Kondisi Awal Lereng Kondisi I

99

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Awal Lereng Kondisi I

Seperti diketahui sebelumnya bahwa kondisi pada lereng yang ditinjau memiliki lapisan tanah yang lunak dan perkuatan tanah yang kurang kuat dengan kedalaman berkisar antara 25 m sampai 30 m. Dengan adanya lapisan lunak ini, ditambah perkuatan tanah yang kurang mendukung untuk menahan beban yang berjalan diatasnya, maka jika terjadi gangguan atau beban maksimum terjadi di bagian permukaan tanah lereng, akan dapat menimbulkan kelongsoran. Gangguan yang mungkin terjadi pada lereng misalnya tambahaan pembebanan pada lokasi di sekitar lereng sehingga dapat menurunkan faktor keamanan lereng. Selain itu, pengaruh hujan yang dapat meninggkatkan tingginya muka air sungai dan muka air tanah. Jika terjadi penurunan muka air sungai secara tiba-tiba, maka muka air di darat akan lebih tinggi dari pada muka air di sungai. Perbedaan muka air ini akan menimbulkan penambahan tegangan arah lateral tanah ke arah sungai sehingga dapat menurunkan stabilitas lereng. Berikut ini akan dibahas kondisi kekuatan asli lereng dengan menggunakan program plaxis 2D : Universitas Sumatera Utara 100 Gambar 4.1 . Model Penampang Awal Lereng. Dimana : Tabel 4.1 Klasifikasi jenis tanah No Kedalaman m Tebal Lapisan m Deskripsi Tanah 1 0.00-1.50 1.50 Lempung berpasir, warna abu abu, kekakuan sangat lunak ke lunak, kadar air sedang, dan plastis rendah 2 1.50-13.00 11.50 Lempung berpasir, warna kuning ke abu abuan, kekakuan lunak ke sedang, kadar air sedang, dan plastis rendah. 3 13.00-18.00 5.00 Pasir berukuran sedang berlanau, warna abu abu keputihan, kepadatan sedang, kadar air sedang, dan plastis sangat rendah. 4 18.00-30.50 12.50 Pasir berukuran sedang berlanau bercampur batu apung, warna abu abu keputihan, kepadatan sedang, kadar air sedang, dan plastis sangat rendah. Universitas Sumatera Utara 101 Proses perhitungan dengan menggunakan plaxis pada kondisi awal memiliki 2 phase , yaitu phase perhitungan kondisi awal lereng kondisi tanpa pembebanan dan phase perhitungan safety factor. Hasil running dari program plaxis 2D, dapat dilihat pada gambar-gambar berikut : Gambar 4.2 Tahapan perhitungan dengan Plaxis 2D Gambar 4.3 Kondisi displacement asli lereng Universitas Sumatera Utara 102 Gambar 4.3 menunjukkan displacement yang terjadi pada seluruh bagian lereng. Perbedaan warna tersebut menunjukkan perbedaan displacement yang terjadi, displacement terkecil ditunjukkan oleh bagian tanah yang berwarna biru, sedangkan displacement yang berwarna merah merupakan displacement terbesar dalam kondisi awal ini. Untuk bagian yang berwarna pada kondisi tanah mempunyai displacement yang cukup besar sehingga bagian tersebut dinyatakan sebagai bidang keruntuhan artinya pada bagian inilah yang mengalami keruntuhan di saat kondisi awal. Gambar 4.4 Perhitungan Safety Factor asli lereng. Pada kondisi awal ini, faktor keamanan lereng yaitu, 0,78. Dengan nilai angka keamanan yang lebih kecil dari 1,3, maka kondisi asli lereng sangat rawan terjadi kelongsoran. Maka dari itu dilakukan perkuatan lereng dengan desain yang sudah direncanakan. Universitas Sumatera Utara 103

4.2 Kondisi Lereng Dengan Pengerjaan Di Lapangan Kondisi II