commit to user
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Metode Menurut Sagala 2003, 2-5 metode adalah cara yang digunakan
oleh guru atau siswa dalam mengolah informasi yang berupa fakta, data, dan konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi dalam suatu
strategi. T. Raka Joni 1993, 2-5 mengartikan metode sebagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1980, 2-5 metode mengandung arti cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud, cara
kerja konsisten untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Dengan demikian metode dapat
diartikan cara atau jalan menyajikan atau melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
a. Pengertian Metode Kerja Kelompok Sagala 2006, 7-2 mengatakan bahwa metode kerja kelompok
adalah cara pembelajaran dimana siswa dalam kelas dibagi dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompok dipandang sebagai satu
kesatuan tersendiri untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditetapkan untuk diselesaikan secara bersama-sama.
Metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar dimana siswa dalam suatu kelas dipandang sebagai
suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk
mencapai suatu tujuan pengajaran tertentu http:delsajoesafira. Blogspot.com201005metode-kerja-kelompok.html
.
commit to user
9
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang
sebagai satu kesatuan kelompok tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok
kecil sub-sub
kelompok
http:amierkamboja88.Wordpress.com20100423metodekerjak elompok
. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode
kerja kelompok adalah cara pembelajaran dimana kelas dibentuk dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas yang sama secara
bersama-sama. Metode kerja kelompok yang digunakan dalam suatu strategi
pembelajaran bertujuan untuk memecahkan masalah pembelajaran melalui
proses kelompok
dan mengembangkan
kemampuan bekerjasama di dalam kelompok.
Guru menggunakan
metode kerja
kelompok dalam
pembelajaran karena kerja kelompok dapat mengembangkan perilaku gotong royong dan demokratis. Kerja kelompok dapat memacu siswa
aktif. Kerja kelompok tidak membosankan siswa melakukan kegiatan belajar di luar kelas bahkan di luar sekolah yang bervariasi, seperti
observasi, wawancara, mencari buku di perpustakaan umum dan sebagainya.
Langkah-langkah dalam pembelajaran dengan metode kerja kelompok adalah
1 Kegiatan Persiapan a Merumuskan pembelajaran yang akan dicapai.
b Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi tersebut ke dalam tugas-tugas pokok.
commit to user
10
c Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan menjadi sasaran kegiatan kerja kelompok.
d Menyusun peraturan pembentukan kelmpok, cara kerja, saat memulai dan mengakhiri, dan tata tertib lainnya.
2 Kegiatan Pelaksanaan a Kegiatan Membuka Pelajaran.
i. Melaksanakan apersepsi, yaitu pertanyaan tentang materi
pelajaran sebelumnya. ii.
Memotivasi belajar dengan mengemukakan kasus yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.
iii. Mengemukakan tujuan pelajaran dan berbagai kegiatan
yang akan dikerjakan dalam mencapai tujuan pelajaran itu. b Kegiatan Inti pelajaran
i. Mengemukakan lingkup materi pelajaran yang akan
dipelajari. ii.
Membentuk kelompok. iii.
Mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau langsung kepada semua kelompok.
iv. Mengemukakan peraturan dan tata tertib saat memulai dan
mengakhiri kegiatan kerja kelompok. v.
Mengawasi, memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator selama siswa melakukan kerja kelompok.
vi. Pertemuan klasikal untuk pelaporan hasil kerja kelompok,
pemberian balikan dari kelompok lain atau guru.
commit to user
11
c Kegiatan Mengakhiri Pelajaran i.
Meminta siswa merangkum isi pelajaran yang telah dikaji melalui kerja kelompok.
ii. Melakukan evaluasi hasil dan proses.
iii. Melaksanakan tindak lanjut baik berupa mengajari ulang
materi yang belum dikuasai siswa maupun memberi tugas pengayaan bagi siswa yang telah menguasai materi tersebut.
Kekuatan metode kerja kelompok adalah membiasakan siswa untuk bekerja sama, bermusyawarah, dan bertanggungjawab.
