Tinjauan Tentang Sidik Jari

commit to user 26 ketaatan terhadap hak warga negara untuk merasa aman baik bagi dirinya sendiri, rumah, surat penting, dan efek dari penahanan, pencarian, dan penyitaan ilegal. Jadi dapat di simpulkan Penyidikan itu adalah pencarian fakta yang mengarah pada ditemukannya seseorang atau sekelompok orang yang telah melakukan suatu tindakan yang dinyatakan ilegal oleh hukum di lingkungan itu. Fakta yang mendukung kasus kejahatan disediakan melalui penyidikan. Jika fakta itu dianggap memadai oleh lembaga penuntut, kasus akan dikembangkan untuk menjadi dasar persidangan. Persidangan dapat berakhir dengan penghukuman, hilangnya tuntutan karena bukti yang tidak mencukupi, atau dibebaskan karena penyidikan tidak memberikan fakta yang diperlukan untuk menghukum http:www.reskrimum.metro.polri.go.idnews.php?id=5247.

3. Tinjauan Tentang Sidik Jari

a. Pengertian Sidik Jari

Untuk mengungkap suatu perkara tindak pidana, diperlukan bukti dan sarana untuk pengungkapannya. Bisa dengan keterangan saksi, pengakuan korban maupun tersangka, bisa juga dengan barang bukti kejahatan. Ada satu lagi alat bukti yang dipakai oleh polisi untuk mengungkap pelaku kejahatan. Yakni dengan sidik jari adalah suatu hasil reproduksi tapak-tapak jari, yang menempel pada barang-barang di sekitar tempat kejadian perkara TKP. Sidik jari juga merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi seseorang. Bahkan sidik jari menjadi teknologi yang dirasa cukup handal, karena terbukti relatif, akurat, aman, mudah dan nyaman untuk dipakai sebagai identifikasi bila dibandingkan dengan sistem biometric yang lainnya seperti retina mata atau DNA Andika budi pratama, 2005:20. Penerapan sistem sidik jari ini tidak hanya pada sistem absensi pegawai perusahaan, tetapi berkembang juga dalam bidang kedokteran forensik, yaitu pada proses Visum et repertum VER. VER merupakan laporan tertulis dokter untuk memberikan keterangan untuk kepentingan peradilan. Salah satu tahap VER adalah sidik jari. Verifikasi ini dilakukan untuk mengetahui identitas seseorang commit to user 27 terhadap suatu masalah tindak pidana atau perdata, contohnya korban kecelakaan, korban tenggelam, korban pembunuhan dan lain-lain. Sidik jari adalah hasil reproduksi tapak-tapak jari, baik yang sengaja di ambil atau dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah terpegang atau tersentuh dengan kulit telapak friction skin tangan atau kaki A.Gumilang 1991: 82. Penyidikan merupakan kegiatan untuk mengumpulkan barang bukti guna membuat terangjelas tindak pidana yang terjadi. Penemuan barang bukti yang paling baik dan efektif adalah berupa sidik jari, karena sidik jari merupakan barang bukti yang pertama kali ditemukan oleh penyidik pada tempat kejadian. Sidik jari diproduksi oleh kulit friksi yaitu telapak tangan dan tapak kaki yang membentuk suatu pola. Kelenjar keringat pada kulit menghasilkan keringat dan sebum. Ketika kulit menyentuh suatu permukaan akan meninggalkan suatu kesan berminyak sidik jari. Sidik jari tersebut dapat dilihat baik dengan menaburkan suatu bedak. Sidik jari tersebut dapat diangkat setelah pengembangan. Sidik jari dapat tersisa selama bertahun-tahun bila tidak dibersikan. FBI Federal Bureau of Investigation mempunyai lebih dari 100 juta arsip sidik jari tetapi tidak ada satupun yang sama. Pola sidik jari dari suatu individu tidak akan berubah sepanjang hidupnya. Keuntungan dari metode ini mudah dilakukan secara massal dan biaya yang murah. Metode ini membandingkan sidik jari jenazah dengan data sidik jari antemortem. Sampai saat ini, pemeriksaan sidik jari merupakan pemeriksaan yang diakui paling tinggi ketepatannya untuk menentukan identitas seseorang. Dengan demikian harus dilakukan penanganan yang sebaik-baiknya terhadap jari tangan jenazah untuk pemeriksaan sidik jari, misalnya dengan melakukan pembungkusan kedua tangan jenazah dengan kantong plastik. Daktiloskopi adalah suatu sarana dan upaya pengenalan identitas diri seseorang melalui suatu proses pengamatan dan penelitian sidik jari, yang dipergunakan untuk berbagai