17
Perbedaan elevasi tersebut pada kondisi tertentu yang menimbulkan kelongsoran lereng dibutuhkan suatu analisis stabilitas lereng. Analisis stabilitas
lereng mempunyai peran yang sangat penting pada perencanaan konstruksi- konstruksi sipil. Kondisi tanah asli yang tidak selalu sesuai dengan perencanaan
yang diinginkan misalnya lereng yang terlalu curam sehingga dilakukan pemotongan bukit atau kondisi lain yang membutuhkan timbunan dan lain
sebagainya. Sehingga diperlukan analisis stabilitas lereng yang lebih akurat agar diperoleh konstruksi lereng yang mantap sesuai dengan syarat keamanan.
Pada kasus ini kondisi jalan Parapat KM 152 mengalami kelongsoran hingga badan jalan. Pada skripsi metode yang dilakukan untuk mengatasi masalah
ini adalah dengan menggunakan penimbunan lereng yang dilindungi dengan geogrid. Penyekatan bidang longsor dilakukan dengan menggunakan double sheet
pile, yaitu pada badan lereng dan kaki timbunan.
1.2 Tujuan
1. Analisis stabilitas lereng pada kondisi awal sebelum menggunakan
perkuatan geogrid dan sheet pile dengan menggunakan program Metode
Elemen Hingga.
2. Analisis stabilitas lereng menggunakan perkuatan double sheet pile dan
perkuatan geogrid dengan menggunakan program Metode Elemen Hingga. 3.
Analisis stabilitas lereng dengan perkuatan alternatif menggunakan single sheet pile
, perkuatan geogrid dan perkuatan counterweight dengan menggunakan program Metode Elemen Hingga.
Universitas Sumatera Utara
18
4. Analisis stabilitas lereng dengan perkuatan alternatif menggunakan double
sheet pile , perkuatan geogrid dan perkuatan counterweight dengan
menggunakan program Metode Elemen Hingga.
1.3 Pembatasan Masalah
Pada penulisan tugas akhir, ruang lingkup dari pembahasan yang akan dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Memilih lokasi penyelidikan tanah yang dianalisis yaitu ruas jalan lintas
Siantar – Parapat Km. 152+750. 2.
Menggunakan parameter tanah yang sudah didapat pada data soil investigation di lokasi tersebut.
3. Beban berjalan yang digunakan adalah sebesar 10 KNm dan berjarak 2
meter dari ujung lereng. 4.
Tidak menganalisa pengerjaan geogrid secara perhitungan analisis manual. 5.
Tidak memperhitungkan kelongsoran dalam pada lokasi. 6.
Lereng dianggap telah selesai diperbaiki yaitu pada kondisi II yaitu dengan menggunakan double sheet pile dan geogrid sepanjang 8 m.
7. Metode yang dilakukan untuk menganalisa stabilitas lereng menggunakan
metode elemen hingga PLAXIS 8.2
Universitas Sumatera Utara
19
1.4 Sistematika Penulisan
Rancangan sistematika penulisan secara keseluruhan pada tugas akhir ini terdiri dari 5 lima bab, uraian masing-masing bab adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, tujuan, pembatasan
masalah, dan sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini mencakup teori dasar, rumus dan segala sesuatu yang berhubungan dengan topik yang dibahas.
Bab III : Metode Penelitian Menguraikan hasil analisis dari metode yang dipergunakan dan
perhitungan-perhitungan yang terkait untuk pekerjaan penyelidikan tanah.
Bab IV : Analisis dan Pembahasan Bab ini menampilkan analisis stabilitas lereng awal sebelum perkuatan,
analisis stabilitas lereng menggunakan perkuatan double sheet pile dan geogrid, analisis stabilitas lereng menggunakan perkuatan alternatif
menggunakan single sheet pile, geogrid, dan counterweight, dan analisis stabilitas lereng menggunakan perkuatan alternatif
menggunakan double sheet pile, geogrid, dan counterweight dengan menggunakan metode elemen hingga program Plaxis versi 8.2
Bab V : Kesimpulan dan Saran Bab ini menampilkan rangkuman dari pembahasan dan memberikan
kesimpulan dari studi kasus pada laporan Tugas Akhir ini.
Universitas Sumatera Utara
20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA