Perancangan Sistem Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar Dengan Mengunakan Metode Backward Chaining Untuk Menentukan Interaksi Obat Meloksikam Dengan Obat Penyakit Lainnya.

3.2.3. Analisis Fungsionalitas Sistem

Dari analisis persyaratan sistem pada sub bab sebelumnya, maka sistem yang dirancang harus memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Manampilkan daftar pertanyaan untuk user. 2. Menyimpan hasil jawaban pertanyaan dari user. 3. Menampilkan informasi seputar penyakit inflamasi, jantung, hipertensi, tukak lambung, koagulan, dan nyeri. 4. Menampilkan artikel obat dan penyakit. 5. Menampilkan informasi obat dan penyakit 6. Menampilkan daftar nama obat yang akan dipilih user. 7. Menentukan hasil interaksi obat. 8. Menampilkan keterangan dan penjelasan interaksi antar obat. 9. Menyimpan data pengguna administrator.

3.2.4. Analisis Batasan Sistem

Batasan dari sistem ini adalah : 1. Proses pengolahan data penambahan, pengurangan dan hapus data dilakukan oleh administrator. 2. Hanya menentukan interaksi dari obat yang dipilih oleh user untuk diinteraksikan, yaitu obat meloksikam dengan obat lainnya. 3. Tidak menentukan jenis penyakit yang diderita oleh user

3.3. Perancangan Sistem

Pada sub bab ini akan diuraikan tentang perancangan sistem yang terdiri dari perancangan basis data, bentuk tabel sistem informasi, perancangan mesin inferensi, dan perancangan antarmuka. Universitas Sumatera Utara

3.3.1. Perancangan Basis Data

Dalam perancangan basis data ini terdiri dari perancangan DFD, perancangan kamus data, perancangan ERD dan tabel sistem informasi.

