral Prinsip collateral yaitu jaminan yang diberikan calon debitur akan dianalisis apakah layak dan memenuhi persyaratan yang ditentukan bank. Nilai jaminan yang harus dipenuhi liquid value adalah 70 dari nilai jaminan nilai pasar sedangkan pemberian kredit akan dipertimbangkan jika cover ratio di atas 100. Cover ratio = 100 x Kredit Permohonan Value Liquid Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis jaminan antra lain adalah jaminan mempunyai nilai ekonomis secara umum dan Universitas Sumatera Utara barang jaminan tersebut mudah dipasarkan, tidak cepat rusak, serta kondisi dan lokasi jaminan yang cukup baik. Jaminan ini dapat berupa jaminan material, surat berharga, garansi resiko yang disediakan oleh nasabah untuk menanggung pembayran kembali kredit sesuai yang diajukan. Penilaian terhadap barang-barang jaminan meliputi : 1 Peranan agunan kredit yaitu digunakan untuk kegiatan operasional. 2 Jenis-jenis agunan kredit yaitu tanah dan bangunan. 3 Nilai agunan yaitu diatas nilai pinjaman. 4 Penilaian agunan yaitu dengan taksiran harga pasar 5 Bentuk pengikat agunan yaitu dengan menyimpan surat sertifikat tanah dan surat-surat agunan lainnya yang menjadi agunan. d. Condition of Economy Kondisi ekonomi secara umum dan khusus menyangkut fleksibilitas sector usaha calon cebitur dalam menghadapi perubahan di masa yang akan datang yang perlu diteliti dengan maksud agar bank dapat memperkecil resiko yang mungkin timbul oleh situasi ekonomi. Kondisi ekonomi yang perlu diperhatikan , adalah : 1 Hal pemasaran, permintaan, penawaran, produksi, tagihan, selera dan bentuk persaingan. 2 Perubahan peraturan pemerintah. Universitas Sumatera Utara 3 Kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain yang mempengaruhi kelancaran usaha debitur.

3. Penilaian Aspek-aspek Kredit

Analisis ini memfokuskan pada faktor yang dianggap penting sesuai dengan jenis usahanya. Analisis kredit ini dikelompokan dalam 6 aspek kredit, yaitu : 1. Aspek Hukum Analisis aspek hukum menekankan pada penelitian status yuridis badan usaha, yaitu mengutamakan pembahasan calon debitur dari segi hukum, mencakup : a. keabsahan akte pendirian dimana ditetapkan bahwa akte tersebut harus mendapatkan pengesahan dari departemen kehakiman, b. surat-surat izin perusahaan, seperti: SIUP surat izin usaha perdagangan, SITU surat izin tempat usaha, SIUJK surat izin usaha jasa konstruksi, c. legalitas barang-barang jaminan yang diajukan sebagai jaminan. 2. Aspek Manajemen Titik berat analisis ini diarahkan kepada : Universitas Sumatera Utara a. riwayat perusahaan, mencakup bentukstatus perusahaan serta sejarah singkat perusahaan, gambaran mengenai struktur organisasi serta pembagian wewenang, gambaran pengalaman usaha dalam bisnisnya dan susunan pemegang saham, b. performance pengurus pemilik pemohon, yang perlu diperhatikan adalah latar belakang pendidikan serta pengalaman pengurus dalam mengelola perusahaan. 3. Aspek Teknis Aspek ini menekankan kelayakan dari segi proses produksi, dalam arti bahwa proses produksi dapat berjalan dengan baik dan dengan biaya yang efisien sehingga dapat diharapkan mampu menunjang pemasaran porduk. 4. Aspek Pemasaran Pemasaran yang berhasil merupakan sumber penggerak utama dari proses perkembangan perusahaan secara keseluruhan dan merupakan sumber utama untuk pengembalian kredit. 5. Aspek Jaminan Dalam menilai aspek ini pihak bank secara langsung memperhatikan apakah jaminan yang diberikan oleh calon debitur memiliki bukti kepemilikan yang sah dan tidak dalam perebutan kekuasaan apapun. 6. Aspek Keuangan Universitas Sumatera Utara Aspek keuangan merupakan aspek yang paling penting dalam menilai kondisi keuangan perusahaan. Cara yang digunakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Persero,Tbk untuk meneliti keadaan keuangan calon debitur adalah melalui analisis laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio keuangan, yang meliputi rasio likuiditas, raso leverage, rasio coverage, rasio aktivitas dan rasio rentabilitas.

