Novita Iin Yustari, 2015 PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI
TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
5. XI MIA 5
34 17
17 dispensasi 6.
XI MIA 6 32
27 5 dispensasi
7. XI MIA 7
30 21
9 dispensasi 8.
XI IPS 1 30
22 8 dispensasi
9. XI IIS 2
31 23
8 dispensasi 10.
XI IIS 3 30
21 9 dispensasi
Total 365
243 Pada penyebaran instrumen akan diadakannya persiapan ulang tahun sma
negeri 6 bandung sehingga beberapa siswa ada yang mengikuti pelatihan untuk persiapan acara dan ada juga beberapa siswa yang mengikuti latihan karna sebagai
atlet dan juga ada siswa yang tidak hadir.
3.3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala self efficacy dan skala motivasi berprestasi yang terdiri atas
beberapa pernyataan yang disesuaikan dengan aspek dan indikatorSelf efficacydan Motivasi berprestasi.
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian adalah dengan kuesioner angket, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2011, hlm. 142. Untuk mengungkap data mengenai
gambaran siswa yang memiliki keterampilan belajar rendah. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dan langsung, yaitu
angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih, dan responden menjawab pernyataan-pernyataan tentang dirinya. Arikunto, 2010,
hlm. 195.
3.3.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 1. Instrumen Self efficacy
Dalam penelitian ini instrumen self efficacy diadaptasi dari instrumen self efficacy
yang dikembangkan olehPurwanti,2015, hlm. 56 yang sudah diuji kelayakan dan keterbacaannya. Pengambilan keputusan menggunakan instrumen
Novita Iin Yustari, 2015 PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI
TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang sudah ada karna instrumen tersebut sesuai dengan kisi-kisi yang telah dikembangakn oleh peneliti. Instrumen ini sesuai dengan grand teori yang
digunakan oleh peneliti yaitu mengacu pada dimensi self efficacyyang dikembangkan oleh ahlinya yaitu albert Bandura. Berikut kisi-kisi instrumen yang
dikembangkan. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Self efficacy
Dimensi Indikator
No.Item Magnitude
atau Level Berpandangan optimis
dalam mengerjakan tugas sekolah
1,2,3
Melihat tugas sekolah yang sulit sebagai
tantangan 4,5,6
Mampu mengatasi kesulitan dalam
menyelesaikan tugas sekolah
7,8,9
Strength
Komitmen dalam menyelesaikan tugas
sekolah 10,11,12
Memiliki ketekunan untuk menyelesaikan
tugas sekolah 13,14,15
Mampu mengerjakan tugas sekolah dalam
berbagai situasi dan kondisi
16,17,18
Percaya dan yakin pada kemampuan yang
dimiliki 19,20,21
Generality Yakin memiliki
kemampuan dalam berbagai tugas sekolah
22,23,24
Menjadikan pengalaman sebagai
pembelajaran 25,26,27
Menyikapi situasi yang berbeda dengan baik
dan berpikir positif 28,29,30
2. Instrumen Motivasi Berprestasi
Instrumen motivasi berprestasi menggunakan alat ukur motif berprestasi yang dikembangakan oleh Akhmad dan Budiman 2005, hlm. 5 yang dimiliki
Novita Iin Yustari, 2015 PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI
TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
oleh laboratorium psikologi pendidikan dan bimbingan. Landasan dalam penggunaan instrumen ini yaitu bahwa konstruk, isi dan konten mengacu pada
aspek motivasi berprestasi yang dikembangkan oleh McClelland yang oleh peneliti sebagai grand teori dalam penelitian ini. Berikut kisi-kisi instrumen
motivasi berprestasi Tabel 3.3
Kisi-kisi pengembangan Alat Ukur Motivasi Berprestasi No.
Sub Kategori Butir Soal
1. Adanya suatu hasi yang ingi dicapai AI
Pernyataan A: a.
Kebutuhan memperoleh Hasil N b.
Kebutuhan untuk melakukan kegiatan dalam memperoleh hasil I
c. Intensitas
kecemasan terhadap
pencapaian tujuan yang ingin dicapai Ga+
d. Intensitas
kecemasan terhada
kemungkinan kegagalan sesuatu tujuan Ga-
e. Kebutuhan untuk mengatasi hambatan-
hambatan yang datang dari diri sendiri untuk mencapai tujuan Bp
f. Kebutuhan untuk mengatasi hambatan-
hambatan yang datang dari luar diri sendiri untuk mencapai tujuan Bw
g. Intesitas kepuasaan subjek terhadap
hasil yang dicapai G+ h.
Intensitas kekecewaan
terhadap kegagalan G-
i. Dorongan yan membantu mengarahkan
kegiatan Nup j.
Intensitas keinginan untuk mencapai hasil dengan sebaik-baiknya Ach.T
1,6,11,16,21,26,31,36,41,46 2,7,12,17,22,27,32,37,42,47
3,8,13,18,23,28,33,38,43,48 4,9,14,19,24,29,34,39,44,49
5,10,15,20,25,30,35,40,45, 50
56,61,66,71,81,86,91, 96
52,62,67,72,77,87,92,97 53,58,68,73,78,83,93,98
54,59,64,74,79,84,89,99 55,60,65,70,80,85,90,95
2. Tidak ada sesuatu yang ingin dicapai UI Pernyataan B:
26 s.d. 50 76 s.d. 100 3.
Keraguan apa yang ingin dicapai TI Pernyataan B:
01 s.d. 25 51 s.d. 75
Setiap pasangan pernyataan terdiri atas pernyataan yang mengandung unsur achievement motive atau berorientasi pada pencapaian hasil dengan
pernyataan yang tidak berorientasi pada pencapaian hasil.
Novita Iin Yustari, 2015 PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI
TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Instrumen Prestasi Belajar
Instrumen prestasi belajar diambil dari nilai rapot semester 1 peserta didik kelas XI di SMA Negeri 6 Bandung tahun ajaran 20142015. Nilai ini diambil dari
nilai rata-rata semua mata pelajaran yang terdiri dari aspek pengetahuan dan keterampilan.
3.3.2 Proses Pengembangan Instrumen penelitian 1. Uji Validitas
1 Uji Validitas Rasional Instrumen Self efficacy
Uji validitas rasional dilakukan perimbangan kembali oleh dosen ahli bahsa Indonesia agar mengetahui keterbacaan dan pernyataan setiap item sesuai
dengan kaidah ejaan yang baik dan benar. Pada penimbangan ini beberapa pernyataan yang direvisi yaitu butir item no 7,9,20,23 yang sudah disesuaikan
dengan bahasa yang baik dan benar. Lebih detail, revisi ini dapat dilihat pada lampiran 3.
2. Uji Validitas Butir Item
Data mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk
hipotesis. Oleh karena itu, diperlukan pengujian data untuk mendapatkan mutu yang baik. Untuk menguji layak atau tidaknya instrumen penelitian kuesioner
yang disebarkan kepada responden dilakukan dua tahap pengujian yakni uji validitas dan reliabilitas. Keberhasilan mutu hasil penelitian dipengaruhi oleh data
yang valid dan reliabel. Oleh karena itu dibutuhkan instrumen penelitian yang valid
dan reliabel.Data valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Menurut Sugiyono 2013,hlm.361
menyatakan bahwa
validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan
daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Penguji validitas instrumen dilakukan untuk menguji bahwa terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Selanjutnya, Malhotra 2009,hlm.
316 mengemukakan “Validitas dapat didefinisikan sebagai sejauh
Novita Iin Yustari, 2015 PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI
TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mana perbedaan benar dalam apa yang sedang diukur bukan kesalahan sistematis atau acak”.
Data yang digunakan untuk mengukur validitas item merupakan data hasil penyebaran instrumen. Dengan kata lain penyebaran instrumen dilaksananakan
sekaligus untuk menguji validitas item built-in. Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item angket yang valid dan mana yang
tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala
pengukuran interval. Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus Korelasi Product momment
yang dikemukakan oleh Spearman ebagai berikut: � =
Sugiyono, 2013,hlm.248 Keterangan :
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item
Y = Skor Total
= Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y
2
= Jumlah kuadrat dalam distribusi X
2
= Jumlah kuadrat dalam distribusi Y n
= Banyak responden Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai
berikut: 1.
Item pertanyaan penelitian dikatakan valid jika �
ℎ� ��
lebih besar dari �
��
atau �
ℎ� ��
�
��
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid
jika �
ℎ� ��
lebih kecil atau sama dengan �
��
atau �
ℎ� ��
≤ �
��
Uji validitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu software komputer program SPSS Statistical Product for Service
Solutions 16.0 for windows.Besarnya koefisiensi korelasi diinterpretasikan
dengan menggunakan Tabel 3.2 di bawah ini
Novita Iin Yustari, 2015 PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI
TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi
Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang
Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi
Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi
Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi
Sumber: Suharsimi Arikunto 2010,hlm.245
1 Uji Validitas Butir item Instrumen Self efficacy
Hasil pengujian validitas dari 30 item instrumen self efficacy menyatakan bahwa semua item valid, Hal ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 3.5 Validitas item self efficacy Butir Item
Baru Lama
Validitas Item 1
0,719 0,666
Valid Item 2
0,692 0,625
Valid Item 3
0,705 0,720
Valid Item 4
0,805 0,708
Valid Item 5
0,733 0,614
Valid Item 6
0,800 0,664
Valid Item 7
0,694 0,696
Valid Item 8
0,716 0,744
Valid Item 9
0,594 0,712
Valid Item 10
0,782 0,680
Valid Item 11
0,767 0,686
Valid Item 12
0,764 0,636
Valid Item 13
0,792 0,733
Valid Item 14
0,737 0,712
Valid Item 15
0,750 0,656
Valid Item 16
0,729 0,631
Valid Item 17
0,802 0,718
Valid Item 18
0,820 0,685
Valid Item 19
0,691 0,652
Valid Item 20
0,647 0,715
Valid Item 21
0,595 0,678
Valid Item 22
0,770 0,772
Valid Item 23
0,721 0,667
Valid Item 24
0,623 0,695
Valid Item 25
0.805 0,613
Valid Item 26
0.740 0,610
Valid Item 27
0.645 0,672
Valid
Novita Iin Yustari, 2015 PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI
TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Item 28 0,756
0,644 Valid
Item 29 0,783
0,682 Valid
Item 30 0,660
0,545 Valid
2 Uji Validitas Butir item Instrumen Motivasi Berprestasi
Instrumen motivasi berprestasi tidak dilakukan uji validitas karena sudah teruji kelayakannya. Hal ini diperkuat oleh rekomendasi beberapa dosen ahli dan
pengembang instrumen. Hasil uji validitas yang sudah dilakukan oleh laboratorium psikologi pendidikan dan bimbingan hasilnya terlampir.
3. Uji Reliabilitas
Instrument yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliable dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliable Sugiyono,
2013, hlm. 172-173. Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat
pengumpulan data yang digunakan. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dipercaya dan reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Menurut Sugiyono 2013,hlm. 183, “Reliabilitas adalah pengukuran yang
berkali- kali menghasilkan data yang sama atau konsisten”. Sedangkan menurut
Suharsimi Arikunto 2010,hlm.178 Reliabilitas adalah menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.
Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan sesuatu. Sedangkan menurut Sugiyono 2013,hlm.
172 “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapakali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama”. Jika suatu Instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh Instrumen tersebut dapat dipercaya juga. Perhitungan reliabilitas dalam pada
penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket
atau soal bentuk uraian.
Novita Iin Yustari, 2015 PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI
TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keterangan: r
11
= Reliabilitas instrumen K
= Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal σ
t 2
= Varian total ∑ σ
b 2
= Jumlah varian butir soal
Keterangan: N
= Jumlah sampel
N =
Jumlah responden X
= Nilai skor yang dipilih
σ
2
= Nilai varians
Hasil uji reliabilitas ditentukan oleh ketentuan sebagai berikut: Semakin tinggi koefisien realibilitas mendekati 1,00 maka semakin tinggi
reliabilitannya dan semakin rendah koefisien realibilitas mendekati o maka semakin rendah reliabilitannnya. Berikut skor kategorisasi reliabilitas
Tabel 3.6skor kategorisasi Reliabilias 0,00-0,19
derajat keterandalan sangat rendah 0,20-0,39
derajat keterandalan rendah 0,40-0,59
derajat keterandalan cukup 0,60-0,79
derajat keterandalan tinggi 0,80-1,00
derajat keterandalan sangat tinggi Arikunto,2010,hlm.276
Berikut hasil pengujian reliabilitas kedua instrumen denganbantuan program SPSS 16.0 for windows.
1 Uji Reliabilitas Instrumen Self efficacy
Hasil pengujian reliabilitas instrumen self efficacy dari seluruh item yang berjumlah 30 dan sudah valid, menunjukan koefisien reliabilitas sebesar 0,929.
Husein Umar, 2008,hlm.170
Husein Umar, 2008,hlm.172
Novita Iin Yustari, 2015 PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI
TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Artinya tingkat korelasi dan keterandalan instrumen self efficacy berada pada kategori sangat tinggi, yang menunjukan bahwa instrumen ini dapat dipercaya
sebagai alat pengumpul data.
Tabel 3.7 Tingkat Reliabilitas instrumen Self efficacy
Cronbachs Alpha N of Items
.929 30
2 Uji Reliabilitas Motivasi Berprestasi
Hasil pengujian reliabilitas instrumen motivasi berprestasi menunjukan koefisien reliabilitas sebesar 0,879. Artinya tingkat korelasi dan keterandalan
instrumen self efficacy berada pada kategori sangat tinggi, yang menunjukan bahwa instrumen ini dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.
Tabel 3.8 Tingkat reliabilitas instrumen Motivasi berprestasi
Cronbachs Alpha N of Items
.879 10
3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1. Tahapan Penelitian