74
Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND
MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
matematis  siswa  kategori  tengah  kelas  PKTC  dan  PK  lebih  besar  dari  0,05, sehingga
�   diterima.  Oleh  karena  itu  hanya  untuk  n-gain  kategori  sedang dilanjutkan dengan pengujian homogenitas menggunakan uji Lavene.
b. Homogenitas Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Perumusan  hipotesis  pengujian  homogenitas  untuk  data  kemampuan berpikir kritis matematis adalah:
H :
Varians kedua kelompok sama H
1
: Varians kedua kelompok tidak sama
Adapun  kriteria  pengambilan  keputusannya  menurut  Ruseffendi  1993  adalah sebagai berikut.
i. Jika nilai Sig. P-value  0,05 maka
H
diterima. ii.
Jika nilai Sig. P-value ≤ 0,05 maka
H
ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan software SPSS 18 for
Windows dilakukan uji homogenitas terhadap data n-gain secara keseluruhan dan untuk  data  n-gain  siswa  kelompok  tengah  kemampuan  berpikir  kritis  matematis
dengan menggunakan uji Lavene, diperoleh hasil yang disajikan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Uji Lavene Data N-gain
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Kategori Levenes Test for Equality of
Variances Signifikansi
Kesimpulan
Keseluruhan 0,246
Homogen Tengah
0,158 Homogen
Dari hasil uji Lavene didapat nilai signifikansi 0,246 yang lebih besar dari � = , ,  sehingga  H
diterima.  Dengan  kata  lain  asumsi  kedua  varians  sama besar  homogen  terpenuhi,  sehingga  kita  dapat  melakukan  uji  dua  rata-rata
dengan  menggunakan  uji  t.  Begitu  juga    nilai  signifikansi  dari  kelompok  tengah lebih besar dari
� = , , sehingga H diterima. Dengan  kata lain asumsi  kedua
75
Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND
MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
varians  sama  besar  terpenuhi,  sehingga  kita  dapat  dilakukan  uji  dua  rata-rata dengan menggunakanuji t.
c. Pengujian Dua Rata-Rata Data Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Uji  perbedaan  dua  rerata  dilakukan  untuk  mengetahui  signifikansi perbedaan  antara  rerata  kedua  sampel  penelitian.  Perumusan  hipotesis  pengujian
perbedaan  dua  rerata  data  pretes  berpikir  kritis  matematis  pada  penelitian  ini adalah sebagai berikut.
H
:  Tidak  terdapat  perbedaan  antara  rerata  kemampuan  awal  berpikir  kritis matematis  dalam  pembelajaran  matematika  pada  siswa  kelompok  PKTC
dan kelompok PK �
�� �
= �
��
.
1
H
: Terdapat perbedaan antara rerata kemampuan awal berpikir kritis matematis siswa dalam pembelajaran matematika pada kelompok PKTC dan kelompok
PK �
�� �
≠
�
��
. Tujuan  utama  penelitian  ini  untuk  menguji  bahwa  rata  -  rata  pencapaian
dan  peningkatan  kemampuan  berpikir  kritis  matematis  kelas  eksperimen  lebih baik  dibandingkan  dengan  rata
–  rata  pencapaian  dan  peningkatan  kemampuan berpikir kritis matematis kelas kontrol. Hipotesis yang digunakan sebagai berikut.
H
:  Tidak terdapat perbedaan antara rerata kemampuan berpikir kritis matematis dalam  pembelajaran  matematika  antara  siswa  kelompok  PKTC  dan
kelompok PK �
�� �
≤ �
��
.
1
H
: Rerata  kemampuan  berpikir  kritis  matematis  siswa  dalam  pembelajaran matematika  pada  kelompok  PKTC  lebih  baik  daripada  kelompok  PK
�
����
�
��
.
H
:  Tidak  terdapat  perbedaan  antara  rerata  peningkatan  kemampuan  berpikir kritis  matematis  dalam  pembelajaran  matematika  antara  siswa  kelompok
PKTC dan kelompok PK �
�� �
≤ �
��
.
1
H
: Rerata  peningkatan  kemampuan  berpikir  kritis  matematis  siswa  dalam pembelajaran  matematika  pada  kelompok  PKTC  lebih  baik  daripada
kelompok PK �
����
�
��
.
