commit to user
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Implementasi Kewenangan Penyidik untuk Melakukan Pengambilan
Sidik Jari dengan Teknik Daktiloskopi dalam Pengungkapan Perkara Pidana.
Guna mengetahui implementasi Kewenangan Penyidik untuk Melakukan Pengambilan Sidik Jari dengan Teknik Daktiloskopi dalam Pengungkapan Perkara
Pidana, dalam hal ini penyidikan yang dilakukan oleh kepolisian digunakan untuk memperkuat pembuktian maupun kepastian mengenai diri seseorang yang diduga
terlibat dalam tindak pidana sehingga penyidikan dapat membuat terang suatu tindak pidana yang terjadi. Implementasinya kewenangan penyidik untuk
melakukan pengambilan sidik jari dalam pelaksanaannya harus memenuhi tahapan demi tahapan. Dalam Pengambilan Sidik Jari dengan Teknik
Daktiloskopi, menurut IPDA mariman tahapan-tahapan yang harus dilakukan itu antara lain adalah:
1. Tahap Pengamanan Tempat Kejadian Perkara
Langkah pertama yang dilakukan penyidik dalam kegiatan pengambilan sidik jari adalah mengamankan TKP. Menutup tempat kejadian perkara dengan
menggunakan Police Line agar masyarakat yang tidak berkepentingan jangan sampai masuk. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar sebisa mungkin TKP jangan
sampai berubah atau rusak yang dapat mengacaukan penyidikan. Setelah tiba di tempat kejadian perkara, maka yang harus dilakukan
penyidik adalah : a.
Menutup seluas-luasnya seluas mungkin tempat atau area dengan Police LineTaliAlat lain, sesuai dengan situasi dan kondisi,
b. Segera memberitahukan kepada kepala atau atasannya,
c. Larangan siapapun masuk TKP kecuali petugas TKP,
d. Apabila korban luka bantu dengan Pertolongan Pertama Gawat Darurat
PPGD, Apabila korban meninggal biarkan di posisi semula, e.
Menjaga keadaan tempat itu tidak berubah dari apa saja yang berada di TKP.
commit to user 40
2. Tahap Pelaksanaan Olah TKP
Tahap selanjutnya setelah mengamankan TKP adalah petugas harus segera melakukan olah TKP. Langkah-langkah dalam melakukan olah TKP adalah :
a. Foto lokasi secara umum dari depan, samping kaki, belakang jika
TKP kebakaran foto lokasi dari arah ketinggian,
b. Beri nomor TKP secara berurutan terhadap tempatbendabekas lain
yang diduga berhubungan dengan kejadian tersebut,
c. Foto satu persatu secara berurutan sesuai dengan penomeran terhadap
tempatbendabekas lain yang diduga berhubungan dengan kejadian
tersebut baik secara umum maupun Close up,
d. Apabila ada korban manusia, pastikan apakah sudah meninggal atau
belum dengan meraba nadi atau dekatkan kaca dihidung atau mulut
korban,
e. Gambar atau beri tanda dengan kapur atau alat lain posisi mayat di
TKP sebelum diangkat,
f. Khusus mayat, difoto secara umum, Close up muka dan tempat lain
ditubuh mayat yang diduga ada bekas-bekas yang mencurigakan
memarluka,
g. Ambil dan amankan BB di TKP masukkan kedalam kantong plastik
beri nomor sesuai dengan nomor TKP fotocatat, ikat dengan tali
dan diberi LAK dan distempel. 3.
Tahap Pengumpulan Barang-Barang Bukti
Dalam tahapan ini, para penyidik mengumpulkan barang-barang bukti yang diduga terkait dengan tindak kejahatan. Selain itu juga menemukan bekas-
bekas yang tertinggal di TKP, misalnya sidik jari laten, dan mencegah jangan sampai bekas-bekas itu rusak dan juga mencegah jangan sampai timbul atau
adanya penambahan bekas-bekas baru karena akan mempersulit proses pengambilan sidik jari laten di tempat kejadian perkara.
commit to user 41
4. Tahap Pemilahan Terhadap Benda-Benda Dimana Bekas Jari Menempel