keperluankebutuhan, tanda bukti, tanda pengenal ataupun sebagai pengganti tanda tangan cap Jempol. commit to user 28 Sidik jari adalah suatu impresi dari alur-alur lekukan yang menonjol dari epidermis pada telapak tangan dan jari-jari tangan atau telapak kaki dan jari-jari kaki, yang juga dikenal sebagai “dermal ridges” atau “dermal papillae”, yang terbentuk dari satu atau lebih alur-alur yang saling berhubungan. Dari bayi pun, kita semua sudah mempunyai sidik jari yang sangat identik dan tidak dimiliki orang lain. Alur-alur kulit di ujung jari dan telapak tangan dan kaki mulai tumbuh di ujung jari sejak janin berusia empat minggu hingga sempurna saat enam bulan di dalam kandungan http:en.wikipedia.orgwikiFingerprint Diakses pada tanggal 7 Desember 2010 pukul 02:11:10 GMT. Detail anatomi ini memperkasar permukaan telapak tangan dan kaki hingga memperkuat cengkeraman kala memegang atau berjalan. Benda yang dipegang tidak mudah lepas. Secara resmi, istilah sidik jari digunakan pertama kali oleh Dr. Nehemiah Grew yang memperkenalkan pada Royal Collage of Physicians, London. JCA Mayer menyatakan bahwa tak ada 2 orang, kembar sekalipun yang memiliki sidik jari sama persis walaupun masing-masing mempunyai kemiripan individu. Tahun 1823, John E Purkinje dari University of Breslau membuat klasifikasi sidik jari dalam sembilan golongan utama, walau kemudian Francis Galton berpendapat bahwa hanya ada 3 golongan utama, selebihnya adalah variasi. Rumus sidik jari merupakan salah satu cara identifikasi. Dalam dunia kepolisian, rumus jari digunakan sebagai cara untuk mengidentifikasi seseorang. Karena sidik jari merupakan bentuk yang unik dan berbeda pada setiap orang, maka rumus sidik jari pun akan berbeda pada tiap orang. Perumusan sidik jari classification formula merupakan pembubuhan tanda pada tiap-tiap kolom kartu sidik jari yang menunjukkan interpretasi mengenai bentuk pokok, jumlah bilangan garis, bentuk loop, dan jalannya garis http:santai2008.wordpress.com 20100423daktiloskopi-ilmu-sidik-jarimore-827 Diakses pada tanggal 30 Oktober 2010 pukul 08:33:22 GMT. Kesan peristiwa tindak pidana dibuat melalui keringat atau adanya zat pencemar. Sidik jari itu biasanya tidak terlihat mata telanjang sehingga disebut commit to user 29 sidik jari laten. Sidik jari menjadi cara paling teliti sebagai bagian dari identifikasi karena memiliki tiga ciri, yaitu: 1. Sidik jari bersifat unik. Kemungkinan adanya dua pola sidik jari yang identik pada anggota populasi dunia termasuk jari yang berbeda dari tangan seseorang dan bahkan jari yang sama dari orang kembar sangat kecil sekali. Keunikan ini didukung dengan perbandingan jutaan sidik jari selama 80 tahun terakhir dan berdasarkan perhitungan statistik. 2. Sidik jari bersifat tidak varian. Kecuali perubahan ukuran besarnya yang mengikuti pertumbuhan individu, rincian pola sidik jari tidak berubah sepanjang hidup seseorang. Luka-luka hanya meninggalkan bekas luka permanen jika sampai masuk jaringan kulit dalam. Bekas luka permanen dapat digunakan juga untuk identifikasi. Pola garis pada telapak tangan dan tapak kaki juga dapat berfungsi untuk identifikasi. 3. Tipe pola umum memungkinkan sidik jari diklasifikasikan secara sistematis. Hal ini memungkinkan untuk menyusun arsip yang dapat digunakan untuk menunjang identifikasi. Karakteristik garis yang paling umum adalah ujung garis dan bifurkasi garis bercabang dua seperti sungai yang bercabang menjadi dua anak sungai. Karakteristik umum lainnya adalah punggung bukit jari yang pendek, lampiran atau pengelompokan, dan noktah. Pola sidik jari dibagi menjadi bagian yang melengkung, sangkutan, dan lingkar tergantung pada tidak adanya delta, satu atau dua delta, jika delta itu tidak menyatu bergabung dengan inti sidik jari. Bentuk delta merupakan bifurkasi tempat dua garis cabang saling menjauh dan bukannya sejajar atau sepasang garis lekat yang memisah. Bentuk sangkutan memiliki satu garis atau lebih yang melengkung balik, yaitu bagian garis permulaan dan bagian akhir berkedudukan sejajar. Bentuk busur tidak berlengkung balik Waluyadi, 2000 : 45.