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Pengaruh Akuntansi Inflasi Terhadap Laporan Keuangan Dalam Rangka

Pemberian Kredit Tingkat inflasi mempunyai pengaruh positif terhadap besarnya jumlah pemberian kredit, karena inflasi yang terjadi dapat ditekan laju pertumbuhan dengan menaikan tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga yang tinggi tentunya akan menambah minat masyarakat untuk menabung, tetapi tingakt suku bunga yang tinggi akan mengurangi minat masyarakat untuk memperoleh kredit. Demikian pula pihak bank akan melakukan penilaian efektif dalam penyaluran kreditnya. Bank akan lebih banyak mendistribusi dananya untuk usaha produktif dan bank akan mengurangi kredit konsumtif. Sehingga dapat dikatakan tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan jumlah pemberian kredit usaha akan meningkat. Universitas Sumatera Utara Tingkat inflasi signifikan terhadap pemberian kredit bank karena tingkat inflasi yang terjadi tergolong inflasi yang ringan atau inflasi yang masih dapat dikendalikan. Sebab, tingkat inflasi rata-rata dibawah 10 pertahun. Tingkat inflasi ini masih dapat dikendalikan oleh pemerintah dengan menjalankan kebijakan- kebijakan, seperti kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Jika terjadi kenaikan harga yang terkendali atau masih ringan akan mendorong para investor untuk mengadakan investasi karena terdorong kenaikan harga pasar tersebut. Kondisi ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dan pihak perbankan akan senantiasa memberikan kreditnya untuk mendukung kemajuan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa inflasi signifikan terhadap besarnya jumlah pemberian kredit. Setelah melakukan analisis terhadap kebenaran laporan keuangan yang diserahkan calon debitur bersama surat permohonan kredit. Analisis rasio yang dilakukan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam melaksanakan operasional dimasa yang akan datang dan dapat dilakukan apabila account officer telah yakin akan kebenaran laporan keuangan tersebut dan kondisi perekonomia. Setelah dilakukan analisis laporan keuangan , maka rasio keuangan calon debitur tersebut dibandingkan dengan rasio standar yang ditetapkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Persero,Tbk Cabang Putri Hijau Medan. Kemudian dibuat kesimpulan. Permohonan kredit diterima apabila hasil dari analisis ini bagus secara Universitas Sumatera Utara keseluruhan sesuai dengan standar yang ada, tetapi apabila hasilnya buruk maka akan ditolak. Dalam pengambilan keputusan pemberian kredit PT Bank Rakyat Indonesia melakukan berbagai analisis untuk menilai apakah suatu permohonan kredit layak diterima atau tidak. Analisis yang dilakukan adalah untuk memenuhi keadaan yang sebenarnya dari persyaratan-persyaratan pendahuluan yang diajukan pada saat permohonan kredit calon debitur. Analisis yang dilakukan pihak BRI dalam memutuskan pemberian kredit mencangkup analisis 5C yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, and Condition of Economy, serta analisis kredit yang terdiri dari Aspek Hukum, Aspek Manajemen , Aspek Teknis, Aspek Pemasaran, Aspek Jaminan, dan Aspek Keuangan Contoh penilaian aspek keuangan yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk cabang putri hijau adalah : Tabel 4.1 Neraca Perusahaan A Per 31 Desember 2006, 2007, 2008 Dalam Rupiah Uraian 2006 2007 2008 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas 36.992.000 60.800.000 62.480.000 Piutang Usaha 50.000.000 142.560.000 135.948.000 Persediaan Barang 500.000.000 737.728.000 1.103.912.000 JUMLAH AKTIVA LANCAR 586.992.000 941.088.000 1.302.340.000 AKTIVA TETAP - - - Tanah dan Bangunan 500.000.000 500.000.000 500.000.000 Kendaraan 30.000.000 30.000.000 30.000.000 Peralatan PabrikKantor 20.000.000 20.000.000 20.000.000 Akumulasi Penyusutan 100.320.000 150.480.000 200.640.000 JUMLAH AKTIVA TETAP 449.680.000 399.520.000 349.360.000 Universitas Sumatera Utara TOTAL AKTIVA 1.036.672.000 1.340.608.000 1.651.700.000 PASSIVA - - - HUTANG JANGKA