Prosedur Penelitian 1. Tahapan Penelitian

Novita Iin Yustari, 2015 PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Artinya tingkat korelasi dan keterandalan instrumen self efficacy berada pada kategori sangat tinggi, yang menunjukan bahwa instrumen ini dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. Tabel 3.7 Tingkat Reliabilitas instrumen Self efficacy Cronbachs Alpha N of Items .929 30 2 Uji Reliabilitas Motivasi Berprestasi Hasil pengujian reliabilitas instrumen motivasi berprestasi menunjukan koefisien reliabilitas sebesar 0,879. Artinya tingkat korelasi dan keterandalan instrumen self efficacy berada pada kategori sangat tinggi, yang menunjukan bahwa instrumen ini dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. Tabel 3.8 Tingkat reliabilitas instrumen Motivasi berprestasi Cronbachs Alpha N of Items .879 10 3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1. Tahapan Penelitian Dalam melakukan penelitian menurut Arikunto 2010, hlm.13 terdapat beberapa langkah yang ditempuh, yaitu sebagai berikut: 1. Memilih masalah penelitian 2. Melakukan studi literatur dengan mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan seperti buku, jurnal, artikel dst. 3. Merumuskan masalah penelitian 4. Merumuskan anggapan dasar 5. Merumuskan hipotesis 6. Memilih pendekatan penelitian 7. Menentukan variabel 8. Menentukan sumber data 9. Menentukan dan menyusun instrumen 10. Pengumpulan data Novita Iin Yustari, 2015 PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 11. Analisis data 12. Menarik kesimpulan Mengacu pada tahap penelitian berdasarkan penjelasan diatas, tahap penelitian ini terdiri atas tiga tahapan yaitu, tahapan persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Adapun pemamparannya sebagai berikut: a. Pengajuan proposal penelitian kepada dosen mata kuliah metodologi penelitian b. Pelaksanaan seminar proposal c. Pengajuan dosen pembimbing skripsi kepada fakultas dan ketuadeparteman psikologi pendidikan dan bimbingan. d. Mengadaptasi instrumen penelitian dari penelitian yang sudah ada e. Penyebaran instrumen untuk memperoleh data self efficacy, motivasi berprestasi dan melakukan studi dokumentasi atas prestasi belajar peserta didik dari nilai rapot semester 1 kelas XI. f. Melakukan pengolahan data untuk memperoleh hasil dari yujuan pertanyaan penelitian g. Mendeskripsikan dan menganalisis data yang telah ydiolah, kemudian menarik kesimpulan dalam pelaksanaan penelitian h. Penyususnan laporan akhir berdasarkan hasil yang telah diperoleh.

3.4.2. Perumusan Definisi Operasional Variabel 1. Self efficacy

Mengacu pada instrumen penelitian yang dikembangkan oleh Purwanti 20015,hlm.66, makaSelf efficacy dalam penelitian ini adalah keyakinan yang dimiliki peserta didik akan kemampuan yang dimilikinya untuk mengorganisasikan serangkaian tindakan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam meraih prestasi belajar, yang bervariasi pada beberapa dimensi seperti Magnitude, strenght dan generality . Purwanti, 2015, hlm.66. Bandura 2002,hlm. 3 menjelaskan self efficacymerupakan persepsi individu akan keyakinan kemampuannya untuk melakukan tindakan yang diharapkan. Individu dengan self efficacy tinggi akan memilih melakukan usaha lebih besar dan lebih pantang menyerah. Self efficacy mempunyai peran penting pada pengaturan Novita Iin Yustari, 2015 PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu motivasi seseorang. Seseorang percaya akan kemampuannya memiliki motivasi tinggi dan berusaha untuk sukses. Dimensi magnitude berhubungan dengan tingkat atau derajat kesulitan tugas yang dapat dihadapi peserta didik sebagai hasil persepsi tentang kompentensi dirinya. dimensi ini dijabarkan menjadi ebebrapa indikator seperti berpandangan optimis dalam mengerjakan tugas sekolah, melihat tugas yang sulit sebagai tantangan, dan memiliki keyakinan mampu mengatasi kesulitan dalam menyelesaikan tugas sekolah. Dimensi strenght berhubungan dengan tingkat kekuatan keyakinan untuk tetap bertahan dalam menghadapi kesulitan dan hambatan dalam menyelesaikan tugas sekolah melalui kompetensi diri peserta didik yang dipersepsinya dalam mencapai tujuannya. Dijabarkan dalam indikator sebagai berikut memiliki komitmen dalam menyelesaikan tugas sekolah, memiliki ketekunan untuk menyelesaikan tugas sekolah, mampu mengerjakan tugas sekolah mampu mengerjakan tugas sekolah dalam berbagai situasi dan kondisi, dan percaya dan yakin pada kemampuan yang dimiliki. Dimensi generality berhubungan dengan luas bidang tingkat pencapaian keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik dalam mengatasi atau menyelesaikan tugasna berdasarkan pengalaman sebelumnya. Dijabarkan dalam beberapa indikator yaitu memiliki kemampuan dalam berbagai jenis tugas sekolah, menjadikan pengalaman sebagai pembelajaran, dan menyikapi situasi yang berbeda dengan baik dan berpikir positif Purwanti, 2015, hlm.66

2. Motivasi Berprestasi

Teori yang digunakan sebagai acuan pengembangan alat ukur mengacu pada teori motivasi berprestasi yang dikembangkan oleh McClelland yaitu teori achievement motive . Menurut McClelland dalam Akhmad dan Budiman, 2005,hlm.2 menyatakan bahwa teori motif berprestasi merupakan teori pembangkit afeksi yang menjadi dasar timbulnya motif adalah perubahan afeksi. Intensitas motif dapat dilihat melalui fantasi dan imajinasi dalam respon-respon verbal. Motivasi berprestasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah skor dalam aspek fantasi terhadap suatu hasil yang ingin dicapai oleh peserta didik atau disebut sebagai achievement imagery AI, fantasi “hasil yang semu” yakni Novita Iin Yustari, 2015 PENGARUH SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 20142015 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu double achievement imagery TI, dan tidak menunjukan fantasi adanya suatu hasil yang ingin dicapai yakni unrelated imagery UI. Akhmad dan Budiman, 2005. Hlm.4 Menurut McClelland dalam Akhmad dan Budiman, hlm. 4-5 Intesitas motivasi berprestasi diukur dari 10 indikator yaitu kebutuhan memperoleh hasil, kebutuhan untuk melakukan kegiatan dalam memperoleh hasil, intensitas terhadap pencapaian tujuan, intensitas kecemasan terhadap kemungkinan gagalnya mencapai tujuan, kebutuhan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang datang dari dalam diri sendiri dalam mencapai tujuan, kebutuhan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang datang dari luar, intensitas kepuasaan subjek terhadap hasil yang dicapai, intensitas kekecewaan terhadap kegagalan, dorongan yang membantu mengarahkan kegiatan da intensitas keinginan untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya.

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh peserta didik selama mengikuti kegiatan belajar mengajar, menurut Suryabrata 1993 menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar evaluasi dari suatu proses yang biasanya dinyatakan dalam bentuk kuantitatif angka yang khusus dipersiapkan untuk proses evaluasi, misalnya rapor. Prestasi belajar dalam peneitian ini diperoleh dari rata-rata hasil nilai rapor semester 1 pada kelas XI peserta didik SMA Negeri 6 Bandung Tahun ajaran 20142015. Rata-rata nilai prestasi belajar diambil dari penjumlahan rata-rata nilai aspek pengetahuan dan keterampilan peserta didik.

3.5. Analisis Data