b. Macam-macam sidik jari

Dari penjelasan yang ada di bukunya A. Gumilang membagi sidik jari menjadi beberapa macam, antara lain: commit to user 30 1. Latent prints Sidik jari Laten. Walaupun kata “laten” berarti tersembunyi atau tak tampak, pada penggunaan modern di ilmu forensik istilah sidik laten berarti kemungkinan adanya atau impressi secara tak sengaja yang ditinggalkan dari alur-alur tonjolan kulit jari pada sebuah permukaan, tanpa melihat apakah sidik tersebut terlihat atau tak terlihat pada waktu tersentuh. Teknik memproses secara elektronik, kimiawi, dan fisik dapat digunakan untuk melihat residu sidik laten yang tak terlihat yang ditimbulkan dari sekresi kelenjar ekrin yang berada di alur-alur tonjolan kulit yang memproduksi keringat, sebum, dan berbagai macam lipid walaupun impressi tersebut terkontaminasi dengan oli, darah, cat, tinta, dll. Penemuan sidik jari laten pada barang bukti merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam identifikasi tindak pidana, karena secara umum sidik jari merupakan bukti fisik yang paling kuat yang dapat dipaparkan di pengadilan. Penemuan sidik jari laten ini umumnya tergantung pada penyertaan bahan pada deposit sidik jari keringat laten atau pada reaksi kimia dengan sisa sidik jari laten. Lapisan tipe sidik jari terdiri atas 98 samapi 99 air yang segera menguap meninggalkan kira-kira 10-6 g residu yang hampir setara dengan komposisi komponen inorganik seperti garam dan organik misalnya asam amino. Yang menjadi masalah besar dalam deteksi residu ini adalah kerumitan kimianya serta amat beragamnya tekstur dan komposisi permukaan yang dibutuhkan untuk mendeteksi sidik laten http:metro.polri.web.idperpus390- sidik-jari Diakses pada tanggal 7 Desember 2010 pukul 00:21:34 GMT. Dari sekian banyak cara kimia dan fisika untuk olah sidik jari, hanya cara pendebuan penempelan secara fisik bubuk halus pada residu sidik jari dan perlakuan ninhydrin reaksi ninhydrin dengan asam amino residu sidik jari untuk membentuk produk bercitra biru lembayung yang masih digunakan sampai saat ini. Prosedur lain, seperti pengasapan dengan uap yodium atau cara nitrat perak digunakan hanya dalam situasi tertentu Pusat Identifikasi Polri, 2002 : 2. 2. Patent prints Sidik jari Paten. Sidik ini ialah impressi dari alur-alur tonjolan kulit dari sumber yang tak jelas yang dapat langsung terlihat mata manusia dan disababkan dari transfer commit to user 31 materi asing pada kulit jari ke sebuah permukaan. Karena sudah dapat langsung dilihat sidik ini tidak butuh teknik-teknik enhancement, dan diambil bukan dengan diangkat, tetapi hanya dengan difoto. 