Tahap Pengambilan Sidik Jari Pada Mayat

commit to user 53 Gambar 4. pola golongan sidik jari Bentuk pokok tersebut terbagi lagi menjadi beberapa sub-group yaitu bentuk busur terbagi menjadi plain arch dan tented arch, bentuk sangkutan terbagi menjadi Ulnar loop dan Radial loop, sedangkan bentuk lingkaran terbagi menjadi Plain whorl, Central pocket loop whorl, Doubel loop whorl dan Accidental whorl. Menurut IPDA Mariman yang merujuk pada istilah teknis dan bentuk pokok sidik jari Perbedaan utama dari ketiga bentuk pokok tersebut terletak pada keberadaan core dan delta pada lukisan sidik jarinya Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia,1993:3-4.

8. Tahap Pengambilan Sidik Jari Pada Mayat

Setelah pemeriksaan TKP biasanya korban adalah sudah meninggal atau menjadi mayat, untuk itu dalam pemeriksaan sidik jari mayat harus di periksa terlebih dahulu sebelum mayat itu di kirim kan ke Rumah sakit untuk di lakukan otopsi, pemeriksaan mayat berguna untuk mengidentifikasi identitas dari mayat tersebut guna pemeriksaan yang lebih lanjut yang nantinya di gunakan untuk bukti-bukti dan pembuatan BAP. Pada hakekatnya, teknik pengambilan sidik jari mayat tergantung pada keadaan mayat tersebut. masing-masing keadaan membutuhkan carateknik penanganan yang berbeda seperti berikut ini :

a. Mayat masih baru

Bila jari-jari mayat masih dapat digerakkan, maka mayat tersebut ditelungkupkan lalu pengambilan sidik jari dilakukan seperti biasa. Bila jari-jari mayat sulit digerakkan, cara pengambilan bisa tidak dapat digunakan. commit to user 54 Pengambilan hanya dapat dilakukan dengan menggunakan sendok mayat, yang cara penggunaannya sebagai berikut : 1. Gunting formulir kartu sidik jari pada batas kolom tangan kiri dan kanan. 2. Jepit potongan formulir tersebut pada kedua sisi sendok mayat bagian yang cekung dengan kolom sidik jari menghadap ke luar dapat juga pada bagian cembung. 3. Bersihkan jari mayat dengan hati-hati, kemudian bubuhkan tinta dengan alat pembubuh tinta atau dengan roller setelah tintanya diratakan. 4. Capkan jari mayat tersebut dengan menekankannya pada kolom sidik jari dari formulir yang terjepit disendok mayat. Geser formulir menurut kolom sidik jarinya sehingga semua jari terekam. 5. Rekatkan hasil pengambilan tersebut pada sehelai formulir kartu sidik jari dan rumuskanlah sidk jari tersebut.

b. Mayat telah kaku dan mulai membusuk

Bila jari-jari mayat menggenggam, maka jari-jari tersebut ditarik sehingga menjadi lurus lalu dilakukan pengambilan dengan sendok mayat. Jika jari –jari tersebut sulit diluruskan, sayatlah bagian dalam jari pada ruas kedua sehingga jari dapat diluruskan, lalu pengambilan dilakukan dengan sendok mayat. Untuk ibu jari, sayatan dilakukan antara ibu jari dan telunjuk. Jika mayat sudah mulai membusuk awal dekomposisi, biasanya kulit ari mulai terlepas. Bila keadaanya demikian langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1. Periksa kulit jari tersebut apakah masih baik atau ada bagian yang rusak. Bersihkan kulit jari tersebut dengan hati-hati. 2. Kulit dipasang kembali pada jari mayat atau dimasukkan dalam jari petugas sehingga pengambilannya dapat dilakukan. 3. Jika kulit jari tersebut sudah terlepas sama sekali, kulit jari dioleskan tinta kemudian dijepit diantara dua kaca dan dipotret reproduksi. Hasil potret kemudian ditempelkan pada kartu sidik jari. commit to user 55

c. Mayat yang sudah membusuk, mengering dan yang terendam air.

Mayat yang telah membusuk dekomposisi biasanya menyangkut mayat yang ditemukan disemak-semak atau dikuburditimbun dengan tanah. Mayat yang telah mengering mumifikasi biasanya ditemukan di tempat-tempat terbuka, garis papilar jari mayat tidak langsung terkena tanah. Mayat terendam air medok biasanya menyangkut mayat yang sudah lama terendam didalam air. Langkah untuk pengambilan sidk jarinya adalah : 1. Periksa, apakah jari mayat masih lengkap. Jika tidak lengkap, apakah jari tersebut hilang ketika masih hidup atau jari tersebut dimakan binatang atau yang lainnya. 2. Bersihkan kotoran yang menempel pada kulit jari dengan hati-hati 3. Kulit jari diolesi tinta lalu dijepit diantara dua kaca dan dipotret, kemudian hasilnya ditempelkan pada kartu sudik jari. Perlu diingat bahwa pengambilan sidik jari mayat dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk dapat mengidentifikasikan mayat tersebut. Oleh karena itu segeralah mencari bahan pembandingnya di file atau sumber lain : KTP, ijasah, SIM, benda milik korban yang dipegang, dll.

9. Tahap Pemeriksaan Perbandingan Sidik Jari Laten