PENDEK - - - HUTANG DAGANG 30.000.000 23.660.000 23.496.000 HUTANG BRI - 62.668.000 98.260.000 HUTANG LAINNYA 45.076.000 - - JUMLAH HUTANG JK. PENDEK 75.076.000 86.328.000 121.756.000 JUMLAH HUTANG JK. PANJANG - - - JUMLAH HUTANG 75.076.000 86.328.000 121.756.000 MODAL SENDIRI - - - Modal Setor 502.160.000 502.160.000 502.160.000 Laba Ditahan 215.984.000 459.436.000 752.120.000 Laba Tahun Berjalan 243.452.000 292.680.000 275.664.000 Jumlah Modal Sendiri 961.596.000 1.254.280.000 1.529.928.000 TOTAL PASSIVA 1.036.672.000 1.340.608.000 1.651.700.000 Tabel 4.2 Laporan Laba Rugi Perusahaan A Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2006, 2007, 2008 Dalam Rupiah Uraian 2006 2007 2008 Penjualan Bersih 1.682.880.000 2.019.456.000 2.103.600.000 HPP 1.262.160.000 1.514.592.000 1.577.700.000 Laba Rugi Kotor Usaha 420.720.000 504.864.000 525.900.000 Biaya Administrasi Penjualan Umum 84.144.000 100.972.000 105.180.000 Laba Rugi Operasional 336.576.000 403.892.000 420.720.000 Biaya Bunga - - - Biaya Penyusutan 50.160.000 50.160.000 50.160.000 Biaya Lainnya Pendapatan Setelah Bunga Penyusutan 286.416.000 344.332.000 324.312.000 Penghasilan Lainnya - - - Laba Sebelum Pajak EBIT 286.416.000 344.332.000 324.312.000 PPH Badan 42.964.000 51.648.000 48.648.000 Laba Bersih Setelah Pajak 243.452.000 292.680.000 275.664.000 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Laporan Arus Kas Perusahaan A Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2006, 2007, 2008 Dalam Rupiah Uraian 2006 2007 2008 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Laba bersih sebelum pajak 286.416.000 344.332.000 324.312.000 Penerimaan dan Pengeluaran Kas Piutang Dagang 50.000.000 142.560.000 135.948.000 Hutang dagang 30.000.000 23.660.000 23.496.000 Hutang BRI 62.668.000 98.260.000 Hutang lainnya 45.076.000 Arus Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi 311.492.000 288.100.000 310.120.000 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Tanah dan bangunan 500.000.000 500.000.000 500.000.000 Kendaraan 30.000.000 30.000.000 30.000.000 Peralatan 20.000.000 20.000.000 20.000.000 Akumulasi penyusutan 100.300.000 150.480.000 200.640.000 Arus Kas bersih yang diperoleh dari Aktivitas Investasi 349.680.000 299.520.000 249.360.000 Arus Kas dari Aktivitas pendanaan Modal Setor 502.160.000 502.160.000 502.160.000 Laba ditahan 215.984.000 459.436.000 752.120.000 Laba tahun berjalan 243.452.000 292.680.000 275.664.000 Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 42.724.000 42.546.000 26.236.000 Jumlah Arus kas dan saldo kas 36.992.000 60.800.000 62.480.000 Dari arus kas Cash flow yang diproyeksikan kira-kira perusahaandebitur mampu atau tidak membayar bunga dan pokok pinjaman, yang paling penting adalah kemampuan perusahaan menghasilkan cash flow. Setelah dilakukan analisis kredit oleh Account Officer , perusahaan A telah memenuhi ketiga analisis yaitu analisis Universitas Sumatera Utara identifikasi pemohon dan usaha, analisis 5C, dan analisis aspek-aspek kredit. Untuk aspek keuangan dibawah ini hasil analisis rasio : Tabel 4.4 Hasil Analisis Rasio Analisa Ratio Hasil Analisis Rasio Standar Ratio Keterangan 2006 2007 2008 Likuiditas Ratio a. Current Ratio 78 1090 1069 200 Baik b. Quick Ratio 115 235 162 100 Baik Solvabilitas Ratio a. Total Debt to Equity Ratio 7 6 7 50 Baik b. Total Debt to Asset Ratio 7 6 7 24 Baik Portabilitas Ratio a. Net Profit Margin 14 14 13 15 Kurang baik b. Return on Equity 25 23 18 15 Baik c. Return on Invesment 23 21 165 15 Baik Current ratio yang merupakan angka perbandingan antara nilai aktiva lancar dengan nilai hutang lancar, sangat lazim digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Pada analisis Perusahaan A current ratio dan quick ratio sudah mengikuti standar ratio BRI sehingga perusahaan dinilai mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Semakin kecil nilai total debt to equity ratio berarti semakin besar kemungkinan permohonan kredit akan disetujui. Nilai DER pada Perusahaan A semakin kecil berarti perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas semakin kecil, yang berarti bahwa nilai hutang masih dapat dipenuhi oleh nilai ekuitas dan Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa tingkat aktivitas Perusahaan A semakin baik yang juga akan meningkatkan nilai laba yang akan dicapai perusahaan tersebut. Perusahaan A mengajukan kredit kepada pihak BRI, secara hasil analisis yang dilakukan oleh pihak BRI tidak menunjukkan hasil yang baik terutama pada net profit margin. Tetapi perusahaan A tetap menghasilkan laba yang hampir mendekati ketetapan rasio standar bank. Dan pihak bank yakin kalau perusahaan tersebut mampu untuk membayar semua kewajiban lancarnya. Keadaan ini dilihat dari current ratio dan quick ratio perusahaan jauh diatas standar. Dari Laporan Keuangan Perusahaan pihak BRI melihat tingkat kesehatan dan kemampuan past performance perusahaan sangat sehat sehingga jika terjadi inflasi yang menyebabkan tingkat beban bunga debitur akan meningkat maka pihak Bank yakin bahwa perusahaan mampu untuk membayar semua kewajibannya. Dengan meningkatnya penjualan yang nantinya berdampak positif dalam menghasilkan laba dalam perusahaan. Meningkatnya laba perusahaan akan meminimalisirkan resiko kredit macet. Prosedur pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk cabang putri hijau menerapkan prinsip kehati-hatian prudential banking practices. Prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit tercermin dalam analisis identifikasi pemohon dan usaha,analisis 5c, dan analisis aspek-aspek kredit. Tahap pertama pemberian kredit ,sebelum calon debitur menyampaikan surat permohonan kredit terlebih dahulu dilakukan proses solitisasi yaitu calon debitur datang ke bank menyampaikan maksud dan tujuan kepada account officer menceritakan tentang usaha. Account officer akan menyarankan jenis kredit apa yang digunakan dan Universitas Sumatera Utara beberapa jumlah dana yang sebaiknya diminta setelah account officer mengetahui kemampuan modal calon debitur, sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan dana. Proses solitisasi sebelum debitur mengajukan permohonan kredit dapat diketahui nasabah yang potensial untuk dijadikan debitur baru. Bank selanjutnya akan melakukan pemeriksaan kembali atas proposal permohonan kredit dan dokumen-dokumen yang telah diserahkan. Bank melakukan on the spot baik fisik maupun buku kepemilikan atas keberadaan usaha dan jaminan untuk menghindari kesalahan atau kecurangan yang mungkin terjadi dilakukan oleh calon debitur, sehingga mengurangi resiko seperti side streaming nasabah menggunakan dana bukan seperti yang disebut dalam kontrak, usaha debitur fiktif, terjadi sengketa jaminan dan resiko lainnya yang mungkin terjadi. Wawancara yang dilakukan oleh account officer kepada calon debitur juga merupakan langkah yang tepat melakukan penilaian terhadap kepribadian calon debitur dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa debitur dapat memenuhi kewajiban dan penilaian lainnya yang diperlukan dalam menilai kondisi keuangan nasabah. Account officer menganalisis permohonan kredit dengan menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen , wawancara, serta on the spot,pada tahap analisis kredit. Analisis kualitatif digunakan untuk melakukan penilaian terhadap karakter permohonan, latar belakang dan kualitas manajemen, juga penilaian terhadap kualitas dan stabilitas usaha dengan mempertimbangkan potensi pasar, persaingan serta prospek usaha digunakan untuk melakukan penilaian terhadap karakter pemohon, latar belakang dan kualitas Universitas Sumatera Utara manajemennya,juga penilaian terhadap kualitas dan stabilitas usaha dengan mempertimbangkan potensi pasar, persaingan serta prospek usaha nasabah. Analisis kuantitatif digunakan untuk menilai kelayakan modal dan kepastian usaha yang akan dibiayai, agunan harus layak dari sisi nilai materialnya maupun aspek legalitasnya, resiko usaha, serta kemampuan calon debitur dalam membayar kembali pinjamannya. Account officer merangkumnya dalam