3.3.1.1. Perancangan Data Flow Diagram DFD

Perancangan DFD dalam aplikasi sistem pakar ini untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data baik berupa pemasukan data oleh admin maupun keluaran data yang dapat dilihat oleh user. Perancangan sistem ini dimulai dari diagram konteks, dilanjutkan pada DFD level 0, hingga DFD level 1. Diagram konteks untuk DFD aplikasi sistem pakar penentuan interaksi obat meloksikam dengan obat lainnya, dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Sistem Pakar Interaksi Obat ADMIN User Data username dan password Nama obat Jawaban Artikel obat penyakit Artikel obat penyakit Info obat,penyakit,referensi Data penyakit Pertanyaan konsultasi Data gejala Data interaksi Data obat Data penyakit Pertanyaan konsultasi Data gejala Data interaksi Artikel obatpenyakit Pertanyaan konsultasi Hasil interaksi Gambar 3.1 Diagram Konteks DFD Level-0 Universitas Sumatera Utara Penjelasan proses diagram konteks DFD sistem pakar untuk menentukan interaksi obat antara obat meloksikam dengan obat lainnya. a. Proses Nama Proses : Sistem Pakar Penentuan Interaksi Obat Keterangan : Proses penentuan interaksi obat meloksikam dengan obat lainnya. b. Arus Data Masukan : 1. Data username dan password 2. Data obat 3. Data interaksi 4. Artikel obat dan penyakit 5. Pertanyaan konsultasi 6. Data penyakit 7. Jawaban 8. Nama obat Keluaran : 1. Data username dan password 2. Data obat 3. Data interaksi 4. Artikel Obat dan penyakit 5. Data penyakit 6. Pertanyaan konsultasi 7. Hasil Interaksi Nama Entitas : Administrator Keterangan : Merupakan bagian yang mengontrol dan memperbaiki sistem Masukan : 1. Data username dan password 2. Data Obat 3. Data Interaksi 4. Pertanyaan konsultasi 5. Data Artikel Obat dan Penyakit 6. Data Penyakit Universitas Sumatera Utara Keluaran : 1. Data username dan password 2. Data Obat 3. Data Interaksi 4. Pertanyaan konsultasi 5. Data Artikel Obat dan Penyakit 6. Data penyakit Nama Entitas : User Keterangan : Pengguna yang menggunakan sistem untuk mengetahui interaksi obat Keluaran : 1. Artikel Obat dan Penyakit 2. Pertanyaan Konsultasi 3. Hasil Interaksi 4. Info Obat,Penyakit, dan Referensi Masukan : 1. Nama Obat 2. Jawaban Proses yang ada pada diagram konteks dapat dipecah lagi menjadi proses- proses yang lebih kecil dan lengkap dalam DFD level 1. Diagram untuk DFD level 1 dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini : Universitas Sumatera Utara 1P Otentifikasi Pengguna 2P Proses Data Obat 3P Proses data interaksi 4P Proses Artikel 5P Proses Gejala 6P Proses Pertanyaan Konsultasi 7P Prosesa data penyakit 10P Proses Penentuan hasil interaksi 11P View Hasil Interaksi ADMIN User Data username Dan password Data obat Data obat Data interaksi Data interaksi Artikel Artikel Data gejala Data gejala Pertanyaan pertanyaan Data username dan password Data username Dan password Data obat Data obat Data interaksi Data interaksi Data artikel 8P View Artikel o Data artikel Data gejala Data gejala pertanyaan pertanyaan Data penyakit Data penyakit Data penyakit Data penyakit Data obat Data artikel Artikel Data gejala Data penyakit Data penyakit Data interaksi Pertanyaan Nama obat Nama obat pertanyaan pertanyaan jawaban Hasil interaksi Hasil interaksi D1 Tabel User D2 Tabel Obat D3 Tabel Interaksi D4 Tabel Artikel D5 Tabel Gejala D6 Tabel Pertanyaan D7 Tabel Penyakit D8 Tabel Hasil Interaksi Jawaban pertanyaan 9P View Info Data penyakit info Gambar 3.2 Diagram Konteks DFD Level-1 Universitas Sumatera Utara Penjelasan proses diagram DFD level 1 sistem pakar penentuan interaksi obat meloksikam dengan obat lainnya adalah sebagai berikut : a. Proses 1P Nama Proses : Otentifikasi Pengguna Masukan : Data username dan password Keluaran : Data username dan password Keterangan : Proses untuk mengecek kebenaran username dan password administrator yang masuk. b. Proses 2P Nama proses : Proses data obat Masukan : Data obat Keluaran : Data obat Keterangan : Mengolah data obat meloksikam dan obat lainnya, seperti tambah, hapus, dan ubah data obat. c. Proses 3P Nama proses : Proses data interaksi Masukan : Data interaksi Keluaran : Data interaksi Keterangan : Mengolah data interaksi obat meloksikam dan obat lainnya, seperti tambah, hapus, dan ubah data interaksi. d. Proses 4P Nama proses : Proses artikel Masukan : Data Artikel Keluaran : Data Artikel Keterangan : Mengolah artikel obat dan penyakit, seperti tambah, hapus, dan ubah artikel. e. Proses 5P Nama proses : Proses gejala Masukan : Data gejala penyakit Keluaran : Data gejala penyakit Keterangan : Mengolah data gejala umum penyakit inflamasi, hipertensi, tukak lambung, koagulan, jantung, dan nyeri, seperti tambah, Universitas Sumatera Utara hapus, dan ubah data gejala. f. Proses 6P Nama Proses : Proses Pertanyaan Konsultasi Masukan : Pertanyaan konsultasi Keluaran : Pertanyaan konsultasi Keterangan : Mengolah pertanyaan konsultasi, seperti tambah, hapus, dan ubah pertanyaan konsultasi. g. Proses 7P Nama Proses : Proses data penyakit Masukan ; Data penyakit Keluaran : Data Penyakit Keterangan : Mengolah data penyakit, seperti tambah, hapus, dan ubah data penyakit. h. Proses 8P Nama Proses : Proses view artikel obat Masukan : Artikel obat Keluaran : Artikel obat Keterangan : Menampilkan artikel tentang obat meloksikam dan obat lainnya. i. Proses 9P Nama Proses : Proses view info Masukan : Data obat, Data penyakit Keluaran : Info Obat, Info Penyakit Keterangan : Menampilkan info tentang obat meloksikam dan obat Lainnya, seta info tentang penyakit j. Proses 10P Nama Proses : Proses penentuan hasil interaksi Masukan : 1. Pertanyaan konsultasi 2. Data interaksi 3. Jawaban 4. Nama Obat Keluaran : 1. Pertanyaan konsultasi Universitas Sumatera Utara 2. Jawaban Keterangan : Proses penentuan interaksi dengan menggunakan metode backward chaining. k. Proses 10P Nama Proses : View Hasil Interaksi Masukan : Hasil interaksi Keluaran : Hasil interaksi Keterangan : Menampilkan hasil interaksi obat meloksikam dengan obat lainnya.

