Derajat Kesukaran Daya Beda

commit to user 126 dan aspek afektif terdiri dari validitas dan reliabilitas. Instrumen yang tidak valid dan reliabel akan dibuang. Adapun penjelasan masing-masing tes tersebut adalah sebagai berikut.

1. Derajat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran, yaitu bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Menurut Du Bois dalam Anas Sudijono 2009: 372 Indeks kesukaran dihitung dengan rumus: P = B JS Keterangan : P = Angka indeks kesukaran item B = Banyaknya testee yang dapat menjawab dengan betul terhadap butir item yang bersangkutan JS = Jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar Penafsiran terhadap indeks kesukaran item oleh L. Thorndike dan Elizabeth Hagen dalam Anas Sudijono 2009: 372 sebagai berikut: Tabel 3.3 Indeks Kesukaran Besarnya P Interpretasi Kurang dari 0,30 Terlalu Sukar 0,30-0,70 Cukup Sedang Lebih dari 0,70 Terlalu Mudah Setelah dilakukan uji taraf kesukaran pada item soal tes prestasi diperoleh 17 butir soal mudah, 35 butir soal cukup dan 6 butir soal sukar. Tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.4. commit to user 127 Tabel 3.4. Taraf Kesukaran Tes Prestasi Taraf Kesukaran Nomor Soal Total Sangat mudah Mudah 1,2,3,7,8,9,11,12,24,28,30,35,38,39,50,54,56 17 SedangCukup 10,13,14,15,16,17,18,19,21,22,23,26,27,29,31,32,33,34,37 ,40,41,42,43,44,45,46,47,48,49,51,52,53,55,57,58,59 35 SukarSangat sukar 4,5,6,20,25,60 6 Jumlah 60 Berdasarkan hasil uji taraf kesukaran tes prestasi belajar dari aspek kognitif diambil 40 soal dengan taraf kesukaran mudah, sedang dan sukar agar. Soal mudah yang digunakan yaitu nomor 3, 7, 9,11, 12, 35, 38, 56; soal sedang yang digunakan nomor 10, 13, 14, 15,16, 17, 18, 22, 23, 26, 27, 29, 32, 33, 34, 37, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 51, 53, 57, 58, ; soal sukar yang digunakan nomor 5, 20, 60.

2. Daya Beda

Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan kemampuan rendah. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi menurut Anas Sudijono 2009: 389-390 adalah: D = PA – PB = BA - BB JA JB Keterangan : D = Angka Indeks diskriminasi item PA = Proporsi testee kelompok atas yang dapat menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan. BA = Banyaknya testee kelompok atas yang dapat menjawab dengan betul commit to user 128 butir item yang bersangkutan JA = Jumlah testee yang termasuk kelompok atas PB = Proporsi testee kelompok bawah yang dapat menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan BB = Banyaknya testee kelompok bawah yang dapat menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan JB = Jumlah testee yang termasukdalam kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda soal menurut Anas Sudijono 2009:389 sebagai berikut: Tabel 3.5. Nilai Daya Pembeda Soal Indeks Diskriminasi Item Klasifikasi Interpretasi Kurang dari 0,20 Poor Lemah sekali jelek 0,20 – 0,40 Satisfactory Cukup sedang 0,40 – 0,70 Good Baik 0,70 – 1,00 Excellent Baik sekali Bertanda negatif - Jelek sekali Butir soal yang sangat membedakan adalah yang memiliki indeks daya beda antara 0,70 sampai dengan 1,00. Setelah dilakukan pengujian daya beda pada item tes prestasi diperoleh Tabel 3.6. Daya Beda Tes Prestasi Daya Beda Nomor Soal Total Baik sekali 16,20,26,29,32,49 7 Baik 7,10,11,13,14,15,16,18,21,22,23,27,33,34,35,37,38,39, 40,41,43,44,45,46,48,50,51,53,56,57,58,60 31 Cukup 3,4,9,12,17,28,31,42,47,55,59 11 Jelek 2,8,19,30,36,52,54, 7 Jelek sekali 1,6,24,25 4 Jumlah 60 commit to user 129 Keputusan hasil perhitungan daya beda tes prestasi dapat dilihat pada tabel 3.4. Keterangan lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 304

3. Validitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap hasil belajar siswa Pada materi litosfer

6 18 182

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

0 20 52

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MASALAH MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

1 9 154

PEMBELAJARAN KUANTUM DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MOTIVASI BELAJAR

0 13 170

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDE INQUIRY) DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI (FREE INQUIRY MODIFIED) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANALISIS SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR: Eksperimen Pada Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMAN

1 4 23

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH.

0 0 22

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 19

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN GUIDED INQUIRY MODEL MENGGUNAKAN LKS TERBIMBING DAN LKS BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA | Sukimarwati | Inkuiri 3817 8442 1 SM

0 0 9

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA | Sutopo | Inkuiri 9244 19657 1 SM

0 1 11

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN GUIDED INQUIRY MODEL MENGGUNAKAN LKS TERBIMBING DAN LKS BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA | Sugiyarto | BIOEDUKASI 5529 11845 1 SM

0 0 15