commit to user
32
Selanjutnya dapat digambarkan dalam grafik berikut ini
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Pra Tindakan dan Tes Akhir Siklus I
Mengingat pada hasil tes akhir siklus I masih 64,52 dan belum mencapai 75 maka melanjutkan ke tindakan siklus II
3. Deskripsi Siklus II
a. Tahap Perencanaan 1 Merancang Skenario pembelajaran
2 Menyusun rencana pembelajaran 3 Membuat alat peraga
b. Tahap Pelaksanaan Tahap
pelaksanaan ini
dilakukan dengan
mengadakan pembelajaran yang dalam satu siklus ada 3x pertemuan tatap mukayang
masing–masing 3x 35 menit, sesuai dengan skenario pada RPP. Langkah– langkah pembelajaran pada pertemuan ke 1 adalah : a kegiatan awal
meliputi 1mempersiapkan alat dan bahan, 2 melakukan yel –yel 3 apersepsi mengingat tentang bilangan pecahan 4 menjelaskan tujuan b
kegiatan inti meliputi : 1 membentuk kelompok 2 menjelaskan cara menentukan nilai pecahan dari suatu bilangan 3 pembagian tugas 4
mengerjakan tugas dengan kerja kelompok 5 mepresentasikan hasil kerja
commit to user
33
kelompok 6 menyimpulkan 7 mengerjakan soal latihan c kegiatan akhir siswa dan guru melakukan refleksi dan tindak lanjut.
Langkah–langkah pembelajaran pada pertemuan ke 2 adalah : a kegiatan awal meliputi: 1 mempersiapkan alat dan bahan, 2 melakukan
apersepsi menanyakan cara menentukan nilai pecahan dari suatu bilangan 4 menjelaskan tujuan b kegiatan inti meliputi : 1 membentuk kelompok
2 menyelesaikan penjumlahan berbagai bentuk pecahan 3 pembagian tugas 4 mengerjakan tugas dengan kerja kelompok 5 mepresentasikan
hasil kerja kelompok 6 menyimpulkan 7 mengerjakan soal latihan c kegiatan akhir siswa dan guru melakukan refleksi dan tindak lanjut.
Sedangkan langkah – langkah pembelajaran pada pertemuan ke 3 adalah : a kegiatan awal meliputi: 1 mempersiapkan alat dan bahan, 2
melakukan apersepsi menanyakan cara menyelesaikan penjumlahan berbagai bentuk pecahan 3 menjelaskan tujuan b kegiatacn inti meliputi:
1 membentuk kelompok 2 menjelaskan cara menyelesaikan pengurangan berbagai bentuk pecahan 3 pembagian tugas 4 mengerjakan
tugas dengan kerja kelompok 5 mepresentasikan hasil kerja kelompok 6 menyimpulkan 7 mengerjakan soal latihan c kegiatan akhir siswa dan
guru melakukan refleksi dan tindak lanjut. c. Tahap Observasi
Hasil pembelajaran pada siklus II berupa hasil tes kuantitatif dan non tes kualitatif. Hasil tes dari soal sebanyak 5 soal dengan skor 1 soal
skor 2. Sedangkan hasil non tes didapat dari hasil pengamatan. 1 Hasil tes Kuantitatif
Hasil tes akhir siklus I menunjukkan bahwa dari 31 siswa kelas VI terdapat 29 siswa yang telah mencapai ketuntasan dan 2 siswa yang belum
mencapai ketuntasan. Dari hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil. Data ketuntasan belajar hasil tes akhir siklus II sebagai
berikut.
