Turap Beton Turap Baja

48 Gambar 2.5 Turap kayu

2.9.1.2 Turap Beton

Turap beton merupakan balok balok beton yang telah dicetak sebelum dipasang dengan bentuk tertentu. Balok-balok turap dibuat saling mengkait satu sama lain. Masing-masing balok, selain dirancang kuat menahan beban-beban yang bekerja pada turap, juga terhadap beban-beban yang akan bekerja pada waktu pengangkatannya. Ujung bawah turap biasanya dibentuk meruncing untuk memudahkan pemancangan. Gambar 2.6 Turap beton Universitas Sumatera Utara 49

2.9.1.3 Turap Baja

Biasa digunakan pada bangunan permanen. Konstruksi dinding turap ini lebih ringan, lebih mudah pelaksanaannya, dapat digunakan berulang-ulang, mempunyai keawetan yang tinggi, serta hasilnya lebih baik. Sedangkan kerugiannya adalah adanya tenggang waktu pemesanan serta adanya bahan korosi. Bahan korosi pada konstruksi ini dapat dicegah dengan memberikan catodic protection . Variasi kontruksi baja sangat tergantung pada pabrik pembuatan. Beberapa variasi antara lain: - Variasi di daerah eropa seperti Laarsen, Krupp dan De Wendell DPF. - Variasi di daerah Amerika seperti DP type dan ZP type Gambar 2.7 Variasi turap baja Universitas Sumatera Utara 50 Biasanya pada setiap pabrik akan disediakan bentuk penampang tipe-tipe di bawah ini: - Tipe penampang U U type sections - Tipe penampang Z Z type sections - Tipe penampang F F type sections - Tipe penampang kotakboks Box type sections - Tipe penampang straight web - Tipe penampang tabung pipa Pipa type sections Jika tidak berdasarkan faktor ekonomi ataupun keterpaksaan pengadaan jenis bahan, maka pada pemakaian konstruksi dinding turap sheet pile dianjurkan untuk memilih konstruksi baja dengan alasan: • Lebih tahan driving stresses misalnya pemancangan pada tanah dengan lapisan tanah keras atau batuan • Lebih tipis penampangnya • Bisa digunakan berulang-ulang • Panjang turap bisa ditambah atau dikurangi dengan mudah • Bisa digunakan baik di bawah atau di atas air • Penyambungan yang mudah memungkinkan untuk mendapatkan dinding yang menerus dan lurus pada waktu pemancangan.

2.9.2 Pengertian angka keamanan safety factor dan perlunya