Latar Belakang PENERAPAN METODE KERJAKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VI SDN I Kunden Karanganom, Klaten Tahun Ajaran 2010 2011)

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang bertanggungjawab atas pendidikan siswa. Salah satu komponen sentral sekolah adalah guru.Guru mempunyai tugas diantaranya mendidik dan mengajar siswa Guru dalam tugas mendidik dan mengajar kepada siswa harus mengacu kepada tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Tujuan pendidikan tersebut perlu dijabarkan lebih khusus pada tiap lembaga yang akan dicapai oleh lembaga pendidikan tertentu. Sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan dasar. Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang lamanya sembilan 9 tahun yang diselenggarakan selama enam 6 tahun di SD dan 3 tahun di SLTP, atau satuan pendidikan yang sederajat. Menurut UU RI No.2 Tahun 1989 Tentang Sisdiknas Pendidikan Dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Depdikbud, 1994:54. Sedangkan pendidikan dasar yang diselenggarakan di SD bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar “baca,tulis,hitung” pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa dengan tingkat perkembangan serta mempersiapkan mereka mengikuti pendidikan di SLTP Depdikbud, 1999:16 commit to user 2 Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang dikembangkan di SD, yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan bilangan-bilangan dan simbol- simbol, serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih khusus tujuan mata pelajaran matematika di SD sebagaimana dalam Depdikbud 1994:3 yaitu: 1. Menumbuhkan dan mengembangkan ketrampilan berhitung menggunakan bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari. 2. Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika. 3. Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut di SLTP. 4. Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin. Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit momok bagi sebagian siswa SD. Sehingga sebagian besar siswa SD enggan, malas, dan sungkan untuk belajar matematika. Menurut Lerner dalam Abdurrahman 2003:299 ada beberapa karakteristik anak berkesulitan belajar matematika yaitu:Adanya gangguan dalam hubungan keruangan; Abnormalitas persepsi visual; Asosiasi visual motor;perseverasi; Kesulitan mengenal dan memahami simbol; Gangguan penghayatan tubuh; kesulitan dalam bahasa dan performance IQ jauh lebih rendah dari pada skor verba IQ. Selain beberapa karakteristik anak berkesulitan belajar matematika tersebut, matematika dianggap sulit oleh anak mungkin karena metode pembelajaran yang monoton metode ceramah dan tugas, kurang adanya media pembelajaran, penyampaian yang kurang menarik, dan kurang pemahamannya tentang konsep matematika. Sehingga menyebabkan hasil belajar siswa pada ulangan harian, rata-rata semester serta ulangan Ujian commit to user 3 Akhir Nasional rata-rata nilai yang dicapai terendah adalah nilai mata pelajaran matematika dibandingkan mata pelajaran yang lain. Hal ini terbukti dari hasil belajar di bawah KKM, yakni dari jumlah murid 31 siswa nilai yang diperoleh sebagai berikut : perolehan nilai tidak tuntas 17 siswa 54,84 dan tuntas 14 siswa 45,16. Kondisi inilah yang menyebabkan peneliti ingin memperbaiki pembelajaran matematika dengan metode kerja kelompok, sehingga dapat meningkatkan motivasi hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika. Metode kerja kelompok adalah metode mengajar yang mengkondisikan peserta didik dalam suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dimana mereka saling berinteraksi, saling membantu,, menerima aturan bersama, kerja bersama sehingga memperoleh hasil kerja kelompok yang layak dan mmperoleh perubahan tingkah laku yang positif serta berkembangnya hubungan sosial. Penerapan metode kerja kelompok menuntut guru untuk dapat mengelompokkan peserta didik secara arif dan proporsional. Pengelompokkan peserta didik dalam satu kelompok dapat didasarkan pada : Fasilitas yang tersedia,perbedaan individual dalam minat belajar dan kemampuan belajar,jenis pekerjaan yang diberikan, wilayah tempat tinggal peserta didik, jenis kelamin, memperbesar partisipasi peserta didik dalam kelompok, berdasarkan pada lotre atau random. Selanjutnya, pambagian kelompok sebaiknya heterogen baik dari segi kemampuan belajar maupun jenis kelamin agar terjadi dimana kegiatan belajar yang lebih baik dan kelompok tidak terkesan berat sebelah yaitu ada kelompok yang kuat dan ada kelompok yang lemah. Model pembelajaran kerja kelompok