Menimbulkan kompetisi yang sehat antar kelompok, sehingga membangkitkan kemauan belajar yang sungguh-sungguh. Guru
dipermudah tugasnya karena tugas kerja kelompok cukup disampaikan kepada para ketua kelompok. Ketua kelompok dilatih menjadi
pemimpin yang bertanggung jawab, dan anggotanya dibiasakan patuh pada aturan yang ada.
Kelemahan metode kerja kelompok adalah sulit membentuk kelompok yang homogen baik segi minat, bakat, prestasi, maupun
intelegensi. Pemimpin kelompok sering sukar untuk memberikan pengertian kepada anggota, menjelaskan, dan pembagian kerja.
Anggota kadang-kadang tidak mematuhi tugas-tugas yang diberikan pemimpin kelompok. Dalam menyelesaikan tugas, sering menyimpang
dari rencana karena kurang control dari pemimpin kelompok atau guru. Sulit membuat tugas yang sama sulit dan luasnya terutama bagi kerja
kelompok yang komplementer. b. Metode Belajar Matematika
Di dalam mempelajari matematika ada beberapa cara atau metode seperti tercantum dalam buku Metodik Khusus Pengajaran
Matematika di Sekolah Dasar Depdikbud, 1994:4.
commit to user
12
1 Metode Ceramah Metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang
dilakukan oleh guru dengan lisan kepada siswa atau dilakukan dengan menggunakan alat bantu serta gambar-gambar.
2 Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah cara penyampaian suatu
pelajaran melalui interaksi dua arah dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi
melalui jawaban lisan guru atau siswa. Dalam metode tanya jawab guru dan siswa sama-sama aktif. Siswa dituntut untuk aktif agar
mereka tidak tergantung kepada keaktifan guru. Rasa ingin tahu anak usia SD harus ditumbuh-suburkan agar ia menjadi manusia
yang kreatif. Untuk itu guru harus menguasai ketrampilan bertanya dan juga harus mempunyai semangat yang tinggi didalam
menciptakan situasi yang kondusif bagi terlaksananya tanya jawab yang mendidik.
3 Metode Pemberian Tugas. Metode pemberian tugas adalah cara penyajian bahan
pelajaran dengan cara memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, dan kemudian hasil pelaksanaan tugas
itu dilaporkan kepada guru. Tujuan penggunaan metode pemberian tugas adalah untuk memperdalam bahan ajar yang ada, untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap bahan yang telah dipelajari untuk membuat siswa aktif belajar, baik secara individu maupun
kelompok. Alasan penggunaan metode pemberian tugas adalah karena dengan metode tersebut siswa diaktifkan baik secara mental
maupun fisik dalam menguasai materi pelajaran, siswa akan lebih mudah menguasai materi pelajaran dan siswa diperluas
commit to user
13
pengetahuannya tentang materi pelajaran tersebut, siswa dibiasakan tidak cepat puas dengan apa yang dipelajari dari materi ajar yang
telah ada sehingga dapat dikembangkan sikap ingin tahu dan harus ilmu pegetahuan, dan siswa akan termotivasi belajar dan dilatih
problem solving. 4 Metode Diskusi.
Metode diskusi adalah siasat untuk menyampaikan bahan pelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk membicarakan
dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematik.
5 Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran
dengan memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik
dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam
topik bahasan yang harus didemonstrasikan. Metode demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan–tindakan atau prosedur yang
dilakukan, misalnya : proses mengerjakan sesuatu, proses menggunakan sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara
lain, atau untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Metode demonstrasi digunakan dengan tujuan mengajarkan suatu
proses atau prosedur yang harus dikuasai oleh siswa, mengkongkritkan informasi atau penjelasan kepada siswa,
mengembangkan kemampuan pengamatan kepada para siswa secara bersama-sama.