3.3.1.2. Kamus Data

Kamus data dipersiapkan untuk menjelaskan data yag dipakai untuk fase implementasi Tabel 3.1 Kamus Data Artikel Obat No Field Type Default Comments

1. int20

id_artikel - Id artikel

2. kategori_arti

kel varchar200 - Jenis topik artikel

3. judul_artikel varchar200

- Judu l artikel

4. isi_artikel

text - Isi dari artikel mengenai obat Tabel 3.2 Kamus Data Obat No Field Type Default Comments

1. int6

kode_obat - Kode id obat

2. nama_obat

varchar50 - Nama obat

3. keterangan

text - Keterangan dari obat Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Kamus Data Gejala No Field Type Default Comments

1. int6

kode_gejala - Kode id gejala

2. nama_gejala

varchar200 - Nama untuk gejala 3. Keterangan Text - Keterangan untuk gejala Tabel 3.4 Kamus Data Penyakit No Field Type Default Comments

1. int6

kode_penyakit - Kode id penyakit 2. int6 kode_gejala - Kode id gejala 3 int6 kode_obat - Kode id obat

4. nama_penyakit varchar200

- Nama untuk penyakit 4. Keterangan Text - Keterangan untuk penyakit Tabel 3.5 Kamus Data User Admin No Field Type Default Comments

1. id_admin

int20 - Id dari administrator

2. username

varchar200 - Username yang digunakan untuk login

3. password

varchar200 - Password yang digunakan untuk login Universitas Sumatera Utara Tabel 3.6 Kamus Data Interaksi No Field Type Default Comments

1. int6

kode_interaksi - Kode id interaksi obat 2. nama_interaksi varchar200 - Nama untuk interaksi

3. kode_obat1

int6 - Kode id obat 4. kode_obat2 int6 - Kode id obat 5. keterangan Text - Keterangan untuk interaksi Tabel 3.7 Kamus Data Pertanyaan No Field Type Default Comments

1. kode_pertanyaan int6

- Kode id pertanyaan 2. kode_obat Int6 - Kode id obat 2. pertanyaan _gejala varchar200 - Pertanyaan tiap gejala yang akan diajukan kepada pasien 3. jawaban_gejala EnumYa,Tidak - Opsi jawaban pertanyaan

3.3.1.3 Perancangan Entity Relationship Diagram ERD

Perancangan ERD dalam aplikasi ini menggunakan perancangan physical data model PDM. PDM menggambarkan basis data secara detail dalam bentuk fisik. Penggambaran rancangan PDMmemperlihatkan struktur penyimpanan yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya. Diagram untuk PDM dapat dilihat pada Gambar 3.3 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 ERD Physical Data Model