3. Plastic prints Sidik jari Plastik. Sidik plastik adalah impressi dari sentuhan alur- alur tonjolan kulit jari tau telapak yang tersimpan di material yang mempertahankan bentuk dari alur-alut tersebut secara detail. Contoh umum: pada lilin cair, deposit lemak pada permukaan mobil. Sidik-sidik seperti ini dapat langsung dilihat, tapi penyidik juga tak boleh mengenyampingkan kemungkinan bahwa sidik-sidik laten yang tak tampak dari sekongkolan pelaku mungkin juga terdapat pada permukaan tersebut. Usaha untuk melihat immpressi-impressi non plastik pun harus dilaksanakan A.Guminlang 1991: 84. Metode yang lebih spesifik, seperti pembubuhan dengan bahan radioaktif, dan metode yang lebih berorientasi instrumental, sebagaimana deposisi lapisan logam dalam ruang hampa, otoradiografi metode sinar X, dan aktivasi netron, juga telah diselidiki. Metode ini jarang digunakan dalam tindakan polisi karena penerapan yang sangat terbatas, mahal, dan terlalu rumit. Prosedur yang dikembangkan di Jepang pada akhir tahun 1970-an, yakni dengan menggunakan uap methyl atau ethyl-cyanoacrilate ester. Senyawa itu berubah menjadi polimer pada residu sidik jari laten untuk membentuk produk putih. Prosedur ini kini banyak dimanfaatkan untuk olah sidik jari pada permukaan yang licin M.Karjadi 2006 : 67. Sidik jari adalah hasil reproduksi tapak-tapak jari, baik yang sengaja diambil atau dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah terpegang atau tersentuh dengan kulit telapak friction skin tangan atau kaki Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, 1993:1. Sidik jari dapat digolongkan menjadi 3 tiga golongan besar, yaitu: 1. ARCH Busur adalah bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik di tengah-tengah, kecuali commit to user 32 Tented Arch tiang busur. 50 dari seluruh sidik jari terdiri dari bentuk Arch. Arch dibagi menjadi: Plain Arch dan Tented Arch 2. LOOP Sangkutan adalah bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang dari salah satu sisi lukisan, melengkung menyentuh suatu garis bayangan imaginary line yang ditark antara DELTA dan CORE dan berhenti atau cenderung kembali ke sisi datangnya semula. 60-65 dari seluruh sidik jari terdiri dari bentuk LOOP. LOOP terdiri dari: Ulnar Loop dan Radial Loop. 3. WHORL Lingkaran adalah bentuk pokok sidik jari yang mempunyai paling sedikitnya dua buah Delta, dengan satu atau lebih garis melengkung atau melingkar di hadapan kedua Delta. 30-35 dari seluruh sidik jari terdiri dari bentuk Whorl Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, 1993:3. Mengenai sidik jari didasarkan atas 3 dalil yang nyata yaitu: 1 Setiap jari mempunyai ciri-ciri tersendiri ditinjau dari segi detailnya, dan tidak sama dengan yang lain; 2 Ciri-ciri garis itu sudah membentuk sejak janin berumur kira-kira 120 hari di dalam kandungan ibu, sampai hancur decompostition setelah meninggal dunia; 3 Seperangkat sidik jari dapat dirumus, sehingga dapat diadministrasikan Markas Besar Kepolisian Negara Inonesia, 1993:3-4.

4. Tinjauan Tentang Metode Daktiloskopi