adalah model pembelajaran yang dilakukan secara kelompok yang heterogen, dengan bekerjasama yang aktif diantara anggota untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Ada banyak nilai pembelajaran kerja kelompok diantaranya adalah meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial, memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan, memudahkan siswa melakukan penyesuaian commit to user 4 sosial, memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois, membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. Berbagai ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memulihkan hubungan saling membutuhkan dapat dianjurkan dan dipraktekkan, meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia, meningkatkan kemampuan memandang masalah, dan situasi dari berbagai perspektif, meningkatkan kesetiaan. Dengan penerapan metode kerja kelompok diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terutama mata pelajaran matematika. Menurut H. Hadari Mawawi mendefinisikan motivasi sebagai suatu keadaan yang mendorong atau menjadikan sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar. Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Menurut Hamzah B. Uno motivasi memiliki beberapa peranan penting yaitu : 1. Peranan motivasi dalam menentukan penguatan belajar. Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seseorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal–hal yang pernah dilalui. 2. Peranan motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kebermaknaan belajar. Anak akan tertarik belajar sesuatu jika yang dipelajari sedikitnya sudah dapat diketahui dan dinikmati manfaatnya bagi anak. 3. Motivasi menentukan ketekunan. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu tampak bahwa motivasi belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya apabila seseorang kurangtidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan belajar. Dia mudah tergoda mengerjakan hal commit to user 5 lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh dalam ketahanan dan ketekunan belajar. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peranan motivasi belajar adalah untuk menentukan penguatan belajar, membesarkan semangat belajar, menentukan ketekunan siswa, dan memperjelas tujuan belajar yang erat hubungannya dengan kebermaknaan belajar. Melihat dan memperhatikan hasil yang dicapai mata pelajaran matematika rendah, maka peneliti akan berusaha meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode kerja kelompok.dalam mata pelajaran matematika tentang operasi bilangan pecahan. Dengan harapan dengan metode kerja kelompok akan menciptakan kerjasama antara anak yang satu dengan yang lainnya dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam mengerjakan mata pelajaran matematika. Dengan metode kerja kelompok diharapkan anak yang tidak mampu dan malu bertanya akan termotivasi dan mulai senang belajar matematika. Dengan latar belakang tersebut di atas dan fakta-fakta yang ada di SDN 1 Kunden maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Kerja Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VI SDN 1 Kunden Karanganom, Klaten Tahun Ajaran 20102011”.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Penerapan metode permainan untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa: peneltian tindakan kelas di MI Jam’iyyatul Khair Ciputat

5 48 174

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBANDINGKAN PECAHAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III SD Negeri I Mlese Cawas, Klaten Tahun Ajaran 2010 2011)

0 3 69

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jungkare Karanganom, Klaten Tahun Ajaran 2010 2011)

0 1 70

PENERAPAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN Penerapan Metode Stad Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN Tegalharjo 02 Tahun 2013/2014.

0 1 14

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD Negeri I Malangjiwan Kebonarum Klaten Tahun 2013/2014.

0 1 17

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS Penerapan Metode Dicovery Learning Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri I Jurug Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 25

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Make A Match Pada Pelajaran Matematika Siswa Kelas VI Semester I SDN 1 Jungkare, Karanganom, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 5

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK

1 9 19

Ciri Pokok Penelitian Tindakan Kelas

0 0 1

PENELITIAN TINDAKAN KELAS SEBAGAI UPAYA

0 0 9