bentuk proposal yang berisikan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif, analisis taksasi jaminan, analisis yuridis serta kesimpulan dan rekomendasi dari account officer. Presentasi yang dilakukan account officer dihadapan komite kredit, merupakan langkah yang memang harus dilakukan untuk memberikan penjelasan kepada komite kredit bahwa calon debitur yang akan dibiayai potensial. Hasil keputusan rapat komite kredit dituangkan dalam Memo Komite Kredit yang berisikan persetujuan atau penolakan atas proposal kredit tersebut. Memo yang menyatakan penolakan berkasnya dikembalikan pada nasabah, apabila disetujui maka dibuat surat pemberitahuan kepada debitur untuk dilakukan pengikatan kredit dan jaminan. Dokumen asli nantinya akan disimpan oleh pihak bank dan dilakukan pengecekan kembali untuk memastikan keabsahan jaminan yang diseragkan, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penipuan oleh nasabah yang bersangkutan. Monitoring kredit yang sedang berjalan dilakukan ketika kredit telah terealisasi, namun pada dasarnya monitoring sudah mulai dilakukan sejak permohonan kredit diterima.monitoring dilakukan dalam dua tahap yaitu monitoring pada saat permohonan kredit diproses sampai kredit terealisasi. Monitoring pertama dilakukan Universitas Sumatera Utara terhadap pelaksanaan proses pemberian kredit agar dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan perkreditan yang telah ditetapkan bank, sehingga terkendali dan persyaratan kredit terpenuhi. Monitoring kedua dilakukan pada saat kredit sedang berjalan sampai dengan pelunasan kredit. Monitoring dilakukan terhadap kelancaran pengembalian pokok pinjaman beserta bunga dan perkembangan usaha debitur baik melalui laporan perkembangan usaha dan laporan keuangan yang disampaikan debitur setiap bulannya. PT Bank Rakyat Indonesia Persero,Tbk Cabang Putri Hijau Medan memiliki toleransi atau standar dalam proses kolektibilitas kredit bermasalah yaitu 5 yang merupakan total dari penjumlahan persentase kredit kurang bayar, kredit diragukan, dan kredit macet. Penjualan produk kredit dapat dihentikan sementara waktu apabila telah melebihi 5 karena hal ini dapat mengganggu proses perkreditan. Tingkat kolektibilitas kredit bermasalah PT Bank Rakyat Indonesia Persero,Tbk Cabang Putri Hijau Medan masih dalam kategori aman. Kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet masih sering terjadi pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan disebabkan karena pihak bank tidak mensyaratkan atau mewajibkan laporan keuangan yang sudah diaudit oleh Akuntan Publik dilampirkan dalam permohonan kredit, terutama bagi perusahaan yang berbadan hukum dan pengajuan kreditnya dalam jumlah besar. Universitas Sumatera Utara

BAB V Kesimpulan Dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero,Tbk Cabang Putri Hijau Medan, menyimpulkan bahwa proses pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero,Tbk Cabang Putri Hijau Medan telah dilaksanakan secara efektif, hal ini didukung oleh kesimpulan berikut : 1. Tingkat inflasi dikaitkan dengan suku bunga pinjaman yang berarti akan meningkatkan beban bunga bagi debitur. Tingkat inflasi mempunyai pengaruh positif terhadap besarnya jumlah pemberian kredit. Bank akan lebih banyak mendistribusi dananya untuk usaha produktif dan bank akan mengurangi kredit konsumtif. Tingkat inflasi ini masih dapat dikendalikan oleh pemerintah dengan menjalankan kebijakan-kebijakan, seperti kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. 2. Proses analasis laporan keuangan pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero,Tbk Cabang Putri Hijau Medan telah dilaksanakan secara memadai, hal ini didukung oleh tersedianya data laporan keuangan calon debitur yang lengkap, relevan, dan benar sebelum analisis kredit dimulai. Untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan yang sebenarnya dari data laporan keuangan keuangan tersebut, bank melakukan inspeksi langsung ke lapangan usaha calon debitur on the spot, meminta Universitas Sumatera Utara