2.8 Aspirin
Aspirin bersifat antipiretik dan analgesik karena merupakan kelompok senyawa glikosida, aspirin yang merupakan nama lain dari asam asetil salisilat dapat disintesis
dari asam salisilat, yaitu dengan mereaksikannya dengan anhidrida asetat, hal ini dilakukan pertama kali oleh Felix Hofmann dari perusahaan Bayer, Jerman.
Dalam tablet aspirin komersil sering kali masih terdapat asam salisilat didalamnya, juga ada tablet yang kadar aspirinnya tidak memenuhi standar, karena itu
perlu diuji kandungannya dengan uji FeCl3 dan diuji kadarnya dengan titrasi asam basa. Pada percobaan ini aspirin komersil masih mengadung asam salisilat sedangkan
kandungannya adalah 66,15 yang berarti telah memenuhi kadar kelayakan aspirin dalam sediaan farmasi oral menurut standar FDA. Indikasi aspirin adalah untuk
meringankan rasa sakit, terutama sakit kepala dan pusing, sakit gigi, dan nyeri otot serta menurunkan demam.
2.9 Cimetidine
Cimetidine adalah antihistamin penghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel. Penghambatan reseptor H2 akan menghambat sekresi asam lambung, baik pada
keadaan istirahat maupun setelah perangsangan oleh makanan, histamin, pentagastrin, insulin dan kafein.
Pada pemberian oral cimetidine diabsorbsi dengan baik dan cepat, tetapi sedikit berkurang bila ada makanan atau antasida.Kadar puncak dalam plasma dicapai dalam
1 – 2 jam setelah pemberian, dengan waktu paruh 2 – 3 jam. Cimetidine diekskresikan sebagian besar bersama urin dan sebagian kecil bersama feses. Cimetidine digunakan
untuk penderita tukak lambung dan duodenum, refluks esopagitis dan keadaan hipersekresi patologis. Cimetidine mampu menghilangkan rasa nyeri dengan cepat,
baik nyeri siang hari maupun malam hari. Bila cimetidine diberikan, antasida boleh diberikan juga untuk menambah kemampuan penghambatan sekresi asam postprandial
atau netralisasi. Pada pasien-pasiendengan sekresi asam yang sangat tinggi, mungkin diperlukan kombinasi cimetidine,antasida dan obat antikolinergik.
Universitas Sumatera Utara
Lama pengobatan dengan mengkonsumsi cimetidine yaitu delapan minggu untuk penderita biasa dan dibutuhkan terapi bagi penderita ulkus peptikum yang berat
danberusia tua atau dengan risiko-tinggi untuk pembedahan.Efek samping jarang ditemukan, dan kalau pun ada, tidak perlu dihentikan.Efek samping tersebut dapat
berupa nyeri kepala, pusing, lelah, skin rash, diare, konstipasi,dan nyeri otot. Iskandar
Junaidi, 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Analisis sistem meliputi analisis persyaratan sistem, analisis kebutuhan sistem dan analisis metode backward chaining yang akan digunakan oleh sistem. Pada tahap
perancangan sistem akan dibahas perancangan fungsi-fungsi program yang akan digunakan, perancangan Data Flow Diagram DFD, perancangan flowchart dan
perancangan antar muka.
3.1. Analisis Persyaratan Sistem