3.3.1.4 Tabel Pada Basis Data

Pada basis data terdapat 7 tabel yaitu tabel artikel, tabel obat, tabel pengguna, tabel gejala, tabel interaksi, tabel penyakit, dan tabel pertanyaan. Berikut ini adalah masing beberapa data pada masing- masing tabel. Tabel 3.8 Tabel Artikel Pada Basis Data id_artikel kategori_artikel judul_artikel isi_artikel 001 penyakit Serba-serbi stroke TEXT 002 penyakit Waspadai Penyakit Maag Karena Bakteri TEXT 003 penyakit Rematik, Tak Sekadar Nyeri Sendi TEXT 004 penyakit Mengenal Asam Urat TEXT 005 obat Manfaat Vitamin E Untuk Mencegah Pembengkakan TEXT 006 obat 7 Obat Alami Untuk Mengobati Asam Urat TEXT Universitas Sumatera Utara Tabel 3.9 Tabel Gejala Pada Basis Data kode_gejala nama_gejala keterangan 001 Nyeri Sendi inflamasi TEXT 002 Hipertensi TEXT 003 Jantung TEXT 004 Tukak Lambung TEXT 005 Koagulansi TEXT 006 Nyeri dan Demam TEXT Tabel 3.10 Tabel Interaksi Pada Basis Data kode_interaksi nama_interaksi kode_obat1 kode_obat2 Keterangan 001 Meloksikam- Captopril 001 003 TEXT 002 Meloksikam- Aspirin 001 002 TEXT 003 Meloksikam- Warfarin 001 004 TEXT 004 Meloksikam- Digoxine 001 005 TEXT 005 Meloksikam- Cimetidinee 001 006 TEXT Tabel 3.11 Tabel Obat Pada Basis Data kode_obat nama_obat keterangan 001 Meloksikam TEXT 002 Aspirin TEXT 003 Captopril TEXT 004 Warfarin TEXT 005 Digoxine TEXT 006 Cimetidinee TEXT Universitas Sumatera Utara Tabel 3.12 Tabel Pengguna Pada Basis Data id_admin username password 001 dame 827ccb0eea8a706c4c34a16891f84e7b Tabel 3.13 Tabel Penyakit Pada Basis Data kode_penyakit kode_gejala nama_penyakit keterangan 001 002 Hipertensi TEXT 002 001 Rheumatoid Astritis TEXT 003 003 Jantung TEXT 004 005 Koagulansi TEXT 005 004 Tukak lambung TEXT 006 006 Nyeri dan Panas TEXT Tabel 3.14 Tabel Pertanyaan Pada Basis Data kode_pertanyaan kode_obat pertanyaan_gejala jawaban_gejala 001 001 Apakah terjadi nyeri pada saat sendi digerakkan? Ya 002 001 Apakah sendi terasa nyeri di pagi hari? Ya 003 003 Apakah tekanan darah melebihi 14090 mmHg? Ya 004 004 Apakah sering pingsan? Tidak 005 006 Apakah nafsu makan berkurang dan mengalami muntah? Tidak 006 002 Apakah suhu tubuh meningkat? Ya Universitas Sumatera Utara