76
Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND
MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dengan  menggunakan  taraf  signifikansi  5   =  0,05  maka  kriteria
pengujiannya adalah: a
Jika nilai
��. − ���
0,05 maka H
o
diterima b
Jika nilai
��. − ���
≤ 0,05 maka H
o
ditolak Dengan  menggunakan  bantuan  software  SPSS  18  for  Windows,  diperoleh
hasil pengujian terhadap skor pretes, postes, dan n-gain kemampuan berpikir kritis matematis secara keseluruhan. Hasil tersebut disajikan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Secara Keseluruhan t-Test for Equality of Means
Sig. 2-tailed  Sig. 2-tailed2  Kesimpulan
Pretes 0,000
- � ≠   �
Postes 0,010
0,005 �    �
N-gain 0,213
0,165 � ≤   �
Keterangan: Sig. = Signifikansi
Hasil  uji  dua  rerata  data  pretes  kemampuan  berpikir  kritis  matematis menunjukkan  nilai  signifikansi  0,000    0,05,  sehingga  H
ditolak.  Dapat disimpulkan  bahwa  terdapat  perbedaan  antara  rerata  kemampuan  awal  berpikir
kritis matematis siswa dalam pembelajaran matematika pada kelompok PKTC dan PK.
Untuk  uji  dua  rerata  data  postes  kemampuan  berpikir  kritis  matematis menunjukkan nilai signifikansi 1 tailed adalah 0,005  0,05, sehingga H
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa pencapaian kemampuan berpikir kritis matematis siswa
dalam pembelajaran matematika pada kelompok PKTC lebih baik dari PK. Selanjutnya,  untuk  uji  dua  rerata  n-gain,  karena  hasil  uji  Lavene
menyatakan bahwa asumsi kedua variansi sama besar equal variances assumed terpenuhi,  maka  digunakan  hasil  uji-t  dua  sampel  independen  dengan  asumsi
kedua variansi sama equal variances assumed. Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh nilai signifikansi 2-tailed adalah 0,213. Karena diperlukan uji hipotesis satu sisi
one tailed, maka nilai p-value 2-tailed harus dibagi dua menjadi
,
= , ,
77
Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND
MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dengan  0,165    0,05,sehingga  H
o
diterima.  Dapat  disimpulkan  bahwa  rata-rata skor  n-gain  kemampuan  berpikir  kritis  matematis  kelas  PKTC  tidak  lebih  baik
dibandingkan  dengan  rata-rata  skor  kemampuan  berpikir  kritis  matematis  kelas PK.
Dengan  menggunakan  bantuan  software  SPSS  18  for  Windows,  diperoleh hasil  pengujian  terhadap  skor  postes  dan  n-gain  kemampuan  berpikir  kritis
matematis  berdasarkan  kemampuan  awal  siswa  dan  faktor  pembelajaran.  Hasil tersebut disajikan pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji Dua Rerata Data Postes dan N-gain Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Berdasarkan Kemampuan Awal Siswa dan Faktor Pembelajaran
Keterangan: Sig. = Signifikansi
Karena  diperlukan  uji  hipotesis  satu  sisi  one  tailed,  maka  nilai  p-value 2-tailed  harus  dibagi  dua.  Nilai  signifikansi  untuk  postes  dan  n-gain  dari
kategori tengah lebih kecil dari 0,05, sehingga H
o
ditolak. Nilai signifikansi baik untuk  postes  dan  n-gain  dari  kategori  atas  dan  bawah  lebih  besar  dari  0,05,
sehingga  H
o
diterima.  Dapat  disimpulkan  bahwa  untuk  kategori  atas  dan  bawah, rata-rata pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis kelas
dengan  PKTC  tidak  lebih  baik  dibandingkan  dengan  rata-rata  peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis kelas PK. Untuk kelas kategori tengah, rata-
rata  pencapaian  dan  peningkatan  kemampuan  berpikir  kritis  matematis  kelas PKTC  lebih  baik  dibandingkan  dengan  peningkatan  kemampuan  berpikir  kritis
matematis kelas PK.
Uji Dua Rerata
KAM t-Test for Equality of Means
Sig. 2-tailed  Sig. 2-tailed2  Kesimpulan
Postes Atas
0,209 0,145
� ≤   � Tengah
0,000 0,000
�  � Bawah
0,345 0,172
� ≤   � N-Gain
Atas 0,929
0,465 � ≤   �
Tengah 0,069
0,035 �  �
Bawah 0,301
0,151 � ≤   �
78
Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND
MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
d. Interaksi antara Kemampuan Awal Siswa dengan Faktor Pembelajaran