commit to user
34
Tabel 4.6 Data ketuntasan Siklus II
N o
Ketuntasan Jumlah Siswa
Jumlah Presentase
1 Tuntas
29 93,55
2 Tidak Tuntas
2 6,45
Jumlah 31
100
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diperjelas dengan diagram sebagai berikut
Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Belajar Hasil Tes Akhir Siklus II Adapun interval nilai yang diperoleh siswa adalah 4 orang siswa
memperoleh nilai antara 40-59, 11 orang memperoleh nilai antara 60-79 dan 16 orang siswa memperoleh nilai anatara 80-99. Data perolehan nilai
tes akhir siklus II dapat disajikan dalam Tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Hasil Tes Akhir Siklus II
No Interval
Frekuensi Presentase
1 40-59
4 12,90
2 60-79
11 35,48
3 80-99
16 51,62
Jumlah 31
100,00
commit to user
35
Berdasarkan pada Tabel 4.7 dapat digambarkan dengan grafik batang sebagai berikut
Gambar 4.7 Grafik Data Hasil Tes Akhir Siklus II 2 Hasil Non Tes Kualitatif
Hasil observasipengamatan diperoleh saat proses belajar mengajar berlangsung, yaitu
a Kesiapan siswa mengikuti pelajaran b Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
c Kerjasama siswa d Siswa membawa buku
e Keaktifan siswa dalam kerja kelompok f Aktifitas siswa dalam mengerjakan soal
Hasil observasi menunjukkan bahwa a Kesiapan siswa mengikuti pelajaran termasuk kategori A
b Perhatian siswa terhadap penjelasan guru termasuk kategori B c Kerjasama siswa termasuk kategori B
d Siswa membawa buku termasuk kategori B e Keaktifan siswa dalam kerja kelompok termasuk kategori B
f Aktifitas siswa dalam mengerjakan soal termasuk kategori A termasuk kategori B
commit to user
36
3 Refleksi Perbandingan antara hasil tes pra tindakan dengan tes siklus
II menunjukkan adanya peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar. Dari hasil tersebut tingkat ketuntasan belajar siswa
tes akhir siklus II lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketuntasanbelajar siswa pada tes akhir siklusI. Perbandingan tersebut
dapat disajikan pada Tabel 4.8 sebagai berikut Tabel 4.8 Perbandingan Tingkat Ketuntasan Tes Siklus I dan Tes
Siklus II
No Ketuntasan
Tes Akhir Siklus I Tes Akhir Siklus II
Jumlah Presentase
Jumlah Presentase
1 Tuntas
20 64,52
29 93,55
2 Tidak Tuntas
11 35,48
2 6,45
Jumlah 31
100 31
100
Selanjutnya dapat digambarkan dalam grafik berikut ini
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Siklus I dan Tes Akhir Siklus II
commit to user
37
Pada siklus II telah mencapai ketuntasan belajar 93,55 berarti ketuntasan belajar
≥ 75 maka pembelajaran dinyatakan tuntas
B. PEMBAHASAN
Kondisi awal Pra Tindakan pada siswa kelas VI SDN 1 Kunden, Karanganom Tahun ajaran 20102011 menunjukkan bahwa 55,16 siswa
membutuhkan bimbingan intensif dalam pemahaman apresiasi hitung pecahan. Sedangkan 45,48 siswa yang sudah baik pemahamannya.
Pembahasan materi pokok matematika sebagian besar pembelajarannya dilakukan melalui ceramah dan pemberian tugas. Hal ini mengakibatkan
tingkat penguasaan materi matematika sangat rendah sehingga berakibat pada hasil prestasi belajar yang kurang memuaskan.
Pada tindakan siklus I, kondisi sudah membaik. Hasil observasi menunjukkan bahwa kesiapan siswa mengikuti pelajaran termasuk kategori
A, perhatian siswa terhadap penjelasan guru termasuk kategori B, kerjasama siswa termasuk kategori B, siswa membawa buku termasuk kategori B,
keaktifan siswa dalam kerja kelompok termasuk kategori B, aktifitas siswa dalam mengerjakan soal termasuk kategori A termasuk kategori B.
Hasil tes akhir siklus I semakin menguatkan preposisi bahwa tindakan yang dilakukan mulai menunjukkan hasilnya. Nilai rata-rata siswa
adalah 68,39. Siswa tuntas pada tes akhir siklus I adalah 64,52 sedangkan siswa yang belum tuntas ada 35,48 .
Tingkat ketuntasan belajar siswa pada tes akhir siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Hasil tes akhir siklus I menunjukkan
bahwa siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar 20 siswa atau 64,52 dari jumlah siswa seluruhnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
dalam hal tingkat ketuntasan belajar dibandingkan pada tes pra tindakan. Berdasarkan hasil refleksi dari tes akhir siklus I ternyata masih ditemukan
adanya beberapa kelemahan dalam proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar yaitu
11 orang atau 35,48 . Melalui hasil pengamatan diketahui bahwa tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran masih cukup rendah. Untuk itu hal-hal
commit to user
38
yang masih kurang perlu diperbaiki pada siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Guru menjelaskan tujuan khusus yang akan dicapai 2. Guru memberi motivasi
3. Keaktifan siswa dalam kelompok ditingkatkan Hasil observasi pada pembelajaran siklus II menunjukkan bahwa
kesiapan siswa mengikuti pelajaran termasuk kategori A, perhatian siswa terhadap penjelasan guru termasuk kategori B, kerjasama siswa termasuk
kategori B, siswa membawa buku termasuk kategori B, keaktifan siswa dalam kerja kelompok termasuk kategori B, aktifitas siswa dalam mengerjakan soal
termasuk kategori A termasuk kategori B. Hasil tes siklus II mengalami peningkatan dari tes akhir siklus I.
Nilai rata-rata menjadi 76,48 jumlah ketuntasan belajar menjadi 93,55 dari 20 siswa menjadi 29 siswa pada siklus II. Jumlah ini mengalami peningkatan
sebesar 45,00 .
C. Hasil Penelitian