3.3.1.4 Bentuk Tabel Sistem Informasi

Tabel berikut merupakan sistem informasidari hasil interaksi antara obat meloksikam dengan obat captopril, aspirin, warfarin, digoxine, dan cimetidinee. Dan tabel gejala dari penyakit inflamasi, tukak lambung, jantung, hipertensi, nyeri, dan koagulansi. Tabel 3.15 Hasil Interaksi Obat Sumber : Buku Drug Interactions karangan Ivan H Stockley, Buku ISO Farmakoterapi karangan dr. Yulinah Elin Sukandar, Apoteker : dra Antetti Tampubolon,Apt, dan Ricky Marpaung, S.Farm, Apt No Nama Obat Hasil Interaksi Keterangan Interaksi 1 Meloksikam dan Captopril Kedua obat ini tidak cocok dikonsumsi bersamaan karena terjadi interaksi Meloksikam dapat melemahkan efek antihipertensi captopril karena akan menyebabkan retensi cairan yang mempengaruhi tekanan darah. Penggunaan secara bersamaan dapat mengakibatkan resiko gagal ginjal. Meloksikam dapat menimbulkan dekompensasi ginjal melalui inhibisi dosis yang berhubungan dengan sintesis prostaglandin dan captopril dapat lebih memperburuk fungsi ginjal dengan menghalangi efek angiotensin II-dimediasi vasokonstriksi arteriol eferen, sehingga menurunkan filtrasi glomerulus. 2 Meloksikam dan Cimetidinee Kedua obat ini dapat dikonsumsi bersamaan karena tidak terdapat interaksi. Tidak terdapat interaksi secara klinis terhadap pengunaan kedua obat ini pada waktu yang bersamaan. Sehingga aman untuk dikonsumsi bersamaan. 3 Meloksikam dan Digoxin Kedua obat ini dapat dikonsumsi bersamaan karena tidak terdapat interaksi. Tidak terdapat interaksi secara klinis terhadap pengunaan kedua obat ini pada waktu yang bersamaan. Sehingga aman untuk dikonsumsi bersamaan. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.15 Hasil Interaksi Obat Lanjutan Sumber : Buku Drug Interactions karangan Ivan H Stockley, Buku ISO Farmakoterapi karangan dr. Yulinah Elin Sukandar, Apoteker : dra Antetti Tampubolon,Apt, dan Ricky Marpaung, S.Farm, Apt No Nama Obat Hasil Interaksi Keterangan Interaksi 4. Meloksikam dan Warfarin Kedua obat ini tidak cocok dikonsumsi bersamaan karena akan terjadi interaksi. Meloksikam dapat dapat meningkatkan risiko efek hypoprothrombinemic dan pendarahan yang berhubungan dengan antikoagulan oral. Bahkan dapat mengakibatkan kematian bagi pasien yang mengkonsumsi warfarin, karena meloksikam dapat menyebabkaniritasi gastrointestinal, perpanjangan waktu prothrombin, dan menghambat adhesi platelet dan agregasi. Selain itu, meloksikam mampu mengubah farmakokinetika warfarin dan antikoagulan oral lainnya. Resiko paling besar akan tejadi pada pasien yang mengkonsumsi kedua obat ini yang sudah mencapai usia 65 tahun karena mampu meningkatkan resiko kematian hingga hampir 13 kali lipat dibandingkan pasien yang hanya mengkonsumsi warfarin. 5 Meloksikam dan Aspirin Kedua obat ini tidak cocok dikonsumsi secara bersamaan karena terjadi interaksi Penggunaan kombinasi aspirin dosis rendah atau dosis tinggi dengan meloksikam dapat meningkatkan risiko toksisitas gastrointestinal serius GI, termasuk peradangan, perdarahan, ulserasi dan perforasi. Aspirin pada dosis anti-inflamasi atau lebih tinggi juga dapat menurunkan konsentrasi plasma anti inflamasi sehingga aspirin dapat menyingkirkan anti inflamasi dalam pengikatan protein plasma. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.16 Tabel Gejala Penyakit Sumber : Buku Info Obat Indonesia karangan Yayasan Info Kesehatan, Apoteker : dra Antetti Tampubolon,Apt, dan Ricky Marpaung, S.Farm, Apt No Nama Penyakit Nama Obat Gejala 1 Nyeri Sendi inflamasi Meloksikam 1. Nyeri pada pergerakkan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu sendi. 2. Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari Morning stiffness. 3. Sering mengalami serangan mendadak dan nyeri hebat di daerah sendi lutut dan panggul ,sendi tangan, kaki , dan tulang belakang. 4. Terjadi pembengkakan atau benjolan oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi cairan pada salah satu sendi secara terus-menerus sekurang-kurangnya selama 6 minggu. 5. Terjadi peningkatan suhu tubuh menjadi hangat 2. Hipertensi Captoril 1. Tekanan darah sistolikdiastolik melebihi 14090 mmHg saat kondisi istirahat. 2. Sering mengalami sakit kepala dan bagian kepala belakang terasa panas. 3. Tengkuk terasa pegal 4. Muka memerah Memiliki komplikasi penyakit seperti stroke atau jantung. 3. Jantung Digoxin 1. Tiba-tiba sakit di bagian dada dibelakang tulang dada atau seperti sesak dada. 2. Nyeri dada bisa berulang beberapa menit 20 menit atau lebih. 3. Rasa nyeri bisa berupa tekanan di bagian dada, dan leher seolah tercekik hingga menyebabkan keluar keringat dingin. 4. Tiba-tiba pingsan, namun bisa kembali sadar. Ini terjadi karena ada gangguan irama jantung 5. Terasa pusing mendadak. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.16 Tabel Gejala Penyakit Lanjutan Sumber : Buku Info Obat Indonesia karangan Yayasan Info Kesehatan, Apoteker : dra Antetti Tampubolon,Apt, dan Ricky Marpaung, S.Farm, Apt No Nama Penyakit Nama Obat Gejala 4. Tukak Lambung Cimetidinee 1. Pegal-pegal di punggung merupakan yang datang dan pergi selama beberapa hari atau beberapa minggu, biasanya terjadi 2-3 jam setelah makan, terjadi tengah malam ketika perut kosong. 2. Perut kembung dan mual 3. Kurang nafsu makan dan muntah - muntah 5. Koagulansi Warfarin 1. Darah sukar membeku apabila terjadi luka. 2. Terjadi pembengkakan apabila terbentur. 3. Apabila terjadi pendarahan di bawah kulit mengakibatkan kulit menjadi kebiru-biruan bahkan dapat terjadi nyeri. 6. Nyeri Aspirin 1. Nyeri pada bagian tubuh, misalnya kepala,gigi,atau otot 2. Suhu tubuh meningkat

3.4 Perancangan Mesin Inferensi