commit to user
14
6 Metode Karya Wisata Metode karya wisata adalah suatu cara menyajikan bahan
pelajaran dengan membawa siswa langsung kepada objek yang akan dipelajari di luar kelas. Dengan metode ini siswa memperoleh
pengalaman langsung, mengumpulkan bahan-bahan pelajaran, memotivasi untuk belajar, dan membuktikan kebenaran pengertian
yang diperoleh dalam kelas. 2. Pengertian Motivasi
Menurut Gray http:annesdecha.blogspot.com201003pengertian -motivasi.html pengertian motivasi sebagai sejumlah proses, yang bersifat
internal atau eksternal, dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tersebut. T. Hani Handoko http:annesdecha.blogspot.com
201003pengertian-motivasi.html motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan
tertentu guna mencapai tujuan. Sedangkan H. Hadari Mawawi http:annesdecha.blogspot.com201003pengertianmotivasi.html
mendefinisikan motivasi sebagai suatu keadaan yang mendorong atau menjadikan sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan
yang berlangsung secara sadar. Soemanto http:annesdecha.blogspot.com 201003pengertianmotivasi.html mendefinisikan motivasi sebagai suatu
perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan. Motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai
bahan bakar untuk menggerakan mesin, motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas,
tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar anak.
Mc. Donald, sebagaimana dikutip Martinis Yamin 2007:217 motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya feeling dan didahului adanya tanggapan. Dari
commit to user
15
pengertian ini mengandung tiga 3 macam elemen penting yaitu bahwa memotivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap diri
individi, motivasi ditandai dengan munculnya rasa feeling afektif seseorang, dan motivasi dirangsang karena tujuan. Setiap perbuatan
belajar didorong oleh suatu motivasi. Menurut sifatnya motivasi ada 2 yaitu : motivasi yang bersifat intrinsik dan motivasi yang bersifat
ekstrinsik. Motivasi yang bersifat instrinsik adalah motivasi yang terbentuk karena orang tersebut senang melakukannya. Motivasi ini
merupakan kegiatan belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan penghayatan sesuatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar. Keinginan ini diwujudkan dalam upaya kesungguhan seseorang untuk mendapatkannya. Motivasi yang bersifat
ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya. Orang berbuat sesuatu karena adanya hadiah
dan menghindari hukuman. Motivasi ini merupakan kegiatan belajar yang tumbuh dari dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak
berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri. Winkel dalam Martinis Yamin 2007:227 beberapa bentuk motivasi ekstrinsik diantaranya adalah
: belajar demi memenuhi kewajiban, belajar demi menghindari hukuman, belajar demi memperoleh hadiah, belajar demi meningkatkan gengsi,
belajar demi memperoleh pujian, dan belajar demi persyaratan kenaikan pangkat. Dimyti dan Mujiyono 2002:37 sifat motivasi yaitu motivasi
bersifat internal dan motivasi yang bersifat eksternal. Motivasi yang bersifat internal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang.
Namun pada siswa motivasi internal itu sangat kecil. Motivasi yang bsersifat eksternal adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang,
contohnya guru, orang tua, teman, buku, dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dibedakan atas dua jenis
yaitu: a. Motivasi internal adalah motivasi yang terdorong dari dalam diri
seseorang. Motivasi belajar yang terdorong dari dalam diri seseorang
commit to user
16
dalam belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar. b. Motivasi belajar eksternal adalah motivasi yang terdorong dari luar
diri seseorang dalam belajar timbul dari dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan
belajarnya sendiri. Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Motivasi memiliki beberapa peranan penting yaitu peranan motivasi dalam
menentukan penguatan belajar. Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seseorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu
masalah yang memerlukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal–hal yang pernah dilalui. Peranan motivasi dalam memperjelas
tujuan belajar erat kaitannya dengan kebermaknaan belajar. Anak akan tertarik belajar sesuatu jika yang dipelajari sedikitnya sudah dapat
diketahui dan dinikmati manfaatnya bagi anak. Motivasi menentukan ketekunan. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu,
akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu tampak bahwa motivasi belajar
menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya apabila seseorang kurangtidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan
belajar. Dia mudah tergoda mengerjakan hal lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh dalam ketahanan dan ketekunan
belajar. Dimiyati dan Mulyono 2002:85 penanaman motivasi belajar
adalah menyatakan kedudukan pada awal, proses, dan hasil belajar. Mengimformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya, sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar seseorang kurang memadai. Membesarkan semangat belajar sebagai
commit to user
17
ilustrasi, dibiayai orang tua, etelah ia ketahui bahwa dirinya telah menghabiskan dana untuk belajar. Menyadarkan tentang adanya
perjalanan belajar dan kemudian bekerja. 3. Pengertian Belajar.
Belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut
Winkel http: techonly13. com. 20090704. Pengertian Hasil Belajar ….. dipetik 7 Januari 2011 belajar sebagai suatu proses kegiatan mental pada
diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya,
sehingga menghasilkan
perubahan yang
relatif menetapbertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Edward Walter, belajar adalah perubahan atau tingkah laku akibat pengalaman dan latihan. Clifford T. Morgan, belajar merupakan
perubahan tingkah laku karena hasil pengalaman, sehingga memungkinkan seseorang menghadapi situasi selanjutnya dengan cara yang berbeda-beda.
Woodword, belajar merupakan perubahan yang relatif permanen akibat interaksi lingkungan. Crow Crow, belajar adalah perubahan dalam diri
individu karena kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Pakar-pakar yang lain, belajar merupakan proses memiliki pengetahuan, dari yang tidak tahu
menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Dari pengertian belajar tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan
individu yang mengakibatkan perubahan individu pada penguasaan koknitif, afektif, dan psikomotorik.
4. Pengertian matematika D. Jauazak Ahmad 1994:13 mengatakan bahwa matematika
adalah salah satu ilmu dasar dalam kehidupan sehari-hari yang berguna untuk memahami dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang
dewasa ini. Pendapat matematika menurut James and James dalam kamus
commit to user
18
matematikanya 1976 Ruseffendi 1992:27 menyatakan bahwa “Matematika adalah ilmu tentang logika mengenal bentuk, susunan,
besaran, dan konsep-konsep yang saling berhungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar,
analis, dan geometri”. Menurut Johnson dan Myklobust di dalam Mulyono Abdurrahman 1999:252 mengatakan bahwa matematika adalah bahasa
simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekpresikan hubungan- hubungan kuantitatif dan ruang, sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk
memudahkan berfikir. Menurut Lerner sebagaimana yang dikutip Abdurrahman 1999:252 mengatakan bahwa “Matematika disamping
sebagai simbolik juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan mengkombinasikan ide mengenai
elemen kuantitas”. Mulyono Abdurrahman 1999:252 menyatakan bahwa matematika adalah suatu cara yang menggunakan pengetahuan tentang
bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitungm, dan yang paling penting adalah pemikiran dalam diri manusia itu dalam
melihat dan menggunakan hubungan-hubungan. Kesimpulan matematika adalah salah satu ilmu dasar yang berguna untuk memahami dasar-dasar
ilmu pengetahuan dan teknologi yang memudahkan manusia berfikir dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Purwanto
2003:12 Matematika merupakan pengetahuan deduktif artinya menerima generalisasi yang didasarkan pembuktian secara deduktif dan tidak
menerima generalisasi yang didasarkan kepada observasi induktif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003 : 723 Matematika adalah ilmu
tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan pemandu operasional yang digunakan penyelesaian masalah mengenai bilangan.
Dari pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu
tentang bilangan-bilangan
hasil pemikiran
manusia yang
berhubungan dengan ide dan penalaran yang didasarkan atas pembuktian secara deduktif yang digunakan untuk menyelesaikan masalah mengenai
bilangan.
commit to user
19
B. Kerangka Berfikir